Domestic
a) Jamaah Salafi (Bandung)
Di Bandung, Abu Haedar adalah tokoh utama salafi, Gerakan
salafi dipengaruhi oleh gerakan Wahabi di Saudi Arabia.
Muhammad Bin Abdul Wahab adalah pendiri Wahabi yang
berusaha mengubah wajah Islam sebelumnya agar sesuai
dengan yang dipraktekkan oleh Nabi. salafi berusaha
melakukan purifikasi, karena Islam yang ada dianggap
terkotori oleh pengaruh atau praktek dan pemikiran yang tidak
berasal dari sahabat Nabi. Karena itulah, mereka dalam hal ini
selalu menolak pemikiran-pemikiran baru yang datang dari
ulama atau intelektual Islam lain selain kelompok
mereka.misalnya, berbeda pendapat dengan apa yang
dilakukan oleh kelompok Islam lain yang menghancurkan
beberapa tempat yang dianggap maksiat.
b) Front Pemuda Islam Surakarta (FPIS)
Di Surakarta, gerakan radikal Islam pernah muncul di zaman
Orde Baru. tokoh utama gerakan tersebut adalah Abu Bakar
Basyir yang harus menyingkir ke negara tetangga. Konflik
Ambon tahun 1999 merupakan faktor pendorong munculnya
gerakan ini karena terjadinya pembantaian umat Islam oleh
kalangan Kristiani di Ambon.
c) Dengan prinsipnya untuk amar ma'ruf nahi munkar, FPIS
telah tampil sebagai kelompk yang lebih "berani"
dibandingkan dengan organisasi lain yang ada di Surakarta,
tampilan FPIS dengan kegiatannya untuk melawan
kemaksiatan telah memberi kesan bahwa organisasi ini
radikal. Pandangan awam seperti ini terdukung oleh
penampilan keseharian FPIS yang biasa menggunakan baju
putih dengan sorban dan jidat berwarna hitam serta jenggot
bergelajut di wajah mereka, suatu stereotip yang biasanya
melekat pada kaum fundamentalis garis keras.Kalangan
pemimpin maupun pendukung FPIS, misalnya, merespon dan
bahkan mengecam Abdurahman Wahid, sebagai presiden RI
yang dinilai "anti" formalisasi syariat Islam seperti dia
perlihatkan melalui ketidaksetujannya terhadap Piagam
Jakarta. Dukungan FPIS terhadap Piagam Jakarta karena
dalam piagam tersebut
d) Front Pembela Islam (FPI)
Kelahiran FPI secara resmi dideklarasikan pada tanggal 17
agustus 1998 di Pondok Pesantren Al Umm, Cempaka Putih,
Ciputat. Organisasi ini sejak pertama kali dideklarasikan
hingga saat ini dipimpin oleh seorang habieb yang masih
cukup muda, yaitu Habieb Muhammad Rizieq Shihab.
Dasar berdirinya FPI sendiri menurut Habieb Rizieq lebih
dilatari oleh keprihatinan terhadap semakin maraknya tindak
kemaksiatan dan pornografi. Sementara aparat keamanan
yang semestinya memberantas berbagai macam kemaksiatan
tersebut seperti tidak berdaya dan bahkan membiarkan begitu
saja.
e) Majelis Mujahidin Indonesia
Lahir pada masa transisi politik, dan kemudian banyak
menyita perhatian. MMI ini di deklarasikan melalui sebuah
kongres yang cukup meriah pada tanggal 5-6 agustus 2002 di
Yogyakarta. Yang melatar belakangi diadakanya kongres ini
adalah diilhami sebuah semangat untuk mendzahirkan syariah
ilahi dan dilatari oleh kesadaran akan pentingnya
menyelaraskan langkah perjuangan utnuk menuntaskan
persoalan krisis dan krusial keumatan maupun kemanusiaan,
yaitu tegaknya syariah Islam.
Konsolidasi yang dilakukan para aktivis kelompok radikal
yang mempelopori terselenggaranya Kongres Mujahidin itu
sendiri sebenarnya dalam prosesnya telah berlangsung cukup
lama. Para aktivis MMI, terutama beberapa kelompok
mudanya, telah merintis beberapa langkah konsolidasi untuk
menyatukan beberapa elemen Islam, terutama mereka yang
berasal dari kubu Darul Islam semenjak tahun 1993. Seiring
saat keluarnya beberapa tahanan politik Darul Islam.
Kelompok pemuda bekas tahanan inilah yang menggagas
betemunya para tokoh Islam radikal di Jogjakarta tersebut.
f) Hizbut Tahrir Indonesia
Hizbut Tahrir adalah sebuah partai politik Islam yang
didirikan oleh Taqiyuddin An-Nabhany di Al-Quds, Palestina
pada tahun 1952. Kegiatan utama partai ini adalah politik dan
berideologi Islam. Hizbut Tahrir bercita-cita membangun
tatanan masyarakat dan sistem politik berdasarkan akidah
Islam. Islam harus menjadi tata aturan kemasyarakatan dan
menjadi dasar konstitusi dan undang-undang. Hizbut Tahrir
juga berniat membangun kembali Daulah Khilafah Islamiyah
di seluruh dunia melalui ini Hizbut Tahrir berkeyakinan
bahwa hukum Islam dapat di berlakukan.
1
Natamarga., Rimbun, Wahabi di Arus Radikalisme Islam di Indonesia (Bandung :
https://unpad.academia.edu, 2013), hlm.06-07.
radikal masa kini dianggap sebagai acuan dan alasan kuat
untuk melakukan teror agar tujuan mereka dapat tercapai. 2
I.1 Dampak Negatif Gerakan Radikalisme Terhadap
Ketatanegaraan NKRI yang Tidak Sesuai dengan Pancasila.
Semua gerakan yang dilakukan oleh orang-orang radikalisme
sangat tidak sesuai dengan Pancasila.Banyak gerakan
radikalisme yang mengatasnamakan agama. Tentu dalam sila
pertama pancasila yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha
Esa”, di dalam sila ini tidak mengartikan tentang bagaimana
gerakan radikalisme di sebarkan, tetapi sila ini memberi tahu
bahwa semua masyarakat yang berada di Indonesia berhak
memeluk agamanya sendiri-sendiri. Dampak negatif dari
gerakan radikalisme itu sendiri adalah banyaknya
pemberontakan yang mengatasnamakan agama, contohnya
saja terorisme yang melakukan pemberontakan dengan cara
membunuh atau melakukan bom bunuh diri.
Tujuannya adalah sebagai peringatan bagi orang-orang yang
melakukan maksiat. Mesikipun agama berbeda-beda tetapi
ajaran agama tersebut tidak ada yang mengajarkan bahwa
pemborantakan harus dilakukan apalagi dengan cara
membunuh atau mengebom. Dampak lainnya adalah jika di
2
Syam, M.Si., Prof. Dr. Nur, Tantangan Multikulturalisme Indonesia Dari Radikalisme Menuju
Kebangsaan, Percetakan Kanisius(Yogyakarta : 2009), hlm.10
suatu negara terdapat gerakan radikalisme dan gerakan
tersebut sangat eksis, negara tersebut akan di klaim sebagai
negara yang melahirkan orang-orang yang khusus mengikuti
gerakan radikalisme.
Salah satu kejadian di Indonesia adalah bom bunuh diri di
Bali yang terjadi hingga 2x yang mengakibatkan
kematian.Pada saat itu para turis mancanegara sangat
ketakutan, sehingga meraka kembali ke tempat asal
mereka.Kita tahu bahwa pulau Bali adalah salah satu
investasi besar di Indonesia.Setalah kejadian itu, di susul oleh
bom bunuh diri di Hotel J.W Marriott. Bom bunuh diri ini
semakin merepotkan Pemerintah Indonesia untuk mengetahui
sebenarnya apa alasan mereka melakukan hal tersebut.
round-table-discussion-rtd-sebagai-upaya-lemhannas-ri-dalam-mengatasi-
permasalahan-radikalisme-di-indonesia.html
http://www.lemhannas.go.id/portal/in/berita/178-umum/2434-round-
4
table-discussion-rtd-sebagai-upaya-lemhannas-ri-dalam-mengatasi-
permasalahan-radikalisme-di-indonesia.html
karena bisa memprovokasi sesama pemuda dalam melakukan
tindakan radikalisme.
Melihat dari ketatanegaraan di Indonesia, sebenarnya pendiri
bangsa ini telah memberikan antisipasi dalam menangkal
radikalisme.Yaitu dengan membuat dan menjadikan undang-
undang dasar 1945 sebagai pedoman dan pancasila sebagai
dasar negara.Pancasila merupakan jiwa Bangsa Indonesia
untuk mencapai cita-cita bangsa.Sehingga sebenarnya rakyat
Indonesia sendiri terikat aturan-aturan yang memiliki sifat
berbudi luhur. Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan
bemasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dengan
menerapkan Pancasila, paham – paham radikalisme akan
melemah jika penerapannya dipahami betul pada setiap sila
dalam pancasila.
Namun tidak bisa dipungkiri, radikalisme dapat dengan
mudah masuk di Indonesia seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya.Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan
berbagai upaya untuk mengatasi radikalisme di
Indonesia.Instansi kepolisian misalnya, mereka menyiapkan
pasukan khusus untuk memberantas gerakan radikalisme di
Indonesia.
Sapto Waluyo, staf ahli Menteri Sosial Indonesia, berkata
bahwa kelompok-kelompok islam moderat juga perlu
melibatkan diri dalam pencegahan radikalisme dan
terorisme.Organisasi-organisasi Islam moderat dapat
membantu menyebarkan Islam yang damai.Karena dari segi
pemahaman agama, kelompok moderat lebih kuat dalam
menolak logika kekerasan yang dikembangkan oleh
kelompok-kelompok radikal.5Islam moderat sendiri dimaknai
sebagai Islam yang anti-kekerasan dan anti-terorisme.Islam
moderat identik dengan Islam yang bersahabat, tidak ekstrem
kanan dan tidak ekstrim kiri.6
5
http://apdforum.com/id/article/rmiap/articles/online/features/2014/10/3
1/moderate-islam-efforts?format=mobile
6
http://muhammadiyahstudies.blogspot.com/2010/02/islam-moderat-adalah-sebuah-paradoks.html