Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN


DOSEN PENGAMPU : DR. KUN A SUSILORETNI, SKM,M.Kes

disusun oleh :

ANITA SULISTYOWATI ( P1337431320006 )

PROGRAM STUDI PROFESI DIETISIEN


JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
2021
SINDROM METABOLIK

Sindrom metabolik merupakan kumpulan gejala kelainan metabolik tubuh yang mencakup
dyslipidemia, peningkatan kadar trigliserida dan penurunan high density lipoprotein (HDL),
hiperglikemia, hipertensi, dan obesitas sentral. Sindrom metabolik bukan merupakan penyakit,
tetapi lebih menggambarkan kumpulan faktor risiko metabolik yang berhubungan langsung
dengan penyakit tidak menular, terutama penyakit kardiovaskuler dan arterosklerotik (Kaur,
2019).
Sindrom metabolik adalah keadaan patofisiologis kompleks yang berasal dari
ketidakseimbangan asupan kalori dan pengeluaran energi, genetik / epigenetik individu, gaya
hidup, aktivitas fisik, dan faktor lain : kualitas dan komposisi makanan dan komposisi mikroba
usus (Saklayen, 2019). Sindrom metabolik menjadi masalah kesehatan masyarakat dan
tantangan klinis di seluruh dunia berkaitan : urbanisasi (perubahan gaya hidup dan pola makan),
asupan energi yang berlebihan, peningkatan obesitas dan gaya hidup sedentary. (Suhaema, et. Al
2015)
Mengatasi sindrom metabolik sangat individual, karena gejala yang terjadi tidak sama pada
setiap kasus, terutama pada terapi farmakologi yang diberikan. Membangun kepercayaan dan
motivasi per individu berlangsung lama dan terus menerus karena kompleksnya kasus, tidak
dapat dirubah dalam sekali waktu (Nielsson, et al, 2019).
Prevalensi sindrom metabolik berdasarkan data epidemiologi adalah 20–25%.
Framingham Offspring Study mendapatkan hasil prevalensi responden berusia 26–82 tahun
29,4% pada pria dan 23,1% pada wanita . Prevalensi sindrom metabolik pada populasi dewasa
yang terjadi di Eropa saat ini dilaporkan sekitar 15% , di Korea Selatan 14,2 %, dan di Amerika
24%. Sementara di Indonesia sebanyak 23,34% dari total populasi mengalami sindrom
metabolik, 26,2% pada laki-laki dan 21,4% perempuan. Secara global insiden sindrom metabolik
cenderung meningkat dengan cepat (Srilaning Dryah, et al 2019).
Pada penelitian lanjutan yang dilakukan oleh Sigit, et al, (2020) pada penduduk Indonesia
dan Belanda didapati bahwa sindrom metabolik berkaitan dengan jenis kelamin dan etnis
populasi. Di Indonesia wanita ,lebih banyak mengalami sindrom metabolik dibanding laki-laki,
sedangkan yang terjadi sebaliknya pada penduduk Belanda. Pada penduduk Indonesia dan
Belanda, hipertensi merupakan penyumbang utama prevalensi sindrom metabolik. Pada kedua
populasi, adipositas abdomen lebih erat kaitannya dengan sindrom metabolik daripada adipositas
keseluruhan.
Sindroma metabolik tidak hanya terjadi pada usia dewasa, tetapi juga usia muda yang
berisiko terhadap penyakit diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit kardiovaskuler. Prevalensi
sindrom metabolik pada anak dan remaja mengalami peningkatan, berbanding lurus dengan
meningkatnya kasus obesitas dikelompok usia ini. Obesitas pada anak akan menjadi risiko
terjadinya sindrom metabolik dikemudian hari saat mereka dewasa (Al Hamad et.al,2017)
Peningkatan kasus sindrom metabolik juga terjadi di wilayah kerja RSUD Simo, hal ini
berdasarkan data kunjungan jumlah pasien rawat jalan di Poli Gizi sebanyak 95% kasus dalam 5
tahun terakhir adalah mereka yang mengalami sindrom metabolik (DM, Hipertensi dan
Dislipidemia).
Penelitian yang dilakukan oleh Srilaning, dkk (2019) menunjukkan bahwa prediktor utama
terjadinya sindom metabolik adalah : jenis kelamin : wanita cenderung untuk mengalami
syndrome metabolic sebesar 4,78 kali daripada laki-laki dan asupan karbohidrat yang tinggi
menjadi predktor berikunya untuk terjadi kasus sindrom metabolik.
Hasil Riskesdas pada tahun 2018 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prevelensi kasus
hipertensi, diabetes mellitus dan obesitas sentral dibanding tahun 2013. Pola makan kurang buah
dan sayur serta kurangnya aktifitas fisik juga semakin meningkat. Ini semua merupakan
penyebab meningkatnya kasus sindrom metabolik (Kemenkes, 2018).
Peranan gizi dalam menangani kasus sindrom metabolik sangat penting, diperlukan
kolaborasi antar petugas kesehatan, pemerintah daerah dan pemberdayaan masyarakat, melalui
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) secara mandiri dan berkesinambungan dalam
mencegah peningkatan kasus sindrom metabolik di masyarakat, yaitu dengan penerapan gaya
hidup sehat yang berpedoman pada Pedoman Gizi Seimbang (Kemenkes, 2016).
Beberapa penelitian yang dilakukan memperlihatkan bahwa asupan serat dalam konsumsi
makanan sehari hari dapat mencegah terjadinya sindrom metabolik (Soliman, 2019) teruatama
dari buah dansayur yang memliki kandungan bioaktiva yang dapat mencegah atherosclerosis
(Lapuente et al, 2019), sementara penelitian yang dilakukan oleh Julibert et al (2019)
menunjukkan bahwa asupan lemak dalm makanan yang dikonsumsi akan mempengaruhi
kejadian syndrome metabolik sehingga dianjurkan memperkaya asupan lemak dari PUFA (DHA
dan DPA) (Fei et al, 2017).
Selain perbaikan dalam pola makan, perlu diperhatikan agar menambah aktifitas fisik (Al
Hamad et al, 2017) dengan melakukan program edukasi gizi melalui kelompok sebaya yang
terbukti sangat efektif untuk mengurangi kejadian sindrom metabolic (Thuita et al, 2020).
DAFTAR PUSTAKA
Al Hamad Dania, Raman Vandana. Metabolic Syndrome in Childrent and adolescent.
Translational Pediatrics 2017:6(4) 397-407. http://dx.doi.org/10.21037/tp. 207.10.02
(diakses 26 Januari 2021)
Balibang Kemenkes, Hasil Riskesdas 2018
Fei Guo-Xio, Li Xin, Shi Mei Qi, Li Duo. n-3 Polyunsaturated Fatty Acids and Metabolc
Syndrome Risk : A Meta Analysis. Nutrients, 2017,9, 703; doi 10.3390/nu9070703.
www.mdpi.com/journals/nutrients (diakses 7 Febr 2021)
Julibert Alicia, bibiloni Maria del Mar, Mateos David, Angullo Escarlata, Tur A joseph.
Dietary Fat intake and Metabolic Syndrome in older Adults. Nutrients,2019,11,1901;
doi:10.3390/nu11081901 www.mdpi.com/journals/nutrients (diakses 7 Febr 2021)
Kaur JA. Comprehensive review on metabolic syndrome. Cardiol Res Pract
2014;2014:943162 [cited: Januari, 2021]. Available from: https://www.ncbi.nlm.gov/
pubmed/24711954
Kemenkes, 2016. Buku Panduan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).
www.promkes.kemkes.go.id
Lapuente Maria, estruch Ramon, Shahbaz mana, Casas Rosa. Relation of Fruit and
vegetables with Major Cardiometabolic risk factor Mrakers of Oxidation and
Inflammation. Nutrients, 2019, 11,2381 : doi: 10.3390/nu11102381
www.mdpi.com/journals/nutrients (diakses 7 Febr 2021)
Nilsson M Peter, Tuomilehto Jaakko, Ryden Lars. The Metabolic Syndrome What is It show
should it be managed. European Journal of Preventive Cardiology, 2019. Vol 26)25)
33-36. DOI : 10.1177/2047487319886404 Journals.sagepub.com/home/cpr
Saklayen Moh G, The Global Epidemic of Metabolic Syndrome, Current Hypertension
Reports (2018) 20 : 12 https://doi.org/10.1007/s11906-018-0182-z (diakses 26 januari
2021)
Sigit S Fathimah, Tahapary L Dicky, Trompet Stella, Sartono Erliyani, Djikko Willeman,
Rosendaal Frits R, Mutsert de Renee. The Prevalence of Metabolic Syndrome and its
association with body fat distribution in middle age individual from Indonesia and
Netherlands: a cross sectional of two population-based studies. Diabetology and
Metabolic Syndrome Journal (2020) 12:2 https://doi.org/10.1186/s13098-019-0503-1
Soliman A Ghada, Dietray fiber, atherosclerosis and cardiovascular Disease. Nutrients,
2019, 11,1155: doi:10.3390/nu 11051155. www.mdpi.com/journal/nutrients (diakses
7 Febr 2021)
Srilaning Dryah, Oemiati Ratih, Rustika, Sri Hartuti Nova. Prediktor Sindrom Metabolik :
Studi Kohor Prospektif Selama Enam tahun di Bogor, Indonesia. Media Litbangkes
2019: Vol 29 No. 3 Hal. 215-224 (Diunduh :28 Januari 2021). Available from : DOI :
https://doi:org/10.22435/mpk.v29i3654
Suhaema, Masthalina Herta. Pola Konsumsi Dengan Terjadinya Sindroma Metabolik di
Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 2015. Vol 9 No 4, Artikel
Penelitian. (Diunduh : 29 Januari 2021)
Thuita ann watetu, Kiage Beatric Nyanchame, Onyango N Arnold, Makokha O Angelino,
Effect of Nutrition Education Programme on the Metabolic Syndrome in Type 2
Diabetse Mellitus at level 5 Hospital in Kenya : a randomized controlled trial, BMC
Nutrition (2020) 6:30 https://doi.org/10.1186/s40795-020-00355-6 (diakses 7 Febr
2021)
Kaur JA. Comprehensive review on metabolic syndrome. Cardiol Res Pract
2014;2014:943162 [cited: March 5, 2019]. Available from: https://www.ncbi.nlm.gov/
pubmed/24711954.

Anda mungkin juga menyukai