Anda di halaman 1dari 4

Cara Menulis Berita yang Baik: 5W1H plus

Piramida Terbalik
ROMELTEA MEDIA
September 23, 2015

Teknik Penulisan Berita yang Baik dan Benar sesuai dangan Kaidah Jurnalistik --
5W1H plus Piramida Terbalik.

SETIAP kali tampil sebagai pembicara di sebuah pelatihan jurnalistik, saya


hampir selalu diminta membuka website instansi asal peserta dan diminta
memberi masukan.

Saya suka ambil sampel berita terbaru yang ada di situs web itu. Umumnya,
berita yang dibuat staf humas instansi/perusahaan yang dimuat di websitenya
dimulai dengan unsur waktu (when).

Saya kasih contoh, sumbernya gak disebutin ya, takut kena pasal "pencemaran
nama baik" :)

Pada hari Selasa, 1 September 2015, Lembaga XXXXX melalui Seksi Bidang
XXXXX menyelenggarakan SeminarXXXXX yang bertempat di Ruang Auditorium
XXXX Jakarta.
Saya katakan, berita yang diawali dengan unsur waktu sangat langka. Saya lalu
buka beberapa situs berita untuk menunjukkan betapa tidak lazimnya sebuah
berita dimulai dengan unsur waktu, apalagi menggunakan kalimat "pada hari...".

Secara bergurau, saya bilang, penulis berita sangat  terpengaruh oleh lirik lagu
anak-anak, semasa kecil, yaitu "pada hari Minggu kuturut ayah ke kota/ naik delman
istimewa kududuk di muka/"  (Naik Delman).
Contoh berita di sebuah situs web instansi pemerintah itu sangat khas, tipikal
berita di situs-situs lembaga/instansi.

Mari kita edit berita tersebut menjadi berita yang baik dan benar sesuai dengan
kaidah jurnalistik:

Lembaga XXXXX menyelenggarakan SeminarXXXXX Selasa 1 September 2015 di


Ruang Auditorium XXXX Jakarta.
Lembaga XXXXX menyelenggarakan SeminarXXXXX Selasa (1/9/2015) di Ruang
Auditorium XXXX Jakarta.
Bagaimana? Lebih enak dibaca dan lebih efektif 'kan? Penyuntingan dilakukan
pada dua segi:

1. Kalimat -- dibuat lebih efektif, efisien, sesuai dengan kaidah bahasa


jurnalistik (esp. hemat kata), dengan memotong (cutting) kata "pada hari" dan
"yang bertempat". Pembaca sudah paham, Selasa itu nama hari, dan
Auditorium itu nama tempat. Jadi, gak usah lagi dikasih "pada hari" dan
"yang bertempat".
2. Susunan unsur berita 5W1H --unsur waktu (when) di depan dipindahkan ke
tengah atau ke belakang dan mengedepankan unsur subjek/pelaku (who).
Pedoman Menulis Berita: 5W1H plus Piramida Terbalik
Secara "teknis", menulis berita itu melaporkan peristiwa dengan menyusun unsur
atau elemen berita yang terangkum dalam istilah 5W+1H:

 Who - Pelaku, subjek. Siapa? Siapa yang melakukan? Siapa yang


mengadakan? Siapa yang terlibat? Biasanya nama orang atau lembaga.
BACA JUGA

 Skill Dasar Wartawan: Menulis Berita


 Tips Menulis Berita: Panduan untuk Pemula
 Cara Menulis Berita yang Baik: 5W1H plus Piramida Terbalik

 What - Peristiwa. Apa? Melakukan apa? Mengadakan apa? Ngomong apa?


Menyelenggarakan apa?
 Where - Tempat. Di mana diadakannya? Di mana terjadinya? Di mana
lokasinya?
 When - Waktu. Kapan? Hari apa tanggal berapa? Iraha? Berpa lama?
 Why - Tujuan, latar belakang peristiwa. Kenapa? Untuk apa? Apa tujuannya?
Mengapa terjadi? Kenapa diadakan? Kenapa ngomong begitu?
 How - Detail peristiwa. Bagaimana ceritanya? Bagaimana kejadiannya?
Prosesnya? Ada apa saja? Keenam unsur berita tersebut lalu disusun dengan
mengacu pada format pemberitaan yang dikenal dengan istilah piramida
terbalik (inverted pyramid), yakni mengedepankan unsur terpenting dalam
peristiwa.

The Inverted Pyramid -- This refers to the style of journalism which places the most
important facts at the beginning and works "down" from there. Ideally, the first
paragraph should contain enough information to give the reader a good overview of the
entire story. The rest of the article explains and expands on the beginning.
Ringkasnya, dalam menulis berita atau menyusun laporan peristiwa, penulis
berita harus mengedepankan unsur terpenting dari 5W+1H di atas: pelaku,
peristiwa, tempat, waktu, tujuan, atau detail?

Lazimnya, unsur WHO atau WHAT merupakan unsur terpenting sehingga


dikedepankan. Karena itu, saya sudah menemukan formula bagus untuk menulis
berita yang baik sesuai dengan kaidah jurnalistik, yaitu:

 Who did What, When, Where, Why, How. 


 SIAPA melakukan APA, kapan, di mana, kenapa, bagaimana?
 Contoh: Lembaga XXX mengadakan Seminar XXX Sabtu (26/9/2015) di
Jakarta untuk membahas kebijakan terbaru.
 Contoh lain: Manchester United menang 3-2 atas Southampton dalam
pertandingan Liga Inggris Minggu (20/9/2015) di St. Mary's Stadium.
Sekarang, silakan buka situs berita atau media online favorit Anda. Silakan
bandingkan alinea pertamanya dengan rumus di atas.

Saya kasih contoh deh, ngambil screenshot  sebagian halaman depan BBC


Indonesia  Rabu (23/9/2015). Perhatian awal kalimat (awal paragraf) yang saya
kasih highlight kuning --unsur WHO.
Contoh unsur WHO di alinea pertama berita BBC Indonesia.*

Tentu, formula "SIAPA melakukan APA" di atas tidak baku. Itu hanya "standar"
penulisan berita yang baik sesuai dengan kaidah jurnalistik --5W1H plus Piramida
Terbalik.

Jika unsur When, Why, Where, bahkan How dianggap paling penting, maka bisa
dikedepankan, namun itu tadi... tidak lazim.

Demikian "kuliah online" kita tentang Cara Menulis Berita yang Baik mengacu
pada kidah jurnalistik "5W1H" plus "Piramida Terbalik". Wasalam.
(www.romelteamedia.com).*

Referensi:  How to Write News Strories


Sumber: https://www.romelteamedia.com/2015/09/cara-menulis-berita-baik-5w1h-jurnalistik.html

Anda mungkin juga menyukai