Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEGIATAN EKONOMI

DI SUSUN OLEH :

Nama :

Kelas :
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang MAha Esa, yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang ”Kegiatan Ekonomi” tepat
pada waktunya .

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca. harapan saya, semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kelompok saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya harapkan kepada pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini .

Tepa, 04 Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................i

Daftar Isi............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................1


B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2

A. Pengertian Kegiatan Ekonomi....................................................................................2


1. Kegiatan Produksi Produksi.................................................................................2
2. Kegiatan Distribusi ..............................................................................................4
3. Kegiatan Komsumsi ............................................................................................7

BAB III PENUTUP...........................................................................................................11

A. Kesimpulan................................................................................................................11
B. Saran...........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Membahas tentang Produksi, konsumsi, dan distribusi berarti membahas tentang kegiatan yang
dilakukan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, dinamakan kegiatan ekonomi.
Bagaimanakah pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi? Untuk
mengetahui pola perilaku konsumen dan produsen kita perlu memerhatikan semua kegiatan
ekonomi masyarakat. Kegiatan ekonomi masyarakat dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga),
yaitu: produksi, distribusi, dan konsumsi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian produksi, faktor-faktor produksi, berbagai bidang produksi ?
2. Apa pengertian dan fungsi distribusi, saluran dan lembaga distribusi , alat-alat distribusi ?
3. Apa pengertian konsumsi, Faktor-faktor, nilai suatu barang dan perekonomian di
Indonesia ?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahamai tentang produksi,distribusi,dn konsumsi
2. Mengetahui faktor-faktor dan fungsinya
3. Memahami bidang, lembaga, dan perekonomian di Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan orang dalam bidang ekonomi untuk
menghasilkan pendapatan dalam rangka memenuhi kebutukan hidup. Kegiatan Ekonomi
merupakan Kegiatan Produksi, Kegiatan Distribusi dan kegiatan Konsumsi. Pada dasarnya
kegiatan ekonomi merupakan suatu aktivitas atau usaha yang dilakukan manusia untuk
mewujudkan kemakmuran. Untuk mencapainya, maka kegiatan ekonomi melputi 3 hal, yaitu
produksi, distribusi, dan konsumsi.

1. Kegiatan Produksi

Gambar 1. Produksi Beras Gambar 2. Produksi Ikan

Gambar 3. Produksi Mobil

a. Pengertian Produksi
Produsi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya
dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan
mengubah sifat dan bentuknya di namakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat
tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang atau
perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut produsen. Di dalam
kegiatan produksi pasti ada modal. Modal adalah semua alat yang dapat dimafaatkan
untuk menghasilkan barang dan jasa, dengan imbalan berupa bunga modal kepada
pemodal.

b. Faktor-Faktor Produksi
Faktor produsi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi
barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu
tenaga kerja, modal, sumber daya informasi, dan kewirausahaan.

1) Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak
langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga
dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja,
terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja.
Oleh karena itu tenaga kerja dapat dikelompokkan berdasarkan kualitas (kemampuan
dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.

2) Modal
Modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk
melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya,
bentuknya,berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan
sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua yaitu modal sendiri dan modal
asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri.
Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu, modal asing adalah
modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya tukang las, pengayuh
becah, dan sopir.
Berdasarkan, bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal
abstrak. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam
proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang
dimaksud dengan modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata,
tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman
bank.
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan
modal masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari
perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya.
Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan dari bank.
Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal yang dimiliki
oleh pemerinta dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi.
Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau
pelabuhan.
Berdasarkan sifatnya, modal dibagi menjadi modal tetap dan modal lancar.
Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara brulang-ulang.
Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik. Sementara itu,modal lancar adalah
modal yang habis digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-
bahan baku.

3) Kewirausahaan
Faktor kewirusahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan
seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produk.

4) Sumber daya dan Informasi


Sumber daya informasi adalah seluruh daya yang dibutuhkan perusahaan untuk
menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan
yang dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.

c. Berbagai Bidang Produksi


1) Bidang ekstraktif
Bidang ekstraktif yaitu produksi yang memungut langsung hasil yang disediakan
alam tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut. Seperti : pertambangan, penangkapan
ikan, dan lain-lain. Bidang produksi ekstraktif bisa dilakukan secara langsung,
bahkan oleh masyarakat local karena cara melakukan proses produksi ekstraktif
sanagtat sederhana.

2) Bidang agraris
Bidang agrari, yaitu produksi yang mengelolah alam untuk memelihara tanaman dan
hewan seperti : pertanian, perkebunan, peternakan, dan lain-lain. Sama hal nya
dengan bidang ekstratif, kegiatan produksi dibidang agraris juga dapat dilakukan
dengan cara yang sederhana sehingga bisa mendapatkan hasil barang dan jasa yang
cepat dan dapat langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

3) Bidang Industri
Kegiatan produk dibidang industri mengandalkan hasil produksi agraris dan ektaktif,
bidang industi, yaitu produksi yang mengelolah :
a) Bahan mentah menjadi barang
b) Bahan menta menjadi barang setengah jadi
c) Bahan setengah jadi menjadi barang setengah jadi
d) Bahan setengah menjadi barang jadi

4) Bidang perdagangan
Bidang perdagangan , yaitu produsi yang mengumpulkan dan menjual kembali hasil
produksi kepada yang memerlukan untuk memperoleh keuntungan . Seperti : tokoh,
supermarket, kios, dan lain-lain.

5) Bidang Jasa
Bidang jasa, yaitu produksi yang membantu dan memperlancar proses produksi tanpa
ikut membuat barang itu sendiri. Jadi, bidang produksi jasa tidak menhasilkan barang
melainkan hanya menghasilkan jasa. Contoh :perbankan, angkutan,dan lain-lain.

2. Kegiatan Distribusi

Gambar 1. Distribusi beras Gambar 2. Distribusi Ikan

Gambar 3. Distribusi Mobil

a. Pengertian dan Fungsi Distribusi


Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen
dan para pemakai. Saluran distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran dalam
berbagai aspek barang atau jasa dari tangan produsen ke konsumen. Antara pihak
produsen dan konsumen terdapat perantara pemasaran.
Keputusan perusahaan tentang distribusi menentukan bagaimana cara produk
yang dibuatnya dapat dijangkau oleh konsumen. Perusahaan mengembangkan
strategi untuk memastikan bahwa produk yang didistribusikan kepada pelanggan berada
pada tempat yang tepat.
Untuk itu perlu halnya pemahaman tentang saluran distribusi yang tepat dalam
sebuah usaha. Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen
untuk menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas
perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ketangan konsumen. Fungsi-
fungsi distribusi antara lain :

1. Menyalurkan produk dari produsen ke konsumen


Pendistribusian memiliki tujuan utama yaitu mengantarkan barang maupun jasa dari
produsen ke konsumen.

2. Mempertahankan dan mengembangkan kualitas produksi


Proses pendistribusian memberikan produsen waktu untuk lebih fokus pada kegiatan
produksi. Kegiatan pendistribusi yang dilakukan oleh distributor memberikan
produsen kesempatan untuk mengembangkan kualitas produksinya.

3. Menjaga stabilitas perusahaan


Selain membuat fokus produsen atau perusahaan. Aktivitas pendistribusian juga
mampu mengembangkan saluran baru dan kesempatan bagi banyak orang. Sehingga
perusahaan akan lebih banyak yang menopang dan lebih stabil.

4. Sebagai pemerataan perolehan produk di setiap wilayah


Semakin banyak distirbutor dari berbagai daerah maka akan semakin banyak pula
konsumen yang memperoleh produk. Produk yang diperoleh juga dapat lebih mudah
untuk tersebar di berbagai wilayah.

5. Peningkatan nilai barang dan jasa


Melalui kegiatan distibusi maka akan ada peningkatan nilai suatu produk. Sebagai
contoh yang dilakukan pada komoditas cabai. Cabai yang dijual oleh petani di
Kulonprogo Yogyakarta akan meningkat harganya saat dibawa pedagang ke Jakarta.

b. Saluran dan Lembaga Distribusi


Pengertian saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen dalam
rangka mendistribusikan produk ke konsumen.Setelah suatu produk dihasilkan
kemudian hal yang perlu dipikirkan adalah bagaimana memilih saluran yang tepat
supaya lebih efisien. Maka dari itu strategi distibusi diperlukan untuk memilih saluran
mana yang paling memberikan keuntungan yang tinggi. Lembaga-lembaga distribusi
antara lain :
1. Pedagang
Pemain distributor yang membeli produk dari produsen atas kemauan sendiri.
Produk tersebut kemudian dijual kembali ke pedagang lain atau konsumen akhir.
Terdapat dua macam pedagang yaitu pedagang besar dan kecil. Pedagang besar
biasa disebut pengepul. Pedagang kecil disebut pengecer.

2. Agen
Lembaga pemasaran yang diakui oleh produsen atau perusahaan untuk
mendistribusikan produk ke konsumen. Lembaga ini biasanya memiliki izin atas
nama perusahaan produsen. Secara resmi agen adalah lembaga distibutor resmi
dari suatu perusahaan produsen.

3. Makelar
Suatu lembaga pemasaran yang menjual produk menggunakan nama pihak lain.

4. Komisioner
Distributor yang bertugas seperti makelar namun melaksanakan transaksi jual beli
menggunakan nama sendiri. Dalam hal ini komisioner bertanggung jawab pula
dalam aktivitasnya. Adapun komisi merupakan imbalan dari hasil kinerja
komisioner.

c. Alat-alat Distibusi
Untuk mengirimkan barang Produsen ke tangan konsumen alat-alat yang digunakan
seperti misalnya alat pengaman celah, alat pengaman tabung pelindung, alat
pengaman fuse cut out . hal itu dikarenakan supaya melindungi sistem terhadap
kondisi beban lebih , melindungi sistem terhadap gangguan fisik dari luar terutama
untuk saluran udara ,dll.

3. Komsumsi
Gambar 1. Komsumsi Nasi Gambar 2. Komsumsi Ikan

Gambar 3. Komsumsi Mobil

a. Pengertian Komsumsi
Istilah konsumsi berasal dari bahasa Latin, yaitu consumer yang artinya
menghabiskan atau menggerogoti. Kemudian, diterjemahkan ke dalam bahasa inggris
menjadi consumption yang berarti menghabiskan atau mengurangi. Dalam ilmu
ekonomi, para ahli mendefinisikan konsumsi dengan berbagai sudut pandang. Namun
pada prinsipnya sama, konsumsi adalah kegiatan yang ditujukan untuk
menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa yang dilakukan
sekaligus atau bertahap untuk memenuhi kebutuhan

Konsumsi merupakan kegiatan memakai atau menghasilkan barang untuk


memenuhi kebutuhan, baik berupa barang maupun jasa. Contoh kegiatan konsumsi,
antara lain kegiatan menghabiskan makanan dan kegiatan menggunakan kendaraan.
Barang dan jasa merupakan alat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Secara garis
besar barang konsumsi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1) Barang konsumsi yang gunanya habis dalam satu kali pemakaian, sehingga
setelah digunakan barang tersebut menjadi tidak berguna lagi. Sebagai contoh :
makanan, minuman, buah-buahan, dan sebagainya.
2) Barang konsumsi yang gunanya akan habis secara berangsur-angsur dan
akhirnya akan rusak atau habis kegunaannya. Misalnya meja-kursi, pakaian,
sepatu, almari, radio, televise, hand phone, dan sebagainya.

Ciri-ciri Kegiatan Komsumsi :


a) Barang yang dikonsumsi adalah barang ekonomi
b) Ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan.
c) Barang yang dipergunakan akan habbis atau berkurang

b. Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi


Besar kecilnya konsumsi yang dilakukan seseorang dipengaruhi berbagai factor.
Factor-faktor tesebut secara umum dikelompokkan menjadi dua, yaitu factor ekonomi
dan nonekonomi.
1) Faktor Ekonomi
a) Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diterima seseorang akan mempengaruhi
tingkat konsumsi. Misalnya, konsumsi orang yang berpendapat tinggi akan
berbeda dengan orang yang berpendapatan rendah. Pendapatan memiliki
pengaruh positif terhadap konsumsi. Artinya, semakin besar pendapatan
seseorang, semakin tinggi kecenderungan orang melakukan konsumsi.
Demikian sebaliknya, semakin rendah pendapatan seseorang, semakin kecil
kecenderungan orang melakukan konsumsi.

b) Perkiraan Harga
Perkiraan terjadinya perubahan pada harga barang atau jasa turut
mempengaruhi konsumsi seseorang. Misalnya, ketika terjadi perkiraan, harga
bahan bakar minyak (BBM) di luar negeri lebih mahal daripada di dalam
negeri. Masyarakat beramai-ramai membeli (BBM) karena khawatir
kehabisan persediaan dan harganya akan semakin mahal.

c) Iklan
Iklan di media cetak maupun elektronik turut mempengaruhi besar kecilnya
konsumsi seseorang. Iklan merupakan alat yang ampuh bagi produsen untuk
mempengaruhi konsumen agar menggunakan dam membeli barang atau jasa
yang dihasilkan.

d) Harga barang yang bersangkutan


Ketika harga suatu barang mengalami kenaikkan, orang akan cenderung
konsumsi terhadap barang tersebut. Misalnya, harga daging sapi di pasar X
mengalami kenaikkan harga, akibatnya orang-orang akan mengurangi
membeli daging sapi karena harganya yang semakin mahal. Akibatnya,
konsumsi terhadap daging sapi menurun.

e) Harga barang lain


Pada barang subtitusi (pengganti), konsumsi memiliki pengaruh negative.
Misalnya ketika harga daging sapi tinggi, orang akan mengurangi konsumsi
terhadap daging sapi. Mereka akan beralih pada barang pengganti daging sapi
misalnya, daging ayam atau daging kambing. Namun pada barang yang
bersifatb melengkapi (komplementer), konsumsi memiliki pengaruh yang
positif. Misalnya jika konsumsi terhadap pembelian sepeda motor tinggi,
menyebabkan konsumsi terhadap bahan bakar (premium) juga tinggi.

2) Faktor Nonekonomi
a) Selera
Selera seseorang dalam melakukan konsumsi barang atau jasa berbeda-beda.
Misalnya, ada orang yang memiliki selera membeli mobil tipe mini bus.
Alasannya, dapat menampung lebih banyak anggota keluarga. Namun, ada
pula yang memiliki selera membeli mobil tipe sedang dengan alasan
kemewahan.
b) Adat Istiadat
Adat istiadat di suatu daerah dapat mempengaruhi kegiatan konsumsi.
Misalnya, di masyarakat Bali memiliki kebiasaan pada acara-acara tenrtentu,
konsumsi akan janur untuk keperluan keagamaan akan meningkat.

c) Gaya Hidup
Gaya hidup akan mempengaruhi konsumsi seseorang. Misalnya, model celana
yang digemari oleh remaja putra sekarang ini adalah celana yang ketat. Oleh
karena itu, konsumsi remaja putra untuk membeli celana dengan model ketat
akan meningkat.

d) Jumlah Keluarga
Jumlah keluarga akan mempengaruhi besar kecilnya konsumsi. Semakin
banyak jumlah anggota keluarga, semakin meningkat konsumsi terhadap suatu
barang. Demikian sebaliknya, jika jumlah anggota dalam suatu keluarga
sedikit, konsumsinya pun akan relative lebih kecil.
c. Nilai Suatu Barang
Nilai atau kegunaan adalah kemampuan suatu benda atau jasa untuk digunakan
sebagai alat pemuas kebutuhan. Suatu barang dikatakan mempunyai nilai apabila
barang tersebut mempunyai kemampuan untuk dipakai atau dapat ditukarkan dengan
barang atau jasa lain. Nilai barang dan jasa dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu :
1) Nilai Pakai
Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang dan jasa untuk digunakan oleh
konsumen. Nilai pakai terbagi atas nilai pakai subjektif, yaitu nilai barang atau
jasa yang ditinjau dari penggunaan barang atau jasa dan nilai pakai objektif adalah
nilai barang atau jasa yang ditinjau dari barang atau jasa tersebut.

2) Nilai Tukar
Nilai tukar adalah kemampuan suatu barang untuk ditukar dengan benda lain.
Nilai tukar terbagi atas nilai tukar objektif, artinya nilai tukar barang berdasarkan
barangnya dan nilai tukar subjektif, artinya nilai tukar barang berdasarkan orang
yang menukarnya.

d. Perekonomian Indonesia dan Kebijakan pemerintah dalam Pembinaan Usaha


Kecil
Pemerintah daerah dapat memanfaatkan usaha kecil untuk pengentasan
kemiskinan. Untuk itu pemerintah daerah malalui kewenangan pembuatan peraturan
bisa memberdayakan usaha kecil. Pemberdayaan dimaksudkan untuk menjadikan
usaha kecil sebagai usaha yang tangguh dan mandiri dalam perekonomian nasional.
Dalam proses pemberdayaan melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
Dalam hal ini pemerintah harus menciptakan iklim yang usaha yang kondusif dan
melakukan pembinaan dan pengembangan berupa bimbingan dan bantuan lainnya.
Dalam hal ini pemerintah dapat mendorong agar dalam menilai usaha kecil
bisa dilihat dari kelayakan usaha dan bukan hanya atas dasar agunan. Pemerintah
dapat mendorong agar usaha kecil membangun kemitraan dengan usaha besar dalam
semangat saling menguntungkan. Pemda harus mampu membuat sosialisasi dan
penyadaran kepada berbagai unsur yang terlibat dalam dunia usaha di daerah mereka
masing masing. Tentu pemerintah harus mempersiapkan forum dialog antara
pengusaha kecil dan pengusaha besar. Kualitas sumber daya manusia usaha kecil rata
rata rendah dan pemerintah dalam hal ini dapat melakukan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan para pengusaha usaha kecil . Dengan demikian,
pendekatan pembangunan SDM akan diprioritaskan dalam upaya memasyarakatkan
dan membudayakan kewirausahaan khususnya dalam rangka pembinaan usaha kecil .

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Produksi, Konsumsi, dan Distribusi itu saling berhubungan satu sama lain yaitu berkecimpung di
bagian ekonomi baik makro maupun mikro ekonomi. Produksi adalah awal dari melakukan
kedua hal selanjutnya karena produksi artinya menghasilkan dan konsumsi yaitu memakai, dan
distribusi yaitu pemasaran.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan agar para membaca dapat memahami inti dari
pembahasan kegiatan ekonomi ini secara sederhana yang kemudian dapat diperdalam lagi
pemikiran pembaca masing-masing. Jika terdapat kekurangan, dengan senang hati penulis akan
menerima kritik dan saran yang membangun agar pada kesempatan selanjutnya penulis dapat
menuliskan makalah yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Hasnira . 2017 . Pengaruh pendapatan dan gaya hidup terhadap pola konsumsi masyarakat .
Makassar : Universitas Islam Negeri Alaudin

Sapriya . 2009 . Pendidikan IPS . PT Remaja rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai