Anda di halaman 1dari 2

Masyarakat Pluralisme Desa Besowo

Arum Sukma, Indaha Zulfa, Ridwan Dwi, Heru Herdianto, Damar Panuluh,
Zakaria Irwanadi, Yulianto Setiaji, Hamdan Khoirul
Arumsukmara@gmail.com, indahazulfa03@gmail.com, ridwandwij18@gmail.com,
heruhrd@gmail.com, damarpan99@gmail.com, hamdangozarlo@gmail.com

Abstrak
Menurut penjelasan dari Max Weber pengertian dari masyarakat sebagai suatu
struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai
yang dominan pada warganya. Pada umumnya kehidupan masyarakat di desa
terutama di Indonesia mempunyai sistem kehidupan berkelompok dengan dasar
kekeluargaan. Pada masyarakat pedesaan tentunya memiliki karakteristik sistem
sosial budaya tersendiri. Sistem sosial budaya merupakan perilaku hubungan
individu maupun kelompok dalam masyarakat yang diterima oleh sebagian besar
masyarakat karena bersumber dari nilai-nilai budaya yang telah menjadi bagian
pola hidup sehari-hari masyarakat itu sendiri. Masyarakat pedesaan di Indonesia
bersifat homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan
sebagainya. Selain itu, kehidupan masyarakat pedesaan di Indonesia identik
dengan dengan istilah gotong-royong yang merupakan kerja sama untuk
mencapai kepentingan-kepentingan bersama.
Salah satunya yang dapat menjadi gambaran dari masyarakat pedesaan di
Indonesia adalah masyarakat desa Besowo. Sifat homogen masyarakatnya sangat
terasa pada keberagaman paham, sosial, budaya dan agamanya sehingga hal
tersebut tidak hanya menciptakan masyarakat homogen namun juga pluralisme.
Namun, dengan berbagai keragaman sosial, budaya dan agama tidak
mempengaruhi kerukunan masyarakat di desa Besowo dan lebih menjadikan
masyarakat yang harmonis dan kompak dengan rasa toleransi yang tinggi untuk
saling menghargai, gotong-royong untuk mencapai kepentingan bersama.
Kata Kunci: Toleransi, Pluralisme, Ketahanan Sosial

Abstract
According to the explanation of Max weber the notions of society asa structure or
action essentially determined by the hopes and values which were dominant in its
citizens. Generally, village life especially in Indonesia has a system of living in
which people are based. In rural communities it certainly has its characteristic
cultural social systems. The cultural social system is the behavior of both
individual and group relationships in a society that is accepted by most societies
because it is rooted in cultural values that have become part of society's daily
pattern of life. Rural communities in Indonesia are homogeneous, such as in
livelihoods, religions, customs, and so forth. Moreover, rural people in Indonesia
are identical to the term collaborate, which is a cooperative effort to achieve
common interests.
Among the things that reflect rural communities in Indonesia are those of the
Besowo village. The homogeneous nature of its societies is so pervasive in its
diversity, social, cultural and religious beliefs that it creates not only a
homogeneous society but also pluralism. However, with a wide range of social,
cultural and religious diversity, it does not affect the harmony of people in the
village of besowo and does more to make a harmonious and united society with a
high tolerance for respect, collaborate to achieve a common good.
Keywords: Tolerance, Pluralism, Social Resilience

Anda mungkin juga menyukai