TINJAUAN TEORITIS
2.1. Pengertian
yaitu suhu tubuhmencapai sekitar 37,8°C per oral atau 38,8°C per rectal
secara terus menerus disertai kulit panas dan kering serta abnormalitas
sistem saraf pusat seperti delirium, kejang, atau koma yang disebabkan oleh
lebih banyak panas dari pada mengeluarkan panas. Ketika suhu tubuh cukup
Hypertermia pada bayi adalah peningkatan suhu tubuh bayi lebih dari 37,5 ºC.
2.2. Tanda dan gejala
2. Tanda dehidrasi, yaitu berat badan bayi turun, turgor kulit kurang, mata dan
ubun ubun besar cekung, lidah dan membran mukosa kering, banyaknya air
kemih berkurang.
3. Kulit memerah
4. Malas minum
7. Letargi
8. Kedinginan,lemas
a. Hipertermia maligna
Hipertermia ini merupakan miopati akibat mutasi gen yang diturunkan secara
dalam otot rangka sehingga terjadi kekakuan otot dan hipertermia. Pusat
pengatur suhu di hipotalamus normal sehingga pemberian antipiretik tidak
bemanfaat.
melakukan aktivitas fisik intensif dan lama pada suhu cuaca yang panas.
dilakukan pada suhu 300C atau lebih dengan kelembaban lebih dari 90%,
pemberian minuman lebih sering (150 ml air dingin tiap 30 menit), dan
pemakaian pakaian yang berwarna terang, satu lapis, dan berbahan menyerap
keringat.
dijumpai pada anak dibandingkan dengan pada dewasa. Kelainan endokrin yang
a. Hipertermia neonatal
Peningkatan suhu tubuh secara cepat pada hari kedua dan ketiga kehidupan
1) Dehidrasi
Dehidrasi pada masa ini sering disebabkan oleh kehilangan cairan atau
paparan oleh suhu kamar yang tinggi. Hipertermia jenis ini merupakan penyebab
kenaikan suhu ketiga setelah infeksi dan trauma lahir. Sebaiknya dibedakan
antara kenaikan suhu karena hipertermia dengan infeksi. Pada demam karena
infeksi biasanya didapatkan tanda lain dari infeksi seperti
2) Overheating
bayi yang lahir dengan trauma. Suhu akan menurun pada1-3 hari tapi bisa juga
hipertermia pada neonatus termasuk menurunkan suhu bayi secara cepat dengan
melepas semua baju bayi dan memindahkan bayi ke tempat dengan suhu
ruangan. Jika suhu tubuh bayi lebih dari 39 0C dilakukan tepid sponged 350C
Tanda umum heat stroke adalah suhu tubuh > 40.5 0C atau sedikit lebih
rendah, kulit teraba kering dan panas, kelainan susunan saraf pusat,
cerna terjadi mual, muntah, dan kram. Komplikasi yang bisa terjadi antara
baju dan sponging dengan air es sampai dengan suhu tubuh 38,5 0 C kemudian
anak segera dipindahkan ke atas tempat tidur lalu dibungkus dengan selimut),
penyelimutan berlebihan, kekurangan cairan, dan suhu udara luar yang tinggi.
HSE diduga berhubungan dengan cacat genetic dalam produksi atau pelepasan
serum inhibitor alpha-1-trypsin. Kejadian HSE pada anak adalah antara umur
17 hari sampai dengan 15 tahun (sebagian besar usia < 1 tahun dengan median
usia 5 bulan). Pada umumnya HSE didahului oleh penyakit virus atau bakterial
dengan febris yang tidak tinggi dan sudah sembuh (misalnya infeksi saluran
hipertermia (suhu > 410C), perdarahan yang mengarah pada DIC, diare, dan
dangkal diikuti gagal ginjal..Pada HSE tidak ada tatalaksana khusus, tetapi
dapat diterapkan. Mortalitas kasus ini tinggi sekitar 80% dengan gejala sisa
neurologis yang berat pada kasus yang selamat. Hasil CT scan dan otopsi
Definisi SIDS adalah kematian bayi (usia 1-12 bulan) yang mendadak,
tidak diduga, dan tidak dapat dijelaskan. Kejadian yang mendahului sering
berupa infeksi saluran nafas akut dengan febris ringan yang tidak fatal.
terhadap SIDS, tetapi yang terpenting adalah ibu hamil perokok dan posisi
1. Kejang/ syok
2.5. Etiologi
campuran dari gangguan infeksi dan suhu lingkungan yang terlalu panas.
Keadaan ini terjadi bila bayi diletakkan di dekat api atau ruangan yang
berudara panas.Selain itu, dapat pula disebabkan gangguan otak atau akibat
bahan toksik yang dapat mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Zat yang dapat
menyebabkan demam disebut pirogen. Zat pirogen ini dapat berupa protein ,
pecahan protein dan zat lain , terutama toksin polisakarida , yang dilepas oleh
bakteri toksik / pirogen yang dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat
a. Fase I : awal
b. Fase II :
1) proses demam
7) mulut kering
9) lemas
2) Berkeringat
3) Menggigil ringan
2.6. Penatalaksanaan
1. Letakkan bayi di ruangan dengan suhu lingkungan normal (25 ºC-28 ºC)
3. Perikasa suhu aksila setiap jam sampai tercapai suhu dalam batas normal
4. Bila suhu sangat tinggi (lebih dari 39 ºC), bayi dikompres atau dimandikan
selama 10-15 menit dalam suhu air 4 ºC, lebih rendah dari suhu tubuh bayi.
Jangan menggunakan air dingin atau air yang suhunya lebih rendah dari 4 ºC
1) Pasang slang IV dan berikan cairan IV dengan volume rumatan sesuai dengan
usia bayi
2) Tingkatkan volume cairan sebanyak 10% berat badan bayi pada hari
3) Ukur glukosa darah, jika glukosa darah kurang dari 45 mg/dl (2,6 mmol/l),
9. Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan baik,
serta tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit, bayi
dapat dipulangkan dan Nasehati ibu cara menghangatkan bayi dirumah dan
TINJAUAN KASUS
Pengkajian dilakukan pada hari Sabtu, 20 September 2008 pukul 09.00 Wib.
Biodata
1) Klien
Umur : 2 hari
badannya panas setelah di jemur selama 25 menit pada pagi hari tadi.
1. Riwayat antenatal
3. Obat-obat yang pernah diminum : Fe, kalk, Vit.C, Vit B6, Vit B1.
1. Ibu tidak ada riwayat alergi terhadap makanan, minuman, maupun obat-
obatan.
2. Selama hamil ibu tidak ada pantangan terhadap makanan, minuman, ibu
2. Riwayat Intranatal
22.00 WIB sudah mengeluarkan lendir bercampur darah. Ketuban pecah pada
tanggal 18 September pukul 11.00 wib dengan warna jernih, bau khas, tidak
bercampur mekonium. Bayi lahir pada pukul 11.30 WIB ditolong oleh bidan,
persalinan secara spontan, jenis kelamin laki-laki, bayi lahir dengan letak
belakang kepala selama persalinan tidak ada penyulit. Plasenta lahir secara
Kala II : 30 menit
Kala IV : 2 jam.
3 Riwayat Neonatal
2. AS : 7-10
4. LD : 34 cm
5. LK : 34 cm
6. PB : 50 cm
7. Makanan : Asi saja.
Ibu tidak pernah minum jamu-jamuan, tidak ada pantangan dalam makanan
Bayi lahir dengan BB 3000 gram, PB: 50 cm, LD: 32 cm, LK: 35 cm, Reflek :
- Hepatitis B
- Polio I / pertama
- BCG
f.Perawatan tali pusat : Perawatan tali pusat dilakukan sesaat setelah bayi
g.Pola Nutrisi
h.Pola Eliminasi
-Sebelum sakit
BAB : 3-4 X sekali warna kuning kecoklatan, konsistensi lunak, bau khas, tidak
- Selama sakit
i.Pola Istirahat
j.Pola hygiene
Sebelum sakit :
Selama sakit :
k.Data Psikososial.
Hubungan ibu dengan suami, keluarga dan petugas kesehatan terjalin dengan
baik.
Pemeriksaan Fisik
1.Tanda-tanda vital
1. Kepala
Kepala simetris, tidak ada luka/lesi, kulit kepala bersih, tidak ada
2. Mata
odema
3. Hidung
Simetris, bersih, tidak ada luka, tidak ada secret, ada pernafasan cuping
hidung.
4. Mulut
Bibir : simetris, tidak ada bibir dan palatum sumbing, warna pucat, tidak ada
5. Leher
Simetris, tidak ada pembesaran tyroid / vena jugularis / kelenjar limfe, tidak
6. Dada
Simetris, bunyi jantung teratur dan jelas, tidak ada ronchi/wheezing/mur-mur.
7. Abdomen
Simetris, tidak ada luka pada umbilikal, tidak ada odema, tidak ada tanda-
8. Anogetalia
Bersih, 2 buah testis sudah turun diskrotum, tidak ada kelainan pada
Kanan dan kiri simetris, tidak ada odema, tidak ada lesi/ luka, tidak ada
10. Punggung
1. Suching +
2. Rooting +
3. Moro +
4. Grip +
5. Plantar +
1. Sebelum sakit
1. BB :3000 gram
2. PB: 50 cm
3. LD: 34 cm
4. LK: 34 cm
5. Selama sakit
1. BB :2980 gram
2. PB: 50 cm
3. LD: 34 cm
4. LK: 34 cm
13Pemeriksaan penunjang
- Tidak dilakukan
Kesimpulan
Biodata
1) Klien
Umur : 2 hari
Subjectif:
- Ibu cemas karena sejak ± 2 jam yang lalu bayinya gelisah terus dan
badannya panas setelah di jemur selama 25 menit pada pagi hari tadi.
Objectif:
Pemeriksaan Fisik
1.Tanda-tanda vital
Nadi : 130 X/menit.
9. Kepala
Kepala simetris, tidak ada luka/lesi, kulit kepala bersih, tidak ada
10. Mata
odema
11. Hidung
Simetris, bersih, tidak ada luka, tidak ada secret, ada pernafasan cuping
hidung.
12. Mulut
Bibir : simetris, tidak ada bibir dan palatum sumbing, warna pucat, tidak ada
13. Leher
Simetris, tidak ada pembesaran tyroid / vena jugularis / kelenjar limfe, tidak
14. Dada
Simetris, bunyi jantung teratur dan jelas, tidak ada ronchi/wheezing/mur-mur.
15. Abdomen
Simetris, tidak ada luka pada umbilikal, tidak ada odema, tidak ada tanda-
16. Anogetalia
Bersih, 2 buah testis sudah turun diskrotum, tidak ada kelainan pada
Kanan dan kiri simetris, tidak ada odema, tidak ada lesi/ luka, tidak ada
10. Punggung
6. Suching +
7. Rooting +
8. Moro +
9. Grip +
10. Plantar +
Assasement:
Penatalaksanaan:
1. Pindahkan bayi dalam ruangan dengan suhu ruangan Yang lebih sejuk.