Anda di halaman 1dari 10

NOTULEN KELOMPOK 1

 Nia Natanesa Damanik (7203141030)


 Rahma Daniyah (7203141009)

MATERI PRESENTASI : KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN

MATA KULIAH : PERENCANAAN PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPU : Drs.Mica Siar Meiriza,Ss.,M.Si.

Pertanyaan SITI KHOIDOH ( KEL 5)

Bagaimana perencanaan pembelajaran yang ideal menurut tuntunan kurikulum saat ini?

Dijawab oleh Rahma Daniyah

Pembelajaran yang ideal merupakan pembelajaran yang mampu medorong kreativitas


anak secara keseluruhan, membuat siswa aktif, mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif dan berlangsung dalam kondisi menyenangkan. Memberikan tugas atau evaluasi
yang tidak memberatkan siswa tetapi tetap sesuai dengan tujuan pembelajaran. MENURUT
TUNTUTAN KURIKULUM YANG BERLAKU, PERENCANAAN PEMBELAJARAN YANG IDEAL
ADALAH MENEMPATKAN PESERTA DIDIK SEBAGAI PIHAK YANG PALING AKTIF DALAM
KEGIATAN PROSES BELAJAR BELAJAR DAN TENAGA PENDIDIK SEBAGAI PENDAMPING
SELAMA PROSES TERSEBUT Perencanaan pembelajaran meliputi kegiatan perumusan
tujuan yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran, metode yang digunakan
untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, bahan materi yang akan disajikan, cara
menyampaikannya, persiapan alat atau media yang digunakan

Pertanyaan TIARA FILDZAH RIZKA (KEL 9)

Bisakah suatu perencanaan pembelajaran dijadikan sebagai alat ukur dalam keberhasilan
pembelajaran?jelaskan.

Dijawab oleh Rahma Daniyah


Tolok ukur keberhasilan dalam proses pembelajaran yaitu suatu pembelajaran yang efektif,
maka diperhatikan beberapa aspek, di antaranya: (1) guru harus membuat persiapan
mengajar yang sistematis, (2) proses belajar mengajar harus berkualitas tinggi yang
ditunjukkan dengan adanya penyampaian materi oleh guru secara sistematis dan
menggunakan berbagai variasi di dalam penyampaian, baik itu media, metode, suara,
maupun gerak, (3) waktu selama proses belajar mengajar berlangsung digunakan secara
efektif, (4) motivasi mengajar guru dan motivasi belajar guru cukup tinggi, dan (5)
hubungan interaktif antara guru dan siswa dalam kelas bagus sehingga setiap terjadi
kesulitan belajar dapat segera diatasi. Sedemikian rupa lima aspek itu dilaksanakan,
sehingga akan terwujud sebuah pembelajaran yang efektif. jadi. dengan adanya rencana,
kita kan bisa memperkirakan apa saja yang dibutuhkan dalam pembelajaran nanti. tapi bila
rencana itu tidak dijalankan sepenuhnya.
Pertanyaan ELGI LIZA (KEL 9)
Bagaimana pendidik mengajar kepada peserta didik dengan mengikuti anjuran prinsip
yang mengajar harus bersifat praktis yang dimna bersifat praktis mengetahui situasi
kehidupan atau pun minat bakat peserta didik , jadi bagaimana kita sebgai pendidik dalam
menghadapi banyak nya peserta didik dalam mengajar dalam bersifat praktis tadi ?

Dijawab Oleh Rahma Daniyah & Nia Natanesa Damanik

(Rahma) Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan


berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana
peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Pengajar adalah pihak yang
paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi yang efektif dalam
pembelajaran.

Dengan  menguasai dan mengembangkan beberapa strategi serta  teknik berkomunikasi


secara otomatis akan meningkatkan kemampuan untuk berhubungan dengan berbagai
macam orang. Seorang pendidik bisa menciptakan dan mengembangkan  komunikasi yang
efektif melalui materi pembelajaran yang bisa diterima dan mudah dipahami oleh peserta
didik.

(Nia) Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu
kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan
upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar. Dalam hal ini pembelajaran di
artikan juga sebagai usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber
belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik.

Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda
tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh karena itu,
mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi
atau pelajaran yang sama.

Setiap individu memiliki kecenderungan kepada salah satu cara atau gaya belajar. Gaya
belajar merupakan kombinasi dari alam dan pengaruh lingkungan. Gaya belajar bisa
diturunkan secara genetik, dan bisa juga karena adanya stimuli tertentu yang selalu datang
dalam periode yang sangat panjang.2

Ada beberapa tipe gaya belajar yaitu visual (belajar melalui apa yang Ada beberapa tipe
gaya belajar yaitu visual (belajar melalui apa yang dilihat atau diamati), auditorial (belajar
melalui apa yang didengar) dan kinestetik (belajar dengan bergerak atau melakukan
sesuatu). Perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap
individu untuk bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya tugas utama seorang guru
adalah menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan berkualitas. Hal yang perlu
dilakukan seorang guru adalah mengenali dan memahami gaya belajar seluruh siswa yang
diampunya dan menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

1. Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual

 Gunakan materi visual, seperti gambar, diagram, dan peta.

 Gunakan peta untuk menandai hal-hal penting


 Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi

2. Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori

 Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi, baik di salam kelas
maupun di dalam keluarga.

 Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.

 Gunakan musik untuk mengajarkan anak.

3. Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik

 Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.

 Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya:


ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan objek sesungguhnya untuk belajar
konsep baru)

 Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.

Pertanyaan ARTA NAULI SITOHANG (KEL 7)

apa yang terjadi dalam sebuah proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar ) apabila
perencanaan pembelajaran yang dilakukan seorang pengajar belum optimal?

Dijawab Oleh Nia Natanesa Damanik

Guru yang baik akan berusaha sedapat mungkin agar pembelajarannya berhasil. Salah satu
faktor yang dapat membawa keberhasilan itu, adalah adanya perencanaan pembelajaran
yang dibuat guru sebelumnya. Melalui perencanaan yang maksimal, seorang guru dapat
menentukan strategi apa yang digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Perencanaan dapat menghindarkan kegagalan pembelajaran.
Pembelajaran sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa pasti akan menghadapi
beberapa masalah pembelajaran. Hal tersebut akan berdampak pada kegagalan
pembelajaran. Melalui perencanaan yang baik, setidaknya dapat mengantisipasi atau
meminimalisir permasalahan- permasalahan yang nantinya akan muncul, sehingga
pembelajaran berjalan normal dan keberhasilan pembelajaran tercapai.

Perencanaan dapat membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis Proses


pembelajaran tidak berlangsung seadanya, akan tetapi berlangsung secara terarah dan
terorganisir. Dengan demikian guru dapat menggunakan waktu secara efektif untuk
mencapai tujuan pembelajaran dan keberhasilan pembelajaran. Hal tersebut dapat
berlangsung melalui perencanaan pembelajaran yang baik.

Hal yang akan terjadi ialah sebagai berikut :

1. Pembelajaran Tidak sistematis

Adanya RPP ini bisa mengarahkan guru agar merancang sebuah metode pembelajaran
yang disenangi siswa. Rancangan metode pembelajaran tersebut sangat memungkinkan
dilakukan variasi oleh guru. Jadi, dalam satu materi penyampaian (misal materi teks
observasi dalam Bahasa Indonesia), guru bisa merancang metode belajar diskusi dan kerja
kelompok.

2. Sulit menganalisis keberhasilan belajar siswa

Tidak ada RPP yang sudah disusun oleh guru, tentunya akan sulit untuk memiliki butir
penilaian yang akan diberikan kepada siswa. sebab Butir penilaian RPP tersebut jika tidak
diterapkan ke siswa dan guru maka tidak bisa melihat nilai yang didapat mereka. Padahal
dari nilai tersebut, guru bisa melihat apakah butir penilaian yang ada di dalam RPP sudah
dicapai oleh siswa dengan baik atau tidak.

3. Sulit dalam penyampaian materi


Dalam hal penyampaian materi, guru sangat dibantu dengan adanya RPP yang telah dibuat.
Ini dikarenakan guru bisa memprediksi, dalam sebuah materi itu bisa diselesaikan dalam
berapa kali tatap muka. Satu kali? Dua kali? Atau bahkan lebih dari itu. Jika, ada
ketidaksesuaian jumlah tatap muka dalam penyampaian materi di RPP dengan yang ada di
kelas, maka guru bisa mencari tahu sekiranya dipoin mana penyampaian materi tersebut
berjalan kurang efektif.

4. Pengatur pola pembelajaran

Beberapa materi yang diajarkan tidak semuanya bisa selesai dalam satu kali tatap muka.
Ada kalanya guru memerlukan beberapa kali tatap muka untuk menuntaskan satu bahasan
materi. Nah, dengan adanya RPP ini guru bisa merancang pola penyampaian materi, misal
di tatap muka pertama membahas tentang dasar-dasarnya, baru di tatap muka yang kedua
membahas hal yang lebih detail dari materi tersebut

5. Tidak Dapat Menghemat waktu dan tenaga

Alasan yang kelima ini pastinya tidak bisa menghemat waktu dan tenaga dari guru. Guru
akan bingung memikirkan model, metode, dan sumber belajar yang sekiranya nanti akan
digunakan oleh siswa. Pastinya dengan adanya RPP yang sudah dibuat, guru bisa
menentukan apa-apa saja yang dibutuhkan dalam penyampaian materi ajarnya.

Pertanyaan WYDIA MALEM PASARIBU (KEL 12)

Bagaimana kondisi perencanaan pembelajaran yang dilakukan para pendidik di situasi


sekarang ini (pandemi covid 19)? Apakah para pendidik sudah menjalankan prinsip
mengajar yang bersifat praktis tersebut?

Dijawab Oleh Nia Natanesa Damanik

Proses pembelajaran di sekolah merupakan upaya peningkatan pengetahuan dan skill.2


Sebagian besar siswa menganggap sekolah adalah kegiatan yang menyenangkan, mereka
bisa berinteraksi satu sama lain. Sekolah dapat meningkatkan keterampilan sosial dan
kesadaran kelas sosial siswa. Sekolah secara keseluruhan adalah media interaksi antar
siswa dan guru untuk meningkatkan kemampuan integensi, skill dan rasa kasih sayang
diantara mereka. Tetapi sekarang kegiatan yang bernama sekolah berhenti dengan tiba-
tiba karena gangguan Covid-19. Sekolah memberikan solusi dengan pembelajaran daring.

Pembelajaran daring

Daring merupakan singkatan dari â €œdalam jaringanâ € sebagai pengganti kata online
yang sering kita gunakan dalam kaitannya dengan teknologi internet. Daring adalah
terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet.

Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang dilakukan secara online,


menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.Pembelajaran daring
merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui
platform yang telah tersedia.Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online,
komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online.

Menurut Kami para pendidik belum dapat menjalankan prinsip mengajar yang bersifat
praktis dikarenakan masih belum terlaksanya pembelajran offline atau tatap
muka,sehingga pendidik tidak dapat menilai,mengetahui setiap perbedaan siswa.baik dari
kemampuan,ketermpilan,karateristik bahkan latar belakang siswa tersebut.

PERTANYAAAN YULIA ARYA SASTI (KEL 8)

apa strategi yang tepat agar perencanaan dapat terwujud dalam proses pembelajaran?

Dijawab Oleh Nia Natanesa Damanik

Strategi yang dilakukan ialah

1. Implementasi Kurikulum

Setiap kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap
mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus
dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur
kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan.Setiap pembelajaran
harus berupaya :

a. Mengkaji dan memahami strukutur program kurikulum yang berlaku.

b. Memahami tujuan pembelajaran.

c. Mengkaji materi pembelajaran.

d. Mengunakan metode pembelajaran yang relevan dengan materi,tujuan pembelajaran,


alokasi waktu, karakterisktik peserta didik dan kemampuan pembelajaran.

2. Penggunaan Metode, Media dan Sumber Belajar Metode pembelajaran

Penggunaan Metode, Media dan Sumber Belajar Metode pembelajaran merupakan bagian
dari strategi instruksional. Metode instruksional berfungsi sebagai cara untuk
menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan member latihan kepada siswa untuk
mencapai tujuan tertentu, tetapi tidak semua metode instruksional sesuai untuk
mencapai tujuan instruksional tertentu.Dalam proses belajar mengajar guru dihadapkan
untuk memilih metode-metode dari sekian banyak metode yang telah ditemui oleh para
ahli sebelum ia menyampaikan meteri pengajaran untuk mencapai tujuan instruksional.
Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan oleh pengajar dalam memilih materi
pengajaran secara tepat dan akurat, penetapan tersebut mesti berdasarkan pada
penetapan; tujuan instruksional, pengetahuan awal siswa, bidang studi atau pokok
bahasan, alokasi dan sarana penunjang, jumlah siswa, dan pengalaman dan kewibawaan
pembelajar.7 Secara umum pemilihan, penetapan dan pengembangan variable metode
pembelajaran haruslah berpijak pada 4 hal penting, yang dikelompokkan ke dalam
variable kondisi pembelajaran, yaitu (1) apa tujuan yang ingin dicapai, (2) apa isi yang
harus dipelajari untuk mencapai tujuan, (3) apa sumber belajar yang tersedia, dan (4)
bagaimana karakteristik pebelajar. Tanpa pijakan ini, kecil sekali kemungkinan untuk
dapat mengembangkan metode pembelajaran yang optimal. Dengan ungkapan lain,
pengembangan metode pembelajaran yang optimal haruslah didahului dengan kegiatan
analisis kondisi pembelajaran.8 Ada beberapa persyaratan yang perlu diketahui oleh guru
dalam memanfaatkan berbagai sumber belajar, antara lain:

 Tujuan pembelajaran hendaknya dijadikan pedoman dalam memilih sumber belajar.

 Pokok-pokok bahasan yang menjelaskan analisis isi bidang studi yang akan disajikan
kepada pebelajar. Hal itu perlu dilakukan sebagai dasar pemilihan serta pemanfaatan
sumber belajar agar materi yang disajikan melalui sumber-sumber belajar dapat
memperjelas dan memperkaya isi bahan.

 Pemilihan strategi penyampaian pembelajaran yang sesuai dengan sumber belajar.


Strategi sangat erat kaitannya dengan sumber belajar bahkan sesungguhnya strategi itu
termasuk ke dalam salah satu jenis sumber belajar.

 Sumber-sumber belajar yang dirancang berupa media pembelajaran dan bahan tertulis
yang tidak dirancang.

 Pengaturan waktu sesuai dengan luas pokok bahasan yang akan disampaikan kepada
pebelajar. Waktu yang diperlukan untuk menguasai materi tersebut akan mempengaruhi
sumber belajar yang dipergunakan.

Setiap pembelajar harus berupaya:

a. Memilih dan mengembangkan berbagai metode pembelajaran.

b. Mengembangkan media pembelajaran.

c. Mendayagunakan seoptimalkan mungkin semua alat pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai