Rhematoid Arthritis
Rhematoid Arthritis
DEFINISI merupakan penyakit inflamasi otoimun sistemik, kronik dan eksaserbatif pada
persendian dengan target jaringan sinovial. Nyeri dengan intensitas tinggi dan destruksi
sendi progresif menimbulkan penderitaan berat, cacat permanen serta kematian prematur.
DIAGNOSIS
Dx dini sangat penting pada RA, untuk memperbaiki prognosis,
karena kerusakan sendi bersifat reversible.
Anamnesis
1. Kaku sendi pada waktu bangun pagi (setelah inaktivitas) karena saat istirahat (→
stasis, inflamasi berlangsung), bisa >2 jam jika tidak diberikan pengobatan. Digunakan
aktivitas → nyeri menghilang.
2. Sendi simetris tu interfalang proksimal jari tangan. Fase lanjut: menyerang sendi
kaki, sendi bahu dan vertebrae.
3. Manifes ekstraartikuler T.T
a. Kulit nodul rhematoid, purpura, pioderma, ganggrenosum
b. Mata : keratokonjunctivitis sicca, skleritis, episkleritis
c. THT: xeerostomia, periodontitis
d. Respirasi : nyeri tenggorokan, nyeri menelan, disfonia, pneumonitits
interstitial, vaskulitis pulmoner, efusi pleura, fibrosis paru luas
e. Kardiovaskuler : perikarditis, PJK, miokarditis, disfungsi katub, aritmia,
emboli, kardiomyopati
f. GIT: vaskulitis
g. Urogenital: nefropati membranosa, amlolosis sekunder
h. Syaraf: mielopati, neuropati
i. Hematologi : anemia penyakit kronis, neutropenia, splenomegali, CML,
limfoma
j. Endokrin: hipoandrogenisme
1 sendi besar 0
2- 10 sendi besar 1
Serologi (0-3)
<6 minggu 0
> 6 minggu 1
SKOR TOTAL
Pemeriksaan Fisik
Look : swallon/tender joint, tanda inflamasi, kemerahan, bengkak, panas, nyeri, efusi sendi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Temuan
LED, CRP Biasanya ↑
RFT, LFT Fase lanjut bisa terganggu, ↑ AFP, GGT ringan dan albumin pd penyakit
aktif
Selain itu untuk data dlm memulai pengobatan
RF (Rhematoid factor) Ab terhadap Fc IgG : Positif pada 60-80% RA Sensitif u/Dx dan
Prognosis
Analisis cairan sendi Leukosit 5000-50.000/mcL, PMN >50%, protein meningkat, glukosa
menurun, uji bekuan masih buruk, kristal (-) bakteri (-)
TATALAKSANA
Non-farmakologis
Meningkatkan kepatuhan pengobatan. Tidak perlu MRS → karena imobilisasi lama meningkatkan
kecacatan.
Farmakologis
1. Analgesika (NSAIDs) : tidak melindungi dari kerusakan tulang rawan sendi dan
tulang dari proses destruksi
PCT 3 X 500-1000 mg
COX21 u/ mengurangi Es lambung. Jika menggunakan COX
non selektif berikan juga AH2 atau PPI
2. Corticosteroid : diberikan sambil menunggu DMARD bekerja.
Pilihan : Metilprednisolon, prednisolon (immediatte acting). KI
ibu hamil = Dexametashon karena dapat menembus Placenta barier.
3. DMARDS (Disease Modifying anti-Rhematic Drugs) : tx kausal yg dapat
meningkatkan remisi, memperlambat erosi, memperbaiki fungsi dan mencegah
deformitas sendi. Kasus progresif : gunakan kombinasi. Namun, efek tx terlihat
setelah 4-16 minggu. Karena ES cukup tinggi perlu pemantauan ketat.
1st : blasanya sulfasalazin
MTX pada kasus lanjut dan berat
Tambahan :
1. Kortikosteroid :inj intraartikuler maksimal 3 x dalam setahun pada satu sendi. CS
sistemik dapat diberikan sebagai "Bridging Therapy" u/ mengurangi keluhan px
sambil menunggu efek DMARD. Diberiksan dgn dosis rendah : Prednison 5 - 7,5
mg/hari. Setelah efek DMARD muncul, CS dapat dihentikan.
CS sistemik >2 minggu diberikan pencegahan osteoporosis vit D3 Ca, bifosfonat
seperti alendronat dan risedronat
Hidroksi-lorokuin Mual, pusing Deposisi retina, Cek retina/6 bulan Bila dx belum pasti,
200-400 mg/hari trombositopenia, remisi ± 50%
hiperpigmentasi
Sulfasalazin 500- Diare, ↑ LFT, Leukopenia DL, LFT Onset lebih cepat
2000 mg/hari stomatitis, (8-12 minggu)
oligospermia remisi ± 50%
Metotreksat (MTX) Mual, diare, ruam, Leukopenia, DL, LFT, RFT, Onset cepat (6-10
7,5-30mg/mge stomatitis, og hati, trombositopenia, hindari alkohol minggu) bisa
sediaan : 2,5mg alopesia Sepsis, hepatitis, + As folat 1mg/hari digunakan jika dx
Nodulosis limfoma u/ cegah depresi ragu2, Remisi
sutul ±65%
Azatioprin 1-2 Mual, pusing Leukopenia sepsis, DL, LFT Bisa pada gg ginjal
mg/kgBB limfoma
Siklosporin 5 Hipertrikosis Hipertensi nefritis, DL, LFT, RFT, Angka remisi ±50%
mg/kgBB/hari hipertrofi gingiva sepsis Tensi
Leflunomid awal : Alopesia, diare Leukopenia DL, LFT, RFT, Angka remisi ±50%
100 mg/nari (3 hari) mual, ruam hepatitits, Tensi
lanjut 10-20 mg/hari trombositopenia
Mikofenolat mofetil Mual, gg hati ↑LFT ringan DL, LFT, RFT, Angka remisi ±50%
3x 500 mg Tensi
Na-mikofenolat 2- Gg hati ringan ↑LFT DL, LFT, RFT, Angka remisi ±50%
3x 360 mg Tensi
2. Obat hayati (biologik) : anti TNF a Etanercept, Golimumab, Tacilizumab. Tx lain anti
CD20, anti IL-6 (Tacilizumab), CTLA4 IgG
PROGNOSIS
Lihat skor DAS (Disease Activity Score) 28 → >5,1: tinggi, <3,2 : low <2,6: remisi
Referensi :
1. Kapita Selekta (2014)
2. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam UNAIR ed. 2 (2015)