Bab 5 Ekonomi (Kebijakan Moneter Dan Kebijakan Fiskal)
Bab 5 Ekonomi (Kebijakan Moneter Dan Kebijakan Fiskal)
38
A. Kebijakan Moneter
39
Instrumen kebijakan moneter yang pertama yaitu politik diskonto yang
berkaitan dengan pengaturan tingkat suku bunga bank.
Politik
Diskonto
Keterangan :
Politik diskonto adalah tingkat suku bunga kredit yang ditetapkan
pemerintah atas pembayaran dari bank umum ke bank sentral.
Bila pemerintah ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah
menurunkan tingkat suku bunga bank. Sebaliknya, bila ingin mengatasi
inflasi, pemerintah menaikkan tingkat suku bunga bank.
Operasi Pasar
Terbuka
40
Keterangan :
Dalam kondisi inflasi, jumlah uang yang beredar di masyarakat harus
dikurangi sehingga bank sentral menjual surat-surat berharga.
Sementara itu, dalam kondisi deflasi, jumlah uang yang beredar
dimasyarakat harus ditambah sehingga bank sentral membeli surat-
surat berharga.
Kebijakan
Cadangan Kas
Keterangan :
Saat kondisi inflasi atau banyaknya jumlah uang yang beredar
dimasyarakat, bank sentral menaikkan cadangan kas bank-bank umum,
artinya menahan uang untuk diedarkan pada masyarakat. Sebaliknya,
ketika kondisi deflasi atau JUB harus ditambah, bank sentral
memerintahkan bank-bank umum untuk menurunkan cadangan kasnya.
d. Kebijakan Kredit Selektif
41
Capacity (kemampuan)
Condition of Economy (kondisi ekonomi)
B. Kebijakan Fiskal
Ada juga kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam hal pengaturan anggaran yang
juga dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, yaitu
kebijakan fiskal.
1. Pengertian Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk
mengatur pemerintahan dan pengeluaran negara.
2. Tujuan dan Peran Kebijakan Fiskal
a. Tujuan Kebijakan Fiskal
Untuk mencapai visi, strategi utamanya adalah sebagai berikut.
1) Meningkatkan kualitas belanja negara dengan cara mendorong efisiensi
belanja pemerintah pusat serta transfer kedaerah.
2) Pengendalian defisit APBN yang ditargetkan akan berada pada kisaran
1,5% dari PDB.
3) Mengoptimalkan pendapatan negara dengan tetap mempertimbangkan
iklim dunia usaha serta mengusahakan pengurangan utang secara
bertahap dan mencari sumber pembayaan yang berisiko rendah.
b. Peran Kebijakan Fiskal
Salah satu kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam bidang fiskal
adalah menyusun APBN dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
merata. Dengan demikian, diharapkan melalui kebijakan fiskal, pemerintah
dapat mengusahakan agar perekonomian terhindar dari keadaan-keadaan
yang tidak diinginka, seperti tingginya angka pengangguran, inflasi, dan defisit
neraca pembayaran.
3. Instrumen Kebijakan Fiskal
a. Pengeluaran Pemerintah ( Government Expenditure )
Pengeluaran pemerintah adalah bagian dari kebijakan fiskal, yaitu suatu
tindakan pemerintah untuk mengatur jalannya perekonomian dengan cara
menentukan besarnya penerimaan dan pengeluaran pemerintah setiap
tahunnya, yang tercermin dalam dokumen Anggaran Pendapatan Belanja.
b. Pajak ( Tax )
42
Pajak merupakan instrumen kebijakan fiskal yang dapat memberikan peranan
dalam pengaturan anggaran yang dilakukan pemerintah.
Pemerintah mengurangi
Untuk mengatasi inflasi
pengeluaran pemerintah
(saat kesempatan kerja
(G) dan menaikan pajak
penuh)
(t)
Pemerintah menaikan
Untuk mengatasi pengeluaran pemerintah
pengangguran (G) dan mengurangi
pajak (t)
Keterangan :
Pada saat inflasi atau kesempatan kerja penuh, pemerintah
mengurangu pengeluaran dengan tujuan menghemat dan menaikan
pajak karena masyarakat dianggap sudah mampu membayar pajak.
Sementara dalam mengatasi pengangguran, pemerintah harus
meningkatkan pengeluaran untuk menyubsidi rakyatnya yang kurang
mampu dan masih menganggur serta menurunkan tarif pajak.
43