Anda di halaman 1dari 6

BAB V

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal

38
A. Kebijakan Moneter

1. Pengertian Kebijakan Moneter


Berdasarkan situs, economictimes.indiatimes.com, kebijakan moneter adalah
kebijakan ekonomi makro yang ditetapkan oleh bank sentral. Hal ini melibatkan
pengelolaan penawaran uang dan tingkat suku bunga serta merupakan sisi
permintaan kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mencapai tujuan
ekonomi makro, seperti inflasi, konsumsi, pertumbuhan, dan likuidasi.
Dalam buku Sadono Sukirno (2008: 310), kebijakan moneter adalah langkah-
langkah bank sentral untuk memengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga
dalam perekonomian dengan tujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan
investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan.

2. Tujuan dan Peran Kebijakan Moneter


a. Tujuan Kebijakan Moneter
1) Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan
2) Kestabilan harga
3) Keseimbangan neraca pembayaran
4) Kesempatan kerja
b. Peran Kebijakan Moneter
1) Membantu Mempercepat Proses Pembangunan
Hal ini dilakukan dengan menghimpun dan mengerahkan dana untuk
membentuk modal di sektor-sektor ekonomi strategis. Sektor tersebut
meliputi pertanian maupun industri.
2) Menciptakan Penawaran Uang yang Cukup
Inflasi terjadi karena permintaan masyarakat lebih besar dari
penawaran barang. Untuk mengatasinya, penawaran uang harus dikurangi
melalui penghematan pengeluaran agregat sehingga pengeluaran akan
seimbang dengan penawaran uang.

3. Instrumen Kebijakan Moneter


Kebijakan moneter ada yang bersifat kontraktif, ada juga yang bersifat
ekspansif. Kontraktif diberlakukan saat kondisi inflasi atau jumlah uang yang beredar
banyak, sedangkan ekspansif dilakukan saat kondis deflasi atau jumlah uang yang
beredar sedikit. Berikut ini merupakan instrumen kebijakan moneter.
a. Politik Diskonto (Discount Policy)

39
Instrumen kebijakan moneter yang pertama yaitu politik diskonto yang
berkaitan dengan pengaturan tingkat suku bunga bank.

Untuk mengurangi JUB Bank sentral menaikkan


atau mengatasi inflasi tingkat suku bunga

Politik
Diskonto

Untuk menambah JUB Bank sentral menurunkan


atau mengatasi desflasi tingkat suku bunga

Keterangan :
Politik diskonto adalah tingkat suku bunga kredit yang ditetapkan
pemerintah atas pembayaran dari bank umum ke bank sentral.
Bila pemerintah ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah
menurunkan tingkat suku bunga bank. Sebaliknya, bila ingin mengatasi
inflasi, pemerintah menaikkan tingkat suku bunga bank.

b. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)

Menurut Sadono Sukirno (2011:311), bank sentral membuat


perubahan-perubahan jumlah penawaran uang dengan melakukan jual beli
surat-surat berharga. Surat-surat berharga dalam hal ini adalah Surat Utang
Negara (SUN) dan sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Untuk mengurangi JUB Bank sentral menjual


atau mengatasi inflasi surat-surat berharga

Operasi Pasar
Terbuka

Untuk menambah JUB Bank sentral membeli


atau mengatasi deflasi surat-surat berharga

40
Keterangan :
Dalam kondisi inflasi, jumlah uang yang beredar di masyarakat harus
dikurangi sehingga bank sentral menjual surat-surat berharga.
Sementara itu, dalam kondisi deflasi, jumlah uang yang beredar
dimasyarakat harus ditambah sehingga bank sentral membeli surat-
surat berharga.

c. Kebijakan Cadangan Kas (Cash Ratio)

Kebijakan cadangan kas merupakan kebijakan pemerintah yang


dilakukan bank sentral untuk mengatur cadangan kas bank-bank umum.
Misalnya, cadangan minimum yang diwajibkan sebesar 25%, kemudian
diringkatkan menjadi 30% atau sebaliknya. Berikut penjelasan mengenai
kondisi kebijakan cadangan kas yang dilakukan bank sentral.

Untuk mengurangi JUB Bank sentral menaikkan


atau mengatasi inflasi cadangan kas

Kebijakan
Cadangan Kas

Untuk menambah JUB Bank sentral menurunkan


atau mengatasi deflasi cadangan kas

Keterangan :
Saat kondisi inflasi atau banyaknya jumlah uang yang beredar
dimasyarakat, bank sentral menaikkan cadangan kas bank-bank umum,
artinya menahan uang untuk diedarkan pada masyarakat. Sebaliknya,
ketika kondisi deflasi atau JUB harus ditambah, bank sentral
memerintahkan bank-bank umum untuk menurunkan cadangan kasnya.
d. Kebijakan Kredit Selektif

Kebijakan kredit selektif dilakukan bank sentral dengan tujuan untuk


mengendalikan jumlah uang yang beredar berkaitan dengan kegiatan
peminjaman dan investasi uang. Kredit selektif ini dilakukan agar bank-bank
umum dapat memberikan pertimbangan yang matang sebelum memberikan
pinjaman kepada masyarakat. Syarat kredit selektif yaitu sebagai berikut.
 Character (karakter/watak)
 Collateral (jaminan)
 Capital (modal)

41
 Capacity (kemampuan)
 Condition of Economy (kondisi ekonomi)

B. Kebijakan Fiskal

Ada juga kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam hal pengaturan anggaran yang
juga dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, yaitu
kebijakan fiskal.
1. Pengertian Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk
mengatur pemerintahan dan pengeluaran negara.
2. Tujuan dan Peran Kebijakan Fiskal
a. Tujuan Kebijakan Fiskal
Untuk mencapai visi, strategi utamanya adalah sebagai berikut.
1) Meningkatkan kualitas belanja negara dengan cara mendorong efisiensi
belanja pemerintah pusat serta transfer kedaerah.
2) Pengendalian defisit APBN yang ditargetkan akan berada pada kisaran
1,5% dari PDB.
3) Mengoptimalkan pendapatan negara dengan tetap mempertimbangkan
iklim dunia usaha serta mengusahakan pengurangan utang secara
bertahap dan mencari sumber pembayaan yang berisiko rendah.
b. Peran Kebijakan Fiskal
Salah satu kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam bidang fiskal
adalah menyusun APBN dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
merata. Dengan demikian, diharapkan melalui kebijakan fiskal, pemerintah
dapat mengusahakan agar perekonomian terhindar dari keadaan-keadaan
yang tidak diinginka, seperti tingginya angka pengangguran, inflasi, dan defisit
neraca pembayaran.
3. Instrumen Kebijakan Fiskal
a. Pengeluaran Pemerintah ( Government Expenditure )
Pengeluaran pemerintah adalah bagian dari kebijakan fiskal, yaitu suatu
tindakan pemerintah untuk mengatur jalannya perekonomian dengan cara
menentukan besarnya penerimaan dan pengeluaran pemerintah setiap
tahunnya, yang tercermin dalam dokumen Anggaran Pendapatan Belanja.
b. Pajak ( Tax )

42
Pajak merupakan instrumen kebijakan fiskal yang dapat memberikan peranan
dalam pengaturan anggaran yang dilakukan pemerintah.

Pemerintah mengurangi
Untuk mengatasi inflasi
pengeluaran pemerintah
(saat kesempatan kerja
(G) dan menaikan pajak
penuh)
(t)

Pemerintah menaikan
Untuk mengatasi pengeluaran pemerintah
pengangguran (G) dan mengurangi
pajak (t)

Keterangan :
Pada saat inflasi atau kesempatan kerja penuh, pemerintah
mengurangu pengeluaran dengan tujuan menghemat dan menaikan
pajak karena masyarakat dianggap sudah mampu membayar pajak.
Sementara dalam mengatasi pengangguran, pemerintah harus
meningkatkan pengeluaran untuk menyubsidi rakyatnya yang kurang
mampu dan masih menganggur serta menurunkan tarif pajak.

43

Anda mungkin juga menyukai