Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Judul laporan.
Standar auditing mewajibkan setiap laporan diberi judul laporan, dan dalam judul tersebut
tercantum pula kata independen. Sebagai contoh, judul yang tepat adalah “laporan auditor
independen,” “laporan dari auditor independen,” atau“ pendapat akuntan independen.”
Kewajiban untuk mencantumkan kata independen dimaksudkan untuk memberitahu para
pengguna laporan bahwa audit tersebut dalam segala aspeknya dilaksanakan secara
objektif/tidak memihak.
Laporan ini umumnya ditujukan kepada perusahaan, para pemegang saham atau dewan
direksi perusahaan. Dalam tahun-tahun terakhir ini, telah menjadi suatu kebiasaan untuk
mengalamatkan laporan ini kepada para pemegang saham untuk menunjukkan bahwa auditor
itu independen terhadap perusahaan dan dewan direksi perusahaan yang diaudit.
Paragraf pendahuluan.
Paragraf pertama laporan menunjukkan tiga hal: Pertama, membuat suatu pernyataan
sederhana bahwa kantor akuntan publik telah melaksanakan audit. Paragraf scope (lihat unsur
ke-4) akan menjelaskan maksud dari kata audit. Kedua, paragraf ini menyatakan laporan
keuangan yang telah diaudit, termasuk pencantuman tanggal neraca serta periode akuntansi
dari laporan laba rugi dan laporan arus kas. Ketiga, paragraf pendahuluan menyatakan bahwa
laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor erletak
pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pelaksanaan audit. Tujuan dari
pernyataan-pernyataan ini adalah untuk mengkomunikasikan bahwa manajemen bertanggung
jawab atas pemilihan prinsip akuntansi yang tepat, atas keputusan mereka memilih ukuran
yang digunakan serta pengungkapan mereka tentang penggunaan prinsip-prinsip tersebut
serta untuk mengklarifikasikan peran manajemen dan auditor.
Paragraf scope.
Paragraf scope ini berisi pernyataan faktual tentang apa yang dilakukan auditor selama proses
audit. Sesuai dengan SAS 93 mewajibkan bahwa negara asal prinsip akuntansi itu digunakan
dalam mempersiapkan laporan keuangan dan standar audit yang diikuti oleh auditor yang
identifikasikan dalam laporan audit.
Paragraf pendapat.
Paragraf terakhir dalam laporan audit bentuk baku menyajikan kesimpulan auditor
berdasarkan hasil dari proses audit yang telah dilakukan. Bagian ini merupakan bagian
terpenting dari keseluruhan laporan audit, sehingga seringkali seluruh laporan audit
dinyatakan secara sederhana sebagai pendapat auditor.
Nama KAP.
Nama tersebut akan mengidentifikasikan kantor akuntan publik atau praktisi mana yang telah
melaksanakan proses audit. Umumnya yang dituliskan adalah nama kantor akuntan publik
karena seluruh bagian dari kantor akuntan publik tersebut bertanggung jawab, baik secara
hukum maupun secara profesi, dalam memastikan agar kualitas pekerjaan audit memenuhi
standar profesi.
Tanggal yang tepat untuk dicantumkan dalam laporan audit adalah tanggal pada saat auditor
menyelesaikan prosedur audit terpenting di lokasi pemeriksaan
Unsur pokok laporan auditor bentuk baku adalah sebagai berikut :
Audit adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang
berhubungan dengan asersi tentang tindakan dan kejadian ekonomi secara objektif untuk
menentukan tingkat kepatuhan asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun hasil dari
audit yakni berupa opini dari auditor atas laporan keuangan yang diperiksa. Opini audit inilah
yang mengungkapkan apakah laporan keuangan wajar atau tidak. Opini audit terdiri dari 4
(empat) jenis, yaitu sebagai berikut:
Opini wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor jika auditor tidak menemukan
kesalahan yang material secara keseluruhan dari laporan keuangan dan laporan keuangan
dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku (SAK). Dengan kata lain, laporan
keuangan akan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian jika memenuhi kondisi seperti
berikut:
Opini wajar tanpa pengecualian dapat dimodifikasi menjadi opini wajar tanpa pengecualian
dengan paragraf penjelasan (modified unqualified opinion) ketika auditor harus menambah
suatu paragraf penjelasan dalam laporan auditnya. Keadaan yang membuat modifikasi ini,
apabila terjadi seperti:
1. Ada keraguan dari auditor atas konsep going concern perusahaan / entitas.
2. Kurang konsisten perusahaan dalam menerapkan prinsip atau standar akuntansi yang
digunakan.
3. Auditor ingin menekankan suatu hal.
Audit harus menyatakan opini tidak wajar ketika auditor setelah melakukan pemeriksaan memperoleh
bukti yang cukup dan tepat kemudian menyimpulkan bahwa ada kesalahan penyajian, baik secara
individual maupun secara agregasi adalah material dan pervasif terhadap laporan keuangan. Pervasif
sendiri diartikan sebagai kesalahan yang akan membawa dampak kemana-mana atau mendalam.
Opini tidak menyatakan pendapat diberikan auditor ketika auditor tidak memperoleh bukti yang
cukup dan tepat untuk mendasari opini, dan auditor tidak menyimpulkan bahwa pengaruh kesalahan
penyajian material yang tidak terdeteksi yang mungkin timbul terhadap laporan keuangan, jika ada,
dapat bersifat material dan pervasif.