Anda di halaman 1dari 25

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR

APARATUR SIPIL NEGARA


DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB KLUNGKUNG

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN III

OLEH :

NAMA : I Putu Agus Mahardika


NIP : 199312122017121003
INSTANSI : UPT RUTAN KELAS IIB KLUNGKUNG

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI


MANUSIA BALI
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI BALI
TAHUN 2018
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI
PEGAWAI NEGERI SIPIL

NAMA : I PUTU AGUS MAHARDIKA

NIP : 199312122017121003

JABATAN : PENJAGA TAHANAN

INSTANSI : RUTAN KELAS IIB KLUNGKUNG

JUDUL RANCANGAN : OPTIMALISASI PENCEGAHAN BARANG YANG


DILARANG MASUK DI RUTAN KELAS IIB
KLUNGKUNG

Telah memenuhi persyaratan dan mendapat persetujuan untuk mengikuti Seminar


Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS di Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Bali yang akan dilaksanakan pada 29 Juli 2018.

Denpasar, 29 Juli 2018

Coach Atasan Langsung/Mentor,

(Drs I Wayan Mudita, MPar.) (Drs. Ida Bagus Ketut Pustika)


NIP : 19601110 198003 1 NIP. 196112311987031003

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang
Widhi Wasa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga saya
berhasil menyelesaikan Rancangan Aktualisasi yang akan dilaksanakan di tempat penulis
bertugas yaitu Rutan Kelas IIB Klungkung.

Penulisan rancangan aktualisasi ini disusun sebagai syarat untuk melakukan


aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara Latihan Dasar PNS golongan II Kantor
Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Kantor Wilayah
Bali.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan aktualisasi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Bapak Renharet Ginting, Amd, IP, SH, MH. selaku Kepala Rumah Tahanan Negara
Kelas IIB Klungkung
2. Bapak Drs.Ida Bagus Ketut Pustika selaku Kepala Kesatuan Pengamanan Rumah
Tahanan Negara Kelas IIB Klungkung.
3. Bapak Drs.I Wayan Mudita, M.Par selaku coach dalam perancangan aktualisasi.
4. Segenap Widyaiswara selaku tenaga pengajar yang telah memberikan ilmu dengan sangat
maksimal.
5. Seluruh rekan-rekan peserta Latihan Dasar CPNS golongan II tahun 2017, terutama pada
rekan angkatan III atas kerjasamanya dan kekompakkan selama mengikuti Latihan Dasar.

Penulis menyadari aktualisasi ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan rancangan aktualisasi ini sehingga
nantinya dapat memberi manfaat dan bias diterapkan di lapangan.

Tabanan, 29 Juli 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
1.2 Profil Rutan Kelas IIB Klungkung.........................................................................................2
1.2.1 STRUKTUR ORGANISASI RUTAN KELAS IIB KLUNGKUNG.............................4
1.2.2 Nilai-nilai Dasar Organisasi...........................................................................................5
1.2.3 Visi dan Misi Rumah Tahanan Kelas IIB Klungkung....................................................5
1.2.4 Nilai Aneka....................................................................................................................8
2.1 Rancangan Aktualisasi.........................................................................................................10
2.2 Jadwal Aktualisasi...............................................................................................................18
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................20

iv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Menurut UU No.5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara atau yang disingkat ASN adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. ASN berfungsi sebagai perencana, sebagai pelaksana
sekaligus sebagai pengawas dan pengendali dalam pelaksanaan pembangunan bangsa.
Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas serta adil agar tercipta persatuan dan
kesatuan.
Aparatur Sipil Negara ( ASN ) merupakan mereka yang berada di garda terdepan untuk
memberikan pelayanan publik yang terbaik bagi masyarakat. Sebagai penyelenggara
pemerintahan ASN dituntut untuk mampu menjadi solusi dari pemasalahan masyarakat
karena posisi mereka sebagai pelayan masyarakat. Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara
harus memiliki nilai – nilai dasar antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Agar dapat menciptakan pelayanan yang prima kepada
masyarakat.
Dalam sistem hukum pidana Indonesia kita mengenal istilah Rumah Tahanan Negara
(Rutan) dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Secara umum, Rutan dan Lapas adalah dua
lembaga yang memiliki fungsi berbeda. Rumah Tahanan Negara (Rutan) adalah tempat
tersangka/terdakwa ditahan sementara sebelum keluarnya putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap guna menghindari tersangka/ terdakwa tersebut melarikan diri atau
mengulangi perbuatannya sedangkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) adalah Tempat untuk
melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan. Meski berbeda pada
prinsipnya, Rutan dan Lapas memiliki beberapa persamaan. Kesamaan antara Rutan dengan
Lapas di antaranya, baik Rutan maupun Lapas merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Didalam menjalankan tugasnya sebagai pembina narapidana, lembaga pemasyarakatan
kerap menuai masalah. Mulai dari peredaran narkoba, kerusuhan, pungutan liar pungli),
perlakuan diskriminasi, narapidana yang kabur, dan sebagainya. Permasalahan tersebut
membuat pemasyarakatan menuai citra yang kurang di mata masyarakat. Hal ini tentunya
menjadi PR tersendiri bagi pemasyarakatan untuk mencari solusi dalam menyelesaikan
permasalahan-permasalahan tersebut.
Begitupula halnya di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Klungkung, ada beberapa isu yang
ditemukan seperti Tidak dilaksanakannya penggeledahan dan pemeriksaan terhadap pegawai
atau pejabat yang keluar masuk P2U, Masuknya barang terlarang di dalam Rutan , serta
Belum ditetapkannya peraturan dimana WBP diharuskan memakai baju khusus saat
melaksanakan kegiatan kunjungan. Hal ini tentunya akan membawa dampak yang serius jika
isu tersebut dibiarkan tanpa dicarikan solusinya.

Untuk mengubah citra pemasyarakatan di mata masyarakat, kini Rumah Tahanan Kelas
IIB Klungkung sudah semakin berbenah diri untuk menjadi lebih baik sehingga dapat
memberikan pelayanan prima yaitu partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif,
mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel,akuntabel dan berkeaddillan (Purwonto,
dkk.,2017:31) bagi masyarakat. Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Klungkung tampil
terdepan agar dapat diterima masyarakat menjadi bagian dari Pemasyarakatan yang membuka
diri untuk menerima segala kritik, saran dan masukan guna membangun pemasyarakatan
yang lebih baik.
1.2 Profil Rutan Kelas IIB Klungkung
Rumah tahanan yang disingkat dengan “Rutan” adalah tempat tersangka atau terdakwa
ditahan selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan di
indonesia. Rumah Tahanan Negara merupakan unit pelaksana teknis di bawah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia (dahulu departemen kehakiman).

Rutan Kelas IIB Klungkung, beralamat beralamat di jalan Mawar No.13 Klungkung, berdiri
dan mulai dirintis oleh pemerintah Belanda sejak tanggal 20 september 1927. Lokasi Rutan
Klungkung berada ditengah kota Semarapura tepatnya berada di sebelah Timur dengan garis
45 LU dan sebelah barat pusat kota yang ditandai dengan simbol Tugu Kertagosa. Dalam
perjalanan kurun waktu + 91 tahun, Rutan Klungkung telah terjadi banyak perubahan-
perubahan baik fisik maupun pola perlakuan terhadap tahanan serta jumlah pegawai dan
warga binaan hunian.

Rumah Tahanan Kelas IIB Klungkung merupakan salah satu unit pelaksana teknis dari
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mempunyai tugas pokok dan fungsi
menjaga keamanan dan ketertiban napi/tahanan (WBP). Dengan kapasitas 49 orang, rutan
kelas IIB Klungkung memiliki 2 buah blok hunian yang terdiri dari blok tahanan, dan blok

2
narapidana (Napi), dan memiliki jumlah kamar sebanyak 14 kamar dan 1 dapur. Sedangkan
untuk huniannya, terdapat hunian laki-laki dan perempuan dimana mereka terpisah.

Sesuai dengan keberadaannya sejak awal dibangun sampai saat ini, Rutan Klungkung
telah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan yang diamanatkan oleh peraturan
perundang-undangan. Untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi di
rutan Klungkung serta memberikan gambaran tentang berbagai hal yang telah dilaksanakan
serta hambatan-hambatan dalam pelaksanaan tugas secara berkala dilakukan evaluasi yang
salah satunya melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibuat sebagai implementasi intruksi
presiden nomor 7 tahun 1999.

3
1.2.1 STRUKTUR ORGANISASI RUTAN KELAS IIB KLUNGKUNG

Kepala Rutan Kelas IIB Klungkung

Petugas Tata Usaha

Ka. Subsie. Pelayanan Tahanan Ka.Subsie Pengelolaan Ka. KP Rutan

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Rutan

4
1.2.2 Nilai-nilai Dasar Organisasi

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menjunjung tinggi tata nilai-
nilai Organisasi “PASTI” yang merupakan singkatan dari: Profesional, Akuntabel,
Sinergi, Transparan, dan Inovatif.

a. Profesional: Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparatur yang


bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang
tugasnya, menjunjung tinggi integritas dan etika publik.
b. Akuntabel: setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dapat
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau
peraturan yang berlaku.
c. Sinergi: komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama
yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku
kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat
berkualitas
d. Transparan: Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau
kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang
penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses
pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai.
e. Inovatif: Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya .
1.2.3 Visi dan Misi Rumah Tahanan Kelas IIB Klungkung
 Visi
Menjamin seluruh warga binaan pemasyarakatan mendapatkan pelayanan
pembinaan dan pembimbingan yang sama, demi terciptanya penegakan dan
pengayoman hukum serta perlindungan terhadap hak asasi manusia

 Misi
 Terwujudnya Petugas Rutan Kelas IIB Klungkung yang handal dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
 Terwujudnya petugas rutan kelas IIB Klungkung yang selalu mengutamakan
kepentingan masyarakat, berintegritas, responsif, akuntabel dan profesional.
 Terwujudnya petugas rutan kelas IIB Klungkung yang bersih dan melayani.

5
Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Tahanan Kelas IIB Klungkung

1. Melaksanakan Apel WBP (Narapidana/Tahanan)


2. Melaksanakan pengawasan pada pos jaga masing-masing
3. Melaksanakan kontrol lingkungan dan kamar
4. Mengamankan dan mengambil tindakan apabila terjadi pelanggaran dan
melaporkan kepada atasan

6
Nama : I Putu Agus Mahardika/Angkatan III

Unit Kerja : Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Klungkung

Identifikasi Isu :

1. Tidak dilaksanakannya penggeledahan dan pemeriksaan terhadap pegawai


atau pejabat yang keluar masuk P2U
2. Masuknya barang terlarang di dalam Rutan
3. Belum ditetapkannya peraturan dimana WBP diharuskan memakai baju
khusus saat melaksanakan kegiatan kunjungan

Analisa Core Isu :

N Tugas Dan Fungsi (Isu) U S G Total


O
1 Tidak dilaksanakannya penggeledahan dan 3 5 3 11
pemeriksaan terhadap pegawai atau pejabat
yang keluar masuk P2U

2 Masuknya barang terlarang di dalam Rutan 5 5 5 15


3 Belum ditetapkannya peraturan dimana WBP 4 4 4 12
diharuskan memakai baju khusus saat
melaksanakan kegiatan kunjungan
Tabel 1.1 Analisa Core Isu

Skala 1-5

Keterangan :

U = Urgency
S = Seriousness
G = Growth

Skor

5 = Sangat gawat/serius/berdampak
4 = Gawat/serius/berdampak
3 = Cukup gawat/serius/berdampak
2 = Kurang gawat/serius/berdampak
1 = Tidak gawat/serius/berdampak

7
Kegiatan Aktualisasi

Berdasarkan core isu di atas mengenai mudah masuknya barang terlarang


ke dalam rutan kelas IIB Klungkung maka beberapa kegiatan untuk menunjang
kinerja dalam meminimalisir kejadian tersebut di rutan yaitu sebagai berikut:

1. Mendata setiap pengunjung yang datang ke rutan


2. Melakukan penggeledahan terhadap pengunjung yang ingin
melaksanakan besukan
3. Melayani serta memberikan Name Tag kusus pengunjung rutan
4. Mengawasi pengunjung yang membesuk warga binaan
pemasyarakatan
5. Melakukan razia kamar warga binaan pemasyarakatan secara
berkala
6. Memperketat pengawasan terhadap Narapidana yang memiliki
rekam jejak kurang baik
7. Melakukan penggeledah badan dan barang pegawai lapas

1.2.4 Nilai Aneka

Adapun nilai-nilai dasar dari ANEKA itu sendiri adalah sebagai berikut:
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas berbeda dengan responsibilitas, jika responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertangung jawab maka akuntabilitas adalah kewajiban untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya, yaitu menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik.
b. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
c. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/ norma yang menentukan baik/
buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

8
d. Komitmen Mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja. Mutu dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau pembanding
dengan produk/jasa sejenis lainnya yang dihasilkan/dilakukan oleh lembaga lain
sebagai pesaing.
e. Anti Korupsi
Korupsi sering dikatakan kejahatan luar biasa karena dampaknya yang luar
biasa yang menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.

9
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Kantor wilayah kementrian hukum dan HAM Bali

Identifikasi Isu :

1. Tidak dilaksanakannya penggeledahan dan pemeriksaan


terhadap pegawai atau pejabat yang keluar masuk P2U
2. Masuknya barang terlarang di dalam Rutan
3. Belum ditetapkannya peraturan dimana WBP diharuskan
memakai baju khusus saat melaksanakan kegiatan kunjungan
Isu yang diangkat : Masuknya barang terlarang di dalam Rutan

Gagasan pemecahan isu : Melakukan pemeriksaan lebih ketat kepada semua pihak yang
masuk ke dalam rutan baik itu pegawai maupun keluarga dan
kerabat narapidana.

10
2.1 Rancangan Aktualisasi

KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/HA
NO TANGGAL KEGIATAN SUBSTANSI MATA KONTRIBUSI TERHADAP VISI-MISI ORGANISASI NILAI
KEGIATAN SIL
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7 8
1 6 Agustus – Mendata 1. Menannyakan Data - Akuntabilitas Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai penjaga Mewujudkan nilai
20 September setiap Keperluan pengunjung Saya akan mendata tahanan, kita harus bisa bersikap sopan dan melayani, Profesional dan
2018 pengunjung Pengunjung dan akurat, dan setiap tamu yang karena yang kita hadapi adalah masyarakat umum, Namun Akuntabel dalam
berkunjung ke rutan harus tetap “Waspada jangan-jangan”
yang datang hubungan dengan tujuan melakukan
dengan akurat serta
ke rutan pengunjung terhadap yang jelas. penuh dengan rasa pendataan secara
narapidana yang tanggung jawab lengkap
akan di kunjungi. - Etika Publik
2. Meminta Sebelum melakukan
pengunjung untuk pendataan saya akan
menunjukan kartu menyapa dan meminta
identitas seperti identitas pengunjung
KTP/SIM. yang berkunjung ke
3. Meminta surat rutan dengan ramah
kunjungan yang dan sopan
sebelumnya di dapat
pengunjung saat
pendaftaran
kunjungan.
NO TANGGAL KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HA KETERKAITAN KONTRIBUSI TERHADAP VISI-MISI ORGANISASI PENGUATAN

11
SUBSTANSI MATA NILAI
KEGIATAN SIL
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7 8
2 6 Agustus – Melakukan 1. Meminta izin Rutan yang Akuntabilitas Dengan penggeledahan yang dilakukan terhadap Mewujudkan nilai
20 September penggeledaha untuk melakukan Saya melakukan professional,
bebas dari pengunjung menjadi jalan untuk membentuk WBP agar
2018 n terhadap penggeledahan penggeledahan kepada sinergi dan
pengunjung barang – setiap tamu yang menjadi manusia mandiri dengan tidak menyalahgunakan
transparan saat
yang ingin 2. Memberitahukan datang ke rutan dengan
barang narkotika sehingga dapat diterima oleh lingkungan akan melakukan
melaksanakan kepada konsisten dan sesuai
besukan pengunjung terlarang SOP masyarakat, aktif berperan dalam pembangunan dan dapat penggeledahan
barang apa saja terhadap tamu yang
hidup secara wajar sebagai Warga Negara yang baik dan
yang tidak Nasionalisme berkunjung
diperbolehkan Dalam hal ini saya bertanggung jawab.
masuk ke rutan akan melakukan
dengan penuh keadilan
3. Melakukan tanpa melihat latar
penggeledahan belakang pengunjung
sesuai SOP
Etika publik
4.Mempersilahkan Sebelum melakukan
penggeledahan saya
pengunjung
terlebih dahulu akan
untuk bertemu meminta izin kepada
pengunjung, dan akan
dengan WBP
melakukan
penggeledahan secara
profesional dan tidak
diskriminatif

NO TANGGAL KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HA KETERKAITAN KONTRIBUSI TERHADAP VISI-MISI ORGANISASI PENGUATAN

12
SUBSTANSI MATA NILAI
KEGIATAN SIL
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7 8
Komitmen mutu
Saya melakukan
penggeledahan dengan
menggunakan metal
detector agar lebih
efektif dan efisien

Anti korupsi
Saya akan melakukan
penggeledahan secara
jujur dan berani
menolak segala bentuk
suap yang di lakukan
oleh pengunjung
3 6 Agustus – Melayani 1. Sebelum Pengawasan Akuntabilitas Berkontribusi dalam memberikan pelayanan yang Mewujudkan nilai
20 September serta pengunjung di terhadap Saya akan memberikan professional dan akuntabel, sehingga masyarakat lebih Akuntable,
2018 memberikan ijinkan masuk pengunjung Name Tag tersebut percaya dan nyaman saat berada di dalam rutan, begitupun Sinergi, dan
Name Tag menemui WBP, dengan penuh tanggung dapat membantu petugas jaga dalam melaksanakan tugas Inovatif dimana
maupun
kusus maka akan diberikan jawab pokok dan fungsinya, terutama dalam bidang pengawasan ketika kita
pengunjung Sebuah Name Tag narapidana Etika Publik memberikan Name
rutan 2. Setelah akan lebih Saya akan memberikan Tag tersebut harus
pengunjung mudah, karena name tag tersebut bekerjasama dengan
memakai Name Tag dengan adanya dengan Sopan PDU (penjaga pintu
tersebut, maka baru Name Tag utama)
tersebut kita
KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/HA
NO TANGGAL KEGIATAN SUBSTANSI MATA KONTRIBUSI TERHADAP VISI-MISI ORGANISASI NILAI
KEGIATAN SIL
PELATIHAN ORGANISASI

13
1 2 3 4 5 6 7 8
di ijinkan untuk bisa Komitmen Mutu
masuk membedakan Penggunaan Name Tag
3. Setelah mana adalah bentuk inovasi,
melaksanakan pengunjung dimana sebelumnya
besukan, dan mana hanya menggunakan
pengunjung harus narapidana cap ditangan
mengembalikan
Name Tag terseb
4 15 Agustus – Mengawasi 1. Melihat tingkah Keadaan aman Akuntabilitas Berkontribusi dalam membuat suasana besukan menjadi Mewujudkan sikap
25 Oktober pengunjung laku terkendali Saya melakukan lebih aman, dan memberikan kesan melayani kepada Akuntabel,
2018 yang pengunjung dan pengawasan terhadap masyarakat Sinergi,
membesuk warga binaan tamu dan WBP dengan Transparan
warga binaan pemasyarakata penuh rasa tanggung kepada tugas yang
pemasyarakat n jawab saya laksanakan,
an 2. Memantau
pengunjung Anti Korupsi
selama Akan bersikap adil
berkunjung terhadap semua
3. Membatasi jam pengunjung. Dan akan
berkunjung mempersilahakan
keluar kepada
pengunjung apabila
batas waktu berkunjung
telah habis.

KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/HA
NO TANGGAL KEGIATAN SUBSTANSI MATA KONTRIBUSI TERHADAP VISI-MISI ORGANISASI NILAI
KEGIATAN SIL
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7 8

14
5 15 Agustus – Melakukan 1. Membuka pintu 1. Pintu terbuka Akuntabilitas Melakukan penggeledahan kamar WBP diharapkan dapat Melakukan
25 Oktober razia kamar kamar WBP 2. Badan WBP Saya akan melakukan memberikan kontribusi terhadap visi organisasi yaitu:penggeledahan
2018 WBP secara 2. Menggeledah sterill pengeledahan dengan kamar WBP
berkala badan WBP 3. Terjaga dan baik dan penuh diharapkan dapat
3. Membariskan rapi tanggung jawab. memberikan
WBP di depan 4. Kamar steril Visi: penguatan terhadap
kamar dari barang Nasionalisme Menjamin seluruh warga binaan pemasyarakatan nilai organisasi
4. Memasuki dan terlarang Dalam melakukan mendapatkan pelayanan pembinaan dan pembimbingan yaitu:
menggeledah penggeledahan badan yang sama, demi terciptanya penegakan dan pengayoman
seluruh isi kamar saya tidak membeda- hukum serta perlindungan terhadap hak asasi manusia
WBP bedakan antara satu Profesional :
WBP dengan yang Aparat kementrian
lainnya atau tidak hukum dan HAM
diskriminatif adalah aparat yang
Etika Publik bekerja keras untuk
Sebelum melakukan mencapai tujuan
penggeledahan saya organisasi melalui
akan menjaga rahasia penguasaan bdang
penggeledahan kamar tugasnya,
WBP. menjunjung tinggi
etika dan integritas
Komitmen mutu profesional
Saya akan memasuki
kamar hunian WBP Akuntabel :
untuk memastikan dan Setiap kegiatan
berkontribusi secara dalam rangka
penyelenggaraan
KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/HA
NO TANGGAL KEGIATAN SUBSTANSI MATA KONTRIBUSI TERHADAP VISI-MISI ORGANISASI NILAI
KEGIATAN SIL
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7 8
langsung agar kegiatan pemerintahan dapat

15
razia berjalan efektif. dipertanggung-
Anti Korupsi : jawabkan kepada
Tidak menerima suap masyarakat sesuai
dari narapidana dengan ketentuan
atau peraturan yang
berlaku
6 6 Agustus – 29 Memperketat 1. Mengawasi Situasi Rutan Akuntabilitas saya Berkontribusi dalam menciptakan kondisi Rutan yang Melakukan
Oktober 2018 pengawasan narapidana yang menjadi lebih akan bertanggung aman, dan bersih sehingga terwujudnya misi : penggeledahan
terhadap sering membuat aman jawab terhadap Menjamin seluruh warga binaan pemasyarakatan barang WBP
Narapidana masalah di dalam pengawasan untuk mendapatkan pelayanan pembinaan dan pembimbingan diharapkan dapat
yang memiliki Rutan narapidana tersebut, yang sama, demi terciptanya penegakan dan pengayoman memberikan
rekam jejak 2. Bekerjasama dan melaporkannya hukum serta perlindungan terhadap hak asasi manusia penguatan terhadap
kurang baik dengan Regu kepada atasan jika nilai organisasi
lain, untuk saling terjadi sesuatu yang yaitu:
berkoordinasi mencurigakan
mengawasi Profesional :
narapidana Anti Korupsi tidak Aparat kementrian
tersebut menerima suap dari hukum dan HAM
narapidana adalah aparat yang
bekerja keras untuk
mencapai tujuan
organisasi melalui
penguasaan bdang
tugasnya,
menjunjung tinggi

KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/HA
NO TANGGAL KEGIATAN SUBSTANSI MATA KONTRIBUSI TERHADAP VISI-MISI ORGANISASI NILAI
KEGIATAN SIL
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7 8
7 6 Agustus Melakukan 1. Memberi 1.Mensterilkan AKUNTABILITAS Melakukan penggeledahan terhadap pegawai lapas Mewujudkan nilai
penggeledah hormat pada barang yang Bertanggung jawab diharapkan dapat memberikan kontribusi terhapad misi ANEKA dalam

16
badan dan petugas senior masuk lapas dalam pemeriksaan organisasi, yaitu : melaksanakan tugas
barang maupun se 2.Situasi yang sesuai SOP yang penggeledahan
pegawai lapas letting aman dalam berlaku. Misi : petugas. Dengan
2. Meminta izin lapas. NASIONALISME penuh tanggung
dengan sopan 3. Memasti
untuk
Membiasakan  Terwujudnya Petugas Rutan Kelas IIB Klungkung jawab.
kan pegawai memberikan hormat yang handal dalam melaksanakan tugas pokok dan
menggeledah bersih dari
badan dan pada semua petugas fungsinya.
barang
barang yang terlarang. untuk mewujudkan  Terwujudnya petugas rutan kelas IIB Klungkung
dibawa situasi yang kondusif yang selalu mengutamakan kepentingan
petugas dalam dunia kerja masyarakat, berintegritas, responsif, akuntabel dan
3. Menggeledah ETIKA PUBLIK profesional.
badan dan Melakukan  Terwujudnya petugas rutan kelas IIB Klungkung
petugas sesuai penggeledahan badan yang bersih dan melayani.
SOP dan barang petugas
4. Membatasi dengan meminta ijin
jumlah dan etika yang baik.
KOMITMEN MUTU
Mengutamakan
pelayanan dengan
melandaskan senyum,
salam dan sapa dengan
baik pada petugas.

KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN OUTPUT/HA
NO TANGGAL KEGIATAN SUBSTANSI MATA KONTRIBUSI TERHADAP VISI-MISI ORGANISASI NILAI
KEGIATAN SIL
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7 8
tamping yang ingin ANTI KORUPSI
keluar Melaksanakan tugas
dengan bersih dan jujur

17
dalam penggeledahan
dan tegas terhadap
petugas.

Tabel 2.1 Rancangan Aktualisasi

18
2.2 Jadwal Aktualisasi

WAKTU PELAKSANAAN
NO KEGIATAN AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
I II III IV I II III IV I II III IV
1. Melakukan pendataan pengunjung yang datang ke rutan
2. Melakukan penggeledahan terhadap pengunjung yang ingin
melaksanakan besukan
3. Melayani serta memberikan Name Tag kusus pengunjung rutan
4. Mengawasi pengunjung yang membesuk warga binaan
pemasyarakatan
5. Melakukan razia kamar warga binaan pemasyarakatan secara
berkala
6. Memperketat pengawasan terhadap Narapidana yang memiliki
rekam jejak kurang baik
7. Melakukan penggeledah badan dan barang pegawai lapas
Tabel 2.2 Jadwal Kegiatan

19
BAB III

PENUTUP

Didalam menjalankan tugasnya sebagai pembina narapidana, lembaga pemasyarakatan kerap


menuai masalah. Mulai dari peredaran narkoba, kerusuhan, pungutan liar pungli), perlakuan
diskriminasi, narapidana yang kabur, dan sebagainya. Permasalahan tersebut membuat
pemasyarakatan menuai citra yang kurang di mata masyarakat. Hal ini tentunya menjadi PR
tersendiri bagi pemasyarakatan untuk mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan-
permasalahan tersebut.
Dari 3 Isu, saya memilih isu Masuknya barang terlarang di dalam Rutan dengan
sebelumnya menggunakan metode USG sebagai penunjang penentua keputusan. Dengan
mengambil isu tersebut, kegiatan aktualisasi yang akan saya lakukan di Rutan Klungkung
adalah:

1. Mendata setiap pengunjung yang datang ke rutan


2. Melakukan penggeledahan terhadap pengunjung yang ingin melaksanakan besukan
3. Melayani serta memberikan Name Tag kusus pengunjung rutan
4. Mengawasi pengunjung yang membesuk warga binaan pemasyarakatan
5. Melakukan razia kamar warga binaan pemasyarakatan secara berkala
6. Memperketat pengawasan terhadap Narapidana yang memiliki rekam jejak kurang baik
7. Melakukan penggeledah badan dan barang pegawai lapas

20
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2014, Modul Diklat Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi,
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara (LAN).

Anonim, 2014, UU No. 5 th 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Jakarta.

Website Resmi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Republik Indonesia, 2018, Visi dan Misi
Organisasi. Diambil dari: http://www.ditjenpas.go.id/, diakses pada 25 Juli 2018.

21

Anda mungkin juga menyukai