Anda di halaman 1dari 16

IDENTIFIKASI PENYAKIT TIDAK MENULAR YANG

BERMANIFESTASI DIDALAM RONGGA MULUT

Di Susun Oleh :

1. Lisa hanum 10. Ria Zulfia


2. Muhammad Radhi Rizki 11. Rike Asra Renggali
3. Nanda Arianti Putri 12. Rina Ridara
4. Nola Safira 13. Risa Yana
5. Nur Nailis 14. Syiva Ur Rahmah
6. Nurul Izzah 15. Umairatul Safrijah
7. Putri Humaira 16. Verin Damuna
8. Rais A’m 17. Warniza br Daeli
9. Rauzatul Muna 18. Zamzami

Dosen Pembimbing : Sisca Mardelita ,S.Si. T, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN ACEH
JURURUSAN KEPERAWATAN GIGI
2021
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB II
PEMBAHASAN

1. Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus merupakan suatu keadaan dimana kadar gula di dalam darah
meninggi. Hal ini disebabkan oleh karena adanya jumlah hormon yang menurun,
yaitu hormon insulin.
 Fungsi insulin : Menambah glukosa menjadi glycogen dan disimpan dalam
hati.
 Gejala umum DM :
- Polyphagia (banyak makan)
- Polydypsi (banyak minum)
- Polyuria (banyak kencing)
- Pruritis (Gatal-gatal)
- Peradangan mulut (Periodontitis, Paradontosis atau Pyorhoe Alveolaris)
 Intra Oral :
a. Gusi membengkak berwarna merah, sakit dan biasanya agak lepas dari
gigi.
b. Resorbsi Procesus Alveolaris
c. Caries incidence meningkat
d. Jumlah saliva menurun
e. Mulut bau aseton
f. Lidah kering dan sakit seperti terbakar
g. Gigi-gigi goyang
 Therapy Intra Oral :
a. Perawatan gigi 3-4 bulan sekali
b. Calculus dihilangkan
c. Dilakukan X-ray tiap tahun
d. Perawatan gigi sebaiknya bertahap
e. Cara sikat gigi yang baik
f. Pro dan post operative diberikan antibiotic
g. Pemberian vit.B komplek dan vit.C (dosis tinggi) akan mempercepat
penyembuhan.
2. Leukemia ( Rina Ridara dan Syiva Ur Rahmah)
Leukimia adalah suatu keadaan dimana jumlah leucosit lebih banyak dari pada
normal dan jumlah yang ada masih muda sehingga tidak mampu menjalankan
fungsinya untuk membunuh kuman mudah terkena infeksi.
 Gejala dari Leukemia:
a. adanya demam yang tinggi suhu 40°C
b. penderita kelihatan lemas
c. seluruh badan terasa sakit terutama pada sendi-sendi dan tulang
d. mudah terjadi perdarahan
e. pembesaran dari hati, ginjal dan limpa 0
 Intra Oral:
a. Adanya penebalan dari gusi secara menyeluruh (bisa sampai menutupi
oclusal dari gigi)
b. Gusi mudah berdarah
c. Pendarahan pada mucosa mulut
d. Pulpa gigi menjadi abses pada gigi yang sehat
e. Ulserasi pada bibir.
 Therapi pada umumnya:
a. perbaiki nilai gizi
b. melindungi badan terhadap infeksi
c. transfusi darah
d. menenangkan mental penderita
 Therapi Intra Oral, Oral Hygiene harus diperbaiki dengan jalan :
a. Calculus dibersihkan
b. Iritasi lokal harus dihilangkan
c. Pemberian obat kumur ringan, mis: H202 1,5 %
d. Sikat gigi setiap kali sesudah makan secara perlahan
 Dalam keadaan akut leukemia maka kontra indikasi untuk dilakukan :
a. Pencabutan
b. Scalling
c. Curettage
d. biopsi jaringan
3. Anemia
Anemia adalah suatu kelainan darah dimana jumlah haemoglobin dan sel eritrosit
kurang dari normal.
 Penyebab
a. Kehilangan darah kronis (misal: menstruasi)
b. Berkurangnya kemampuan mengabsorsi Fe yang masuk kedalam tubuh.
c. Berkurangnya Fe yang masuk ke dalam tubuh.
d. Infeksi parasit (Malaria, caing).
 Gejala umum :
a. Lemas dan cepat lelah.
b. Sakit kepala dan pusing.
c. Sering mengantuk, misalnya mengantuk setelah makan.
d. Kulit terlihat pucat atau kekuningan.
e. Detak jantung tidak teratur.
f. Napas pendek.
g. Nyeri dada.
h. Dingin di tangan dan kaki.
 Gejala intra oral
a. Gusi, lidah, palatum, bibir dan mukosa mulut pucat
b. Bila luka penyembuhannya lama

4. Tetanus
Tetanus adalah kejang bersifat spasme (kaku otot) yang dimulai pada rahang
dan leher.
 Penyebab :
Clostridium tetani yang masuk menyerang saraf tubuh melalui luka kotor.
Misalnya: luka tusuk yang dalam, luka terbakar, paku berkarat.
 Gejala klinis
Penyakit ini biasanya mendadak dengan ketegangan otot yang makin
bertambah terutama pada rahang dan leher, akan Nampak nyata dalam waktu
48 jam.
 Tanda-tanda klinis:
a. Trimus karena spasme musculus Mastcaoria
b. Kaku duduk disertai ketegangan otot perut
c. Sukar menelan, gelisah, nyeri kepala, sesak nafas
d. Ciri khas badan dan lengan kaku, tangan mengepal kuat
 Diferential diagnose
a. Dental abses
b. Pembesaran kelenjar limfe leher.

5. Defisiensi Vitamin :
1. Defisiensi Vitamin A
Defisiensi vitamis A ialah dapat terjadi bila kesanggupan untuk menyimpan
vitamin A terganggu.
 Penyebab :
a. Penyakit menahun dengan gangguan absorbs lemak
b. Kekurangan vitamin A meningkatkan kepekaan jaringan epithel
 Intra Oral:
a. Enamel Hipoplasia
b. Hiperkeratosis dari mukosa mulut
c. Epithel Hyperplasia
d. Odontoblast tidak dapat membentuk dentin
 Extra Oral:
a. Adanya buta senja
b. Hiperkeratosis dari kulit
c. Pertumbuhan yang terganggu
d. Athropy dari kelenjar sebacea dan folikel rambut

2. Hypervitaminosis Vitamin A
Hypervitaminosis Vitamin A adalah suatu kondisi dimana kadar Vitamin A
dalam darah atau jaringan tubuh sangat tinggi sehingga menyebabkan timbulnya
gejala-gejala yang tidak diinginkan.
Hipervitaminosis Vitamin A ada 2 ( dua ) macam, yaitu :
a. Hipervitaminosis Akut yang disebabkan karena pemberian dosis tunggal
vitamin A yang sangat tinggi.
b. Hipervitaminosis Kronis yang disebabkan karena mengkonsumsi Vitamin
dosis tinggi yang berulang-ulang dalam jangka waktu beberapa bulan atau
beberapa tahun.

 Gejala
a. Sakit kepala
b. gangguan penglihatan
c. nausea atau vomiting.
d. Kulit menjadi kasar dan bersisik
e. Bibir : fissure-fissure.

3. Defisiensi Vitamin B1 (thiamine)


Defisiensi Vitamin B1 (thiamine) merupakan Suatu sindrom yang muncul
sebagai hasil dari suatu keparahan, kekurangan thiamine yang berkepanjangan
pada makanan.

 Gejala umum :
a. Lemah
b. Mudah tersinggung
c. Gangguan daya ingat
d. Kehilangan nafsu makan
e. Gangguan tidur
f. Rasa tidak enak diperut
g. Penurunan berat badan

 Intra Oral:
a. hypersensitif tinggi
b. mukosa mulut, lidah, gusi berwarna merah tua dan mengkilap
c. papila fungsi formis menebal

 Extra Oral:
Menyebabkan penyakit beri-beri:
a. beri-beri kering dapat menyebabkan kelumpuhan
b. beri-beri basah disebabkan oleh karena kelainan cardio vascular.

4. Vitamin B2 (Riboflafin)
Defisiensi riboflavin atau ariboflavinosis adalah kekurangan vitamin yang
ditandai dengan berkurangnya produksi sel darah merah, penurunan fungsi hati
serta sistem saraf.
 Penyebab :
a. Kurangnya asupan makanan
b. Gangguan kelenjar endokrin

 Gejala umum :
a. Mata merah
b. Kulit bersisik
c. Bibir pecah-pecah
d. Infeksi mulut
e. Sensitif terhadap cahaya

 Tanda Klinis :
a. Perubahan warna kulit disudut mulut
b. Bibir kering, epitel menipis dan bibir menjadi merah dan pecah: terjadi
stomatitis angularis.
c. Anemia, lidah berwarna merah licin

5. Defisiensi Vitamin B3 (Niacin)


Defisiensi niacin merupakan kondisi kekurangan vitamin yang terjadi akibat
tidak terpenuhinya asupan vitamin B pada makanan.
 Penyebab :
a. Penyakit pada pencernaan.
b. Operasi penurunan berat badan.
c. Anoreksia.
d. Penggunaan alkohol secara berlebihan.
e. Sindrom Carcinoid atau gangguan yang berhubungan dengan tumor usus
kecil, usus besar, usus buntu, dan saluran bronkial di paru-paru.
f. Obat-obatan tertentu, seperti isoniazid, 5-fluorouracil, 6-mercaptopurine

 Gejala umum :
a. Sariawan
b. Kelelahan
c. Muntah
d. Depresi
e. Pellagra

 Tanda Klinis :
a. Lidah berwarna merah cerah
b. Stomatitis
c. Mulut bengkak

6. Defisiensi Vitamin B5 (Panthotenic acid)


Defisiensi Vitamin B5 (Panthotenic acid) adalah keadaan kurangnya asam
pantotenat di dalam tubuh dan sering dialami oleh para pecandu alkohol dan
manula.
 Penyebab :
a. Menurunnya daya cerna makanan sehingga banyak nutrisi yang tidak diserap
tubuh dan segera hilang.
b. Oksidasi lemak dan karbohidrat yang tidak berjalan sempurna.

 Gejala umum :
a. sakit kepala
b. tubuh terasa lelah
c. mudah emosi
d. sensasi perih pada lengan atau kaki
e. mual
f. rambut rontok
g. denyut jantung meningkat
h. gangguan pencernaan .
 Tanda klinis :
a. Ruam atau pecah-pecah di sekitar mulut
b. Luka di sudut bibir

7. Defisiensi Vitamin B6 (Pyridoxine)


Merupakan kekurangan zat vitamin B6 pada makanan.
 Penyebab :
a. Pola makan yang tidak seimbang
b. Kecanduan alcohol
c. Pemggunaan obat tertentu, misalnya isoniazid atau penicillamine.

 Gejala umum :
a. Depresi
b. kejang dan kebingungan
c. mual
d. otot berkedut
e. kesemutan dan nyeri pada tangan dan kaki.

 Intra Oral:
a. Bibir kemerahan, nyeri dan terbelah-belah
b. luka di sudut bibir
c. Glossitis dan angular cheilosis bisa juga karena kekurangan vitamin B6

 Extra Oral:
a. Terdapat seborrhoic lessions pada hidung, mulut, mata

8. Defisiensi Folic Acid


Defisiensi folic acid (asam folat) merupakan keadaan dimana tidak
tercukupinya kebutuhan asam folat dalam tubuh.
 Penyebab :
a. Diet yang inadekuat : bayi dan anak-anak, orang tua, pemanasan, dan
kemiskinan
b. Malabsorpsi : tropical sprue, blind loop syndrome, steathorrea, ,
malabsorpsi folat kongenital, reseksi jejunum, chrohn's disease.
c. Peningkatan kebutuhan : kehamilan, lakmasi prematuritas, anemia
hemolitik, keganasan, inflamasi kronik, hipertiroidisme.
d. Obat -obatan : fenitoin, primidon, fenobarbital, kontrasepsi oral,
methodrexate.

 Gejala umum :
a. Nyeri pada bagian tubuh tertentu
b. Kulit menjadi pucat
c. Nafas menjadi pendek
d. Masalah pencernaan

 Intra oral
a. Lidah dan mucosa mulut seperti terbakar.
b. Lidah menjadi bengkak dengan penebalan dari papilla fungiformis.

9. Defisiensi Vitamin B12


Defisuensi / Kekurangan vitamin B12 adalah kondisi ketika tingkat vitamin
B12 dalam tubuh tidak tersedia cukup.
 Penyebab :
a. Asupan makanan yang tidak memadai
b. Obat-obatan tertentu
 Gejala umum :
a. Mudah lelah dan merasa lemah.
b. Kulit pucat.
c. Sesak napas.
d. Kesemutan.
e. Penglihatan kabur.
f. Keseimbangan menurun.

 Intra oral
a. Menyebabkan anemia perniciosa yang memberi gambaran khas pada lidah
disebut glossitis hunteri.
b. Ujung dan pinggir lidah terag dan merah sekali, sakit sekali yang kadang-
kadang bertambah atau berkurang.

10. Defisiensi Vitamin B complex


Defisiensi Vitamin B complex adalah kondisi dimana seseorang mengalami
kekurangan salah satu atau sebagian vitamin b dalam tubuhnya akibat dari tidak
terserapnya vitamin b oleh tubuh atau karena mengisap kondisi kesehatan tertentu.
 Penyebab :
Karena mengidap kondisi kesehatan tertentu atau sedang menjalani
pengobatan tertentu. Misalnya, pada penderita :
a. penyakit Crohn
b. Penyakit celiac
c. HIV
d. Gangguan penggunaan alkohol.

 Intra oral :
a. Perubahan warna kulit disudut mulut
b. Bibir kering, epitel menipis dan bibir menjadi merah dan mudah pecah :
terjadi stomatitis angularis
c. Anemi, lidah berwarna merah licin

11. Defisiensi Vitamin C


Kekurangan vitamin C atau defisiensi vitamin C merupakan kondisi ketika
tubuh kekurangan asupan vitamin C. 
 Penyebab :
a. kurangnya asupan vitamin C atau ascorbic acid pada tubuh.
b. Penyakit kejiwaan seperti anoreksia, usia tua
c. Konsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang.

 Intra Oral:
a. Adanya gusi yang berwarna merah, mudah berdarah
b. Adanya pembengkakan dari gusi
c. Adanya 'pseudo pocket’
d. Adanya 'Boggy' yakni jika gusi ditekan akan teraba seperti lumpur.
e. Atropi tulang alveol sehingga gigi mudah lepas

 Extra Oral:
a. Scurvy : Sering terdapat pada bayi yang minum susu botol
b. Bayi akan menangis bila dipalpasai pada lengan/betisnya.
c. Adanya pendarahan pada hidung
d. Pembengkakan sepanjang tulang yang panjang
e. Pendarahan dibawah kulit
f. Penderita-pucat

12. Defisiensi Vitamin D


Kekurangan vitamin D atau defisiensi vitamin D adalah kondisi di mana
tubuh tidak mendapatkan asupan vitamin tersebut secara cukup.
 Penyebab :
a. Menderita gangguan atau penyakit yang dapat menghambat penyerapan
vitamin D di saluran cerna, seperti penyakit radang usus dan malabsorpsi.
b. Menderita alergi susu atau intoleransi laktosa.
c. Memiliki warna kulit gelap.
d. Berusia lanjut.
e. Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
f. Mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat antikejang atau
pengobatan HIV.
g. Menjalani pola makan vegetarian.

 Intra Oral :
a. Hipoplasi/hipokalsifikasi enamel
b. Gigi mudah terjadi karies

 Extra oral :
a. Pada bayi dan anak menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang disebut
Rachitis.
b. Vitamin C dan D penting sekali untuk penyembuhan fraktur tulang

6. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah di
130/80 mmHg atau lebih.
 Penyebab :
a. Berusia di atas 65 tahun.
b. Konsumsi makanan tinggi garam berlebihan.
c. Kelebihan berat badan atau obesitas.
d. Adanya riwayat keluarga dengan kondisi medis yang sama.
e. Kurang asupan buah dan sayuran.
f. Jarang berolahraga.
g. Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung
kafein.
h. Mengonsumsi minuman beralkohol.

 Gejala :
a. Sakit kepala;
b. Lemas;
c. Masalah penglihatan;
d. Nyeri dada;
e. Sesak napas;
f. Aritmia; dan
g. Adanya darah dalam urine.

 Manifestasi hipertense pada Rongga Mulut


Manifestasi hipertensi dalam Rongga Mulut sebagian besar disebabkan karena
obat-obatan antihipertensi, antara lain sebagai berikut :
a. Obat Golongan Diuretik Efek samping obat golongan ini terhadap rongga
mulut yaitu menyebabkan xerostomia, reaksi likenoid, hilangnya pengecapan
(dysgeusia), angioedema dan eritema multiforme.
b. Obat Golongan Beta Blocker Efek samping obat golongan β-blocker
terhadap rongga mulut yaitu xerostomia, angioedema, ulser, dysgeusia dan
reaksi likenoid.
c. Obat Golongan Antagonis Kalsium (Calcium Channel Blocker) Efek
samping golongan obat ini pada rongga mulut yaitu terjadinya pembesaran
gingiva (gingival enlargement), xerostomia, dysgeusia, ulser, angioderma dan
reaksi likenoid.
d. ACE-inhibitor Obat golongan ini memberikan efek samping hampir sama
dengan obat golongan antagonis kalsium pada rongga mulut

Anda mungkin juga menyukai