Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah : Perbandingan Pemerintah

Tugas I

Suatu pemerintahan telah menyatakan perang terhadap negara lain.


Jelaskan berbagai kemungkinan yang dapat dijadikan alasan mengapa hal itu
terjadi, dengan menggunakan tiga pendekatan berikut:

1. Pendekatan kelembagaan lama:


Institusionalisme baru juga memperhatikan aspek perilaku individu,
gagasan, konflik, hingga struktur ekonomi dan politik. Para pendukung
pendekatan institusionalisme baru ini secara umum berpandangan bahwa
mempelajari institusi sangat penting karena institusi merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi.
Kelembagaan baru sebenarnya dipicu oleh pendekatan behavioralis atau
perilaku yang melihat politik dan kebijakan publik sebagai hasil dari perilaku
kelompok besar atau massa, dan pemerintah sebagai institusi yang hanya
mencerminkan kegiatan massa itu. Bentuk dan sifat dari institusi ditentukan oleh
aktor beserta juga dengan segala pilihannya.

2. Pendekatan elitism:
Dalam filsafat sosio-politik elitisme adalah kepercayaan bahwa masyarakat
harus atau harus diperintah oleh elit, dan ahli teori elitisme mempelajari
bagaimana elit memperoleh dan mempertahankan status mereka, dan apa yang
mereka dapatkan untuk mendapatkannya.
Elitisme adalah orang-orang yang memiliki kualitas,  terpandai dan terkuat
dalam memimpin, memegang kekuasaan atas semua kepentingan bersama dan
mampu memerintah dengan benar.
Ketika kelompok elit menggunakan kekuatan mereka untuk tujuan egois
dari pada melakukan yang terbaik untuk kepentingan bersama maka kepercayaan
terhadap kelompok elit hilang maka terjadi konflik antar negara yang
mengakibatkan terjadinya perang antar negara.
3. Pendekatan pluralism
Pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa
kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi
satu sama lain. Mereka hidup bersama (koeksistensi) serta membuahkan hasil
tanpa konflik.
Konflik politik muncul dari perbedaan kepentingan pelbagai aktor, baik
individu maupun kelompok. Dampak atau hasil politik dibentuk oleh sumber daya
yang tersedia bagi kelompok-kelompok yang saling bertentangan dan institusi
yang mengumpulkan atau menyalurkan preferensi individu atau kolektif. Institusi
tersebut justru menjadi sasaran manipulasi para aktor dan kelompok yang hendak
ia kendalikan. Dengan kata lain, konflik institusi politik semacam itu
mencerminkan konflik yang lebih mendasar atas distribusi, redistribusi, dan
rekognisi. Tidak ada alasan untuk percaya bahwa konflik tersebut akan selalu
menghasilkan keseimbangan atau kebijakan yang optimal secara sosial, atau
bahwa kelompok kepentingan yang ada memang dikenal mewakili kepentingan
sebagaimana klaim mereka.
Kata kunci dalam memahami pluralisme adalah keberbedaan (difference)
dan keberagaman (diversity). Pluralisme meyakini bahwa kekuasaan tidak boleh
bertumpuk pada satu kelompok dan harus menyebar.

Anda mungkin juga menyukai