Anda di halaman 1dari 6

BAHAN AJAR

VERTIGO

Nama Mata Kuliah/Bobot SKS : Sistem Neuropsikiatri / 8 SKS


Standar Kompetensi : area kompetensi 5: landasan ilmiah
kedokteran
Kompetensi Dasar : menerapkan ilmu kedokteran klinik
pada sistem neuropsikiatri
Indikator :menegakkan diagnosis dan melakukan
penatalaksanaan awal sebelum
dirujuk sebagai kasus emergensi
Level Kompetensi :2
Alokasi Waktu : 2 x 50 menit

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :


Mampu mengenali dan mendiagnosis penyakit-penyakigangguan
sistem vaskular serta melakukan penanganan sesuai dengan tingkat
kompetensi yang ditentukan, dan melakukan rujukan bila perlu.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
a. Mampu menyebutkan patogenesis terjadinya vertigo
b. Mampu melakukan penapisan / penegakan diagnosis vertigo
c. Mampu melakukan promosi kesehatan dan pencegahan vertigo

Isi Materi:
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Vertigo adalah sensasi rotasi tanpa adanya perputaran yang sebenarnya.
Atau adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan
sekitarnya dengan gejala lain yang timbul yang disebabkan oleh gangguan
alat keseimbangan tubuh (AKT).
2.2. Klasifikasi
2.2.1. Vestibulogenik :
3. Primer : motion sickness, benign postional vertigo, meniere disease, neuronitis
vestibuler, drug induced.
4. Sekunder : migren vertebrobasiler, insufiesiensi vertobrobasiler, neuroma
akustik.
2.2.2. Nonvestibuler: Gangguan serebellar, hiperventilasi, psikogenik, dll.
2.3. Kriteria Diagnosis
Vertigo merupakan suatu sindroma atau kumpulan gejala subjektif
(symptoms) dan objektif (signs) dari gangguan alat keseimbangan tubuh.
• Gejala subjektif
• Pusing, sakit kepala ringan
• Rasa terapung, terayun
• Mual
• Gejala obkjektif
• Keringat dingin
• Pucat
• Muntah
• Sempoyongan waktu berdiri atau berjalan
• Nistagmus

Gejala tersebut di atas dapat diperhebat/diprovokasi perubahan posisi


kepala
• Dapat disertai gejala berikut:
• Kelainan THT
• Kelainan Mata
• Kelainan Saraf
• Kelainan Kardiovaskular
• Kelaian Penyakit Dalam lainnya
• Kelaianan Psikis
• Konsumsi obat-obat otostatik
• Perubahan posisi kepala dan atau tubuh dapat merangsang atau
memperhebat vertigo.
• 2.4. Patofisiologi
Vertigo akan timbul bila terdapat gangguan pada alat-alat vestibular atau
pada serabut-serabut yang menghubungkan alat/nuklei vestibular dengan
pusat-pusat di cerebellum dan korteks cerebri. Vertigo ini akan timbul bila
terdapat ketidakcocokan dalam informasi yang oleh susunan-susunan aferen
disampaikan kepada kesadaran kita. Sususnan aferen yang terpenting dalam
hal ini adalah susunan vestibular atau keseimbangan yang secara terus-
menerus menyampaikan impuls-impuls ke serebellum. Namun demikian
susunan-susunan lain, seperti misalnya susunan optik dan susunan
proprioseptif dalam hal ini pula memegang peranan yang sangat penting.
Penting pula sususnan yang mrnghubungkan nuklei vestibularis dengan
nuklei N.III, IV, dan VI, sususnan vestibulo-retikularis susunan vestibulo-
spinalis dll.
2.4. Pemeriksaan
• Cara khusus untuk menimbulkan nistagmus :
• Manuver Nylen-Barany atau Manuver Hallpike
• Tes Kalori
• Elektronistagmografi
• Tes untuk menilai keseimbangan:
• Tes Rombergpenderita berdiri dengan kaki yang satu di depan kaki
yang lain(tandem) tumit kaki yang satu berada di depan jari kaki
lainnya. Lengan dilipat pada dada dan mata lalu ditutup untuk
menilai adanya disfungsi vestibular. Pada orang normal mampu
berdiri dalam sikap romberg selama 30 detik atau lebih.
• Tes melangkah di tempat (strepping test)penderita di suruh jalan di
tempat dengan mata tertutup, sebanyak 50 langkah dengan kecepatan
seperti berjalan biasa. Tes ini dapat mendeteksi gangguan sistem
vestibular. Hasil tes danggap abnormal bila kedudukan akhir
penderita bernajak lebih dari 1 m dari tempatnya semula, atau badan
berputar lebih 30○.
• Salah tunjuk penderita disuruh menyentuh telunjuk pemeriksa
dengan menggunakan tekunjuknya. Pada gangguan vestibular
didapatkan salah tunjuk, demikian juga dengan gangguan serebral.
2.5. Terapi
• Terapi kausal : sesuai dengan penyebab
• Terapi simptomatik :
Pengobatan simptomatik vertigo :
• Ca-entry blocker (mengurangi aktivitas eksitatori SSP dengan
menekan pelepasan glutamat, menekan aktivitas NMDA spesial
channel, bekerja langsung dengan depressor labirin). Flunarisin 3x5-
10 mg/hr.

• Antihistamin (efek antikolinergik dan merangsang inhibitory


monoaminergik dengan akibat inhibisi n.vestibularis). Demenhidrinat
3x 50 mhg/hr.

• Histaminik (inhibisi neuron polisinaptik pada n.vestibularis lateralis).


Betahistine 3x80 mg.

• Fenotiazine (pada kemoresptor trigger zone dan pusat muntah di


M.Oblongata). Chlorpromazine 3 x 25 mg/hr.

• Benzoadiazepine (Diazepam menurunkan resting activity neuron


pada n.vestibularis) 3x2-5 mg/hr.
• Antiepileptik : carbamazepine 3x200 mg/hr, Fenintoin 3x100 mg.

Anda mungkin juga menyukai