Nama : Yunita
NIM : 1911901074
Periode Kepaniteraan Klinik : Periode 2 Agustus – 28 Agustus 2021
1
STATUS KASUS PSIKIATRI
2. Identitas Pengantar
a. Nama : Ny. Y
b. Umur : 40 tahun
c. Jenis Kelamin : permpuan
d. Alamat : Jl. Jendral sudirman, semarang tengah
e. Agama : islam
f. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
g. Hubungan dengan Pasien : saudara
B. KELUHAN UTAMA
1. Alloanamnesis :-
2. Autoanamnesis : cemas dan sulit tidur sejak 1 bulan yang lalu
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2021 jam 09.00 WIB dipoli dewasa RSJD
Dr. Amino Gondohutomo Semarang
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Seorang wanita umur 35 tahun datang ke RSJD DR. Amino Gondohutomo untuk pertama
kalinya dan diantar oleh saudaranya dengan keluhan Cemas mulai dirasakan sejak ±1 bulan yang
lalu, saat cemas pasien merasa gemetaran,berkeringat dingin, jantung berdebar-debar, kadang mual,
dan berat terasa bagian tengkuk. Saat cemas pasien memilih diam di tempat tidur. Serangan cemas
ini datang secara tiba-tiba dan pasien tidak mengetahui apa penyebabnya. Selain cemas, pasien juga
mengaku susah tidur, mudah lelah, nafsu makan berkurang, malas beraktivitas dan hanya tinggal
berdiam diri di rumah saja. Padahal pasien adalah sorang yang hoby kuliner, semenjak sakit pasien
lebih banyak Di rumah saja, pasien lebih banyak menghabiskan waktunya di kamar bekurung diri .
Pasien juga merasa takut dan kaget terutama jika melihat orang baru. Pasien mengaku tidak pernah
mendengar suara berbisik – bisik maupun melihat sesuatu yang aneh. Pasien sebelum sakit makan
teratur , bahkan pasein hoby nya kuliner sana sini, sekarang lihat makanan aja pasien tidak ada
selerah, untuk mandi dan berpakain pasien masih bisa sendiri. (GAF 70)
Awal perubahan perilaku terjadi keluhan sejak ±1 bulan saat pasien Pasien pergi ke jakarta
untuk menjenguk anaknya yang sakit. Sebelum pasien berangkat ke jakarta , mertua pasien
meninggal karena sakit, pasien sangat menyayangi mertuanya, pasien mengaku mertuanya begitu
baik kepadanya, rumah mertua pasien berdekatan dengan mertuanya, hampir setiap hari pasien main
kerumah mertuanya, pasien begitu dekat dengan mertuanya, pasien mengaku mertua tidak pernah
memarahi dia dan mertuanya tidak pernah membedakan kasih sayang antara anaknya dan
menantunya, bagi pasien mertuanya salah satu teman tempat dia berbagi cerita dan pasien sudah
menggap mertuanya seperti ibu kandungnya sendiri. Sejak mertuanya meninggal, pasien begitu
terpukul akan kehilangan mertuanya.
Pasien adalah ibu rumah tangga dan sehari-harinya pasien mengurus rumah Tetapi kurang lebih 1
bulan ini pasien tidak ada beraktivitas baik di dalam maupun di luar rumah. Pasien hanya berbaring
di kamar. Untuk pengobatan Pasien belum pernah berobat sebelumnya (GAF 65)
3 hari ini keluhan dirasakan pasien semakin parah sehimgga pasien sulit mengontrol dirinya,
pasien sulit berkosentrasi, susah tidur, pasien lebih banyak murung, nafsu makan menurun. Pasien
mengaku sekarang pasien lebih banyak berdiam diri di rumah, pasien tidak pernah lagi melakukan
aktivitas seperti biasanya, Padahal dulu sebelum sakit pergaulan pasien dengan orang sekitar baik
tetapi sekarang pasien sudah tidak penah lagi bersosialisasi termasuk tetangga-tetangga sekitarnya.
(GAF 55)
1. Riwayat Psikiatri
Pasien belum pernah ada gangguan psikiatri sebelumnya, pasien belum pernah
berobat ke rumah sakit jiwa maupun ke psikiater
2. Riwayat Medis Umum
b. Riwayat DM : disangkal
c. Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
KURVA GAF
GAF
10-0
20-11
30-21
40-31
50-41
60-51
70-61
80-71
90-81
100-91
Pasien merupakan anak pertama dari 4 bersaudara, lahir pada tahun 1986, cukup bulan,
lahir normal, dibantu bidan di puskesmas, ASI ekslusif, pertumbuhan dan perkembangan
baik.
2. Masa Anak Awal (1-3 tahun)
Pasien diasuh oleh ibu dan ayahnya, perkembangan masa kanak-kanak awal pasien
berjalan, berbicara baik, perkembangan motorik berlangsung baik.
3. Masa Anak Pertengahan (3-11 tahun)
Pada usia 6 tahun pasien masuk SD. Perkembangan di sekolah baik, pergaulan dengan
orang sekitar baik, pasien cukup pendiam
4. Masa anak Akhir dan Remaja (12-18 tahun)
Pasien tamat SMP dan SMA
5. Riwayat Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
c. Riwayat Pernikahan
Pasien menikah usia 26 tahun dengan seorang laki laki yang pada saat itu berusia 28
tahun, telah menikah selama 9 tahun. Sekarang telah mempunyai 2 orang anak.
Pasien mengaku saat ini tidak ada masalah di dalam keluarganya, tidak ada masalah
yang membuatnya merasa cemas. Pasien selalu terbuka tentang masalah apapun
dengan suaminya.
d. Riwayat Keagamaan
Pasien beragama islam dan masih beribadah dengn baik
e. Riwayat Kemiliteran
Pasien tidak pernah melakukan kegiatan militer
f. Riwayat Aktifitas Sosial
Aktivitas sehari hari pasien sebagai ibu rumah tangga, Tidak ada masalah dengan
lingkungan sekitar pasien
g. Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah punya masalah dengan hukum
h. Situasi Hidup Sekarang
Sekarang pasien hidup dengan suami dan anak nya. Pasien mempunyai 2 anak, 1
perempuan berusia 2 tahun dan anak laki-laki berusia 8 tahun. Setiap hari pasien
melakukan pekerjaan rumah tangga. Pasien selalu terbuka dengan suaminya dalam
hal apapun.
i. Riwayat Psikoseksual
Pasien telah menikah selama 9 tahun dan telah memiliki 2 orang anak. Pasien pertama
kali menstruasi saat berusia 12 tahun. Pasien tidak pernah mendapatkan kekerasan
seksual.
j. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak pertama dari 4 bersaudara. Di keluarga tidak ada yang
memiliki keluhan yang sama ataupun riwayat gangguan jiwa. Hubungan pasien
dengan keluarga inti seperti suami dan anak baik, hubungan pasien dengan keluarga
besarnya juga baik.
Keterangan :
: Perempuan
: Pasien
: Laki - laki
II. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. GAMBARAN UMUM
1. Penampilan
seorang wanita wajah dan penampilan sesuai umur, perawakan pendek dan agak gemuk,
kulit hitam manis, memakai kerudung, berpakaian rapi dan bersih, cara berjalan dan
sikap tubuh biasa. Perawatan pasien baik.
2. Kesadaran Psikiatri
Jernih
3. Kesadaran Sensorium
Compos mentis
4. Perilaku dan Aktifitas Psikomotor
a. Tingkah Laku
Hiperaktif - Tidak Berkoordinasi -
Hipoaktif - Stereotipi -
Normoaktif Manireren -
Stupor - Ambivalensi -
Gelisah - Gerakan Autochton -
Gerakan Automatis - Gerakan Impulsif -
Agresif - Gerakan Kompulsif -
Echopraksia - Poriomania -
Berkoordinasi -
b. Sikap
Apatis - Berubah-ubah -
Kooperatif Tenang -
Negativisme - Pasif -
Dependent - Aktif -
Infantil - Bermusuhan -
Rigid - Katalepsi -
Indifferent - Flexibilitas Serea -
Curiga -
1. Mood
Disforik - Poikilothymi -
Euthyme - Parathymi -
Hypothyme Tension -
Hiperthyme - Cemas
2. Afek
Serasi Datar -
Tidak Serasi - Labil -
Terbatas -
C. PEMBICARAN
1. Kualitas
Pasien dapat menjawab pertanyaan jika ditanya dan menjawab pertaanyaan, pasien
bercerita dengan mengenai apa keadaan yang dirinya alami saat ini. Intonasi berbicara
pasien cukup jelas. Pembicaraan dapat dimengerti. Kesan : cukup
2. Kuantitas
Pasien dapat menjawab dan dapat mengungkapkan isi hatinya dengan jelas, secara
kuantitas normal. Kesan : cukup, tidak ada gangguan
D. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi
Jenis Halusinasi
Visual - Taktil -
Auditorik - Haptik -
Olfatorik - Kinestik -
Gustatorik - Autoskopi -
b. Kesimpulan Akhir
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan status mental pasien tidak
mengalami halusinasi
2. Ilusi
b. Jenis Halusinasi
Visual - Taktil -
Auditorik - Gustatorik -
Olfatorik -
c. Kesimpulan Akhir
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan status mental pasien tidak
mengalami Ilusi
2. Arus Pikir
2. Orientasi
a. Tempat : Baik, pasien mengetahui sekarang sedang di RSJD
dr Amino Gondohutomo
3. Daya Ingat
4. Konsentrasi : Baik
5. Perhatian : Baik
7. Kemampuan Baca Tulis : Baik, pasien dapat membaca dan menulis sesuai
dengan permintaan dokter
A. STATUS INTERNUS
3. Tanda Vital
a. TD : 120/80 mmHg
b. Nadi : 89x/menit
c. Nafas : 21x/menit
B. STATUS NEUROLOGI
a. GCS : E4M6V5
b. Refleks Fisiologis : ++/++ dalam batas normal
c. Refleks Patologis : --/-- (tidak ditemukan refleks patologis)
d. Motorik : dalam batas normal
e. Sensorik : dalam batas normal
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG : Normal
2. Darah rutin : Normal
Seorang wanita umur 35 tahun datang ke RSJD DR. Amino Gondohutomo untuk pertama
kalinya dan diantar oleh saudaranya dengan keluhan Cemas, saat cemas pasien merasa
gemetaran,berkeringat dingin, jantung berdebar-debar, kadang mual, dan berat terasa bagian
tengkuk. Serangan cemas ini datang secara tiba-tiba dan pasien tidak mengetahui apa
penyebabnya. Keluhan ini sudah berlangsung sejak ±1 bulan
Pasien mengaku keluhan ini muncul sejak pasien pergi ke jakarta untuk menjenguk anaknya
yang sakit. Sebelum pasien berangkat ke jakarta , mertua pasien meninggal karena sakit, pasien
sangat menyayangi mertuanya, pasien mengaku mertuanya begitu baik kepadanya, rumah
mertua pasien berdekatan dengan mertuanya, hampir setiap hari pasien main kerumah
mertuanya, pasien begitu dekat dengan mertuanya, pasien mengaku mertua tidak pernah
memarahi dia dan mertuanya tidak pernah membedakan kasih sayang antara anaknya dan
menantunya, bagi pasien mertuanya salah satu teman tempat dia berbagi cerita dan pasien sudah
menggap mertuanya seperti ibu kandungnya sendiri. Sejak mertuanya meninggal, pasien begitu
terpukul akan kehilangan mertuanya.
3 hari ini keluhan dirasakan pasien semakin parah sehimgga pasien sulit mengontrol dirinya,
pasien sulit berkosentrasi, susah tidur, pasien lebih banyak murung, nafsu makan menurun.
Pasien mengaku sekarang pasien lebih banyak berdiam diri di rumah.
Pasien mengaku tidak pernah lagi melakukan aktivitas seperti biasanya, Padahal dulu sebelum
sakit pergaulan pasien dengan orang sekitar baik tetapi sekarang pasien sudah tidak penah lagi
bersosialisasi termasuk tetangga-tetangganya.
Pada pemeriksaan status mental, didapatkan pasien perawakan tubuk gemuk pendek,
kulit hitam manis, perawatan diri kurang, wajah tampak sesuai umur. Keadaan compos
mentis. perilaku dan aktivitas psikomotor saat wawancara pasien, sikap pasien
kooperatif , kontak mata dapat dipertahankan, tingka laku normoaktif. Mood cemas dan
hypothyme, afek serasi. Pembicaraan sesuai dengan konteks. Proses pikir realistik,
gangguan persepsi negatif.
Terdapat bentuk piker realistik, arus pikir koheren, dan isi pikir cukup
Pasien menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun pasien tidak mengetahui
penyebab dari sakit yang dideritanya. Sedangkan pada pemeriksaan fisik dalam batas
normal.
Dari gejala diatas dapat disimpulkan bahwa pasien didiagnosis mengalami gangguan
jiwa, dari hasil anamnesis riwayat trauma maupun riwayat medis umum disangkal
sehingga gangguan mental organik dapat disingkirkan. Dari penggunaan alkohol dan
NAPZA juga disangkal, sehingga diagnosis gangguan zat psikoaktif dapat disingkirkan.
Axis I : Berdasarkan autoanamesis didapatkan gejala anxietas seperti cemas, gemetaran,
berkeringat dingin, jantung berdebar-debar, dan untuk gejala depresi berupa sulit berkosentrasi,
tidak ada nafsu makan, susah tidur, pasien lebih banyak murung dan banyak berdiam diri di
rumah. keadaan ini mengakibatkan pasien merasa terganggu (distress), dan sulit
melakukan pekerjaannya (disability). Pasien tidak mengalami hendaya berat dalam menilai
realita sehingga dapat digolongkan gangguan jiwa non psikotik non organik. Gejala – gejala
tersebut hampir dialami setiap hari selama kurang lebih 1 bulan terakhir yang tidak
menonjol pada situasi tertentu saja. menurut buku PPDGJ III maka pasien di golonngkan
sebagai Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi (F41.2)
DD : Gangguan Cemas Menyeluruh (F41.1) Episode Depresi Ringan
(F32.0) Sedang (F32.1) Berat (F32.2) Gangguan Penyesuaian (F43.2)
Aksis IV : Pada pasien ini dignosis aksis IV dapat ditentukan karena stressor pencetusnya
adalah masalah akibat mertuanya meninggal karena pasien begitu dekat dengan dia
dan pasien sangat menyayangi mertuanya.
Aksis V : Didapat beberapa gejala sedang dan disabilitas sedang namun untuk
kelangsungan hidup pasien masih cukup, masuk golongan untuk saat ini sebesar 60-51
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis V
VII. TERAPI
Non-farmasi :
Pendekatan cognitif mengajak pasien secara langsung mengenali distorsi kognitif dan
pendekatan perilaku, mengenali gejala somatik secara langsung. Teknik utama yang
digunakan yaitu relaksasi dan biofeedback.
b. Terapi suportif
Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang penyakit dan kondisi
pasien, dan memahami cara menghadapinya, serta memotivasi pasien agar tetap minum
obat secara teratur
c. Terapi Keluarga
Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang terdekat pasein tentang keadaan
pasien agar tercipta dukungan sosial sehingga membantu proses penyembuhan pasien
sendiri.
d. Ventilasi
Memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati dan keinginannya
sehingga pasien merasa lega.
VII. PROGNOSIS
Baik Buruk
Onset Akut Onset Kronik
Faktor Pencetus Jelas Faktor Pencetus Tidak Jelas
Pendukung Sosial yang Baik Pendukung Sosial yang Buruk
Gejala Positif Menonjol Gejala Negatif Menonjol
Riwayat Premorbid Baik Riwayat Premorbid Buruk
Menikah Tidak Menikah
Psikoseksual yang Baik Psikoseksual Buruk
Status Ekonomi Baik Status Ekonomi Kurang
Tidak Ada Kekambuhan Ada Kekambuhan
Faktor Genetik Tidak Ada Faktor Genetik Ada
DM : apakah ibu pernah seperti ini sebelumnya bu? Maksudnya keluhan seperti
sekarang ini ibu rasakan apakah dulunya pernah seperti ini?
Riwayat Keluarga :
DM : Apakah dikeluarga ibu, ada yang mengalami hal yang sama dengan yang
ibu alami saat ini?
S : Tidak ada dokter.
DM : maaf mba apakah dikeluarga ibu ada yang memiliiki riwayat penyakit
tertentu misalnya yang berkaitan dengan masalah kejiwaan? Atau sakit
lain kaya sakit gula dan tensi tinggi atau sakit lainnya mba?
S : Setau saya tidak ada dok.
DM : maaf ibu apakah dikeluarga ada riwayat penyalah gunaan alkohol atau
zat lain atau perilaku antisosial lainnya bu?
S : Setau saya tidak ada dokter.
Riwayat Pribadi:
DM : apakah ibu masih ingat Kalo riwayat kelahirannya ibu? Persalinannya
gimana ormal tidak? lahir di mana dan dibantu siapa? Riwayat ASI
bagaimana?
S : saya ingat dokter, lahir saya normal, dibantu bidan di puskesmas dan
saya pun dapat ASI 6 bulan bahkan sampai 12 bulan dok.
DM : Bagaimana masa kecilnya ibu? Apa ada kejadian yang luar biasa?
Bisa ibu ceritakan.
S : Masa kecil saya biasa saja dok. Saya sering main dengan teman – teman
seusia saya.Tidak ada yang istimewa. Cuma memang dari kecil saya
orangnya pendiam.
DM : apakah Ibu pernah memikirkan sesuatu dan pikiran itu berulang – ulang
atau bergema?
S : tidak Dokter
S : tidak Dokter
DM : apakah Ibu merasa diri Ibu di pengaruhi oleh kekuatan dari luar?
S : tidak Dokter
DM : apakah Ibu pernah merasa diri Ibu tidak berdaya terhadap kekuatan dari
luar?
S : tidak Dokter
DM : apakah Ibu merasa perasaan yang salah luar biasa dan melakukan suatu
dosa yang besar
S : tidak pernah Dok, saya merasa bersalah tetapi sewajarnya saja Dokter
DM : apakah Ibu merasa dikejar-kejar oleh orang lain atau sekelompok orang
yang bermaksud berbuat jahat kepada Ibu ?
DM : apakah Ibu pernah merasa seperti orang yang memiliki kuasa atas
segala suatu hal ?
S : Tidak Dok, tapi saya tau bahwa kondisi saya saat ini sedang tidak baik.
DM : Baik ibu, saya akan menjelaskan gejala utama dari penyakit tersebut
adalah kecemasan dan ada gangguan depresi, berlangsung kurang lebih 1
bulan terakhir ini, gejala-gejala yang dialami seperti gemetaran,
berkeringat dingin, jantung berdebar-debar, sulit berkosentrasi, tidak ada nafsu
makan, susah tidur, lebih banyak murung dan berdiam diri di rumah. jadi Tapi
disini Ibu masih memikirkan dan tau tentang kondisi Ibu, dan sudah mau
datang untuk menemui saya hari ini. Jadi untuk selanjutnya akan saya
rencanakan plan terapi,pemeriksaan penunjang dan pengobatan-
pengobatan yang tersedia yang bisa dilakukan dengan tujuannya adalah
agar kondisi Ibu dapat segera membaik. Apakah Ibu bersedia?”