Anda di halaman 1dari 10

TUGAS IV

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

RESUME:
PERANAN BAKAT DALAM PROSES BELAJAR

DOSEN PENGAMPU:
Prof. Dr. Mudjiran, M.S., Kons

NAMA : AMINAH DAULAY


NIM :19006006

BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
1. Pengertian bakat
Pengertian bakat adalah kemampuan yang sudah melekat dan dimiliki oleh setiap
orang yang bisa digunakan untuk mempelajari sesuatu hal yang cepat. Beberapa
diantaranya adalah bisa mempelajari waktu dengan singkat serta bisa
mendapatkan hasil yang sangat baik. Bakat seseorang sudah melekat pada
manusia sejak lahir.

Contoh :
Seseorang yang berbakat seni lukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan
lukisannya dibandingkan seseorang yang kurang berbakat di bidang seni lukis.

2. Jenis-jenis bakat
ada 2 jenis bakat yaitu :
1. Bakat umum
Bakat umum adalah kemapuan berupa potensi dasar yang sifatnya sudah umum. Bisa
diartikan semua orang memilikinya dan sudah menjadi hal yang biasa.

2. Bakat khusus
Bakat khusus adalah kemampuan berupa potensi khusus yang dimiliki oleh
seseorang. Bisa diartikan  tidak semua orang untuk memilikinya. Misalnya bakat
seni, publik speaking, kSepemimpinan dan lain-lain.
Bakat khusus terdiri dari beberapa macam diantaranya adalah :
1. Bakat Verbal
Bakat tentang konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata – kata.
2. Bakat Numerikal
Bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka.
3. Bakat Skolasi
Bakat skolasi adalah perpaduan antara kata dan angka. Bakat ini meliputi dalam
kemampuan berpikir, menalar, menciptakan hipotesis, mengurutkan, pandangan
hidup yang sifatnya rasional. Bakat ini di temukan oleh seorang ilmuwan,
pemrograman, akuntan dan lain sebagainya.

4. Bakat Bahasa

Bakat bahasa merupakan bakat penalaran analisis bahasa (ahli sastra). Contoh
bidang yang asalanya dari bakat bahasa adalah hukum,
pramuniaga,jurnalistik,editing, penyiaran dan lain-lain.

5. Bakat Mekanik

Bakat mekanik biasanya tentang bentuk prinsip-prinsip umum ipa, alat-alat, tata
kerja mesin dan lainnya.

6. Bakat Ketelitian Klerikal

Bakat ini berupa meramu untuk laboratorium, kantor, tulis menulis dan lain-lain.

7. Bakat Relasi Ruang

Bakat relasi digunakan untuk mengamati dan menceritakan pola 2 dimensi atau
berfikir 3 dimensi. Bakat ini membuat seseorang memiliki sifat tajam dan peka
dalam detail visual. Bakat ini dimiliki seorang artis, pilot, arsitek, fotografer dan
profesi lainnya.

8. Bakat Abstrak
Bakat abstrak adalah bakat bukan kata ataupun angka, tetapi lebih ke bentuk
rancangan, ukuran, pola dan bentuk serta posisinya.

3. Faktor yang mempengaruhi bakat


Masa remaja merupakan sebuah periode transisi dari masa awal anak-anak ke
awal masa dewasa, masa remaja dimulai dari umur 10 hingga 12 tahun dan berakhir
berkisar umur 18 hingga 22 tahun. Masa remaja terjadi perubahan dari bentuk fisik
yang bertambahnya ukuran badan dan bertumbuhnya tinggi badan. Masa remaja dapat
juga disebut sebagai msa pubertas.
Dengan demikian masa remaja adalah masa pencarian jati diri yang dimana
anak dituntut untuk menuju ke masa depan yang mempunyai tujuan jelas. Masa
remaja memiliki suatu potensi yang belum tergali. Setiap anak memiliki bakat yang
berbeda-beda, bakat itu fitrah dari diri manusia, adapun bakat bawaan seperti bakat
intelektual.
Dari uraian diatas, kita akan membahas mengenai pengembangan bakat
peserta didik yang didalamnya terkait dengan faktor pendorong dan faktor
penghambat dalam mengembangkan potensi atau bakat yang dimiliki oleh remaja.
Menurut M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan
disebutkan bahwa kata bakat lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang
berarti kecakapan pembawaan, yaitu yang mengenai kesanggupan-kesanggupan
(potensi-potensi) yang tertentu.
Kartini Kartono (1979) Menurutnya, bakat merupakan hal yang mencakup
segala faktor yang ada di dalam diri individu yang dimiliki sejak awal pertama
kehidupannya dan kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian, ketrampilan,
dan kecakapan tertentu. Bakat ini sifatnya laten potensial, sehingga masi bisa tumbuh
dan dikembangkan.
Bakat adalah potensi yang dimiliki seseorang sejak lahir. Kemampuan dasar
dengan belajar lebih relatif singkat namun hasilnya lebih bagus dibandingkan orang
lain yang bersama-sama belajar relatif singkat dengannya.
Tidak semua manusia memiliki bakat yang sama. Setiap orang yang dilahirkan
memiliki bakat yang berbeda, untuk mengembangkan bakat anak ada beberapa yang
menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mengembangkan bakat anak.
Faktor pendorong membuat anak menjadi semangat dalam mengembangkan bakat
yang dimilikinya, namun ada yang menjadi faktor penghambat untuk anak dalam
mengembangkat yang dimilikinya, faktor penghambat akan membuat anak putus asa
atas bakat yag telah dimilikinya.
Adapun yang menjadi faktor pendorong anak dalam mengembangkan bakat, antara
lain :
1. Faktor Internal
 Faktor Bawaan (Genetik)
Faktor ini merupakan faktor yang mendukung yang berasal dari
orangtuanya atau dapat dikatakan sebagai anak mendapat pewarisan
bakat yang dimiliki oleh ayah atau ibunya.
 Faktor Kepribadian
Faktor kepribadian yaitu perkembangan bakat anak tergantung pada
dirinya sendiri.
2. Faktor Eksternal
 Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan terbagi atas :
1) Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan tempat awal untuk
mengetahui bakat anak dan menjadikan ajang pelatihan bakat
yang ada pada diri anak. Orangtua membimbing anak dalam
menggapai bakat.
2) Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah dapat digunakan untuk anak dalam proses
belajar mengajar dan dapat mempengaruhi minat dan bakat
anak dikembangkan secara intensif dan guru menjadi
tanggungjawab untuk proses pengembangan bakat di sekolah.
3) Lingkungan sosial
Suatu lingkungan pasti berhubungan dengan banyak orang atau
masyarakat. Anak dapat mengembangkannya bersama
masyarakat dan bisa bertukar pengalaman dengan masyarakat,
sehingga anak lebih berbakat dalam mengembangkannya.

Ada juga faktor penghambat dalam pengembangan bakat, yaitu :

1. Kurangnya sarana dan prasarana


Ketika anak memiliki bakat dan ingin mengembangkan, namun peralatan yang
berkaitan dengan bakat anak tersebut, tidak ada disekitarnya. Jadi, hal ini
sangat mempengaruhi pengembangan bakat.

2. Malu bergaul dengan teman yang memiliki bakat.


Semua manusia memliki bakat masing-masing, jika anak tersebut malu
bergaul atau berteman dengan teman-teman yang memiliki bakat, maka anak
tersebut cenderung akan terpendam bakatnya.

3. Orangtua tidak mendukung


Anak sudah tahu bakat yang dimilikinya, sudah ingin mengembangkannya,
namun orangtua tidak mendukungnya. Beberapa alasan sehingga orangtua
tidak mendukungnya untuk mengembangkan bakat, diantaranya orangtua
khawatir jika anak cidera, ditinggal jauh (untuk mengikuti lomba), khawatir
jika mengeluarkan biaya yang banyak.

4. Usaha guru untuk mengenali dan mengembangkan bakat

Profesi guru mengembang tugas yang cukup sulit, tapi sangat mulia. Tugas
sebagai guru sangat banyak sekali, yang salah satunya memiliki peran dalam
perkembangan peserta didik/siswanya pada pengetahuan, karakter dan emosionalnya.
Dikatakan guru yang sukses, tentu indikatornya adalah perubahan (perkembangan)
pada siswanya, yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dan yang awalnya tidak bisa
menjadi bisa.

Setiap siswa memiliki kecerdasan yang tinggi, namun memiliki bakat yang
berbeda-beda. Bakat tersebut mempengaruhi tingkat semangat dan kesungguhan
seorang siswa untuk belajar. Bakat merupakan kemampuan terpendam di dalam diri
siswa yang memiliki potensi untuk terus dikembangkan dan dilatih supaya mencapai
maksimal dalam kecakapan, pengetahuan atau keterampilan khusus. Ada seorang
siswa yang berbakat dalam musik akan lebih mudah diajarkan daripada siswa yang
tidak memiliki bakat dalam musik.
Seorang psikolog populer, Abraham Maslow mendapatkan setiap orang punya
potensi terpendam yang suatu saat akan muncul dan akan menjadi kebutuhan, serta
harus mendapatkan perhatian serius. Bakat tersebut jangan diremehkan, sebab sangat
signifikan dengan perkembangan anak. Sebagai seorang guru juga harus tahu bakat
yang terpendam pada siswanya. Sehingga, sang guru dapat mengarahkan bakat
tersebut dengan baik demi masa depannya. Oleh sebab itu, usaha guru untuk
mengenali dan mengembangkan bakat menjadi tanggung jawab yang harus dijalankan
dan terlihat dalam aspek berikut ini

1. Memberikan Perhatian Terhadap Bakat Peserta Didik


Setiap peserta didik memiliki bakat yang berbeda-beda dan setiap
bakat harus diperhatikan secara khusus. Di kelas dengan pola penyeragaman
memang agak sulit memberikan perhatian secara fokus. Seorang guru hanya
perlu melihat potensi siswa saja, untuk aksi lebih lanjut bisa dibantu orang tua
siswa dalam pengembangannya.

2. Memotivasi Siswa agar Berpikir Positif pada Bakat yang Dimilikinya


Setelah guru mengetahui bakat pada peserta didik, guru harus
mendorong siswanya dan memberikan semangat yang positif bahwa bakatnya
harus terus dikembangkan dan bakat tersebut dapat membawa kepada
kesuksesan di masa depan.

3. Memberikan Pengetahuan, Wawasan, Pengalaman terkait Bakat yang Dimiliki


Peserta didik harus diperkaya dengan pengetahuan dan wawasan, serta
praktek langsung terkait bakat yang dimilikinya sehingga benar-benar bisa
menjadi seorang yang ahli suatu saat. Seorang guru bisa menerapkan aktivitas
sesuai bakat siswanya dan itu akan ditiru, serta baik dalam pengembangan
bakatnya.

4. Memberikan Ruang Pelatihan Pengembangan Bakat


Bakat terpendam yang hebatpun tidak akan keluar dengan maksimal,
jika tidak ada tempat menyalurkannya. Usaha guru dalam mencari wadah
penyaluran bakat perlu dilakukan, supaya bakat yang dimiliki terhenti. Tidak
hanya fasilitas yang ada di sekolah, peserta didik pun boleh diperkenankan
untuk mengikuti kegiatan yang mengembangkan bakatnya di luar sekolah.

5. Lingkungan yang Positif dan Banyak Tokoh Inspiratif


Lingkungan tempat tinggal siswa yang baik akan mempengaruhi
perkembangan bakatnya dengan baik. Apalagi lingkungan tersebut memiliki
program yang menunjang potensi anak-anak yang berada disana. Tidak hanya
lingkungan saja, keberadaan sosok (tokoh) masyarakat yang menjadi inspirasi
akan memberikan motivasi yang kuat di dalam diri siswa.

6. Memberikan Reward terhadap Usaha Siswa


Dalam mengembangkan bakat, seorang siswa perlu melakukan
berbagai usaha. Kerap kali juga usaha yang dilakukan mungkin dianggap
kurang maksimal oleh guru. Tapi guru harus memberikan reward, walau hanya
sekedar kata-kata. Reward tersebut akan memperngaruhi batinnya dan itu
mendorong dirinya semakin berusaha dengan maksimal.

7. Dukungan terhadap Pengembangan Bakat


Setiap bakat tentu baik jika dikembangkan dengan baik. Mungkin
orang tua atau guru enggan mengembangkan bakat yang dimiliki siswanya.
Dengan berbagai alasan, salah satunya orang tua menginginkan anaknya
sukses mengikuti dirinya atau seorang guru khawatir dengan nasib siswa
tersebut dengan bakat yang dimiliki tidak banyak pekerjaan yang sesuai
dengan bakat tersebut.

Alasan ini dan itu jauhkanlah dari pikiran untuk pengembangan bakat.
Yang terpenting dukungan terhadap bakat yang ada, soal apa yang akan terjadi
ke depan hiraukan terlebih dahulu. Yakinlah bakat yang terus dikembangkan
sampai pada titik maksimal akan sangat berguna, terkhusus untuk pemilik
bakat tersebut.

8. Menjalin Kerjasama antara Guru dengan Orang Tua 


Perlu perhatian bagi guru dan orang tua terkait bakat yang dimiliki
siswa. Kerjasama yang dilakukan akan menjadi kontrol pengembangan bakat,
baik saat berada di lingkungan sekolah maunpun rumah.

9. Lakukan Kompetisi Antar Bakat


Guru yang melihat siswa dengan bakat yang sama, bisa langsung
melatihnya secara bersamaan. Lalu mempertandingkan bakat yang sama
tersebut. Bahkan bakat tersebut dapat di kuatkan lagi dengan mengikuti
kompetisi baik di sekolah, daerah, bahkan propinsi.

DAFTAR PUSTAKA
Bingham, W Van D. Aptitude and Aptitude Testing, New York: Harper, 1937

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007.

https://www.bacanulis.com/2020/02/usaha-guru-untuk-mengenali-dan.html

https://symbianplanet.net/pengertian-bakat/
https://www.gurupendidikan.co.id/bakat/

Anda mungkin juga menyukai