MAKALAH KELOMPOK 1B Fix.
MAKALAH KELOMPOK 1B Fix.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan potensi sumber energi yang besar, karena pada air
tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air
mengalir). Tenaga air (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air
yang mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan
dalam wujud energi mekanis, untuk selanjutnya diubah menjadi energi listrik.
Pemanfaatan energi air banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air
atau turbin air yang memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air di
sungai.
Kebutuhan listrik dewasa ini akan terus meningkat seiring dengan
membaiknya kondisi perekonomian, pertambahan jumlah penduduk, dan
peningkatan pembangunan. Infrastruktur ini merupakan salah satu prasyarat
utama yang harus dibangun seiring dengan pembangunan itu sendiri.
Keterbatasan jumlah pembangkit ternyata tidak dapat mengimbangi
pertumbuhan industri maupun tingkat sosial ekonomi masyarakat. Sedangkan
infrastruktur ini merupakan salah satu prasyarat utama investasi yang
sekarang ini tengah digalakkan oleh pemerintah. Di sisi lain pemenuhan
pembangunan tenaga listrik untuk masyarakat umum terutama di perdesaan
masih cukup rendah. Upaya pemecahan dari permasalahan tersebut adalah
pembangunan listrik perdesaan untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi
masyarakat di perdesaan yang bersumber dari Perusahaan Listrik Negara
(PLN) maupun sumber lainnya. Pembangunan ketenagalistrikan tersebut
bertujuan untuk pemerataan pembangunan ketenagalistrikan agar dapat
memacu pertumbuhan ekonomi di perdesaan.
Besarnya listrik yang dihasilkan oleh PLTA tergantung dua faktor
yaitu, semakin tinggi suatu bendungan, semakin tinggi air jatuh maka
semakin besar tenaga yang dihasilkan, sehingga semakin banyak air yang
jatuh maka turbin akan menghasilkan tenaga yang lebih besar. Jumlah air
yang tersedia tergantung pada jumlah air yang mengalir di sungai. Untuk itu
perlu dilakukan analisis hidrologi dan hidrolika yang mencakup pengukuran
debit dan analisis aliran rendah (low flow).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan didapat dari latar belakang
tersebut antara lain :
1. Apa yang dimaksud dengan perawatan dan perbaikan ?
2. Apa yang dimaksud dengan pembangkit tenaga listrik ?
3. Bagaimana perawatan dan perbaikan pada generator PLTA ?
4. Bagaimana perawatan dan perbaikan pada transformator PLTA ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengerti apa yang dimaksud dengan perawatan
dan perbaikan.
2. Mahasiswa dapat mengerti apa yang dimaksud dengan pembangkit
tenaga listrik.
3. Mahasiswa dapat mengerti bagaimana perawatan dan perbaikan pada
generator PLTA.
4. Mahasiswa dapat mengerti bagaimana perawatan dan perbaikan pada
transformator PLTA.
D. Batasan Masalah
Batasan masalah yang berlaku dari buku yang ini meliputi prinsip
kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Air beserta cara kerja secara umum
dari masing masing komponennya. Disamping pembahasan tersebut
pembatasan masalah yang akan menjadi bahasan berada pada pembahasan
mengenai penggunaan komponen termasuk bagaimana cara melakukan
tindakan perawatan dan perbaikan terhadap komponen apabila terdapat
kerusakan pada suatu sistem.
E. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari adanya penelitian ini adalah menambah
pengetahuan tentang tata cara dalam menindaklanjuti tindakan perawatan
terhadap sistem yang terdapat pada Pembangkit Listrik Tenaga Air beserta
prosedur perbaikan peralatan apabila mengalami kerusakan.
BAB II
PEMBAHASAN
c. Diagnosa Gangguan
Yang dimaksud dengan diagnosa untuk mencari kerusakan ialah menganalisis
peralatan dalam keadaan rusak ataupun mengalami gangguan untuk diketahui pada
bagian mana terjadinya kerusakan dan apa penyebabnya. Keahlian dan pengalaman
mendiagnosa, memungkinkan dapat menemukan kesalahan / kerusakan dengan cepat
dan tepat. Agar hasil diagnosa dan pencarian kesalahan dapat lebih cepat dan tepat,
diperlukan pula pengetahuan tentang peralatan yang didiagnosa, antara lain :
- Cara kerja peralatan
- Petunjuk pengoperasian peralatan (operation manual)
- Petunjuk perawatan (maintenance manual)
Langkah-langkah mendiagnosa gangguan pada peralatan :
1. Periksa peralatan secara fisik
2. Periksa rangkaian/hubungan kelistrikan mulai dari sumber masukan sampai
kebagian yang memungkinkan untuk diperiksa
3. Periksa komponen-komponen mekanik yang bergerak secara teliti
4. Hidupkan peralatan secara berurutan sesuai dengan langkah kerjanya
5. Perhatikan dan catat setiap kelaianan dari peralatan
6. Lihat catatan dari data peralatan tentang kerusakan dan langkah perbaikan yang
pernah dilakukan (bila ada)
7. Analisa dan tentukan langkah perbaikannya agar tepat.
Jenis maupun jumlah alat/bahan yang diperlukan untuk kegiatan perawatan
dan perbaikan sangat tergantung pada jenis peralatan yang memerlukan perawatan
dan perbaikan. Misalnya diperlukan sejumlah kunci pas atau ring dari bermacam-
macam ukuran, atau obeng dari bermacam jenis dan ukuran atau pelumas dari jenis
tertentu.
Jenis alat-alat untuk keperluan perawatan dan perbaikan peralatan rumah tangga
antara lain :
● Alat-alat tangan seperti : palu plastik, tang, obeng, kunci pas, kunci ring, pisau,
solder, kwas dan sebagainya
● Alat-alat ukur dan tester seperti multimeter, megger, tang amper, tespen dan
lainnya-lainnya.
● Power supply AC/DC untuk pengetesan.
1. Rotor
Rotor adalah bagian generator yang berputar yang berfungsi untuk
membangkitkan medan magnet pada rotor sehingga menghasilkan tegangan.
2. Stator
Stator adalah bagian generator yang tidak bergerak, berisi coil-coil tempat
terjadinya fluksi pada saat rotor berputar. Setelah mendapatkan Induksi medan
magnet dari rotor, stator menghasilkan tegangan AC 3 Fasa sebagai energi listrik.
b. Gangguan Generator pada PLTA
Berikut ini adalah beberapa gangguan yang dapat terjadi pada generator :
1. Gangguan Penggerak Awal
Generator dengan penggerak awal mesin diesel harus dilengkapi dengan
pengaman terhadap kerja balik atau gangguan monitoring karena gangguan-
gangguan mekanik. Akibat adanya tekanan balik maka generator perlu dilengkapi
dengan pengaman gangguan monitoring untuk menghindari kerusakan-kerusakan
yang terjadi. Pada saat ada kerusakan pada penggerak awal, maka ada daya balik
dalam kumparan stator sehingga generator perlu dilengkapi dengan relai daya
balik (Reverse Power Relay) dengan karakteristik tunda waktu terbalik.
Solusinya adalah saat generator menyala atau sedang running, maka
operator pun perlu waspada terhadap permasalahan mekanik yang membahayakan
atau tidak aman. Adapun beberapa bagian pada generator yang perlu dilakukan
pemeriksaan teratur demi menjaga sistem operasi yang baik dan aman adalah
sistem pembuangan, sistem listrik DC atau aki, sistem bahan bakar, mesin, dan
sistem kontrol.
2. Gangguan Hilang Penguatan
Meskipun gangguan pada penguat generator jarang terjadi, namun
gangguan ini dapat menyebabkan terganggunya kelangsungan kerja generator.
Untuk itu pada generator perlu dilengkapi pengaman terhadap hilang penguatan
(Loss of Field Relay).
3. Gangguan Arus Lebih
Gangguan arus lebih pada generator sering kali terjadi akibat adanya hubung
singkat atau beban lebih. Pada saat ini generator telah dibuat sedemikian rupa
sehingga mampu bertahan terhadap adanya arus lebih, meskipun tidak terlalu
lama. Namun demikian pengaman terhadap arus lebih sangat diperlukan agar
generator terhindar dari kerusakan akibat arus lebih yang berkepanjangan (Over
Current Relay).
Solusinya adalah untuk itu di setiap pembangkit listrik diperlukan alat untuk
pengatur tegangan yaitu AVR. AVR (Automatic Voltage Regulator) pada sebuah
Generator, memiliki berbagai fungsi, tidak hanya untuk menstabilkan Tegangan
keluaran dari generator listrik, namun juga memiliki berbagai fungsi lainnya.
-Sebagai alat untuk mengatur tegangan keluaran (Output Voltage) Alternator atau
generator listrik.
-Sebagai stability dan pengatur Droop Voltage (Tegangan jatuh) untuk Generator
yang dijalankan secara Paralel (Synchronous Generator).
-Sebagai sistem pengaman Tegangan lebih (Over Voltage) dan Beban atau Arus
lebih (Over Current) yang terjadi pada Generator.
4. Gangguan Putaran Lebih
Putaran lebih pada generator disebabkan adanya penurunan beban yang
mendadak. Sebenarnya pada generator telah dilengkapi dengan perangkat
governor. Pada saat terjadinya pelepasan beban, governor tersebut akan mengatur
atau menutup katup darurat (emergency valve) sehingga tidak terjadi putaran yang
berlebihan.
Namun demikian generator masih perlu dilengkapi dengan pengaman
terhadap putaran lebih yang mampu memberikan sinyal triping pada pemutus
tenaga (Over Speed Relay). Solusinya adalah dengan pemanasan pada mesin
dengan teratur. Pemanasan pada mesin secara teratur bisa membuat komponen-
komponen mesin yang telah dilumasi, bisa mencegah terjadinya oksidasi di bagian
kontak listrik memakai bahan bakar.
5. Gangguan Tegangan Lebih
Tegangan lebih yang dibangkitkan generator terutama disebabkan oleh
putaran lebih akibat pelepasan beban yang mendadak. Governor pada generator
mengatur kecepatan putaran agar putarannya tetap normal. Namun, rentang waktu
yang diperlukan cukup lama sehingga pada saat itu terjadi tegangan lebih yang
sangat membahayakan piranti-piranti kelistrikan lainnya. Tegangan lebih ini akan
merusakkan isolasi kumparan generator akibat panas yang berlebihan. (Over
Voltage Relay)
Solusinya adalah untuk itu di setiap pembangkit listrik diperlukan alat untuk
pengatur tegangan yaitu AVR. AVR (Automatic Voltage Regulator) pada sebuah
Generator, memiliki berbagai fungsi, tidak hanya untuk menstabilkan Tegangan
keluaran dari generator listrik, namun juga memiliki berbagai fungsi lainnya.
-Sebagai alat untuk mengatur tegangan keluaran (Output Voltage) Alternator atau
generator listrik.
-Sebagai stability dan pengatur Droop Voltage (Tegangan jatuh) untuk Generator
yang dijalankan secara Paralel (Synchronous Generator).
-Sebagai sistem pengaman Tegangan lebih (Over Voltage) dan Beban atau Arus
lebih (Over Current) yang terjadi pada Generator.
6. Gangguan Ketidakseimbangan Beban
Ketidakseimbangan beban generator biasanya disebabkan adanya kebocoran
atau hubung singkat penghantar ketanah atau antarpenghantar. Juga bisa
disebabkan oleh adanya beban yang tidak seimbang pada ketiga fase generator.
Gangguan ini menyebabkan adanya arus urutan negatif yang mengalir pada
penghantar bernilai nol. Pada keadaan demikian generator harus segera diamankan
agar kerusakan dapat dihindari (Neutral Ground Relay).
Solusinya adalah dengan Neutral Ground Relay , yakni Neutral grounding
relay berfungsi sebagai pembatas arus dalam saluran netral trafo. Agar NGR dapat
berfungsi sesuai desainnya perlu dipastikan bahwa nilai tahanan dari NGR
tersebut sesuai dengan spesifikasinya dan tidak mengalami kerusakan.
7. Gangguan Isolasi
Kegagalan isolasi pada kumparan generator akan menyebabkan gangguan-
gangguan hubung singkat , baik hubung singkat didalam kumparan, antar
kumparan, maupun hubung singkat kumparan dengan inti besi. Banyak faktor
yang menyebabkan terjadinya kegagalan isolasi, antara lain terjadinya tegangan
lebih, panas yang berlebihan pada kumparan, kerusakan pada sistem pendingin
atau ventilasi maupun adanya vibrasi yang berlebihan.
Solusinya adalah Untuk perawatan pada sistem pendingin, Anda harus
memeriksa bagian level coolant atau cairan pendingin pada keadaan mesin sedang
tidak menyala. Tentunya berdasarkan interval yang telah ditentukan lewat tabel.
Anda bisa melepaskan bagian tutup radiator sesudah mesin terlebih dulu
didinginkan. Bila perlu, Anda bisa menambahkan air pendingin hingga tingkat ¾
inchi di bawah seal bagian tutup radiator.
c. Perawatan dan Perbaikan Generator pada PLTA
Ada beberapa jenis generator yang dapat digunakan, baik jenis bahan bakar
bensin maupun solar. Namun jika memerlukan pasokan listrik yang besar tentu
generator yang sering kali digunakan adalah generator dengan bahan bakar solar,
selain daya tahan mesin solar tergolong tinggi, perawatannya juga sangat mudah.
Perawatan dan pemeliharaan yang dibutuhkan hanya meliputi pemanasan mesin,
pemeriksaan umum, pemeliharaan pada sistem pendingin, pemeliharaan pada sistem
pelumasan, pemeliharaan pada aki starting, dan pemeliharaan pada bahan bakar. Agar
generator selalu prima dan sewaktu-waktu digunakan dapat berfungsi dengan baik,
maka perlu menentukan cara dan jadwal pemeliharaan generator dengan tepat.
Seperti yang sudah dijelaskan pada tabel diatas, dalam melakukan perawatan
dan pemeliharaan generator sebaiknya tentukan terlebih dulu jadwal pemeliharaan
genset. Biasanya untuk perawatan harian sendiri meliputi perawatan inspeksi,
pemeriksaan level oli, pemeriksaan level cooland, pemeriksaan saluran udara, dan
pemeriksaan level solar. Sementara untuk jadwal perawatan mingguan pada
generator, meliputi pemeriksaan dan pembersihan filter udara, pemeriksaan charger
baterai, pembuangan air di tangki solar, dan pembuangan solar dalam filter.
Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat
listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari
pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari
220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.
Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan
hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).Transformator
(Trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik.
Transformator menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik PLN hingga
ratusan kilo Volt untuk di distribusikan, dan kemudian Transformator lainnya
menurunkan tegangan listrik tersebut ke tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah
tangga maupun perkantoran yang pada umumnya menggunakan Tegangan AC
220Volt.
Berikut ini adalah gambar bentuk dan simbol Transformator :
Gambar 4.1 Bentuk dan Simbol Trafo
Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau
kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada
kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi
yang dinamakan dengan Inti Besi (Core). Ketika kumparan primer dialiri arus AC
(bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik
disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi
oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar
pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan
pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan
kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke
kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik
baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan
tinggi menjadi tegangan yang rendah.
Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah
kumpulan lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis
dengan kegunaanya untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan
oleh arus listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.
Secara umum, trafo terdiri atas beberapa bagian, yaitu: bagian utama trafo,
bagian supporting, dan juga peralatan proteksi. Penjelasan mengenai beberapa bagian
trafo dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Trafo dapat digunakan untuk menaikkan dan menurunkan level tegangan AC,
yang mana hal ini berguna untuk membantu sistem transmisi tenaga listrik. Setelah
listrik terbangkitkan melalui generator pada pembangkit listrik, level tegangannya
akan dinaikkan menggunakan trafo step-up. Ketika proses transmisi daya listrik,
dengan tegangan yang lebih tinggi maka akan didapatkan arus yang lebih rendah
sehingga dapat menekan kerugian daya yang terjadi selama proses transmisi. Oleh
karena itu, trafo banyak digunakan untuk mendapatkan efisiensi yang lebih tinggi
dalam proses transmisi daya listrik dari satu tempat ke tempat lain melalui proses
menaik-turunkan level tegangan. Setelah daya listrik ditransmisikan, maka level
tegangannya dapat diturunkan kembali sesuai dengan kebutuhan konsumen
menggunakan trafo step-down.
Prinsip kerja dari trafo melibatkan bagian-bagian utama pada trafo, yaitu:
kumparan primer, kumparan sekunder dan inti trafo. Kumparan tersebut mengelilingi
inti besi dalam bentuk lilitan. Apabila kumparan pada sisi primer trafo dihubungkan
dengan suatu sumber tegangan bolak-balik sinusoidal (V p), maka akan mengalir arus
bolak-balik yang juga sinusoidal (Ip) pada kumparan tersebut. Arus bolak-balik ini
akan menimbulkan fluks magnetik (Ф) yang sefasa dan juga sinusoidal di sekeliling
kumparan. Akibat adanya inti trafo yang menghubungkan kumparan pada sisi primer
dan kumparan pada sisi sekunder, maka fluks magnetik akan mengalir bersama pada
inti trafo dari kumparan primer menuju kumparan sekunder sehingga akan
membangkitkan tegangan induksi pada sisi sekunder trafo:
Dimana :
Gambar 4.7 (A) Timbulnya Fluks Magnetik Pada Sisi Primer, (B) Terbangkitnya
Tegangan Induksi pada Sisi Sekunder Akibat Fluks Bersama
I2 = V2 / ZL
Arus beban I2 ini akan menimbulkan gaya gerak magnet (ggm) atau fluks yang
cenderung berlawanan dengan fluks bersama (Ф) yang telah ada akibat arus
pemagnetan pada sisi primer. Agar fluks bersama tersebut nilainya tidak berubah
akibat pengaruh ggm yang berlawanan, maka pada kumparan primer harus mengalir
arus I2 dan menimbulkan fluks Ф2’ yang menentang fluks akibat arus beban I2.
1. Gangguan Internal
Incipient Faults
a) Terjadinya busur api yang kecil dan pemanasan lokal yang akan disebabkan
oleh cara penyambungan kumparan yang kurang baik dan kerusakan isolasi
dari penjepit inti.
b) Gangguan pada sistem pendingin
Semua gangguan tersebut diatas akan menyebabkan terjadinya pemanasan
lokal tetapi tidak mempengaruhi suhu transformator secara keseluruhan.
Gangguan ini tidak dapat terdeteksi dari terminal transformator karena
keseimbangan arus tegangan tidak berbeda dengan kondisi normal .
Gangguan hubung singkat
Pada umumnya gangguan ini dapat segera terdeteksi karena akan selalu
timbul arus/tegangan yang tidak normal/tidak seimbang. Jenis gangguan ini antara
lain :
Gelombang Surja
Gelombang surja dapat terjadi karena cuaca, yaitu petir yang menyambar
jaringan transmisi dan kemudian akan merambat ke gardu terdekat dimana
transformator tenaga terpasang. Walaupun hanya terjadi dalam kurun waktu
sangat singkat (beberapa puluh mikrodetik), akan tetapi karena tegangan puncak
yang dimiliki cukup tinggi dan energi yang dikandungnya besar, maka ini dapat
menyebabkan kerusakan pada transformator tenaga. Bentuk gelombang dari petir
yang dicatat dengan sebuah asilograf sinar katoda (berupa tegangan sebagai fungsi
waktu).
Seseorang yang berada di suatu tempat dimana badan atau anggota tubuhnya
menghubungkan dua tempat yang mempunyai perbedaan tegangan yang
tinggi.
Bagian luar
Kencangkan item-item diatas,
dan
pada beberapa kasus,
aksesoris
kendorkan untuk melepas
bergetar
tekanan yang menyebabkan
bunyi
getaran dan pasang seal.
Kerusakan
internal –
Transformer Panas
core atau
gulungan
Tak ada Kesalahan Periksa gulungan, buang
tegangan – gulungan – benda asing atau komponen
tegangan tak petir; yang rusak. Perbaiki atau ganti
stabil overload, komponen dari material
short circuit insulasi.
dari benda
asing atau
kekuatan
dielektrik
rendah.
Cuaca, Buang karat dan cat yang
Karat dan cat polusi, mengelupas. Bersihkan
yang karat atau permukaan. Cat ulang dengan
mengelupas udara laut. cat yang tepat dan pelapis
Overload yang cukup
Berubah
Jika perubahan warna terjadi,
warna
periksa ukuran KVA,
karena
tegangan masuk dan ampere
panas
beban.
berlebih
Kabel netral terlalu kecil,
ganti. Terjadi ketidak
Kabel Netral
Overload seimbangan antara phasa.
panas
Seimbangkan dan samakan
beban.
Satu kaki
Periksa fuse bersangkutan.
dari vektor
jika putus, periksa penyebab
group
dan ganti.
hilang
Koneksi
Netral
Tegangan
terbuka Periksa koneksi Netral. Kabel
tidak
sehingga Netral Panas
seimbang
beban tak
seimbang
Koneksi
Netral
terbuka
Tegangan Periksa koneksi netral dan
pada
tinggi dan seimbangkan beban. Periksa
ground wye
tidak nilai tegangan antara phase
pada
seimbang dan phase-ground.
gulungan di
salah satu
trafo
c. Perawatan dan Perbaikan Transformator pada PLTA
Dengan melakukan perawatan secara berkala dan pemantauan kondisi
transformator pada saat beroperasi akan banyak keuntungan yang didapat, antara
lain:
Meningkatkan keandalan dari transformator tersebut.
Memperpanjang masa pakai.
Jika masa pakai lebih panjang, maka secara otomatis akan dapat menghemat
biaya penggantian unit transformator.
Adapun langkah-langkah perawatan dari transformator, antara lain adalah:
Pemeriksaan berkala kualitas minyak isolasi.
Pemeriksaan/pengamatan berkala secara langsung (Visual Inspection)
Pemeriksaan-pemeriksaan secara teliti (overhauls) yang terjadwal.
1. Kesimpulan
Teknik Perawatan Mesin Industri adalah sesuatu system kegiatan untuk
menjaga, memelihara, mempertahankan, mengembangkan dan
memaksimalkan daya guna dari segala sarana yang ada di dalam suatu
bengkel atau industri sehingga modal/investasi yang ditanam dapat berhasil
guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis.
Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting
dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di
pasaran. Produk yang dibuat industri harus mempunyai kualitas yang baik,
harga yang pantas, diproduksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu
yang cepat. Jenis perawatan pada mesin di industry antara lain preventive
maintenance, corrective maintenance dan emeregency maintenance.
2. Saran
Terlepas dari keterbatasan yang kami miliki, makalah ini diharapkan
memberi manfaat untuk kedepannya. Adapun saran dari hasil penulisan
makalah ini yaitu :
1. Agar mesin-mesin industri, bangunan, dan peralatan lainnya selalu
dalam keadaan siap pakai secara optimal maka perawatan dan
perbaikan dilakukan secara rutin
2. Pada suatu industri perawatan dan perbaikan harus dilakukan agar
mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di
pasaran
3. Pelepasan/pembongkaran, pembersihan, pengecekan, dan pengetesan
sangat diperlukan pada perlengkapan kontrol otomasi industri untuk
menjaga perpipaan dan perkawatan/wirings berfungsi dengan tepat
DAFTAR RUJUKAN