Komang Apriliana Devi - Strategi Dan Desain Pembelajaran - Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Komang Apriliana Devi - Strategi Dan Desain Pembelajaran - Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 1 BANJAR
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI MIPA
Materi Pokok : Gelombang
Sub Materi Pokok : Gelombang Bunyi
Alokasi Waktu : 3 JP (3 x 45 Menit )
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran tuhan yang
menciptakannya
2. Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu , objektif, jujur, teliti,
cermat, tekun, hati-hati, bertanggungjawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan
peduli lingkungan)
3. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan .
4. Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1. Menganalisis apa itu gelombang bunyi dan macam-macam gelombang bunyi
2. Menganalisis sifat-sifat gelombang bunyi
3. Menganalisis dan melakukan perhitungan terkait Azas Doppler
4. Menganalisis fenomena dawai dan pipa organa
5. Menghitung intensitas dan taraf intensitas
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menganalisis apa itu gelombang bunyi dan macam-macam
gelombang bunyi
2. Siswa mampu menganalisis sifat-sifat gelombang bunyi
3. Siswa mampu menganalisis dan melakukan perhitungan terkait Azas
Doppler
4. Siswa mampu menganalisis fenomena dawai dan pipa organa
5. Siswa mampu menghitung intensitas dan taraf intensitas
D. Materi Pembelajaran
1. Konsep
a. Gelombang bunyi berdasarkan medium perambatannya merupakan
gelombang mekanik dimana membutuhkan medium untuk merambat,
sedangkan berdasarkan arah rambatannya, gelombang bunyi termasuk
gelombang longitudinal dimana gelombang yang arah merambatnya searah
dengan arah getarnya. Gelombang ini terdiri dari rapatan dan regangan.
Rapatan adalah daerah-daerah dimana kumparan-kumparan mendekat selama
sesaat. Regangan adalah daerah-daerah dimana kumparan-kumparan menjauh
selama sesaat.
Macam-macam gelombang bunyi berdasarkan frekuensinya, dibedakan
menjadi 3 yaitu :
1. Infrasonik
Gelombang Infrasonik merupakan gelombang yang memiliki frekuensi bunyi
dibawah 20Hz. Daerah frekuensi bunyi Gelombang Infrasonik ditemukan
oleh ilmuan Perancis yang lahir di Rusia pada tahun 1960 yaitu Vladimir
Gavreau, bermula ketika beliau mendapat kesimpulan terhadap gejala sakit
pada gendang telinganya pada sebuah laboraturiumnya yang menghasilkan
suara akan tetapi tidak dapat tertangkap oleh alat penangkap suara atau
mikropone. Gelombang infrasonik hanya bisa didengar oleh binatang tertentu
seperti anjing, laba-laba, kuda, angsa, dan jangkrik.
2. Audiosonik
Gelombang audiosonik merupakan gelombang yang memiliki frekuensi
berkisar antara 20Hz sampai 20.000Hz. Gelombang ini adalah gelombang
umum yang bisa didengar langsung oleh telinga manusia. Gelombang
audiosonik tidak akan terdengar normal setelah manusia berada pada usia
lanjut. Telinga manusia mempunyai kecenderungan untuk mendengar
gelombang ini sudah tercipta sejak lahir kedunia, hanya saja faktor kesadaran
otak manusialah yang mengatur rambatan bunyi tersebut. Para ahli telah
membuat riset bahwa seorang bayi yang baru lahir mampu membedakan
bunyi antara 20Hz sampai 20.000Hz dilihat dari adanya perubahan gerak
tubuh mengikuti gelombang bunyi yang dihasilkan dalam setiap desibelnya.
Hal ini membuktikan bahwa gelombang audiosonik telah ditangkap telinga
manusia sejak lahir.
3. Ultrasonik
Gelombang ultrasonik adalah jenis gelombang yang frekuensinya berada
diatas 20.000Hz. Gelombang ini tidak dapat didengar oleh manusia karena
tingkat tekanan desibel (𝑑𝐵) yang sangat tinggi, gelombang ini merambat
melalui zat padat, gas dan cair. Tingkat reflektivitas gelombang ini sama pada
medium padat dan cair, hanya jika pada permukaan yang dilapisi busa dan
bahan berserat lainya, gelombang ini akan terserap. Gelombang ultrasonik
digunakan manusia untuk kebutuhan navigasi, pada sonar misalnya digunakan
untuk mengukur kedalaman dasar laut malui rambatan suara yang kemudian
dipantulkan kembali keatas permukaan. Kedalaman laut di ukur oleh pantulan
gelombang periodik yang dipancarkan sonar. Pada dasarnya, gelombang
ultrasonik banyak digunakan manusia sebagai sistem radar atau navigasi pada
peralatan militer misalnya, pada sistem pantulan delay yang menghasilkan
getaran periodik menjadikan gelombang elektromagnetis yang dihasilkan oleh
sensor sonar pada objek yang pantulkanya, seperti keberadaan musuh akan
nampak terdeteksi karena adanya gelombang periodik yang dipantulkan
secara berkala. Contoh lain yaitu gelombang ultrasonik banyak digunakan
sebagai alat bantu dalam ilmu kedokteran, misalnya pada alat USG
(ultrasonografi) dimanfaatkan untuk melihat organ manusia bagian dalam
seperti hati, tumor, jantung dan lain sebagainya. Hewan-hewan yang dapat
mendengar gelombang ultrasonik adalah lumba-lumba dan kelelawar.
b. Bunyi sebagai gelombang mempunyai sifat-sifat sama dengan sifat-sifat
dari gelombang. Sifat-sifat bunyi yaitu sebagai berikut.
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa pola resonansi bunyi pada
pipa organa terbuka sama dengan resosansi nada pada dawai.
Perbedaan antar nada sebesar 1/2 λ. Pada nada dasar, λ = 2L, pada nada
atas pertama,λ = L, pada nada atas kedua, λ = 2/3 L, dimana λn
= 2L/(n+1) dengan n = 0,1,2,3,….
Besar frekuensi yang dihasilkan adalah :
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa pola resonansi bunyi pada
dawai memiliki perbedaan sebesar 1/2 λ. Pada nada dasar, λ = 4L, pada
nada atas pertama, λ = 4L/3, pada nada atas kedua, λ = 4L/5 dimana λn
= 4L/(2n+1) dengan n = 0,1,2,3 ....
Besar frekuensi yang dihasilkan adalah :
Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa perbandingan nada
yang dihasilkan oleh pipa organa tertutup adalah
f0 : f1 : f2 : ... = 1 : 3 : 5 : .....
d. Intensitas dan Taraf Intensitas Bunyi
Intensitas bunyi merupakan dikatakan sebagai daya tiap satuan luas. Secara
matematis, intensitas bunyi dirumuskan sebagai berikut.
𝑃
𝐼=
𝐴
Keterangan :
𝐼 = Intensitas bunyi (𝑊 ⁄𝑚2)
𝑃 = Energi tiap waktu atau daya (𝑊)
𝐴 = Luas penampang (𝑚2 )
Secara umum, jika sumber bunyi berbentuk titik mengeluarkan bunyi
dengan daya P, maka besarnya intensitas I pada jarak r dapat dirumuskan :
𝑃
𝐼=
4𝜋𝑟 2
Taraf intensitas bunyi merupakan logaritma yang membandingkan antara
intensitas bunyi terhadap dengan intensitas ambang. Taraf intensitas bunyi
dapat dirumuskan secara matematis yaitu sebagai berikut.
Jika terdapat n sumber bunyi :
𝐼
𝑇𝐼𝑛 = 𝑇𝐼 + 10 log
𝐼𝑜
Jika jarak pengamat diubah (variasi jarak) :
𝑟22
𝑇𝐼1 = 𝑇𝐼2 + 10 log
𝑟12
2. Prinsip
Dalam membahas efek Doppler, vs dan vp berturut-turut menunjukkan
komponen-komponen kecepatan sumber bunyi dan kecepatan pendengar,
relatif terhadap medium. Kita akan memilih arah positif untuk vs dan vp
sebagai arah dari pendengar P ke sumber S. Laju perambatan bunyi relatif
terhadap medium, yaitu , v selalu positif. Secara matematis, efek doppler
dirumuskan sebagai berikut :
𝑣 ± 𝑣𝑝
𝑓𝑝 = 𝑓
𝑣 + 𝑣𝑠 𝑠
Dengan keterangan :
𝑓𝑝 : frekuensi suara yang didengar oleh pendengar
𝑓𝑠 : frekuensi sebenarnya yang dikeluarkan oleh sumber suara
𝑣𝑠 : kecepatan sumber suara
𝑣𝑝 : kecepatan pendengar
𝑣 : kecepatan suara diudara (340 𝑚⁄𝑠)
Tanda 𝑣𝑠 (+) jika sumber menjauhi pendengar dan (-) jika mendekati
pendengar dan 𝑣𝑝 bertanda (+) jika mendekati sumber, tapi (-) jika
menjauhinya. Doppler mengamati, ternyata frekuensi yang dikeluarkan
oleh sumber suara belum tentu sama dengan frekuensi yang didengar
pendengar. Perbedaan ini bergantung pada arah gerak sumber suara dan
pendengar serta kecepatannya.
E. Metode Pembelajaran
a. Model Pembelajaran : Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads
Together (NHT)
b. Metode : Diskusi kelompok
F. Media dan Sumber Pembelajaran
Media : Papan tulis, Spidol
Alat/bahan : Lembar post test, LKS
Sumber Pembelajaran :
• Buku Fisika Kelas XI yang mengacu kurikulum 2013
• Bardiyanto, A. & Kirana, C. 2017. Modul Pembelajaran Fisika Mata
• Pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.Klaten: Viva
Pakarindo.
• Supiyanto. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: PT. Phibeta Gama.
• Kanginan, M. 2003. Fisika SMU Kelas 2 Semester 1. Jakarta:Erlangga.
Waktu pelaksanaan :
Aspek Penilaian
Jumlah
Mengemuk Nilai
No Nama Kerja Toleran Mengharga Skor
akan Kreatif (N= Sx5)
sama si i (S)
pendapat
Keterangan Skor:
4 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 3 kali
3 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 2-3 kali
2 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 1 kali
1 = jika siswa tidak menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP