Anda di halaman 1dari 2

Essai Mengenai Isu Lingkungan : Mengatasi Polusi Dengan Biaya Murah

Jangan membayangkan pendemaran itu hanya berasal dari limbah pabrik. Pencemaran dapat
terjadi di mana saja dan dari apa saja. Salah satu sumber pencemar yang sampai saat ini masih sangat
terabaikan adalah limbah pertanian dan peternakan. Kenyataan ini tidak hanya terjadi di negara
berkembang, tetapi juga di negara yang sudah maju sistem pengelolaan limbahnya, seperti Amerika.

Di Indonesia, dampak pencemaran limbah pertanian dan peternakan terutama terasa di


perairan sungai. Tidak banyak yang menyadari, limbah pertanian berupa pupuk dan pestisida yang
terbawa air atau berbagai antibiotik, hormon, pakan yang terbuang, dan kotoran ternak dalam jumlah
besar, dapat sama bahayanya dengan limbah yang berasal dari industri.

Dampak terhadap lingkungan sekitar akan semakin berat jika keluarga petani kecil yang
berusaha di suatu tempat, kemudian digantikan oleh perusahaan lebih besar yang mengoperasikan
lahan tanam berhektar-hektar atau ternak ratusan ekor.

Kenyataan menunjukkan volume limbah yang makin lama makin menggunung tidak dapat lagi
diatasi secara alami oleh bakteri ataupun binatang pengurai di alam. Padahal, begitu kotoran ternak
mencemari sumber air, bakteri maupun nutrisi dapat membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena
itu, cacing tanah sebagai pengolah limbah sebenarnya dapat menjadi jalan keluar yang mudah dan
murah. Apalagi cacing tanah yang selama ini diabaikan hidup di berbagai kawasan di Indonesia.

Di Amerika, penggunaan cacing tanah sudah menjadi bisnis tersendiri. Di internet, misalnya,
dapat ditemukan perusahaan yang khusus menjual cacing tanah untuk berbagai keperluan penyubur
lahan pertanian sampai ke pengurai sampah organik dari pertanian maupun ternak.

Suatu perusahaan yang menyebut dirinya The Yelm Earthworm & Casting Farm, misalnya,
bahkan sudah berdiri sejak 1991. Perusahaan ini tidak hanya menjual cacing untuk penyubur tanah atau
pengurai tanah, tetapi beragam informasi dan artikel gratis tentang manfaat ekologi maupun ekonomi
penggunaan cacing tanah.

Hasil penelitian Trevor Piearce dari Departemen Sains Biologi di Universitas Lancaster, Inggris,
makin memperluas pemanfaatan cacing meski dari jenis yang berbeda.
Cacing yang termasuk dalam keluarga Lumbricidae memang banyak jenisnya. Temuan Piearce
berupa Lumbricus rubellus yang tampak sehat di tanah beracun di tanah-tanah sekitar Devon Great
Consols, Inggris, tentulah dapat dimanfaatkan untuk mengelola lingkungan kawasan di Indonesia. Sudah
bukan rahasia lagi kalau masih banyak kawasan pertambangan di Indonesia tidak dikelola dengan benar
sehingga tercemar logam berat.

Belum lagi di kawasan-kawasan yang menjadi tempat pembuangan akhir (TPA). Cara
pembuangan sampah di Indonesia yang tidak memisahkan jenis sampah-sampahnya mengandung logam
atau tidak. Bakteri dan aki misalnya amat potensial mencemari TPA di tanah air.

Anda mungkin juga menyukai