Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TENTANG GIZI BURUK PADA

BALITA DI KELURAHAN X
2021

SILMI AFIFAH
P07231118034

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA


POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )

Topik : Gizi Kurang


Hari /Tanggal : Kamis, 29 April 2021
Tempat : Ruang Kelas/Aula serbaguna
Sasaran : Masyarakat (Bayi/Baduta/Balita)
Sub Pokok Bahasan : Pendidikan kesehatan tentang Gizi Kurang
a. Pengertian Gizi Kurang
b. Penyebab Gizi Kurang
c. Tanda dan gejala Gizi Kurang
d. Memantau Gizi Kurang
e. Pencegahan Gizi Kurang

A. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah di lakukan penyuluhan masyarakat x dapat mengetahui apa itu
Gizi Kurang
b. Tujuan Khusus
Setelah di lakukan penyuluhan, diharapkan :
 Masyarakat X Dapat Mengetahui Pengertian Gizi Kurang
 Masyarakat X Dapat Mengetahui Penyebab Gizi Kurang
 Masyarakat X Dapat Mengetahui Tanda dan Pejala Gizi Kurang
 Masyarakat X Dapat Mengetahui cara Memantau Gizi Kurang
 Masyarakat X Dapat Mengetahui Penatalaksanaan Gizi Kurang

B. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
C. MEDIA/ ALAT
a. Slide Power Point (Presentasi)

D. PELAKSANAAN KEGIATAN

Tahap Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Metode
Kegiatan Peserta
1. Mengucapkan salam  Menjawab salam
2. Memperkenalkan  Mendengarkan
diri  Memperhatikan Ceramah dan
1 Orientasi 5 menit
3. Menjelaskan tujuan  Brain storming Tanya jawab
kegiatan yang akan mengenai Gizi
dilakukan Kurang
1. Menjelaskan
pengertian Gizi
Kurang
2. Menjelaskan
penyebab Gizi
Kurang
3. Menjelaskan tanda  Mendengarkan
Ceramah dan
2 Kegiatan 10 menit dan gejala Gizi  Memperhatikan
Tanya jawab
Kurang  menyimak
4. Menjelaskan
Memantau Gizi
Kurang
5. Menjelasakan
Penatalaksanaan
Gizi Kurang
1. Memberi  Mendengarkan
Ceramah dan
3 Terminasi 15 menit kesempatan pada  Memperhatikan
Tanya jawab
peserta untuk  Menjawab salam
bertanya.
2. Beri pujian
3. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
4. Mengucapkan
salam.

E. MATERI : Terlampir
F. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Masyarakat/Peserta ikut dalam kegiatan penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di ruang kelas/aula
serbaguna
2. Evaluasi proses
a. Masyarakat/Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Masyarakat/Peserta terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan
(diskusi).
3. Evaluasi hasil
a. …% masyarakat/peserta mampu menjelaskan pengertian Gizi
Kurang
b. …% masyarakat/peserta mampu menyebutkan penyebab Gizi
Kurang
c. …% masyarakat/peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala Gizi
Kurang
d. …% masyarakat/peserta mampu menyebutkan memantau Gizi
Kurang
e. …% masyarakat/peserta mampu menyebutkan Penatalaksanaan Gizi
Kurang
GIZI KURANG

A. Definisi
Gizi kurang adalah kekurangan bahan-bahan nutrisi seperti protein,
karbohidrat, lemak dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.

B. Penyebab Gizi Kurang


Gizi kurang dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
1. Faktor diet / makanan
Makanan yang mengandung cukup energi tetapi kurang protein
dapat menyebabkan akan menderita Kwashiorkor sedangkan anak yang
kurang energi walaupun zat-zat gizi essensialnya seimbang akan
menyebabkan anak menderita marasmus.
2. Faktor sosial
Dimasyarakat pedesaan masih memegang tradisi yang sebenarnya
kurang tepat bila dilihat dari segi kesehatan, pantangan untuk
menggunakan bahan makanan tertentu banyak sekali ditemukan, dapat
mempengaruhi status gizi terutama anak-anak, faktor sosial yang lain
diantaranya keluarga yang mempunyai banyak anak dan berpenghasilan
rendah.
3. Faktor infeksi/ penyakit
Penyakit infeksi apapun dapat memperburuk keadaan gizi karena di
sebabkan karena penurunan daya tubuh terutama pada anak karena
asupan yang kurang akibat anak tidak nafsu makan.
4. Faktor kemiskinan.
Kemiskinan merupakan dasar penyakit KEP, serta penghasilan
masyarakat negara yang rendah dapat menyebabkan ketidakmampuan
masyarakat memenuhi bahan makanan sendiri di tambah dengan banyak
timbulnya penyakit infeksi dan lingkungan yang kotor, maka timbul
gejala KEP lebih cepat.
C. Manifestasi Klinis Gizi Kurang
Anak dengan gizi kurang memiliki gejala klinis yang terbagi menjadi 3
tahap antara lain :
1. Kurang energi protein ringan :
Kurang energi (malas), Kenaikan berat badan berkurang atau
berhenti dan ada kalanya berat badan menurun, ukuran lingkar lengan
atas menurun, maturasi tulang terhambat, rasio berat terhadap tinggi
normal menurun, lipatan kulit normal kurang, aktivitas dan perhatian
anak berkurang dibandingkan anak yang sehat, kelainan kulit dan rambut
jarang ditemukan.
2. Kurang enargi protein sedang :
Pucat karna anemia, mata tampak besar dan dalam, ubun-ubun besar
dan cekung, terjadi atropi otot, perut membucit dan cekung, rambut tipis,
kulit kusam, kering dan bersisik.
3. Kurang energi protein berat
Dibagi dalam tiga klasifikasi yaitu :
a. Kwashiorkor, gejala yang ditemukan :
Pertumbuhan anak terganggu, gangguan perkembangan mental,
banyak menangi, edema, penderita tampak lemah, tidak nafsu
makan, rambut tipis dan mudah di cabut, kulit kering, disertai
penyakit infeksi, anemia dan terjadi diare.
b. Marasmus gejalanya yang ditemukan :
Anak tampak sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng,
rewel, kesadaran menurun, kulit biasanya kering, dingin dan
mengendur, terjadi atropi otot, anak sering diare, perut cekung.
c. Marasmus dan kwashioorkor, gejala yang ditemukan:
Gambaran klinis memperlihatkan gejala campuran antara
penyakit marasmus dan kwshioorkor. Dengan penurunan berat
badan dibawah 60% dari berat badan normal serta memperlihatkan
tanda-tanda kwashiorkor seperti, oedem, serta adanya kelainan
perrtumbuhan rambut dan jaringan kulit.
D. Untuk Memantau Gizi kurang
Untuk menangani kasus malnutrisi yang terjadi pada anak dibutuhkan
perhatian khusus dari keluarga dan harus adanya kerjasama yang terpadu dan
konfrehensif antara orang tua dan petugas kesehatan. Pemeriksaan kesehatan
yang harus dilakukan dokter dalam mendiagnosa Gizi buruk pada anak
mencakup: Pemeriksaan berat badan dan tinggi badan anak untuk
menentukan Body Massa Index, pemeriksaan darah dan pemiriksaan X-ray
untuk mengetahui ada atau tidak nya kelainan-kelainan pada organ tubuh dan
kondisi penyakit tertentu yang mungkin berpengaruh terhadap asupan nutrisi
pada anak.
Kemudian setelah itu dianjurkan untuk konsultasi pada ahli gizi tentang
pengaturan pada pola makan, termasuk pada jenis serta jumlah makanan
tertentu untuk mencukupi kebutuhan gizi anak. Kemungkinan juga akan
diberikan vitamin dan berbagai suplemen tertentu.
Namun Apabila dari pemeriksaan dokter diketahui penyebab gizi buruk
pada anak karena penyakit dan kondisi medis tertentu maka dibutuhkan terapi
lanjutan lainnya.

E. Penatalaksanaan Gizi Kurang


Adapun cara mengatasi gizi kurang adalah:
 Pemberian makanan TKTP dengan ukuran yang telah dianjurkan dan
diberikan secara bertahap.
 Tetap memberikan ASI sesuai dengan aturan secara terus-menerus bagi
anak dibawah usia 2 tahun.
 Pemberian makanan tambahan.
 Pemberian terapi cairan dan elektrolit bila perlu.
 Kontrol berat badan secara rutin.
 Berikan obat/ vitamin sesuai dengan anjuran pengobatan.
 Penyuluhan tentang gizi seimbang terutama bagi orang tua yang
memiliki anak balita.

Anda mungkin juga menyukai