Anda di halaman 1dari 33

PENEBANGAN

BERDAMPAK
RENDAH
RIL FELLING
(Penebangan Ramah Lingkungan)
TUJUAN RIL DALAM KEGIATAN
PENEBANGAN

PENGHASILAN MAKSIMAL
MENGAPA HARUS RIL???

Lingkungan hutan dan sekitarnya baik


APA YANG INI KAYU
ATAU BEDUG ??
HARUS
DILAKUKAN
DALAM RIL
PENEBANGAN
????????
SYARAT-SYARAT RIL
PENEBANGAN
1. Penggunaan Peta Pemanenan
2. Arah Rebah Pohon
3. Pemanfaatan Pohon dalam Blok Tebangan
4. Optimalisasi Pemanfaatan Batang
5. Meminimalkan Kerusakan Tegakan Tinggal
6. Pemasangan Ekolin atau Tagplate Merah
Bagian “A” di Tunggul.
7. Penggunaan Alat Pelindung Diri
8. Laporan Harian
SEBARAN POHON
KOMERSIAL
Kriteria RIL Felling 1 : Penggunaan Peta
Pemanenan

1. Membantu operator mengenali medan atau petak kerjanya


Sehingga menghemat waktu orientasi

2. Mengenali batas petak/anak petak


atau
batas kawasan lindung
Kriteria RIL Felling 2 : Arah Rebah Pohon
Perhatikan:
►Pertama: Kenali pohon boleh ditebang dan tidak boleh ditebang!!!

Pohon TIDAK BOLEH DITEBANG:


• Memiliki ekolin kuning
Pohon BOLEH• Pohon
DITEBANG:
inti, diameter kurang dari 60 cm
• Pohon induk, diameter 20 cm keatas
• Diameter 50 cm upplus, diamterer 20 cm keatas
• Pohon
• Ekolin merah• Pohon lindung, semua ukuran meliputi
pohon buah, banggeris, ulin, gaharu,
tengkawang, pohon untuk kebutuhan
adat masyarakat dlsb
Kriteria RIL Felling 2 : Arah Rebah Pohon
(Lanjutan)
Perhatikan:
► Kedua: Keselamatan operator dan orang disekelilingnya

•Potong liana atau akar


yang melilit pohon
•Potong pohon kecil Gunakan takik rebah
yang diperkirakan dan takik balas
dapat merubah arah
rebah pohon

Awas pukulan balik pohon-pohon kecil akibat


pohon rebah!!!
Kriteria RIL Felling 2 : Arah Rebah Pohon
(Lanjutan)

Pohon inti selamat

Usahakan arah rebah ke jalan sarad


Kriteria RIL Felling 3 : Pemanfaatan
Pohon

BUKAN POHON BEREKOLIN Bukan pohon jenis lindung


Semua pohon berekolin merah
KUNING

DENGAN TUJUAN PENGHASILAN MAKSIMAL


Kriteria RIL Felling 4 : Optimalisasi
Pemanfaatan Batang
Perhatikan:
❑ Limbah ditunggul minimal
→ Tinggi tunggul
maksimal 10 cm diatas
banir dan maksimal
40 cm jika tanpa banir.

❑ Minimalisasi limbah saat


melakukan trimming,
bucking maupun
pemotongan bebas
cabang pertama.
Kriteria RIL Felling 5 :
Memperkecil Kerusakan Tegakan Tinggal

Kerusakan pohon inti minimal → Satu pohon


ditebang tidak merusak pohon lebih dari
2 pohon inti

Utamakan keselamatan jiwa


dari pada kerusakan tegakan
tinggal!!!!!!!
Kriteria RIL Felling 6 :
Pemasangan Ekolin atau TagPlate Merah
Perhatikan:
► Potongan A ditunggul
► Potongan B di batang rebah
► Potongan C serahkan ke SLJII
mandor/BI untuk monitor 2005
20-50
tebangan. 5826
MM

►Pasang potongan ekolin B


MM
satu-satu dibatang, jangan 65
20-50
dipasang ketika semua 5826
MM
65
batang/log sudah terkumpul di
Tpn. Hal ini akan
menyebabkan nomor batang
tidak sesuai antara tunggul
dan batang
Kriteria RIL Felling 7 :
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Lihat.....aku
kok jadi
gayung!!!

Sepatu Safety
atau
Sendal safety ?????
PERLENGKAPAN STANDAR
OPERATOR CHAINSAW
Kriteria RIL Felling 7 :
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Gunakan helm, sarung tangan dan sepatu safety/boot


Kriteria RIL Felling 8 : Laporan
Harian
• Data dalam laporan harian dibutuhkan untuk
monitor pohon-pohon yang telah ditebang (data
produksi harian)

• Laporan harian (Form S1) merupakan salah


satu dokumen penting dalam system lacak balak
atau CoC atau Sistem Asal Usul Kayu.
No. KRITERIA VERIFIER SKALA INTENSITAS/STANDAR NILAI BOBOT METODE
1 Penggunaan Peta -Peta dibawa - Peta tidak dibawa 0 -In process
Rencana Pemanenan -Peta dipahami - Peta dibawa kurang dipahami 0.5 -Cheking dan
-Peta digunakan dan kurang digunakan 1 5 wawancara
- Peta dibawa, dipahami dan
digunakan

2 Arah Rebah Pohon -Takik rebah Standar : Prosentase -In psocess &
-Takik balas -Ada takik rebah, takik balas, Jumlah Ph post process
-Engsel engsel 3-10 cm (tergantung Standar thd -Checking > 80%
-Sudut arah diameter pohon) Ph hasil 20 -Pengukuran
arah rebah -Sudut arah rebah < 60 derajat Checking
terhadap jalan sarad

3 Pemanfaatan Pohon -Peta Standar : 100%-(5 x n) -In psocess &


-Ph exploitable -Pohon Exploitable tidak terting- n adalah post process
-Ph cacat gal. % pohon 10 -Checking
-Pohon Cacat bisa dibuktikan tertinggal
atau ditandai

4 Optimalisasi Peman - -Tinggi tunggul Standar : Idem dengan 10 -In psocess &
faatan batang -Limbah pangkal -Tinggi tunggul/hasil trimming Point 2 post process
(minimum lost timber) -Limbah ujung < 10 cm di atas banir. -Checking > 80%
-Tinggi tunggul < 40 cm (pohon dari total tebang
tidak berbanir).
- Limbah ujung < 50 cm, diame-
ter > 40 cm sehat.

5 Pemasangan label / - Label pohon Standar : Idem dengan 20 -In process dan
penomoran batang - Tulisan/kapur - Tunggul label A, batang B, fo- Poin 2 post process
- Penomoran ba- reman C. -Checking
tang - Hasil bucking ditandai.

6 Kerusakan Tegakan -Pohon inti Standar : 0 nilai 1 -In psocess &


Tinggal (residual stand -Satu pohon tebang tidak 1 nilai 0.8 post process
damage) merusak > 2 pohon inti 2 nilai 0.6 15 -Checking > 80%
3 nilai 0.4 dari total tebang
> 3 nilai 0

7 Laporan Harian -Label C Standar : Prosentase -Administrasi


-Form S1 Form laporan dibuat disertai Terhadap -Pengumpulan &
10
Label C Total yang pendataan
Seharusnya

8 Penggunaan APD -APD minimal : -Tidak dipakai 0 -Checking


Helm , sepatu, -Jarang dipakai (APD Minimal) 0.4
Kaos tangan. -Selalu dipakai (APD minimal) 0.8
10
-Lengkap : -Selalu dipakai (APD lengkap) 1
plus masker &
Ear Flug
Nilai RIL dikategorikan menjadi 4, yaitu :

(1) Nilai < 0.54 (Tidak RIL),

(2) Nilai 0.55 – 0.69 (Kurang RIL),

(3) Nilai 0.70 -0.84 (Standar),

(4) Nilai 0.85 – 1.00 (Excelent).

Target nilai RIL adalah STANDAR.

Nilai < 0.54 tidak memperoleh insentif.


SEKIAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai