Anda di halaman 1dari 52

RIL SKIDDING

(Penyaradan Berdampak
Rendah)
MENGAPA HARUS RIL???
 Pelaksanaan RIL merupakan keharusan untuk
menerapkan SFM atau pengelolaan hutan lestari

 Penerapan RIL akan memenuhi 30% kriteria dan


indikator penilaian SFM atau pengelolaan hutan
lestari

 Penyaradan atau skidding merupakan penyebab


terbesar kerusakan hutan (tegakan tinggal, tanah dan
air). Penyebab kerusakan terbesar lainnya adalah
kegiatan pembuatan jalan angkutan kayu (main road
dan spur road)

Tidak RIL SAMA DENGAN tidak SFM atau tidak mengelola


hutan secara lestari
SISTEM PEMANENAN BERDASARKAN KELAS
LERENG

Re-tooling

Cable System
Sistem Pemanenan
Direkomendasikan

Tractor + RIMBAKA
System

Skidder System

Mesin Pancang

0% 15% >30% 40% ???


Kelas Kelerengan
TEKNIK
PENYARADAN
DENGAN
SKYLINE
TEKNIK PENYARADAN DENGAN
BULLDOZER
PAHAMI ARAH PENYARADAN !

Arah Penyaradan tergantung pada :


Letak jalan angkutan dan TPn
Perpotongan dengan aliran air dan anak sungai
harus dihindari
Penyaradan turun lereng (Downhill Skidding)
menyebabkan kerusakan dan erosi tanah yang
lebih besar
Kondisi tanah di sekitar lokasi penyaradan
GUNAKAN JALAN SARAD YANG ADA !

Ikutilah jalan sarad


yang sudah dibuka
sebelumnya
Pembuatan jalan
sarad di luar
rencana hanya
diperbolehkan jika
potensi cukup dan
segera dilaporkan
kepada tim
perencanaan
Sebelum Traktor datang, siapkanlah lubang
untuk kabel/wire-rope/seling !
TUJUAN RIL DALAM
KEGIATAN PENYARADAN
¤ Operator mendapatkan hasil output maksimal (meter kubik). Ada
insentif RIL selain upah reguler Rp per meter kubik.
¤ Kondisi hutan setelah penyaradan mengalami kerusakan
minimal baik terhadap anakan tegakan tinggal, tanah dan air.

¤ Operator bekerja lebih aman dan nyaman

Hasil kubikasi maksimal Hutan tidak rusak Aman dalam bekerja


KRITERIA RIL SKIDDING
1. Penggunaan peta pemanenan
2. Pembuatan jalan sarad sebelum penebangan
3. Winching
4. Lebar jalan sarad
5. Blading atau penggusuran tanah
6. Pembuatan sudetan/closing up
7. Pemasangan ekolin/tagplate merah bagian “B”
dibontos batang atau kayu
8. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
9. Laporan harian
10. Maksimalisasi Penyaradan
APA YANG HARUS
DILAKUKAN AGAR RIL
DAPAT DITERAPKAN
???
DAN BAGAIMANA
CARANYA???
Kriteria RIL Skidding 1 :
Penggunaan Peta Pemanenan

Membantu operator
dalam melakukan
pengenalan atau
orientasi medan dan
Membantu operator menghitung potensi
potensi sehingga akan pohon yang menjadi target penyaradan,
menghemat waktu kerja. baik posisi penyebarannya maupun
jumlahnya.

Membantu operator
mengenali kawasan lindung
yang tidak boleh dilakukan Mempermudah operator dalam
penyaradan. Misalnya menemukan dan membuat jalan
sempadan sungai sarad serta lokasi TPn
Kriteria RIL Skidding 1: Penggunaan
Peta Pemanenan (lanjutan)

Lakukan dan cermati:


• Pelajari kondisi medan baik
turunan tajam, posisi
alur/sungai atau pembuatan
jalan sarad melereng
gunung.

• Perhatikan batas petak atau blok yang boleh


dilakukan penyaradan. Kenali dengan baik posisi
kawasan lindung misalnya sempadan sungai. Tidak
boleh membuka jalan sarad di kawasan lindung atau
luar blok
Kriteria RIL Skidding 2: Pembuatan jalan sarad
sebelum penebangan
Tujuan pembuatan jalan sarad sebelum penebangan:
Sebagai panduan arah rebah kegiatan felling sehingga pohon akan
direbahkan mendekati jalan sarad. Hal ini justru akan memudahkan
proses penyaradan kayu tersebut ke TPn.
Pembukaan hutan (pohon dan tanah) menjadi lebih terkendali sehingga
kerusakan hutan menjadi minimal.

Jadikan trase pola sarad yang ada sebagai dasar awal pembuatan atau
pembukaan jalan sarad sebelum penebangan.

Max 4.5m

Pahami peta Buka jalan sarad sebelum


penebangan
Kriteria RIL Skidding 2: Pembuatan jalan sarad
sebelum penebangan (Lanjutan)
Pada awal pembuatan jalan
sarad (sebagai panduan arah
rebah pohon) lakukan
penggusuran seperlunya. Hal ini
mengingat jalan sarad tersebut
akan sering digunakan untuk
menyarad kayu sehingga
penggusuran tanah (“sapu
jalan”/blading) nantinya menjadi
minimal.
Awas!!! Jangan membuat jalan
sarad di kawasan lindung yang
telah ditetapkan. Pelajari batas
petak/blok dari peta dan tanda-
tanda lapangan. Misalnya
sempadan sungai (50-100m dari
kiri kanan sungai, lereng ‘E”, zone
konservasi atau kawasan lindung
lainnya).
Kriteria RIL Skidding 2 : Pembuatan jalan
sarad sebelum penebangan (Lanjutan)

Dalam hal pembuatan TPn, perhatikan:


• Luas TPn dibuat sesuai kebutuhan,
maksimal 30x30 m

• Posisi TPn dipematang atau tempat tinggi,


sehingga air cepat mengalir kebawah dan
TPn menjadi cepat kering

• Jarak terdekat membuat TPn adalah 200m


dari batas terluar kawasan lindung.
Kriteria RIL Skidding 3 :
Winching
Tujuan winching adalah mengurangi manuver unit
mendekati tuggul pohon atau log yang akan ditarik.

Optimalkan winching dalam menyarad kayu.


Usahakan tidak mendekati log secara langsung.
Kecuali jika log perlu bantuan bulldoser untuk
dipasang slang.

Gunakan jalan sarad yang telah dibuka sebagai jalan


sarad utama. Usahakan unit tidak meninggalkan jalan
sarad utama tersebut ketika akan menyarad kayu/log.

Jika ada perubahan dan atau penambahan trase


jalan sarad, koordinasikan dengan BI (penilai RIL
atau mandor). Hal ini dimaksudkan agar keterbukaan
hutan tetap minimal dan terkendali
Proses winching:
• Unit tidak mendekati log yang akan
ditarik
• Unit tetap berada pada jalan sarad
yang ada

Manuver unit
minimal
Kriteria RIL Skidding 4:
LEBAR JALAN SARAD
Jalan sarad tidak perlu terlalu lebar,
buat sesuai kebutuhan. Lebar jalan
sarad (bukan ditikungan atau TPn
antara) maksimal 4,5m atau selebar
pisau buldoser.
Jalan landai, pisau
diangkat
Jalan sarad yang terlalu lebar
membuat banyak pohon inti
atau pohon yang tidak
diproduksi lainnya menjadi
rusak dan tidak menjadi uang.

Lebar jalan sarad sesuai


Kebutuhan (4,5m)
Pohon inti selamat
Kriteria RIL Skidding 5: BLADING atau
PENGGUSURAN TANAH
Yang perlu dipahami dan diperhatikan:
❑ Kegiatan bladding atau penggusuran tidak mungkin
untuk dihindari. Karena kondisi medan dan cuaca
(buang lumpur habis hujan).

❑ Dalam RIL kegiatan bladding diarahkan pada kegiatan


yang perlu saja dan dengan gusuran tanah minimal.
Misalnya pada pembuatan jalan sarad dimedan yang
curam atau saat buang lumpur habis hujan.

❑ Standar melakukan tidak melakukan bladding atau


penggusuran tanah adalah pada medan dengan
kelerengan kurang dari 20% (landai)
Menggusur tanah adalah
Sesuatu kegiatan yang tidak mungkin
Untuk tidak dihindari atau pasti!!!!

Gusuran tanah
langsung ke sungai

Tapi……..
Gusuran tanah tidak boleh
dibuang langsung kesungai!!!!
Karena….
Sungai bukan tempat menampung
lumpur/tanah
Kriteria RIL Skidding 5: Blading atau
penggusuran tanah (lanjutan)

Buang tanah kesungai, sungai keruh dan rusak

Pisau diangkat skiding di medan landai

Penggusuran tidak perlu, hutan rusak


Kriteria RIL Skidding 6: Pembuatan
SUDETAN / CLOSING UP
Tujuan pembuatan sudetan adalah untuk mengarahkan aliran air
hujan yang membawa tanah dan pasir dari badan jalan sarad ke
lantai hutan yang bervegetasi dan mengandung serasah/daun-
daun/ranting. Vegetasi dan serasah daun/ranting berfungsi
sebagai saringan air hujan tersebut sebelum ke sungai.

Sudetan berfungsi untuk mengurangi sedimentasi atau


pengendapan lumpur di sungai yang berasal dari jalan sarad.

Pintu air terbuka sehingga air


mengalir lancar saat hujan (air
tidak tergenang/terhalang

CONTOH PEMBUATAN
SUDETAN
PEMBUATAN SUDETAN
CONTOH SUDETAN YANG BAIK DAN BENAR

Tinggi gundukan Tinggi 0,5 – 1 m


0,5 – 1 m

Ada pintu air!!!!

Tinggi gundukan
0,5 – 1 m
Contoh Sudetan yang Salah!!!!!!!

❑ Posisi sudetan salah (di”cutbox jalan sarad)


❑ Tidak ada pintu air sehingga akan dijebol air
erosi dan sedimentasi/pengendapan tanah tidak Pintu air
dapat diminimalkan tidak ada,
jebol nih!!!

Sudetan jebol,
tidak berfungsi
optimal
JARAK ANTAR SUDETAN TERGANTUNG KONDISI
LERENG JALAN SARAD

LERENG JARAK ANTAR SUDETAN


0-4% NIL
5-9% 100 m
10 - 19 % 60 m
20 - 24 % 20 m
> 25 % 15 m
Sumber : Code of Practice for Forest Harvesting in Asia-Pacific
CONTOH SUDETAN / CROSS-DRAIN / WATER-BAR
EROSI PARIT SEPANJANG JALAN SARAD BILA TIDAK ADA SUDETAN
KONDISI JALAN SARAD
DENGAN SUDETAN
SETELAH 6 BULAN
Kriteria RIL Skidding 7:
Pemasangan Ekolin atau TagPlate Merah
Tujuan:
• Sebagai dasar pemberian nomor identitas log dari petak/blok hingga
pabrik/plymill. Nomor identitas tersebut akan menjadi bagian
terpenting dari system lacak balak atau CoC (sumber asal usul kayu)

• Untuk monitor pohon yang telah ditebang dan disarad dari blok/petak

Tunggul di blok Log di TPn Hauling Proses perakitan


Kriteria RIL Skidding (Lanjutan):
Pemasangan Ekolin atau TagPlate Merah
Perhatikan:
► Potongan A ditunggul
► Potongan B di batang rebah
► Potongan C serahkan ke SLJII
mandor/BI untuk monitor 2005
20-50
tebangan. 5826
MM

►Pasang potongan ekolin B


MM
satu-satu dibatang, jangan 65
20-50
dipasang ketika semua 5826
MM
65
batang/log sudah terkumpul di
Tpn. Hal ini akan
menyebabkan nomor batang
tidak sesuai antara tunggul
dan batang
Kriteria RIL Skidding 8 :
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Kriteria RIL Skidding:
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Kriteria RIL Skidding 9 :
Laporan Harian

Data dalam laporan harian dibutuhkan


untuk monitor pohon-pohon yang telah
disarad (data produksi harian/stock TPn)

Laporan harian (Form S2) merupakan


salah satu dokumen penting dalam system
lacak balak atau CoC atau Sistem Asal
Usul Kayu.
Kriteria RIL Skidding 10 :
Maksimalisasi Penyaradan

▪ Pohon sehat yang telah di tebang


dimaksimalkan untuk disarad

▪ Diperlukan kerjasama antara operator


chainsaw & operator tractor agar tidak ada
pohon sehat yang ditebang tetapi tidak
disarad sampai ke TPn
HAL YANG PENTING DALAM PROSES
SKIDDING

Tidak boleh melakukan skidding saat hari hujan.

Jika harus melewati alur sungai maka wajib dibuatkan


bantalan atau sliper dari batang-batang kecil dan
setelah selesai digunakan, slipper harus dibongkar.
Tujuannya agar aliran air kembali lancar.

Tidak boleh menggunakan sungai sebagai jalan sarad.


Juga dilarang membuat jalan sarad persis dipinggir
sungai. Hal ini akan menyebabkan sungai rusak
karena pengendapan lumpur yang tinggi. Jarak
teraman dari pinggir sungai adalah minimal 50 m.
HAL YANG PENTING DALAM
PROSES SKIDDING
Jangan membuat jalan sarad pada kawasan
lindung yang telah ditetapkan. Seperti
sempadan sungai, daerah yang
dikeramatkan oleh masyarakat setempat
(kuburan), sekitar lokasi sarang burung
walet, zone konservasi dan kawasan lindung
lainnya.

Yang paling penting adalah utamakan


keselamatan jiwa daripada segalanya!!!!!
N KRITERIA VERIFIER SKALA INTENSITAS/STANDAR NILAI BOBOT METODE
o.

1 Penggunaan Peta -Peta dibawa - Peta tidak dibawa 0 -In process


Rencana Pemanenan -Peta dipahami - Peta dibawa kurang dipahami 0.5 -Cheking dan
-Peta digunakan dan kurang digunakan 1 5 wawancara
- Peta dibawa, dipahami dan
digunakan

2 Pembuatan Jalan -Peta -JS utama tidak dipersiapkan 0 -In psocess &
Sarad (JS) Sebelum -JS utama -JS utama dipersiapkan, 0.5 post process
Penebangan -Tanggal mulai manuver unit > 100 m 1 10 -Checking
penyaradan -JS utama dipersiapkan -Pengukuran
-Manuver unit manuver unit tidak ada

3 Winching -Posisi pohon Winching dillakukan pada Prosentase -Cheking min 80%
terhadap JS jarak minimal 6 m dari posisi standar -Pengukuran
-Manuver unit pohon ke unit terhadap 10
-Tapak unit total hasil
checking

4 Lebar Jalan Sarad -Lebar JS Standar : Prosentase -Checking dan


10
-Manuver unit Lebar jalan sarad < 4.5 m Idem 3 pengukuruan
5 Clossing up -Kelerengan -Tidak membuat sudetan 0 -In psocess &
-Posisi sudetan -Dibuat, kualitas & kuantitas 0.5 post process
-Kualitas kurang sesuai 1 20 -Checking dan
-Jumlah -Dibuat, kualitas & kuantitas pendataan
sesuai

6 Bladding -Kelerengan Standar : 10 -Checking total


-Bladding Tidak melakukan bladding pada jalan sarad
-Pematang jalan sarad di pematang dengan -Pengukuran
-Lereng kelerengan < 20%
7 Pemasangan Label / -Label B Standar : Prosentase -In psocess &
Penomoran Batang -Penomoran -Batang log mempunyai label B Idem 3 post process
Batang di TPn atau tanda pengganti 20 -Checking
label (kapur / krayon)

8 Laporan Harian -Form S2 -Form laporan dibuat dan Prosentase -Administrasi


diserahkan ke foreman thd total -Pengumpulan &
10
yg seharus - pendataan
nya dibuat

9 Penggunaan APD -APD minimal : -Tidak dipakai 0 -Checking


Helm , sepatu, -Jarang dipakai (APD Minimal) 0.4
Kaos tangan. -Selalu dipakai (APD minimal) 0.8
5
-Lengkap : -Selalu dipakai (APD lengkap) 1
plus masker &
Ear Flug
Nilai RIL dikategorikan menjadi 4, yaitu :

(1) Nilai < 0.54 (Tidak RIL),

(2) Nilai 0.55 – 0.69 (Kurang RIL),

(3) Nilai 0.70 -0.84 (Standar),

(4) Nilai 0.85 – 1.00 (Excellent).

Target nilai RIL adalah STANDAR.

Nilai < 0.54 tidak memperoleh insentif.

Anda mungkin juga menyukai