Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR


PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN
JL. DANAU BUYAN III SANUR
NO TELP. (0361) 281166
Email : puskesmasivdensel@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PELAYANAN KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN
PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN

I. PENDAHULUAN
Kesehatan indera penglihatan dan pendengaran merupakan hal yang sangat penting
untuk meningkatkan kualitas SDM, karena 83% informasi sehari – hari dapat diterima
melalui indera penglihatan, melalui indera pendengaran 11%, penciuman 3,5%,
peraba 1,5%, dan melalui pengecap adalah 1%.
Mata adalah salah satu indera yang sangat penting bagi manusia karena melalui
mata manusia dapat melakukan kegiatan dan juga menyerap informasi visual yang
digunakan untuk bertindak. Namun gangguan terhadap penglihatan banyak terjadi
baik dari gangguan yang ringan hingga gangguan penglihatan yang berat yang dapat
mengakibatkan kebutaan.
Kesehatan indera pendengaran juga merupakan hal yang sangat pentig untuk
meningkatkan SDM karena sama dengan mata maka informasi audio diterima
melalui telinga. Telah diketahui bahwa gangguan pendengaran ( hearning
impairment ) atauketulian ( deafness ) mempunyai dampak yang sangat merugikan
bagi penderita, keluarga, masyarakat maupun negara.
Sejak tahun 1984 upaya kesehatan mata / pencegahan kebutaan ( UPKM/PK )
dan kesehatan pendengaran telah dirintis menjadi kegiatan pokok puskesmas.
Menurut hasil survey kesehatan indera penglihatan dan pendengaran yang dilakukan
tahun 1993 – 1996 menunjukkan bahwa gangguan indera penglihatan akibat kebutaan
sebesar 1,5% dengan penyebab utamanya adalah katarak 0,78%, gloucoma 0.20%,
kelainan refraksi 0.14%, dan penyakit mata lainnya adalah 0,38%.
Sementara untuk gangguan pendengaran dan ketulian penyebab utamanya
adalah:
1. Gangguan telinga luar 6,8% yang terdiri dari Otitis Eksterna 0,9%,
Otomikosis 1,2%, Serumen Prop 3,6%, dangan gguan telinga luar lainya
adalah1,0%.
2. Gangguan telinga tengah 3.9% yang terdiri dari OMA 0,3%, Tuba Katar
0,3%, OMSK Benigna 3,0%, Mastoiditis Akut 0,1%, dangan gaguan telinga
tengah lainnya adalah 0,2%.
Menurut penelitian WHO pada tahun 1995 terdapat 120 juta penderita
gangguan pendengaran di seluruh dunia, dan pada tahun 2001 mengalami
peningkatan menjadi 250 juta penderita. Dari 250 juta penderita yang ada, sekitar 222
juta diantaranya adalah penderita dewasa sedangkan sisanya 28 juta adalah penderita
anak yang berusia di bawah 15 tahun. Dari jumlah penderita yang ada ± 2/3
diantaranya tersebar di negara berkembang.
Sedangkan untuk kesehatan indera penglihatan, menurut WHO melalui RAAB yang
merupakan survey yang berbasis populasi mengatakan bahwa penderita kebutaan dan
gangguan penglihatan banyak terjadi pada orang – orang yang berusia 50 tahun
keatas. Dari penelitian ditemukan sekitar 85% kebutaan terjadi padausia 50 tahun
keatas. Pada tahun 2013 prevalensi kebutaan yang terjadi di Sulawesi Selatan adalah
2,3% terjadi pada orang yang berumur 50 tahun keatas. Buta katarak 2,5% dan
kebutaan pada anak umur 5 tahunan adalah 0,8%.
II. LATARBELAKANG
Dari hasil pemeriksaan dokter tahun 2015 penderita gangguan pendengaran dan
penglihatan di lingkup kerja puskesmas II Denpasar Selatan yaitu gangguan mata
seperti kelainan refraksi 457 orang, glaukoma 3 orang, katarak 205 orang, penyakit
mata lainnya 244 orang. Sedangkan gangguan pendengaran seperti serumen 688
orang dan OMSA/OMSK 223 orang.
Pemeriksaan kesehatan indera penglihatan dan pendengaran yang dilaksanakan
melalui kegiatan penjaringan anak sekolah mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA guna
mendeteksi secara dini adanya kelainan pada kesehatan mata dan telinga. Kegiatan
penjaringan yang bertujuan untuk deteksi dini adanya kelainan pada indera
penglihatan dan pendengaran maka kegiatan pemeriksaan dilakukan pada siswa baru
yang duduk di kelas satu. Karena adanya kasus kelainan mata dan telinga yang
ditemukan maka dilakukanlah kegiatan penjaringan indera setiap tahunnya. Menurut
WHO gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran dapat dicegah melalui
kegiatan Primary Health.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Adalah meningkatkan derajat kesehatan indera penglihatan dan pendengaran
masyarakat di wilayah kerja puskesmas.

b. Tujuan Khusus
- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan
- Meningkatkan kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat untuk memelihara
kesehatan dalam menanggulangi gangguan penglihatan dan pendengaran.
- Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan indera penglihatan dan
pendengaran kepada masyarakat.
- Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan indera penglihatan dan
pendengaran masyarakat melalui deteksi dini.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIANKEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK SASARAN RINCIAN KEGIATAN

1. Pemeriksaan Kesehatan 1. Pasien 1. Melakukan pemeriksaan kesehatan


Indra dalam indra pada pasien dalam dan luar
gedung dan gedung.
luar gedung

2. Penjaringan 1. Anak TK, 1.Deteksi Dini Gangguan Kesehatan


SD, SMP, indera penglihatan dan pendengaran
SMA pada anak usia sekolah.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara melaksanakan kegiatan kesehatan indera antara lain :
1. Pemeriksaan kesehatan indra pada penderita yang datang di dalam dan luar
gedung.
2. Penjaringan yang dilakukan pada anak sekolah dengan cara melakukan
pemeriksaan mata (pemeriksaan visus) dan pemeriksaan telinga (pemeriksaan
otoskopi).

VI. SASARAN
1. Penderita dalam dan luar gedung
2. Usila dan usia produktif
3. Anak sekolah TK, SD, SMP, dan SMA
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

KEGIATAN BULAN
NO SASARAN
POKOK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyuluhan 1. Kelompok
Masyarakat/ posyandu,
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
usila dan usia
produktif
2. Anak sekolah − − − − − − − √ √ √ √ −

2 Penjaringan 1. Anak sekolah − − − − − − − √ √ √ √ −

VIII. EVALUASI
- Kegiatan pemeriksaan penderita yang dilakukan di di dalam dan luar gedung.
- Kegiatan penjaringan dilaksanakan pada bulan tertentu sesuai jadwal yang
disepakati yaitu mulai pada bulan Juli sampai bulan November.

IX. PENCATATAN DANPELAPORAN


Pencatatan dan Pelaporan kesehatan indera dilakukan setiap bulan dan sesui
dengan jadwal pelaksanaan kegiatan.

Denpasar,

Mengetahui, PengelolaIndera
KepalaPuskesmas II Denpasar Selatan

dr. AnakAgungAyuAgungCandrawati dr. Ida AyuKetut Martini, M.P.H.


NIP. 19670915199803 2 003 NIP.19710320200212 2 004

Anda mungkin juga menyukai