Anda di halaman 1dari 2

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DI DAERAH 3T DI

TENGAH ADAT YANG MASIH KENTAL

Pendidikan sangatlah penting dan dibutuhkan masyarakat, bahkan dimulai sejak masih kanak-
kanak. Dengan adanya pendidikan pun dapat membantu kemajuan bangsa karena masa depan
bangsa berada di tangan rakyat yang terdidik. Hingga saat ini mutu atau kualitas pendidikan di
Indonesia cukup rendah, meski perluasan akses pendidikan bagi masyarakat telah meningkat
cukup signifikan. Negara kita ini memang telah meraih kemajuan yang amat pesat dan penting
dalam meningkatkan akses pendidikan, khususnya bagi anak-anak kurang mampu maupun yang
kurang beruntung. Sayangnya kualitas pendidikan Indonesia masih banyak yang perlu diperbaiki,
dan hal tersebut menjadi permasalahan serta PR untuk kita semua agar mutu pendidikan di
Indonesia menjadi lebih baik.
Negara Indonesia dengan wilayah yang sangat luas dan heterogen, secara sosiokultural maupun
geografis, memerlukan upaya yang benar, tepat, bahkan bijak guna mengatasi permasalahan
yang ada, di antaranya permasalahan pendidikan di daerah 3T yang merupakan daerah paling
terluar di wilayah Indonesia. Daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) terdiri dari 122
wilayah, dan salah satunya yaitu Kabupaten Mahakam Hulu Provinsi Kalimantan Timur.
Permasalahan tersebut antara lain dikarenakan tempat yang dituju jauh kepedalaman hutan
Kalimantan dan jarang menggunakan jalur darat, lebih sering menggunakan jalur sungai yang
layak untuk dilewati. permasalah selanjutnya yang terkait dengan pendidikan, seperti masih
adanya adat istiadat di suatu daerah dimana masih sangat tertutup akan dunia luar. Hakikatnya,
berinteraksi dengan orang luar saja sudah termasuk pelanggaran adat, mereka pun kurang
terbuka terhadap pendidikan, sehingga adat tersebut membatasi anak-anak dalam memperoleh
hak dan kewajibannya yaitu pendidikan. Bagi mereka pendidikan dimanfaatkan untuk
melindungi dan memberdayakan kelompok, bukan untuk kepentingan pribadi. Hal ini berbeda
jauh bahkan berbanding terbalik dengan pendidikan umum yang mengedepankan cita-cita
personal.
Tujuan ke-4 TPB berfokus meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk seluruh
rakyat Indonesia, serta menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata. Target-target
dalam Tujuan ke-4 mencakup berbagai isu dan dan yang paling utama yaitu aspek pendidikan,
termasuk kualitas guru, partisipasi, lingkungan sekolah, kualitas dan hasil pembelajaran, serta
komitmen terkait nilai-nilai kewarganegaraan global dalam pendidikan. Menghadapi persoalan
terkait peningkatan kualitas pendidikan di daerah 3T di tengah adat istiadat yang masih kental,
perlu diterapkan beberapa kebijakan atau solusi seperti :
• Meningkatkan kulitas tenaga pendidik
Dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan online terlebih lagi dimasa pandemi sehingga tidak
memperhambat kemajuan skills, walaupun pasti terdapat perbedaan antara pelatihan yang
dilakukan secara langsung dengan pelatihan daring. Selanjutnya hal yang dapat dilakukan yaitu,
memperbanyak diskusi dengan guru lain, memaksimalkan media sosial, menulis, dan juga
mengkaji jurnal tentang pengajaran.
• Melakukan upaya pendekatan di daerah 3T dan pedalaman.
Di daerah 3T dan suku pedalaman masih kurangnya edukasi mengenai pentingnya pendidikan,
karena penduduk wilayah tersebut masih bersifat tertutup dengan dunia luar, sehingga perlu
dilakukannya pendekatan.
• Menciptakan kurikulum yang berbeda dari pendidikan umum agar sesuai dengan anak-anak di
daerah yang masih kental akan adat istiadatnya maupun di daerah suku pedalaman.
Masyarakat pedalaman hutan memiliki kebutuhan yang berbeda dengan masyarakat yang
menempuh pendidikan secara umum, dimana pembelajaran yang dibutuhkan hanya untuk
kepentingan kelompok, berburu, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kegiatan sehari-
hari.
• Menyediakan akses/fasilitas bagi tenaga pendidik, serta bagi anak-anak yang akan
mendapatkan pendidikan.
Sulitnya akses yang dilalui menghambat tenaga pendidik untuk mengajar, karena biasanya jalan
yang dilalui mengalami kerusakan parah dan menempuh perjalanan yang jauh, sehingga baik
tenaga pendidik maupun masyarakatnya harus memperoleh akses atau fasilitas yang layak.
Mahasiswa mempunyai peran penting dalam pembangunan bangsa. Mahasiswa juga diharapkan
dapat membawa perubahan yang baik bagi masyarakat. Saya Esti Fatmawati sebagai mahasiswa
FEB UNS jurusan Ekonomi Pembangunan akan melakukan pembinaan kepada anak-anak serta
seluruh masyarakat Indonesia mengenai pentingnya pendidikan dan termasuk mater-materi yang
terdapat didalamnya, ikut serta dalam program pengajar bagi anak-anak di daerah tertinggal
dengan mengikuti volunteers yang tersedia, serta mendorong anak-anak agar dapat
meningkatkan kualitas belajar.
Berdasarkan point-point di atas, dapat diketahui bahwa sejatinya pendidikan merupakan
kebutuhan yang di perlukan seluruh golongan masyarakat. Namun, di Indonesia masih terdapat
daerah yang belum mengenal pendidikan, baik karena keterbatasan akses atau fasilitas, adanya
adat istiadat yang masih kental, maupun karena masyarakat itu sendiri yang masih mengurung
diri dan kurang melek akan pendidikan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu
dilakukannya peningkatan kualitas pendidik, menyediakan fasilitas yang layak, melakukan
pendekatan dan pembinaan kepada masyarakat, serta menciptakan kurikulum yang berbeda
sesuai keadaan di suatu daerah. Apabila hal tersebut dapat dilakukan, maka kita dapat
mewujudkan tujuan dari SDGs ke-4 yaitu meningkatkan kesempatan sepanjang hayat.

Anda mungkin juga menyukai