Jurnal AudreyKartikaPutri 11000117130205
Jurnal AudreyKartikaPutri 11000117130205
JURNAL HUKUM
Oleh :
AUDREY KARTIKA PUTRI
NIM. 11000117130205
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL HUKUM
Oleh :
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Nanik Trihastuti, S.H., M.Hum Prof. Dr. F.X. Djoko Priyono , S.H., M.Hum.
NIP. 196402091988032001 NIP. 196202241987031001
PERBEDAAN PENAFSIRAN ANTARA UNI EROPA DAN AMERIKA SERIKAT
DALAM KAITANNYA DENGAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
PERDAGANGAN EMISI UNI EROPA DALAM DIRECTIVE 2003/87/EC jo.
DIRECTIVE 2008/101/EC
Penanggulangan efek gas rumah kaca merupakan tindakan yang dilakukan untuk menjaga
kesehatan lingkungan. Uni Eropa meratifikasi Protokol Kyoto dan membuat skema perdagangan
tunjangan emisi untuk mencapai target pengurangan emisi. Perbedaan penafsiran skema
perdagangan Emisi Uni Eropa menimbulkan tuntutan dari Amerika Serikat kepada Uni Eropa
untuk dikecualikan dari pemberlakuan perdagangan tunjangan emisi. Keputusan Pengadilan
Tinggi Inggris dan Wales Queen’s Bench Division terhadap kasus C-366/10 tidak ada faktor yang
mempengaruhi validitas Directive 2003/87/EC jo. Directive 2008/101/EC. Metode penulisan
hukum ini menggunakan pendekatan yuridis-normatif. Bahan penulisan hukum menggunakan
data sekunder. Permasalahan dalam penelitian ini dianalisisis dengan prinsip hukum lingkungan
internasional dan hukum perjanjian internasional. Hasil data diolah dan dianalisis dengan metode
analisis kualitatif. Hasil penelitian adalah Amerika Serikat harus menghormati dan melaksanakan
ketentuan Directive 2003/87/EC jo. Directive 2008/101/EC untuk mencapai target penurunan
emisi Protokol Kyoto.
Kata kunci : Perbedaan Penafsiran, Uni Eropa dan Amerika Serikat, Directive 2003/87/Ec Jo.
Directive 2008/101/EC, Skema Perdagangan Tunjangan Emisi.
Abstract
The impact of greenhouse gases is an activity to maintain environmental health. The European
Union ratified the "Kyoto Protocol" and formulated Emissions Trading Scheme to achieve
emission reduction targets. Differences interpretation between the EU and the US about the
EU's emissions trading scheme, have led to the US's request to the EU to be exempt from
emissions allowance trading. The High Court Chamber of England and Wales's decision on
Case C-366/10 shows no factor affecting the validity of Directive 2003/87/EC jo. Directive
2008/101/EC. This method of legal writing used normative legal methods. The legal writing
materials used secondary data as the primary data. This study is analysed by international
environmental law and international treaty law. This data results is analysed by qualitative
methods. The study concluded that the United States must comply with and implement EU ETS
to achieve emission reduction targets in the "Kyoto Protocol".
Keywords: Differences in Interpretation, European Union and the United States of America,
Directive 2003/87 / Ec Jo. Directive 2008/101 / EC, Emission Trade Scheme.
20
Pada tahun 2007 Pemerintah
Saeed Solaymani, 2019, CO2 emissions
21
patterns in 7 top carbon emitter economies: D. Samuelsohn, 2008,Lieberman-Warner
The case of transport sector, Energy Volume substitute represents 'consensus' among many
168, 1 February 2019, Pages 989-1001, page senatorsBoxer,http://www.eenews.net/EEDail
993, y/2008/05/21/archive/2?terms=summary+of+
https://www.sciencedirect.com/science/article/ funding+under+boxer+substitute+to+the+lieb
abs/pii/S0360544218323569, diakses 23 erman, diakses 26Desember 2020, pukul
Februari 2021, 17.50. 20.42.
Amerika Serikat mengadakan dengan lebih dari 90% mitra dari
perundingan dengan Komisi Eropa, setiap bagian di dunia.
sebagai badan supranasional dari
2. Relevansi Open Skies Agreement
Komunitas Uni Eropa. Perjanjian
2007 dengan Skema Perdagangan
Open Skies memperluas penerbangan
Emisi Uni Eropa
Internasional dengan cepat untuk
pesawat penumpang sipil internasional
Pada Art. 3 (4) Open Skies
dan pesawat kargo yang berasal dan
agreement antara Uni Eropa dan
menuju Amerika Serikat, mendorong
Amerika Serikat terdapat pengecualian
peningkatan perjalanan dan
untuk alasan bea cukai, teknis,
perdagangan, meningkatkan lapangan
operasional, atau lingkungan. Kata
kerja yang berkualitas tinggi serta
‘environmental’ atau ‘lingkungan’
pertumbuhan ekonomi22.
pada Art. 3 (4) sebagai pengecualian
Perjanjian Transportasi Udara dari 2007/339/EC Open Skies
‘Open Skies’ antara Uni Eropa dan agreement, Uni Eropa dapat
Amerika Serikat ditandatangani pada memberlakukan Ketentuan Directive
tanggal 25 dan 30 April 2007. Open 2003/87/EC jo. Directive
Skies Agreement berlaku per 30 Maret 2008/101/EC kepada Pihak Amerika
2008 untuk semua Negara Anggota Serikat untuk membayar tunjangan
pihak perjanjian. Pada tanggal 24 Juni emisi pesawat terbang Amerika
2010 Perjanjian diubah melalui Serikat kepada Komisi Uni Eropa
Protokol, Norwegia dan Islandia berdasarkan Art. 3 (4) Perjanjian open
menjadi bagian darinya dari tanggal skies.
21 Juni 2011.
Dalam Art. 15 Open Skies
Open Skies Agreement adalah Agreement membahas mengenai
perjanjian yang membentuk hukum ‘Perlindungan Lingkungan’, para
dengan meletakan ketentuan atau Pihak perjanjian (Uni Eropa dan
kaidah-kaidah hukum bagi masyarakat Amerika Serikat) mengakui
internasional secara keseluruhan23. pentingnya melindungi lingkungan
Perjanjian ini hanya mengikat pihak- saat mengembangkan dan menerapkan
pihak yang mengadakan perjanjian, kebijakan penerbangan internasional.
tetapi terbuka terhadap pihak ketiga Christine Bakker and Francesco
yang ingin bergabung. Open Skies Francioni menyatakan bahwa
Agreement bersifat Law Making perubahan iklim adalah ulah manusia
Treaty karena Amerika telah dan sangat bergantung pada emisi gas
mengadakan Open Skies Agreements rumah kaca ke atmosfer 24.
Loc.cit.
22 24
Christine Bakker and Professor Francesco
23
Mochtar Kusumaatmadja, 2012, Pengantar Francioni, 2014, The EU, the US and Global
Hukum Internasional, Bandung: Binacipta, Climate Governance, Ashgate Publishing, Ltd,
halaman 113-116. page 19, https://books.google.co.id/books?
Amerika dan Eropa ketentuan Directive 2003/87/EC jo.
mempertimbangkan urgensi menjaga Directive 2008/101/EC yang berlaku
kelestarian lingkungan. Sebaiknya di kawasan Uni Eropa dengan cara
Amerika juga melaksanakan urgensi mebayar tunjangan emisi yang telah
perlindungan lingkungan yang ditetapkan untuk mencapai terget
terdapat pada kebijakan skema penurunan Emisi Protokol Kyoto.
perdagangan emisi dengan 3. Konsistensi atau inkonsistensi
menimbang biaya dan manfaat penerapan Directive 2003/87/EC jo.
tindakan untuk melindungi lingkungan Directive 2008/101/EC dengan Open
dalam mengembangkan kebijakan Skies Agreement 2007
tersebut.
Penggabungan kedaulatan
Berdasarkan Pasal 3 (4) dan negara anggota Uni Eropa berarti
Pasal 15 Open Skies Agreement, Uni bahwa Negara-Negara Anggota
Eropa dapat memberlakukan mendelegasikan sebagian kuasa
ketentuan Directive 2003/87/EC jo. mereka. Pengambilan keputusan
Directive 2008/101/EC tanpa diamanahkan kepada lembaga-
melanggar Open Skies agreement yang lembaga bersama yang telah didirikan,
telah dibuat bersama dengan pihak keputusan untuk masalah-masalah
Amerika Serikat pada tahun 2007. tertentu yang melibatkan kepentingan
Amerika Serikat tidak dapat bersama dapat diambil secara
25
melakukan pembelaan diri demokratis pada tingkat Eropa .
berdasarkan Open Skies Agreement
Pasal 2 Open Skies Agreement
karena terdapat pengecualian
menyatakan bahwa Pihak Amerika
pemberlakuan Open Skies Agreement.
Serikat dan Uni Eropa harus
Uni Eropa memberlakukan ketentuan
memberikan kesempatan yang adil dan
Directive bersamaan dengan Open
setara bagi maskapai penerbangan dari
Skies agreement yang telah dibuat
kedua Pihak untuk bersaing dalam
antara Uni Eropa dan Amerika Serikat.
menyediakan transportasi udara
Amerika Serikat tetap dapat internasional yang diatur dalam
melakukan penerbangan internasional Perjanjian Open skies.
menuju kawasan Uni Eropa tanpa
hambatan sesuai dengan perjanjian Pihak Amerika Serikat
Open Skies Agreement, namun menganggap Pihak Uni Eropa tidak
Amerika Serikat harus mematuhi adil dalam menerapkan pemberlakuan
ketentuan Directive 2003/87/EC jo.
hl=id&lr=&id=VrOlBAAAQBAJ&oi=fnd&p Directive 2008/101/EC. Uni Eropa
g=PR7&dq=Directive+2003/87/EC+jo.
+Directive+2008/101/EC+not+prejudice+ope memberlakukan ketentuan EU ETS
n+skies+agreement&ots=yp520ONtue&sig=P
25
beWgzSjYCIwfvFBQkXOh1sxyKI&redir_esc N.A Maryan Green, 1987, International
=y#v=onepage&q=prejudice&f=false, diakses Law 3rd Ed., London: Pitman Publishing,
13 Februari 2021, 14.38. 1987, Page 55.
untuk semua maskapai penerbangan Ketentuan Directive
internasional yang memasuki wilayah 2008/101/EC bertujuan
Uni Eropa tanpa terkecuali. mempromosikan mitigasi perubahan
iklim. Identitas Uni Eropa sebagai
Hak Uni Eropa untuk
global climate change leader dan
menerapkan perdagangan tunjangan
leadership by example dibuktikan
emisi di wilayah udaranya
dengan EU Emission Trading Scheme
berdadarkan prinsip yurisdiksi
(ETS) yang diprakarsai oleh Uni
teritorial. Uni Eropa melaksanakan
Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa
prinsip yuridiksi teritorial (territorial
komitmen Uni Eropa terhadap aksi
jurisdiction principle) karena Uni
mitigasi perubahan iklim yang
Eropa merupakan organisasi regional
diimplementasikan melalui
yang merepresentasikan kedaulatan
mekanisme perdagangan tunjangan
negara-negara anggotanya.
emisi.
Pasal 1 Konvensi Paris
Tunjangan emisi yang
menjelaskan bahwa Para pihak dalam
dibayarkan Maskapai Penerbangan
kontrak mengakui bahwa setiap
Internasional kepada Uni Eropa akan
kekuatan besar memiliki kedaulatan
digunakan untuk kepentingan
yang lengkap dan eksklusif atas
lingkungan itu sendiri untuk mencegah
wilayah udara di atas wilayah negara
efek gas rumah kaca yang berdampak
masing-masing pihak. Kedaulatan ini
pada perubahan iklim dunia. Manne
dibatasi oleh batas-batas wilayah
dan Richels menyatakan bahwa Biaya
negara tersebut yaitu dimana suatu
tunjangan emisi bukan merupakan
negara mempunyai kekuasaan
tarif pembatasan atau pajak
tertinggi di dalam batas wilayah
tersembunyi, tujuan skema
negaranya saja dan kedauatan ini tidak
perdagangan tunjangan emisi adalah
berlaku di luar wilayah negara
untuk mengurangi emisi karbon
tersebut.
dioksida dengan skema perdagangan
Pengadilan menafsirkan hukum tunjangan emisi 27.
kebiasaan internasional sebagai
Skema perdagangan tunjangan
ketentuan bahwa “suatu Negara pada
emisi Uni Eropa adalah bentuk non-
prinsipnya dapat memilih untuk
tariff barriers. Hambatan non-tarif
mengizinkan kegiatan komersial untuk
(non-tariff barrier) adalah penghalang
dilakukan di wilayah Uni Eropa hanya
untuk membatasi perdagangan
dengan syarat bahwa operator
internasional melalui instrumen non-
memenuhi kriteria yang ditetapkan”26.
Kriteria yang ditetapkan dan wajib
dituruti adalah tunjangan emisi yang 27
Manne, A.S., Richels, R.G., 1993, The EC
terdapat pada ketentuan Directive. Proposal for combining carbon and energy
taxes: the implications for future CO2
26
Paragraf 128, Case C-366/10 EC. emissions, Energy Policy 21 (1), 5–12, page 6.
pajak atau bea28. Non-tariff barrier yang Skema perdagangan tunjangan
diterapkan Uni Eropa dalam skema emisi dibuat untuk meminimalisir
perdagangan tunjangan emisi adalah emisi yang dibuang oleh pesawat
penetapan standard emisi maskapai terbang, apabila Amerika Serikat
penerbangan yang memasuki kawasan tidak membayar tunjangan emisi
Uni Eropa. Maskapai penerbangan yang maka emisi yang dibuang akan
memasuki kawasan Uni Eropa wajib semakin banyak. Amerika Serikat
memenuhi standard emisi yang diatur sebagai pencemar berkewajiban
dalam ketentuan Directive. membayar biaya tunjangan emisi
berdasarkan prinsip “Polluter
Keputusan Pengadilan Tinggi Inggris
Pay”. Tujuan pelestarian
dan Wales Queen’s Bench Division
lingkungan belum dapat dicapai
terhadap kasus C-366/10 sengketa
dari perdagangan emisi, namun
mengenai tuntutan Amerika Serikat
perdagangan emisi telah
kepada Uni Eropa atas European
membantu mendorong target
Union Trade Emission, sengketa itu
pencapaian tersebut.
diputuskan pada tanggal 21 Desember
2011 dengan sengketa American Air 2. Amerika menuntut Uni Eropa
Transport Association et al. versus dengan tuntutan mengecualikan
Sekretaris Energi dan Perubahan Eropa dari ketentuan EU ETS.
Iklim oleh Pengadilan Tinggi Inggris Amerika menganggap
(Inggris dan Wales), Queen’s Bench perdagangan tunjangan emisi Uni
Division (Pengadilan Administratif). Eropa mengesampingkan hak
Amerika dalam Open Skies
IV. KESIMPULAN
Agreement, untuk melakukan
1. Konsekuensi bagi Amerika penerbangan tanpa batasan ke
Serikat melaksanakan ketentuan wilayah Uni Eropa. Amerika
Directive 2003/87/EC jo. Serikat menyatakan bahwa
Directive 2008/101/EC di dimasukkannya perusahaan
kawasan Uni Eropa walaupun penerbangan dalam skema emisi
Amerika Serikat bukan adalah bentuk tarif atau pajak
merupakan pihak yang melakukan tersembunyi. Skema perdagangan
ratifikasi terhadap Protokol tunjangan emisi Uni Eropa
Kyoto. Maskapai penerbangan adalah bentuk non-tariff barriers.
Amerika harus memenuhi Maskapai penerbangan yang
standardisasi emisi untuk memasuki kawasan Uni Eropa
memasuki kawasan Uni Eropa. wajib memenuhi standard emisi
28
yang diatur dalam ketentuan
Bob Sugeng Adiwinata, 2006, Politik Bisnis
Directive. Uni Eropa memutuskan
Internasional, Yogyakarta: Kanisius, halaman
26, http://103.255.15.77/detail-opac? untuk membatasi cakupan
id=103485, diakses 22 Maret 2021 jam 15.19. European Union Emissions
Trade Scheme, Industri J&oi=fnd&pg=PR7&dq=Directi
penerbangan hanya perlu ve+2003/87/EC+jo.
mengacu pada Regulation (EU) +Directive+2008/101/EC+not+pr
No. 421/2014 of the European ejudice+open+skies+agreement
Parliament and of the Council of &ots=yp520ONtue&sig=PbeWg
16 April 2014 amending Directive zSjYCIwfvFBQkXOh1sxyKI&r
2003/87/EC Emission Trade edir_esc=y#v=onepage&q=preju
Scheme untuk penerbangan di dice&f=false, diakses 13
dalam kawasan Uni Eropa. Februari 2021, 14.38.
Damos Dumoli Agusman, 2010,
II. DAFTAR PUSTAKA
Hukum Perjanjian Internasional :
A. Le Roy Bennett, “International Kajian Teori dan Praktik
Organization” Prentice-Hall, Indonesia, Bandung: Refika
USA,1995. Aditama.
Aldo Zammit Borda, 2013, A Formal European Commission, 2016, EU ETS
Approach to Article 38(1)(d) of Factsheet: ‘The EU Emissions
the ICJ Statute from the Trading System (EU ETS),
Perspective of the International https://ec.europa.eu/clima/sites/cl
Criminal Courts and Tribunals, ima/files/factsheet_ets_en.pdf,
European Journal of diakses pada 2 Desember 2020,
International Law, 24(2), 649– pukul 17.58.
661. G.J.H. van Hoof, 2000, Rethinking the
Andreas Pramudianto, 2009, source of International Law,
Penyelesaian Sengketa dalam Bandung: yayasan Obor
Hukum Lingkungan Indonesia.
Internasional, Jakarta: Binacipta. Hari Poerna Setiawan, 2008,
Bob Sugeng Adiwinata, 2006, Politik Kebijakan Luar Negeri Jerman
Bisnis Internasional, Yogyakarta: dalam Merespon Isu Perubahan
Kanisius, Iklim Global (Periode 1997-
http://103.255.15.77/detail-opac? 2007), Thesis Skripsi.
id=103485, diakses 22 Maret Hilman Hadikusuma, 2013, Metode
2021 jam 15.19. Pembuatan Kertas Kerja atau
Christine Bakker and Professor Skripsi ilmu hukum, Bandung:
Francesco Francioni, 2014, The Mandar Maju.
EU, the US and Global Climate Manne, A.S., Richels, R.G., 1993, The
Governance, Ashgate Publishing, EC Proposal for combining
Ltd, carbon and energy taxes: the
https://books.google.co.id/books implications for future CO2
? emissions, Energy Policy 21 (1),
hl=id&lr=&id=VrOlBAAAQBA 5–12.
Mochtar Kusumaatmadja, 2012, 29rrunf8laXZw&redir_esc=y#v=
Pengantar Hukum Internasional, onepage&q&f=false, diakses 17
Bandung: Binacipta. Maret 2021, 18.35.
N.A Maryan Green, 1987,
International Law 3rd Ed.,
London: Pitman Publishing.
Ronny Hanitijo Soemitro. Metodologi
Penelitian Hukum dan Jurimetri.
Jakarta : Ghalia Indonesia. 1990.
Ronny Hanitjo Soemitro, 1998,
Metode Penelitian Hukum dan
Jurimetri, Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Saeed Solaymani, 2019,
CO2 emissions patterns in 7 top
carbon emitter economies: The
case of transport sector, Energy
Volume 168, 1 February 2019.
Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar
Penelitian Hukum, Jakarta: UI
Press.
Soerjono Soekanto, 2012, Penelitian
Hukum dan Jurimetri, Jakarta:
Rajawali Pers.
Stavins, Robert N, 2001, Experience
with Market-Based
Environmental Policy
Instruments, Discussion Paper
01-58 Washington, D.C.:
Resources for the Future.
Suparto Wijoyo, 2004, Hukum
Lingkungan: Mengenal
Instrumen Hukum Pengendalian
Pencemaran Udara di Indonesia,
Surabaya: Airlangga University
Press,
https://books.google.co.id/books
?
hl=id&lr=&id=40V7DwAAQBA
J&oi=fnd&pg=PA1&ots=Op3ax
R5J8R&sig=CTwvB_doyqEjCZ