Anda di halaman 1dari 17

PERBEDAAN PENAFSIRAN ANTARA UNI EROPA DAN AMERIKA SERIKAT

DALAM KAITANNYA DENGAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN


PERDAGANGAN EMISI UNI EROPA DALAM DIRECTIVE 2003/87/EC jo.
DIRECTIVE 2008/101/EC

JURNAL HUKUM

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat


guna menyelesaikan Program Sarjana (S1) Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang

Oleh :
AUDREY KARTIKA PUTRI
NIM. 11000117130205

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
HALAMAN PENGESAHAN

PERBEDAAN PENAFSIRAN ANTARA UNI EROPA DAN AMERIKA SERIKAT


DALAM KAITANNYA DENGAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
PERDAGANGAN EMISI UNI EROPA DALAM DIRECTIVE 2003/87/EC jo.
DIRECTIVE 2008/101/EC

JURNAL HUKUM

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna


menyelesaikan Program Sarjana (S-1) Ilmu Hukum

Oleh :

AUDREY KARTIKA PUTRI


NIM. 11000117130205

Jurnal hukum dengan judul di atas telah disahkan


dan disetujui untuk diperbanyak

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Nanik Trihastuti, S.H., M.Hum Prof. Dr. F.X. Djoko Priyono , S.H., M.Hum.
NIP. 196402091988032001 NIP. 196202241987031001
PERBEDAAN PENAFSIRAN ANTARA UNI EROPA DAN AMERIKA SERIKAT
DALAM KAITANNYA DENGAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
PERDAGANGAN EMISI UNI EROPA DALAM DIRECTIVE 2003/87/EC jo.
DIRECTIVE 2008/101/EC

Audrey Kartika Putri*, Nanik Trihastuti, Joko Priyono


Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail : tika.rainbow@gmail.com
Abstrak

Penanggulangan efek gas rumah kaca merupakan tindakan yang dilakukan untuk menjaga
kesehatan lingkungan. Uni Eropa meratifikasi Protokol Kyoto dan membuat skema perdagangan
tunjangan emisi untuk mencapai target pengurangan emisi. Perbedaan penafsiran skema
perdagangan Emisi Uni Eropa menimbulkan tuntutan dari Amerika Serikat kepada Uni Eropa
untuk dikecualikan dari pemberlakuan perdagangan tunjangan emisi. Keputusan Pengadilan
Tinggi Inggris dan Wales Queen’s Bench Division terhadap kasus C-366/10 tidak ada faktor yang
mempengaruhi validitas Directive 2003/87/EC jo. Directive 2008/101/EC. Metode penulisan
hukum ini menggunakan pendekatan yuridis-normatif. Bahan penulisan hukum menggunakan
data sekunder. Permasalahan dalam penelitian ini dianalisisis dengan prinsip hukum lingkungan
internasional dan hukum perjanjian internasional. Hasil data diolah dan dianalisis dengan metode
analisis kualitatif. Hasil penelitian adalah Amerika Serikat harus menghormati dan melaksanakan
ketentuan Directive 2003/87/EC jo. Directive 2008/101/EC untuk mencapai target penurunan
emisi Protokol Kyoto.

Kata kunci : Perbedaan Penafsiran, Uni Eropa dan Amerika Serikat, Directive 2003/87/Ec Jo.
Directive 2008/101/EC, Skema Perdagangan Tunjangan Emisi.

Abstract

The impact of greenhouse gases is an activity to maintain environmental health. The European
Union ratified the "Kyoto Protocol" and formulated Emissions Trading Scheme to achieve
emission reduction targets. Differences interpretation between the EU and the US about the
EU's emissions trading scheme, have led to the US's request to the EU to be exempt from
emissions allowance trading. The High Court Chamber of England and Wales's decision on
Case C-366/10 shows no factor affecting the validity of Directive 2003/87/EC jo. Directive
2008/101/EC. This method of legal writing used normative legal methods. The legal writing
materials used secondary data as the primary data. This study is analysed by international
environmental law and international treaty law. This data results is analysed by qualitative
methods. The study concluded that the United States must comply with and implement EU ETS
to achieve emission reduction targets in the "Kyoto Protocol".

Keywords: Differences in Interpretation, European Union and the United States of America,
Directive 2003/87 / Ec Jo. Directive 2008/101 / EC, Emission Trade Scheme.

I. PENDAHULUAN Hukum Lingkungan


Internasional adalah kumpulan
keseluruhan kaidah yang terkandung Penanggulangan efek gas
dalam perjanjian lingkungan rumah kaca merupakan tindakan yang
internasional dan hukum kebiasaan dilakukan untuk menjaga kesehatan
internasional, dimana subjek hukum lingkungan, karena kondisi lingkungan
internasional harus mewujudkannya hidup di suatu wilayah tertentu,
dalam kehidupan bermasyarakat berkaitan dengan kondisi di wilayah
melalui lembaga-lembaga dan proses lain. Hal tersebut mendorong adanya
kemasyarakatan Internasional1. Peran sebuah perjanjian internasional yang
Hukum Lingkungan Internasional bersifat bilateral atau multilateral
membuktikan bahwa hukum untuk membuat kesepakatan yang
internasional menekankan segala mengatur pihak-pihak yang
bentuk tindakan suatu negara tidak mengadakan perjanjian untuk
menyebabkan kerusakan yurisdiksi melakukan suatu tindakan tertentu
ataupun kerusakan lingkungan2, atau tidak melakukan suatu tindakan
seperti efek gas rumah kaca yang tertentu.
merusak lingkungan.
Perjanjian antar negara
Pemanfaatan lingkungan oleh mengenai hukum lingkungan
masyarakat umum dalam menjalankan internasional dibuat untuk membuat
kegiatan dan aktivitas sehari-hari kebijakan tertentu berkaitan dengan
seringkali merusak lingkungan, seperti tindakan pemeliharaan lingkungan
penerbangan pesawat antar negara yang akan berdampak pula kepada
yang mengeluarkan emisi. Emisi yang negara lain demi meminimlaisir
dikeluarkan pesawat terbang kerusakan lingkungan yang akan
berdampak buruk bagi lingkungan, berdampak pada perubahan iklim
dapat menimbulkan efek gas rumah global. Kebijakan hukum internasional
kaca yang berdampak pada perubahan yang mengatur target pengurangan
iklim. Hal ini dapat merugikan emisi gas rumah kaca diatur dalam
masyarakat dalam jangkauan luas Protokol Kyoto 1997, kelanjutannya
yaitu semua makhluk hidup yang berhasil disepakati melalui Paris
tinggal di bumi. Agreement 2015 yang ditandatangani
pada 22 April 2016.
1
Andreas Pramudianto, 2009, Penyelesaian
Sengketa dalam Hukum Lingkungan Protokol Kyoto adalah sebuah
Internasional, Jakarta: Binacipta, halaman 5. perjanjian internasional dan juga
2
Suparto Wijoyo, 2004, Hukum Lingkungan: kesepakatan pertama antara negara-
Mengenal Instrumen Hukum Pengendalian negara yang menetapkan target
Pencemaran Udara di Indonesia, Surabaya:
Airlangga University Press, halaman 23,
pengurangan emisi gas rumah kaca
https://books.google.co.id/books? yang merupakan penyebab fenomena
hl=id&lr=&id=40V7DwAAQBAJ&oi=fnd&p pemanasan global.
g=PA1&ots=Op3axR5J8R&sig=CTwvB_doy
qEjCZ29rrunf8laXZw&redir_esc=y#v=onepa
ge&q&f=false, diakses 17 Maret 2021, 18.35. Protokol Kyoto mewajibkan
pengurangan kadar gas rumah kaca lebih banyak emisi karbon dapat
pada tingkat yang akan mencegah membeli hak untuk mengeluarkan
gangguan antropogenik yang lebih banyak emisi, sedangkan negara
berbahaya terhadap sistem iklim. atau entitas yang memiliki lebih
Protokol Kyoto mencantumkan target sedikit emisi menjual hak untuk
untuk pengurangan gas rumah kaca mengeluarkan karbon ke negara atau
harus diturunkan adalah sebanyak 5 % entitas lain.
dari base line di tahun 1990 periode
Komitmen I. Amerika Serikat menuntut Uni
Eropa untuk mengecualikan Amerika
Uni Eropa selaku pihak yang Serikat dari Directive 2003/87/EC jo.
termasuk dalam Annex 1 pada Directive 2008/101/EC, karena
Protokol Kyoto 1997 membuat Amerika Serikat tidak meratifikasi
Directive 2003/87/EC jo. Directive Protokol Kyoto. Pihak Amerika
2008/101/EC mengenai skema Serikat menuntut pihak Uni Eropa
perdagangan emisi, ketentuan untuk melaksanakan kewajiban
Directive bertujuan mengurangi emisi mereka berdasarkan perjanjian
gas rumah kaca dan mencapai target sebelumnya (Open Skies Agreement4),
pengurangan emisi yang ditargetkan Pihak Amerika Serikat mendasarkan
pada Protokol Kyoto 1997 pada tuntutan untuk tidak mengikuti
kawasan Uni Eropa. EU ETS ketentuan Directive kepada pihak Uni
(European Union Emissions Trading Eropa berdasarkan asas “Pacta sunt
System) bekerja berdasarkan prinsip Servanda5”.
'cap and trade'.
Berdasarkan latar belakang dan alasan
Pasar emisi karbon adalah pemilihan judul skripsi ini maka
bentuk perdagangan emisi yang secara
khusus menargetkan karbon dioksida 4
Pada tanggal 25 dan 30 April 2007,
(dihitung dalam tonnes setara karbon Komunitas Eropa dan perwakilan dari negara-
dioksida (CO2)3. Perdagangan emisi negara Anggotanya dan Amerika Serikat
membuat perjanjian transportasi udara “Open
digunakan untuk memenuhi kewajiban skies agreement” yang dirancang secara
Uni Eropa dalam hal mencapai target khusus untuk memfasilitasi perluasan peluang
Protokol Kyoto yaitu pengurangan transportasi udara internasional dengan
membuka akses ke pasar dan memaksimalkan
emisi karbon sebagai upaya untuk manfaat bagi konsumen, maskapai
mencegah perubahan iklim. penerbangan, tenaga kerja, dan komunitas di
Mekanisme perdagangan karbon, kedua sisi Atlantik. Dewan Uni Eropa dan
perwakilan dari Pemerintah Negara Anggota
negara atau pencemar yang memiliki Uni Eropa, bertemu di dalam sidang untuk
mengadopsi Directive 2007/339/ EC tanggal
3
Stavins, Robert N, 2001, Experience with 25 April 2007 tentang penandatanganan dan
Market-Based Environmental Policy penerapan sementara dari perjanjian itu.
Instruments, Discussion Paper 01-58 5
Pacta sunt Servanda : setiap perjanjian yang
Washington, D.C.: Resources for the Future, telah dibuat harus ditaati oleh pihak-pihak
P. 20. yang mengadakannya
penulis akan mengemukakan beberapa pendekatan yuridis normatif.
rumusan masalah sebagai berikut: Pendekatan secara yuridis dalam
penelitian ini adalah pendekatan dari
1. Bagaimana penerapan
segi peraturan perundang-undangan
Kebijakan Perdagangan Emisi
yang berlaku.8 Pendekatan normatif
Uni Eropa melalui Directive
dalam hal ini dimaksudkan sebagai
2003/87/EC jo. Directive
usaha mendekatkan masalah yang
2008/101/EC terhadap
diteliti dengan sifat hukum yang
Amerika Serikat sebagai
normatif, pendekatan normatif
negara yang tidak melakukan
meliputi asas-asas hukum, sistematika
ratifikasi Protokol Kyoto?
hukum, sinkronisasi (penyesuaian)
2. Apakah implementasi hukum, perbandingan hukum atau
Directive 2003/87/EC jo. sejarah hukum.9
Directive 2008/101/EC
Spesifikasi penelitian ini
bertentangan dengan Open
bersifat Deskriptif-Analitis yaitu
Skies Agreement 2007 antara
menggambarkan peraturan
Uni Eropa dan Amerika
perundangan yang berlaku dikaitkan
Serikat ?
dengan teori-teori hukum dan praktek
II. METODE pelaksanaan hukum positif yang
menyangkut permasalahan dalam
Penelitian merupakan suatu
penelitian ini10. Spesifikasi penelitian
sarana pokok dalam pengembangan
ini digunakan untuk menganalisis data
ilmu pengetahuan dan teknologi.
yang didapatkan dari penelitian
Penelitian telah dimulai apabila
terhadap permasalahan hukum dan
seseorang berusaha memecahkan
kemudian berdasarkan data tersebut
suatu masalah secara sistematis
dapat ditarik sebuah kesimpulan dan
dengan metode-metode tertentu yang
bisa didapatkan mengenai
ilmiah6. penelitian bertujuan untuk
problematika dalam penelitian hukum
mengungkapkan kebenaran sistematis,
ini.
metodologis, dan konsisten. Melalui
Penelitian ini sumber data yang
proses penelitian tersebut diadakan
digunakan adalah data sekunder.
analisa dan konstruksi terhadap data
Pengumpulan data-data yang bersifat
yang telah dikumpulkan dan diolah.7
8
Ronny Hanitjo Soemitro, 1998, Metode
Metode pendekatan yang Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta:
digunakan dalam penelitian ini adalah Ghalia Indonesia, halaman 20.
6
Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar 9
Hilman Hadikusuma, 2013, Metode
Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, halaman Pembuatan Kertas Kerja atau Skripsi ilmu
1. hukum, Bandung: Mandar Maju, halaman 60.
7
Soerjono Soekanto, 2012, Penelitian Hukum 10
Ronny Hanitijo Soemitro. Metodologi
dan Jurimetri, Jakarta: Rajawali Pers, halaman Penelitian Hukum dan Jurimetri. Jakarta :
1. Ghalia Indonesia. 1990, halaman 97
akurat dan lengkap maka, penelitian perdagangan tunjangan Emisi Uni
ini menggunakan metode penelitian Eropa melalui Directive 2003/87/EC
kepustakaan (library research) dan jo. Directive 2008/101/EC terhadap
penelitian dokumenter (documentary Amerika Serikat
research). Data yang digunakan dalam
1. Posisi Kasus
penelitian ini adalah data sekunder.
Data Sekunder adalah data-data yang Komunitas Uni Eropa
diperoleh peneliti dari penelitian berkomitmen terhadap Protokol
kepustakaan, web research, dan Kyoto dengan melakukan ratifikasi
dokumentasi yang merupakan hasil terhadap Protokol Kyoto, pada
penelitian dan pengolahan orang lain, tanggal 31 Mei 2002 13. Uni Eropa
tersedia dalam bentuk buku-buku atau berkomitmen untuk mengurangi
dokumentasi yang biasanya disediakan pembuangan emisi carbon dioxide
di perpustakaan, atau milik pribadi (CO2), methane (CH4), nitrous oxide
peneliti11. Di dalam penelitian hukum, (N2O), Hydrofluorocarbon (HFC),
data sekunder mencakup bahan hukum Perfluorocarbon (PFC), dan Sulfur
primer, bahan hukum sekunder, dan hexafluoride (SF6) sesuai target
bahan hukum tersier12. pengurangan emisi Protokol Kyoto.
Penelitian ini menggunakan
Uni Eropa sebagai pihak yang
metode pendekatan kualitatif terhadap
berkomitmen terhadap Protokol Kyoto
data sekunder. Pendekatan kualitatif
membuat Skema Perdagangan Emisi
dilakukan melalui penalaran
Uni Eropa (EU ETS) yang diatur
berdasarkan logika untuk dapat
dalam ketentuan Directive
menarik kesimpulan yang logis,
2003/87/EC jo. Directive
sebelum disusun dalam bentuk sebuah
2008/101/EC. EU ETS (European
laporan penelitian. Data yang
Union Emissions Trading Scheme)
terkumpul dituangkan dalam bentuk
adalah pasar perdagangan tunjangan
uraian logis dan sistematis,
emisi pertama dan terbesar di dunia.
selanjutnya dianalisi untuk
EU ETS mengurangi emisi gas rumah
memperoleh kejelasan untuk
kaca dengan menetapkan batas
penyelesaian masalah. Simpulan
jumlah total polusi yang dikurangi
ditarik secara deduktif, yaitu
setiap tahun, sesuai target pada
pendekatan berfikir dari hal yang
Protokol Kyoto14.
bersifat umum menuju ke hal yang
bersifat khusus. 13
Hari Poerna Setiawan, 2008, Kebijakan
Luar Negeri Jerman dalam Merespon Isu
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan Iklim Global (Periode 1997-2007),
Thesis Skripsi, halaman 54.
A. Penerapan kebijakan
14
European Commission, 2016, EU ETS
11
Ibid, halaman 65. Factsheet: ‘The EU Emissions Trading System
(EU ETS),
12
Soerjono Soekanto, Op.cit, halaman 13. https://ec.europa.eu/clima/sites/clima/files/fact
Ketentuan Directive Penuntutan Amerika Serikat
2003/87/EC jo. Directive terhadap Uni Eropa terdapat pada
2008/101/EC berpengaruh pada Kasus C-366/10. Kasus ini dirujuk
maskapai penerbangan komersial oleh Pengadilan Tinggi Inggris dan
internasional yang mendarat atau lepas Wales, Gueen’s Bench Division ke
landas dari bandara yang berada di Pengadilan Tinggi Eropa karena hanya
kawasan Uni Eropa. European Union Pengadilan Eropa (ECJ) yang
Emissions Trading Scheme untuk memiliki kewenangan untuk
penerbangan sipil mulai berlaku pada mengumumkan peraturan tidak valid
1 Januari 2012. yang berasal dari Uni Eropa.
Keberlakuan ketentuan Berdasarkan kasus diatas
Directive di kawasan Uni Eropa Amerika Serikat menuntut Uni Eropa
menuai banyak kritik dari negara- untuk tidak memberlakukan ketentuan
negara yang sering melakukan Directive 2003/87/EC jo. Directive
aktivitas penerbangan internasional 2008/101/EC kepada Amerika Serikat.
dengan tujuan kawasan Uni Eropa. Tuntutan Amerika Serikat kepada Uni
Maskapai penerbangan sipil Eropa berdasarkan Amerika tidak
internasional membawa turis-turis dari meratifikasi Protokol Kyoto dan
luar kawasan Uni Eropa untuk perjanjian Open Skies yang telah
berwisata ke negara-negara yang ada dibuat antara Amerika dan Uni Eropa.
di kawasan Uni Eropa. Kawasan Uni
2. Relevansi Directive 2003/87/EC
Eropa memiliki 3 negara sebagai
jo. Directive 2008/101/EC pada
destinasi utama untuk kegiatan
Maskapai Penerbangan Sipil
pariwisata, hal ini mengartikan bahwa
Internasional di Kawasan Uni
banyaknya pesawat terbang sipil
Eropa
internasional menuju kawasan Uni
Eropa yang mengangkut wisatawan a. Relevansi Directive 2003/87/EC
dari berbagai belahan dunia. jo. Directive 2008/101/EC ditinjau
dari Maastricht Treaty 1992
Amerika Serikat adalah pihak
yang pertama kali bereaksi terhadap Maastricht treaty atau
ketentuan Directive tersebut. Alasan perjanjian Maastricht adalah perjanjian
penuntutan Amerika Serikat untuk pembentukan komunitas Uni Eropa
dikecualikan dari EU ETS karena yang ditandatangani pada tahun tahun
Amerika Serikat tidak meratifikasi 1992. Pembentukan komunitas Uni
Protokol Kyoto dan Uni Eropa terikat Eropa bertujuan untuk menghimpun
Perjanjian Open Skies kepada
Amerika Serikat15. 15
Paragraf 4, Grand Chamber Case C-366/10,
https://eur-lex.europa.eu/legal-
content/EN/TXT/?uri=CELEX
sheet_ets_en.pdf, diakses pada 2 Desember %3A62010CJ0366, diakses 10 Februari 2021,
2020, pukul 17.58. 20.11.
negara-negara dalam suatu kerjasama dan (2). Tujuan Kebijakan
untuk mencegah serta menyelesaikan lingkungan adalah melindungi
sengketa-sengketa diantara mereka16. lingkungan, meningkatkan kualitas
lingkungan, melindungi kesehatan
Relevansi Maastricht Treaty
manusia, dan mempromosikan
terhadap Directive 2003/87/EC jo.
tindakan internasional untuk
Directive 2008/101/EC yang mengatur
memecahkan masalah lingkungan
perjanjian pembentukan Kawasan Uni
regional atau global sebagaimana
Eropa. Uni Eropa memiliki
terdapat pada Pasal 130r (1).
kewenangan untuk mengatur
Kebijakan lingkungan didasarkan
Maskapai Penerbangan Sipil
pada prinsip tindakan pencegahan
Internasional di kawasan Uni Eropa.
harus dilakukan, pencemar harus
Pasal yang membahas mengenai
membayar kompensasi sebagaimana
promosi kegiatan pembangunan
terdapat pada Pasal 130r (2).
ekonomi yang harmonis, seimbang,
dan berkelanjutan dengan cara Ketentuan Directive
menghormati lingkungan, terdapat 2003/87/EC jo. Directive
pada Pasal perubahan terhadap 2008/101/EC berlaku terhadap
Article 2 Maastricht Treaty seluruh negara anggota Uni Eropa
diinyatakan dalam Article G sebagaimana terdapat pada Art. 189
Provisions Amending Art. 2. TEU. Pasal 189 TEU menjelaskan
bahwa suatu peraturan harus dapat
Pasal 3 Maastricht Treaty
diterapkan secara umum, peraturan
menjelaskan bahwa penghapusan
tersebut harus mengikat sepenuhnya
pembatasan tarif dan kuantitas pada
dan diterapkan di semua negara
barang impor dan ekspor antar negara
anggota Uni Eropa.
anggota, sementara itu pengenaan
biaya tunjangan emisi kepada b. Relevansi Directive 2003/87/EC
Maskapai penerbangan Internasional jo. Directive 2008/101/EC ditinjau
yang menuju kawasan Uni Eropa dari Konvensi Wina 1969
diperbolehkan karena bukan
Aturan perjanjian internasional
merupakan pembatasan tarif.
terdapat di dalam Konvensi Wina
Tunjangan emisi yang wajib
tahun 1969, berlaku untuk masyarakat
dibayarkan oleh maskapai
internasional yang hendak
penerbangan internasional bukan
mengadakan perjanjian internasional.
merupakan pembatasan tarif.
Konvensi Wina merupakan kodifikasi
Kebijakan mengenai dari hukum kebiasaan internasional,
lingkungan harus memiliki tujuan negara yang tidak meratifikasi harus
yang terdapat pada Article 130r (1) menghormati dan tunduk kepada
16
A.Le Roy Bennett, “International
Organization” Prentice-Hall, USA,1995.
Konvensi Wina17. bagi Komunitas Uni Eropa dalam hal
pembuatan ketentuan Directive
Negara yang belum atau tidak
2003/87/EC jo. Directive
meratifikasi Konvensi Wina harus
2008/101/EC. EU ETS merupakan
menghormati dan tunduk pada
instrumen dari Uni Eropa yang
keberlakuan Konvensi Wina 1969
berlaku bagi pihak-pihak yang berada
pada masyarakat Internasional, sesuai
dalam kawasan Uni Eropa.
ketentuan Pasal 3 poin (c) Konvensi
Wina Tahun 1969. Pasal 3 (c) Penerapan Directive
Kovensi Wina 1969 menjelaskan 2003/87/EC jo. Directive
bahwa Konvensi berlaku untuk 2008/101/EC terhadap negara ketiga
hubungan antar negara yang (Amerika Serikat) sebagai Negara
ditetapkan dalam perjanjian yang tidak melakukan ratifikasi
internasional antara para pihak dalam terhadap Protokol Kyoto. Amerika
perjanjian internasional. Serikat menjadi satu-satunya negara
Annex I yang tidak meratifikasi
Berdasarkan Pasal 3 Konvensi
Protokol Kyoto. Berdasarkan data
Wina, pihak-pihak yang mengadakan
tahun 2011, Amerika Serikat
perjanjian Internasional akan terikat
menyumbang 16% gas rumah kaca
dengan Konvensi Wina dalam hal ini
dunia pertahunnya yaitu penyumbang
Uni Eropa selaku pihak Organisasi
emisi kedua terbesar setelah
Internasional yang mengadakan 19
Tiongkok .
Perjanjian Internasional pembentukan
Komunitas Uni Eropa maka Konvensi
Wina berlaku kepada pihak Uni
Eropa18.
Pasal 5 Konvensi Wina 1969
menyatakan bahwa Konvensi Wina
berlaku untuk setiap perjanjian yang
merupakan instrumen dari Organisasi
internasional. Konvensi Wina berlaku
17
Damos Dumoli Agusman, 2010, Hukum
Perjanjian Internasional : Kajian Teori dan Total Emisi CO2 tahunan negara-negara di
Praktik Indonesia, Bandung: Refika Aditama,
dunia periode 1790-2020. Source: IMF dan
halaman 4.
18
G.J.H. van Hoof, 2000, Rethinking the World Bank data.
source of International Law, Bandung: Berdasarkan data Amerika Serikat
yayasan Obor Indonesia, halaman 244, dalam
Aldo Zammit Borda, 2013, A Formal
19
Approach to Article 38(1)(d) of the ICJ Mengpin Ge, et. al, 2019, 6 Graphs Explain
Statute from the Perspective of the the World’s Top 10 Emitters,
International Criminal Courts and Tribunals, https://wri.org/blog/2014/11/6-graphs-explain-
European Journal of International Law, 24(2), world%E2%80%99s-top-10-emitters, diakses
649–661, page 656. 19 Desember 2020, pukul 18.31.
memiliki kadar emisi terbesar kedua Skema Perdagangan emisi
setelah China didunia, seharusnya mendorong pengembangan teknologi
menjadi satu beban tanggung jawab dalam hal membuat teknologi yang
yang besar terhadap Amerika Serikat ramah lingkungan dan ketersediaan
terhadap kelestarian lingkungan modal untuk mencapai manfaat
hidup20. Alasan Amerika Serikat lingkungan diatas target yang
21
menolak ratifikasi Protokol Kyoto ditentukan . Ketentuan Directive
karena beban pengurangan emisi 2003/87/EC jo. Directive
hanya diwajibkan ke 20% dari negara 2008/101/EC tidak bertujuan untuk
di dunia yaitu negara maju. Negara- mengisolasi suatu Negara atau
negara berkembang seperti Tiongkok mengandung ideologi, tetapi untuk
dan India sebagai penghasil emisi mempromosikan mitigasi perubahan
terbesar tidak meratifikasi Protokol iklim.
Kyoto. Tiongkok dan India tidak
B. Implementasi Directive
diberi mandat untuk mengurangi emisi
2003/87/EC jo. Directive
karena saat Protokol Kyoto dibuat
2008/101/EC ditinjau dari
mereka hanya menyumbang sebagian
Open Skies Agreement 2007 antara
kecil dari peningkatan CO2 juga
Uni Eropa dan Amerika Serikat
menjadi alasan yang kuat bagi
Amerika Serikat untuk menolak 1. Open Skies Agreement 2007
ratifikasi Protokol Kyoto. antara Amerika Serikat dan Uni
Eropa
Salah satu prinsip hukum
lingkungan internasional “Polluter Open Skies Policy merupakan
Pays Principle” mengatur mengenai kebijakan Internasional bertujuan
kebijaksanaan atas penghitungan nilai untuk liberalisasi tentang ketentuan-
kerusakan dan pembebanannya ketentuan di Bidang Perindustrisan
dengan penekanan pada segi ekonomi Penerbangan Internasional, khususnya
daripada segi hukum. Prinsip di bidang penerbangan komersial.
pencemar membayar menyangkut Pembuatan pasar bebas bagi industri
aspek preventif (pencegahan perusahaan penerbangan Amerika
pencemaran) dan askpek represif Serikat merupakan pelopor
(penanggulan pencemaran). diadakannya Open Skies Agreements
yang telah dimulai sejak 1979.

20
Pada tahun 2007 Pemerintah
Saeed Solaymani, 2019, CO2 emissions
21
patterns in 7 top carbon emitter economies: D. Samuelsohn, 2008,Lieberman-Warner
The case of transport sector, Energy Volume substitute represents 'consensus' among many
168, 1 February 2019, Pages 989-1001, page senatorsBoxer,http://www.eenews.net/EEDail
993, y/2008/05/21/archive/2?terms=summary+of+
https://www.sciencedirect.com/science/article/ funding+under+boxer+substitute+to+the+lieb
abs/pii/S0360544218323569, diakses 23 erman, diakses 26Desember 2020, pukul
Februari 2021, 17.50. 20.42.
Amerika Serikat mengadakan dengan lebih dari 90% mitra dari
perundingan dengan Komisi Eropa, setiap bagian di dunia.
sebagai badan supranasional dari
2. Relevansi Open Skies Agreement
Komunitas Uni Eropa. Perjanjian
2007 dengan Skema Perdagangan
Open Skies memperluas penerbangan
Emisi Uni Eropa
Internasional dengan cepat untuk
pesawat penumpang sipil internasional
Pada Art. 3 (4) Open Skies
dan pesawat kargo yang berasal dan
agreement antara Uni Eropa dan
menuju Amerika Serikat, mendorong
Amerika Serikat terdapat pengecualian
peningkatan perjalanan dan
untuk alasan bea cukai, teknis,
perdagangan, meningkatkan lapangan
operasional, atau lingkungan. Kata
kerja yang berkualitas tinggi serta
‘environmental’ atau ‘lingkungan’
pertumbuhan ekonomi22.
pada Art. 3 (4) sebagai pengecualian
Perjanjian Transportasi Udara dari 2007/339/EC Open Skies
‘Open Skies’ antara Uni Eropa dan agreement, Uni Eropa dapat
Amerika Serikat ditandatangani pada memberlakukan Ketentuan Directive
tanggal 25 dan 30 April 2007. Open 2003/87/EC jo. Directive
Skies Agreement berlaku per 30 Maret 2008/101/EC kepada Pihak Amerika
2008 untuk semua Negara Anggota Serikat untuk membayar tunjangan
pihak perjanjian. Pada tanggal 24 Juni emisi pesawat terbang Amerika
2010 Perjanjian diubah melalui Serikat kepada Komisi Uni Eropa
Protokol, Norwegia dan Islandia berdasarkan Art. 3 (4) Perjanjian open
menjadi bagian darinya dari tanggal skies.
21 Juni 2011.
Dalam Art. 15 Open Skies
Open Skies Agreement adalah Agreement membahas mengenai
perjanjian yang membentuk hukum ‘Perlindungan Lingkungan’, para
dengan meletakan ketentuan atau Pihak perjanjian (Uni Eropa dan
kaidah-kaidah hukum bagi masyarakat Amerika Serikat) mengakui
internasional secara keseluruhan23. pentingnya melindungi lingkungan
Perjanjian ini hanya mengikat pihak- saat mengembangkan dan menerapkan
pihak yang mengadakan perjanjian, kebijakan penerbangan internasional.
tetapi terbuka terhadap pihak ketiga Christine Bakker and Francesco
yang ingin bergabung. Open Skies Francioni menyatakan bahwa
Agreement bersifat Law Making perubahan iklim adalah ulah manusia
Treaty karena Amerika telah dan sangat bergantung pada emisi gas
mengadakan Open Skies Agreements rumah kaca ke atmosfer 24.

Loc.cit.
22 24
Christine Bakker and Professor Francesco
23
Mochtar Kusumaatmadja, 2012, Pengantar Francioni, 2014, The EU, the US and Global
Hukum Internasional, Bandung: Binacipta, Climate Governance, Ashgate Publishing, Ltd,
halaman 113-116. page 19, https://books.google.co.id/books?
Amerika dan Eropa ketentuan Directive 2003/87/EC jo.
mempertimbangkan urgensi menjaga Directive 2008/101/EC yang berlaku
kelestarian lingkungan. Sebaiknya di kawasan Uni Eropa dengan cara
Amerika juga melaksanakan urgensi mebayar tunjangan emisi yang telah
perlindungan lingkungan yang ditetapkan untuk mencapai terget
terdapat pada kebijakan skema penurunan Emisi Protokol Kyoto.
perdagangan emisi dengan 3. Konsistensi atau inkonsistensi
menimbang biaya dan manfaat penerapan Directive 2003/87/EC jo.
tindakan untuk melindungi lingkungan Directive 2008/101/EC dengan Open
dalam mengembangkan kebijakan Skies Agreement 2007
tersebut.
Penggabungan kedaulatan
Berdasarkan Pasal 3 (4) dan negara anggota Uni Eropa berarti
Pasal 15 Open Skies Agreement, Uni bahwa Negara-Negara Anggota
Eropa dapat memberlakukan mendelegasikan sebagian kuasa
ketentuan Directive 2003/87/EC jo. mereka. Pengambilan keputusan
Directive 2008/101/EC tanpa diamanahkan kepada lembaga-
melanggar Open Skies agreement yang lembaga bersama yang telah didirikan,
telah dibuat bersama dengan pihak keputusan untuk masalah-masalah
Amerika Serikat pada tahun 2007. tertentu yang melibatkan kepentingan
Amerika Serikat tidak dapat bersama dapat diambil secara
25
melakukan pembelaan diri demokratis pada tingkat Eropa .
berdasarkan Open Skies Agreement
Pasal 2 Open Skies Agreement
karena terdapat pengecualian
menyatakan bahwa Pihak Amerika
pemberlakuan Open Skies Agreement.
Serikat dan Uni Eropa harus
Uni Eropa memberlakukan ketentuan
memberikan kesempatan yang adil dan
Directive bersamaan dengan Open
setara bagi maskapai penerbangan dari
Skies agreement yang telah dibuat
kedua Pihak untuk bersaing dalam
antara Uni Eropa dan Amerika Serikat.
menyediakan transportasi udara
Amerika Serikat tetap dapat internasional yang diatur dalam
melakukan penerbangan internasional Perjanjian Open skies.
menuju kawasan Uni Eropa tanpa
hambatan sesuai dengan perjanjian Pihak Amerika Serikat
Open Skies Agreement, namun menganggap Pihak Uni Eropa tidak
Amerika Serikat harus mematuhi adil dalam menerapkan pemberlakuan
ketentuan Directive 2003/87/EC jo.
hl=id&lr=&id=VrOlBAAAQBAJ&oi=fnd&p Directive 2008/101/EC. Uni Eropa
g=PR7&dq=Directive+2003/87/EC+jo.
+Directive+2008/101/EC+not+prejudice+ope memberlakukan ketentuan EU ETS
n+skies+agreement&ots=yp520ONtue&sig=P
25
beWgzSjYCIwfvFBQkXOh1sxyKI&redir_esc N.A Maryan Green, 1987, International
=y#v=onepage&q=prejudice&f=false, diakses Law 3rd Ed., London: Pitman Publishing,
13 Februari 2021, 14.38. 1987, Page 55.
untuk semua maskapai penerbangan Ketentuan Directive
internasional yang memasuki wilayah 2008/101/EC bertujuan
Uni Eropa tanpa terkecuali. mempromosikan mitigasi perubahan
iklim. Identitas Uni Eropa sebagai
Hak Uni Eropa untuk
global climate change leader dan
menerapkan perdagangan tunjangan
leadership by example dibuktikan
emisi di wilayah udaranya
dengan EU Emission Trading Scheme
berdadarkan prinsip yurisdiksi
(ETS) yang diprakarsai oleh Uni
teritorial. Uni Eropa melaksanakan
Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa
prinsip yuridiksi teritorial (territorial
komitmen Uni Eropa terhadap aksi
jurisdiction principle) karena Uni
mitigasi perubahan iklim yang
Eropa merupakan organisasi regional
diimplementasikan melalui
yang merepresentasikan kedaulatan
mekanisme perdagangan tunjangan
negara-negara anggotanya.
emisi.
Pasal 1 Konvensi Paris
Tunjangan emisi yang
menjelaskan bahwa Para pihak dalam
dibayarkan Maskapai Penerbangan
kontrak mengakui bahwa setiap
Internasional kepada Uni Eropa akan
kekuatan besar memiliki kedaulatan
digunakan untuk kepentingan
yang lengkap dan eksklusif atas
lingkungan itu sendiri untuk mencegah
wilayah udara di atas wilayah negara
efek gas rumah kaca yang berdampak
masing-masing pihak. Kedaulatan ini
pada perubahan iklim dunia. Manne
dibatasi oleh batas-batas wilayah
dan Richels menyatakan bahwa Biaya
negara tersebut yaitu dimana suatu
tunjangan emisi bukan merupakan
negara mempunyai kekuasaan
tarif pembatasan atau pajak
tertinggi di dalam batas wilayah
tersembunyi, tujuan skema
negaranya saja dan kedauatan ini tidak
perdagangan tunjangan emisi adalah
berlaku di luar wilayah negara
untuk mengurangi emisi karbon
tersebut.
dioksida dengan skema perdagangan
Pengadilan menafsirkan hukum tunjangan emisi 27.
kebiasaan internasional sebagai
Skema perdagangan tunjangan
ketentuan bahwa “suatu Negara pada
emisi Uni Eropa adalah bentuk non-
prinsipnya dapat memilih untuk
tariff barriers. Hambatan non-tarif
mengizinkan kegiatan komersial untuk
(non-tariff barrier) adalah penghalang
dilakukan di wilayah Uni Eropa hanya
untuk membatasi perdagangan
dengan syarat bahwa operator
internasional melalui instrumen non-
memenuhi kriteria yang ditetapkan”26.
Kriteria yang ditetapkan dan wajib
dituruti adalah tunjangan emisi yang 27
Manne, A.S., Richels, R.G., 1993, The EC
terdapat pada ketentuan Directive. Proposal for combining carbon and energy
taxes: the implications for future CO2
26
Paragraf 128, Case C-366/10 EC. emissions, Energy Policy 21 (1), 5–12, page 6.
pajak atau bea28. Non-tariff barrier yang Skema perdagangan tunjangan
diterapkan Uni Eropa dalam skema emisi dibuat untuk meminimalisir
perdagangan tunjangan emisi adalah emisi yang dibuang oleh pesawat
penetapan standard emisi maskapai terbang, apabila Amerika Serikat
penerbangan yang memasuki kawasan tidak membayar tunjangan emisi
Uni Eropa. Maskapai penerbangan yang maka emisi yang dibuang akan
memasuki kawasan Uni Eropa wajib semakin banyak. Amerika Serikat
memenuhi standard emisi yang diatur sebagai pencemar berkewajiban
dalam ketentuan Directive. membayar biaya tunjangan emisi
berdasarkan prinsip “Polluter
Keputusan Pengadilan Tinggi Inggris
Pay”. Tujuan pelestarian
dan Wales Queen’s Bench Division
lingkungan belum dapat dicapai
terhadap kasus C-366/10 sengketa
dari perdagangan emisi, namun
mengenai tuntutan Amerika Serikat
perdagangan emisi telah
kepada Uni Eropa atas European
membantu mendorong target
Union Trade Emission, sengketa itu
pencapaian tersebut.
diputuskan pada tanggal 21 Desember
2011 dengan sengketa American Air 2. Amerika menuntut Uni Eropa
Transport Association et al. versus dengan tuntutan mengecualikan
Sekretaris Energi dan Perubahan Eropa dari ketentuan EU ETS.
Iklim oleh Pengadilan Tinggi Inggris Amerika menganggap
(Inggris dan Wales), Queen’s Bench perdagangan tunjangan emisi Uni
Division (Pengadilan Administratif). Eropa mengesampingkan hak
Amerika dalam Open Skies
IV. KESIMPULAN
Agreement, untuk melakukan
1. Konsekuensi bagi Amerika penerbangan tanpa batasan ke
Serikat melaksanakan ketentuan wilayah Uni Eropa. Amerika
Directive 2003/87/EC jo. Serikat menyatakan bahwa
Directive 2008/101/EC di dimasukkannya perusahaan
kawasan Uni Eropa walaupun penerbangan dalam skema emisi
Amerika Serikat bukan adalah bentuk tarif atau pajak
merupakan pihak yang melakukan tersembunyi. Skema perdagangan
ratifikasi terhadap Protokol tunjangan emisi Uni Eropa
Kyoto. Maskapai penerbangan adalah bentuk non-tariff barriers.
Amerika harus memenuhi Maskapai penerbangan yang
standardisasi emisi untuk memasuki kawasan Uni Eropa
memasuki kawasan Uni Eropa. wajib memenuhi standard emisi
28
yang diatur dalam ketentuan
Bob Sugeng Adiwinata, 2006, Politik Bisnis
Directive. Uni Eropa memutuskan
Internasional, Yogyakarta: Kanisius, halaman
26, http://103.255.15.77/detail-opac? untuk membatasi cakupan
id=103485, diakses 22 Maret 2021 jam 15.19. European Union Emissions
Trade Scheme, Industri J&oi=fnd&pg=PR7&dq=Directi
penerbangan hanya perlu ve+2003/87/EC+jo.
mengacu pada Regulation (EU) +Directive+2008/101/EC+not+pr
No. 421/2014 of the European ejudice+open+skies+agreement
Parliament and of the Council of &ots=yp520ONtue&sig=PbeWg
16 April 2014 amending Directive zSjYCIwfvFBQkXOh1sxyKI&r
2003/87/EC Emission Trade edir_esc=y#v=onepage&q=preju
Scheme untuk penerbangan di dice&f=false, diakses 13
dalam kawasan Uni Eropa. Februari 2021, 14.38.
Damos Dumoli Agusman, 2010,
II. DAFTAR PUSTAKA
Hukum Perjanjian Internasional :
A. Le Roy Bennett, “International Kajian Teori dan Praktik
Organization” Prentice-Hall, Indonesia, Bandung: Refika
USA,1995. Aditama.
Aldo Zammit Borda, 2013, A Formal European Commission, 2016, EU ETS
Approach to Article 38(1)(d) of Factsheet: ‘The EU Emissions
the ICJ Statute from the Trading System (EU ETS),
Perspective of the International https://ec.europa.eu/clima/sites/cl
Criminal Courts and Tribunals, ima/files/factsheet_ets_en.pdf,
European Journal of diakses pada 2 Desember 2020,
International Law, 24(2), 649– pukul 17.58.
661. G.J.H. van Hoof, 2000, Rethinking the
Andreas Pramudianto, 2009, source of International Law,
Penyelesaian Sengketa dalam Bandung: yayasan Obor
Hukum Lingkungan Indonesia.
Internasional, Jakarta: Binacipta. Hari Poerna Setiawan, 2008,
Bob Sugeng Adiwinata, 2006, Politik Kebijakan Luar Negeri Jerman
Bisnis Internasional, Yogyakarta: dalam Merespon Isu Perubahan
Kanisius, Iklim Global (Periode 1997-
http://103.255.15.77/detail-opac? 2007), Thesis Skripsi.
id=103485, diakses 22 Maret Hilman Hadikusuma, 2013, Metode
2021 jam 15.19. Pembuatan Kertas Kerja atau
Christine Bakker and Professor Skripsi ilmu hukum, Bandung:
Francesco Francioni, 2014, The Mandar Maju.
EU, the US and Global Climate Manne, A.S., Richels, R.G., 1993, The
Governance, Ashgate Publishing, EC Proposal for combining
Ltd, carbon and energy taxes: the
https://books.google.co.id/books implications for future CO2
? emissions, Energy Policy 21 (1),
hl=id&lr=&id=VrOlBAAAQBA 5–12.
Mochtar Kusumaatmadja, 2012, 29rrunf8laXZw&redir_esc=y#v=
Pengantar Hukum Internasional, onepage&q&f=false, diakses 17
Bandung: Binacipta. Maret 2021, 18.35.
N.A Maryan Green, 1987,
International Law 3rd Ed.,
London: Pitman Publishing.
Ronny Hanitijo Soemitro. Metodologi
Penelitian Hukum dan Jurimetri.
Jakarta : Ghalia Indonesia. 1990.
Ronny Hanitjo Soemitro, 1998,
Metode Penelitian Hukum dan
Jurimetri, Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Saeed Solaymani, 2019,
CO2 emissions patterns in 7 top
carbon emitter economies: The
case of transport sector, Energy
Volume 168, 1 February 2019.
Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar
Penelitian Hukum, Jakarta: UI
Press.
Soerjono Soekanto, 2012, Penelitian
Hukum dan Jurimetri, Jakarta:
Rajawali Pers.
Stavins, Robert N, 2001, Experience
with Market-Based
Environmental Policy
Instruments, Discussion Paper
01-58 Washington, D.C.:
Resources for the Future.
Suparto Wijoyo, 2004, Hukum
Lingkungan: Mengenal
Instrumen Hukum Pengendalian
Pencemaran Udara di Indonesia,
Surabaya: Airlangga University
Press,
https://books.google.co.id/books
?
hl=id&lr=&id=40V7DwAAQBA
J&oi=fnd&pg=PA1&ots=Op3ax
R5J8R&sig=CTwvB_doyqEjCZ

Anda mungkin juga menyukai