Informed Consent Blok 9
Informed Consent Blok 9
CONSENT
Laelia Dwi Anggraini
Pediatric Dentist
Family Dentist
I HEAR and I FORGET
I SEE and I REMEMBER
I DO and I UNDERSTAND
TELINGA=15%
OTAK &
TANGAN =90%
SISTEMATIKA HUBUNGAN DRG -
PASIEN
DOKTER GIGI :
PASIEN : Medis
-keuangan Humanis
-efisiensi Idealis
-efektivitas
-agama
-psikis
-keluarga,
-sosial,
-budaya,
-politik,dll
KONTRAK TERAPEUTIK :
DENTIST PATIENT
pemberi pelayanan ------ penerima pelayanan
Dokter gigi :
1. Pindah domisili
2. Merujuk (tanpa rujukan balik)
3. Tersangkut perkara
4. Memutuskan sepihak
• Pasien :
1. Pindah domisili
2. Pindah ke dokter yang lain
3. Tersangkut perkara
4. Memutuskan sepihak, dengan berbagai
alasan
-ketidakpastian
-side effect
-resiko
Hubungan Drg – Pasien (secara
Yuridis)
Masuk dalam golongan
kontrak (meeting of
minds)
Ada 2 ciri :
Persetujuan
(consensual/agreement)
Kepercayaan (fiduciary)
Bentuk kontrak :
Tersirat (implied)
Nyata (expressed)
Aplikasi Informed Consent dalam
Praktek Kedokteran Gigi
A. Landasan Filosofi, bersumber HAM
1. Hak menentukan nasib sendiri
2. Tindakan KG hrs mendapat ijin
pemilik tubuh/pasien.Tindakan
kedokteran tanpa persetujuan Pasien
(Px) secara fisiologis dianggap
mencederai/melukai.
B. Landasan Etika
Beberapa prinsip etika yang perlu
diperhatikan :
1. Beneficence & non malfeasance
(to do good, not harm)
2. Justice
3. Fidelity
C. Landasan Hukum
1. UU 23 Th 1992 Ps 53
UU 36 Th 2009 tentang Kesehatan
2. UU 29 Th 2004 Ps 45 ttg Kewajiban
Dr/Drg menjelaskan kepada Pasien dan
Ps 52 ttg Hak Pasien.
3. Permenkes 290 Th 2008 ttg Persetujuan
Tindakan Medik
Informed Consent
Persetujuan Tindakan Medis
(Ps 45 UU No 29 Tahun 2004 ttg Praktek Kedokteran
IMPLIED CONSENT
Drg : tersirat,
dianggap telah diberikan, EXPRESSED
Tanpa pernyataan tegas CONSENT
Pasien : sikap/tindakan
menyetujui, sadar
Drg: lisan / tulisan
Ciri : kasus emergency, Ciri:
kasus yang biasa, tindakan khusus
diketahui khalayak umum
Informed
Consent
Keadaan Keadaan
Emergency Normal Lisan Tulisan
Keadaan Emergency
(Ps 12 Kode Etik Drg : Pertolongan
Darurat)
PRESUMED CONSENT
Contoh : Fraktur Gigi perlu pertolongan segera,
kasus darurat/emergency implied consent,
dilanjutkan expressed consent
Pada pasien dengan kondisi
emergency, yang menjadi
prioritas adalah “Selamatkan
Jiwa”
Pasien 17 th, trauma krn penyerangan antara siswa SMA,
saat kejadian dibawa ke RS, informed consent di-ttd- sendiri ,
3 gigi langsung diambil krn avulsi. Selang 5 hari, kontrol,
bersama ortu, dilakukan Ro OPG, 2 gg diambil krn tdk
didukung jaringan tulang. Informed consent mana yang
dilakukan? (gawat darurat-IC tertulis)
Pasal 45 UU 29 Th 2004
Kontrol Rutin / Cek biasa –> tdk perlu informed consent (private patient)
Keadaan Normal
FRAUD
MEMPERDAYA
FORCE
MENEKAN
FEAR
KETAKUTAN
Keadaan Normal
Kasus : Abses
Drg menerangkan, Px menyetujui incisi abses
Natal Teeth
Kasus : HIPOPLASI
Drg menerangkan,
Px menyetujui perawatan facing mahkota gg, dg ijin curator
Kasus : FLUOROSIS
Drg menerangkan, Px menyetujui perawatan
Kasus Keempat
Pasien
LISAN A, Sleman,
- EXPRESSED 4 thn, laki-
CONSENT, dilanjutkan TULISAN
Perlu Tindakan Khusus
Pasien B, Sleman, 3,5th, laki-laki
Case :
INVERTED TEETH WITH ORTOFIXED APPLIANCE
AFTER SURGICAL EKSPOSURE
Diperlukan : INFORMED CONSENT
tertulis
Perlu Tindakan Khusus & Beresiko Tinggi,
terangkan ada/tidaknya tindakan medik
alternatif
Case :
INVERTED TEETH WITH ORTOFIXED APPLIANCE
AFTER SURGICAL EKSPOSURE
Perlu Informed consent tertulis
(ortu/wali pasien anak)
Perlu Tindakan Khusus & Beresiko
Tinggi, Terangkan prognosanya