Anda di halaman 1dari 21

ARAHAN

KEPALA PUSLITBANG HUMANIORA DAN MANAJEMEN KESEHATAN


BADAN LITBANG KEMENKES RI

DISAMPAIKAN
DALAM ACARA DISEMINASI HASIL LITBANG TANAMAN OBAT DAN OBAT
TRADISIONAL
1 JULI 2020
STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN
1. Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan;
2. Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan
dan Globalisasi; STAF AHLI MENTERI KESEHATAN
3. Staf Ahli Bidang Desentralisasi
Kesehatan; dan
4. Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan
SEKRETARIAT JENDERAL

INSPEKTORAT JENDERAL

SEKRETARIAT BIRO
ITJEN BIRO BIRO
BIRO BIRO KOMUNIKASI
PERENCANAAN KEUANGAN DAN BIRO BIRO
HUKUM DAN KERJA SAMA DAN
DAN BARANG MILIK KEPEGAWAIAN UMUM
INSPEKTORAT ORGANISASI LUAR NEGERI PELAYANAN
ANGGARAN NEGARA
MASYARAKAT

DIREKTORAT JENDERAL DIREKTORAT JENDERAL


DIREKTORAT JENDERAL DIREKTORAT JENDERAL
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEFARMASIAN DAN
KESEHATAN MASYARAKAT PELAYANAN KESEHATAN
PENYAKIT ALAT KESEHATAN

SEKRETARIAT SEKRETARIAT SEKRETARIAT SEKRETARIAT


DITJEN DITJEN DITJEN DITJEN

DIT DIT DIT


DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT
DIT
DIREKTORAT

BADAN BADAN
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN
PENGEMBANGAN KESEHATAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN

SEKRETARIAT SEKRETARIAT
BADAN BADAN

PUSAT PUSAT

PUSAT
PUSAT
PUSAT ANALISIS PUSAT PUSAT
PEMBIAYAAN DAN
DATA DAN INFORMASI DETERMINAN KRISIS KESEHATAN KESEHATAN HAJI
JAMINAN KESEHATAN
KESEHATAN
STRUKTUR ORGANISASI BADAN LITBANGKES
BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN KESEHATAN

Permenkes 64/2015
Permenkes 65/2017
SEKRETARIAT BADAN

PUSLITBANG BIOMEDIS DAN PUSLITBANG SUMBER DAYA PUSLITBANG UPAYA KESEHATAN PUSLITBANG HUMANIORA DAN
TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN DAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MANAJEMEN KESEHATAN

BALAI BESAR LITBANG VEKTOR BALAI BESAR LITBANG TANAMAN


& RESERVOIR PENYAKIT OBAT DAN OBAT TRADISIONAL

BALAI LITBANGKES KLAS I BALAI LITBANGKES KLAS I BALAI LITBANGKES KLAS I


MAGELANG BANJARNEGARA DONGGALA

BALAI LITBANGKES KLAS II BALAI LITBANGKES KLAS II BALAI LITBANGKES KLAS II BALAI LITBANGKES KLAS II
ACEH BATURAJA TANAH BUMBU PAPUA

LOKA LITBANGKES LOKA LITBANGKES


PANGANDARAN WAIKABUBAK

3
RELEVANSI LITBANG TOOT DENGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBERDAYA DAN PELAYANAN KESEHATAN
PUSAT
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
HUMANIORA DAN MANAJEMEN KESEHATAN
BAGIAN
TATA USAHA

SUBBAGIAN SUBBAGIAN
PROGRAM DAN KERJA SAMA KEUANGAN, KEPEGA-WAIAN,
DAN UMUM

BIDANG BIDANG
SUMBERDAYA KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN

SUBBIDANG SUBBIDANG
KEFARMASIAN DAN ALKES YANKES PRIMER DAN
RUJUKAN
SUBBIDANG
SDM KESEHATAN SUBBIDANG
YANKESTRAD DAN
PENUNJANG
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

Permenkes RI No. 64/2015 tentang OTK Kemenkes


RELEVANSI LITBANG TOOT DENGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
HUMANIORA DAN MANAJEMEN KESEHATAN
PUSAT
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
HUMANIORA DAN MANAJEMEN KESEHATAN
BAGIAN
TATA USAHA

SUBBAGIAN SUBBAGIAN
PROGRAM DAN KERJA SAMA KEUANGAN, KEPEGA-WAIAN,
DAN UMUM

BIDANG BIDANG
HUMANIORA KESEHATAN MANAJEMEN KESEHATAN

SUBBIDANG SUBBIDANG
HUKUM DAN ETIKA PEMBIAYAAN

SUBBIDANG SUBBIDANG
SOSIAL DAN BUDAYA ANALISIS KEBIJAKAN

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

Permenkes RI No. 64/2015 tentang OTK Kemenkes


SYSTEM THINKING

SASARAN
MANDAT PROGRAM STRATEGI KONDISI SAAT INI
LITBANG

CORA
LITBANG MERUPAKAN
SUBSISTEM DALAM MENINGKATKAN “PUSH AND PULL”  IMPLEMENTASI
SKN
1. Data dan KUALITAS
Informasi Tentang Masalah DAN dan Penyebabnya
Kesehatan PUSH MENGANDUNG MAKNA BAHWA
PENDEKATAN CORA
PEMANFAATAN HASIL TERMASUK DIDALAMNYA PARA PENELITI
KITA MENDORONG BADAN LITBANGKES
PERLU
LITBANG
2. Solusi Perbaikan Pembangunan Kesehatan Melalui Inovasi Teknologi Kesehatan
AGAR MEMAHAMI PROSES
dan Model Perbaikan Program
DITINGKATKAN
RPJMN
3. Data dan Informasi Pencapaian Pembangunan Kesehatan PENGAMBILAN KEBIJAKAN YANG
DILAKSANAKAN OLEH POLICY MAKER

DALAM WAKTU YANG SAMA KITA


RENSTRA MENARIK”PULL” PARA POLICY MAKER
UNTUK MEMAHAMI PROSES PENELITIAN
KEMENKES
HARAPANYA AKAN DIHASILKAN
PENELITIANYANG DAPAT DIMANFAATKAN
OLEH KLIEN
PERAN LITBANGKES SKALA NASIONAL
MENURUT SKN
Manajemen,
Informasi dan Riskesdas
Regulasi Kesehatan RISNAKES Sirkesnas
SRS
Riskesdas
SDM Kesehatan Sirkesnas
Riset • Derajat
Pembiayaan Upaya Kesehatan
Pembiayaan Kesehatan
Kesehatan • Perlindungan
(termasuk JKN) finansial
Pemberdayaan
Masyarakat • Responsivene
Farmasi, Alkes dan s yankes
makanan
Ristoja REK
Rifaskes RIK
SDT
Litbang Kesehatan Vektora
Cemarling
Lingkungan strategis: 1) Fundamen Moral Kemanusiaan, 2) Lingkungan Sosial, Agama dan Budaya, 3) Lingkungan
Politik dan Hukum, 4) Lingkungan Fisik dan Biologi, 5) Lingkungan Ekonomi, dan 6) Lingkungan Ilmu dan Teknologi
PERAN LITBANG DALAM MANAJEMEN BANGKESNAS
•Riskesdas
•Riset PTM
Mengukur besar •Rikhus Vektor
masalah •Riset Cemarling
•SRS & CVRS
•SDT

•Riskesdas
•Sirkesnas Evaluasi Mencari
(Apakah hasilnya penyebab
•Riset Evaluatif NS sesuai harapan) masalah
•Studi Inventory TB

Produk •Kohor PTM


(O,V,
Model •Kohor Tumbang
Intervensi •Riset Etnografi Kesehatan
alkes) (REK)

Implementasi Mengembang •Inovasi program (RIK,


Program Eliminasi Schisto Terpadu)
Solusi kan Solusi
•Inovasi berorientasi produk
(Vaksin, Alat Dx, Obat,
• RISET INTERVENSI KESEHATAN Alkes, Jamu Saintifik)
Riset Implementasi BERBASIS BUDAYA
• Participatory Action • RISET IMPLEMENTASI PIS PK
Research (PAR)
Riset Etnografi dan Intervensi Kesehatan

RISET ETNOGRAFI KESEHATAN RISET INTERVENSI KESEHATAN


• Riset yang bertujuan untuk mendapat • Riset yang bertujuan untuk Mengenali
gambaran tentang : masalah dan menumbuhkan kesadaran
• Kebudayaan suatu masyarakat masyarakat akan bahaya permasalahan
• Kondisi dan pelayanan kesehatan kesehatan
pada masyarakat /suku bangsa secara
umum (ibu dan anak, penyakit tidak • Melibatkan Peran aktif masyarakat sebagai
menular, penyakit menular, gizi dan subjek untuk memunculkan solusi yang
perilaku hidup bersih dan sehat) berasal dari keluarga dan masyarakat sesuai
• Secara khusus : menggambarkan kearifan dan potensi setempat.
fenomena kebudayaan masyarakat
terkait dengan kesehatan (spesifik)
dari masyarakat/suku bangsa
tersebut
Budaya dan Kesehatan

Pandangan dalam ilmu Anthropologi


• Budaya merupakan aspek penting dalam menentukan
perilaku seseorang dan masyarakat
• Aspek kehidupan masyarakat, termasuk perilaku kesehatan
tidak lepas dari pengaruh budaya
• Setiap masyarakat mempunyai kepercayaan, persepsi,
tindakan, pengetahuan dan ketrampilan untuk menjaga dan
meningkatkan kondisi kesehatan
Mengapa dilakukan
Riset Etnografi
Kesehatan?

• Indonesia dihuni ratusan suku dengan berbagai ragam


budaya memberikan suatu kekhasan tersendiri dan
mewarnai upaya kesehatan.
• Faktor tradisi, kepercayaan, konsepsi dan pengetahuan
masyarakat seringkali membawa dampak positif dan negatif
terhadap kesehatan.
Budaya KIA Etnik Ngalum, Pegunungan Bintang, Papua
MASA PERSALINAN
• Perempuan merasa akan melahirkan akan
langsung masuk ke dalam Sukam
• Keluarga memanggil dukun dan beberapa
orang tetangga (perempuan) untuk SUKAM
membantu Yapikon Abongkon
• Dukun mengumpulkan daun-daun seperti
tersebut di atas (Abongkon, Kamiturun, dan
Apyorkon) sebagai pengalas lantai Sukam,
ditambah 1 jenis daun (Yapikon) untuk
membersihkan bayi
• Selain itu Dukun juga menyiapkan alat berupa
seutas tali dan sembilu untuk memotong tali Apyorkon
pusar
Kamiturun Susunan daus pengalasn
Ibu dan Bayi harus tinggal di dalam Sukam selama
beberapa hari (untuk bayi laki-laki 7 hari dan untuk
perempuan 14 hari) sebelum bisa bergabung dengan
keluarga yang lain.
Pada hari ke 7 (atau 14), ibu dan bayi keluar dari Sukam
dan bergabung dengan anggota keluarga yang lain
Selain ASI, dalam masa pertumbuhannya bayi juga diberi
makan Ubi (boneng) bakar yang sebelumnya dilumatkan
oleh Ibu
Selain itu Ibu dan Bayi juga sering mengkonsumsi daun
Yamen yang dipercaya dapat memberikan kekuatan
kepada Ibu dan Bayi

Daun Yamen
• Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap
bahan baku obat tinggi, Sebagian besar masih
import  4,7 miliar dollar AS atau 27 persen pasar
farmasi ASEAN
• Hasil Ristoja 2012, 2015, 2017 telah
menginventarisir 2600 tanaman obat yang
digunakan pengobat tradisional.  lebih dari
30.000 varietas tanaman obat
PESAN PRESIDEN KEPADA
MENKES • Penggunaan Obat Tradisional (Obtra) populer tidak
 PENANGGULANGAN STUNTING
hanya di negara berkembang tetapi juga di negara
maju. RRC mencapai 90%, Jepang 70%, Malaysia-
 PERMASALAHAN JKN
obat tradisional Melayu, TCM dan obat tradisional
 MAHALNYA HARGA BAHAN DASAR
OBAT India digunakan secara luas oleh masyarakatnya,
 RENDAHNYA PENGGUNAAN ALKES Chile 71%, Kolombia 40%, Perancis mencapai 49%,
PRODUK LOKAL DI FASKES Kanada 70%, Inggris 40%, Amerika Serikat 42%.

14
Hasil Pelaksanaan riset tanaman Obat dan Jamu 2012, 2015 dan 2017

Uraian Tahun 2012 Tahun 2015 Tahun 2017


∑ Provinsi 26 24 11
∑ Kabupaten - 125 65
∑ Etnis 209 96 100
∑ Titik pengamatan 254 100 100
∑ Jumlah Hattra 1324 525 505
∑ Jumlah Ramuan 15.773 10.047 6.193
∑ Tumbuhan Obat 19.738 19.871 11.218

15
PERMASALAHAN
TERKAIT BAHAN BAKU TANAMAN OBAT
Kurangnya sarana budidaya tanaman obat secara komersial.
Kurang lebih 85% kebutuhan bahan baku untuk Industri Obat Tradisional
(IOT) dan Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) masih diperoleh melalui
upaya penambangan (pengambilan liar) hutan dan pekarangan.
Budidaya tanaman obat oleh petani juga bermasalah terkait mutu
produk
Kendala ketersediaan Tanaman Obat yang cukup, berkualitas dan
tersedia saat dibutuhkan menjadi keluhan industri.

16
KENDALA BAGI PETANI
Rendahnya mutu produk tanaman karena curah hujan yang tinggi,
sehingga terserang jamur dan tidak berkembang, rendahnya
produktivitas dan harga, ketidakpastian pasar, dan lemahnya modal
serta daya tawar.
Rendahnya produktivitas disebabkan belum diterapkannya budidaya
sesuai anjuran SOP yang baku serta belum digunakannya bibit unggul.
Variasi geografis dan perbedaan tempat tumbuh juga menjadi
permasalahan yang dialami petani

17
PELUANG
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber hayati
besar dan berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku obat bahan
alam sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada bahan baku obat
kimia yang besar dari impor
Instruksi Presiden No.6 Tahun 2016 tentang Percepatan dan
Pengembangan Industri Farmasi Alat Kesehatan untuk mengurangi
ketergantungan impor bahan baku obat dan alat kesehatan

18
TANTANGAN
Berbagai faktor kendala terkait obat tradisional dan bahan baku obat
tradisional yang disebutkan di atas terjadi antara lain karena terbatasnya
dukungan IPTEK.
Kedepan peran riset dan pengembangan untuk inovasi produk atas bahan
baku yang tersedia di Tanah Air akan menjadi prioritas. Peran lembaga riset
dan perguruan tinggi, juga harus ikut serta meningkatkan pengembangan obat
tradisional tersebut.
Oleh karena itu peran B2P2TOOT sebagai institusi litbang Tanaman Obat dan
Obat Tradisional merupakan ujung tombak perkembangan dan inovasi obat
tradisional. Stakeholder yang dilibatkan dalam pertemuan ini diharapkan
dapat menangkap tujuan tersebut dan dapat berkolaborasi dalam litbang
ataupun memanfaatkan hasil litbang.

19
PERAN BALITBANGKES: MENYEDIAKAN INFORMASI UTK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Riset Operasional Proses kebijakan

4
Ratas, Rapim, Policy 2
formulation
Analysis Audiensi

3 5 1
Content
Data Policy adoption
Logico- Results Agenda setting
collection empiric
(rational,
linear) Politik 3

Actors Context

Research Reseach
protocol questions
Policy
5 Policy evaluation implementation 4
2 1

20
PENUTUP

• PELUANG RISET TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL SANGAT TERBUKA LUAS DAN PERLU BANYAK
MENGEKSPLORE LAGI TIDAK HANYA FOKUS KE ARAH TANAMAN OBATNYA SAJA AKAN TETAPI TETAP
MEMPERHATIKAN ASPEK BUDAYANYA TERUTAMA DALAM ASPEK PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL.
• SEBUAH PROSES YANG SANGAT PANJANG DAN TERKADANG MELELAHKAN BAGAIMANA MENGEMAS
HASIL RISET/LITBANG DITRANSLATE MENJADI SEBUAH KEBIJAKAN APALAGI DALAM KONTEKS
MENGHASILKAN SEBUAH PRODUK OLEH KARENA ITU BUTUH PENGAWALAN YANG LUAR BIASA YANG
MELIBATKAN KITA SEMUA DARI AWAL SAMPAI AKHIR AGAR BISA TERWUJUD MENJADI KEBIJAKAN ATAU
SAMPAI HILISISASI KE ARAH INDUSTRI
• HASIL RISET/LITBANG BUKANLAH SATU SATUNYA DSAR BAGI PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM
MEMTUSKAN SEBUAH KEBIJAKAN KARENA BANYAK FAKTOR LAIN YANG SANGAT BERPERAN
DIANTARANYA FAKTOR IDEOLOGI,POLITIK,EKONOMI.SOSIAL BUDAYA DAN PERTAHANAN KEAMANAN
(IPOLEKSOSBUD HANKAM) OLEH KARENA ITU BAHAIMANA KITA HARYS MEMAHAMI DAN MEMILIKI
STRATEGI KHUSUS DALAM MEMNGEMBANGKAN RISET ,MEMBANGUN JEJARING BAIK SEKALA
LOKAL,REGIONAL,NASIONAL MAUPUN INTERNASIONAL DAN MEYAKINKAN PARA PENGAMBIL
KEBIJAKAN/PIHAK INDUSTRI (DUNIA USAHA)

Anda mungkin juga menyukai