Anda di halaman 1dari 19

judul

PENERAPAN TERAPI RELAKSASI GENGGAM JARI


DAN NAFAS DALAM PADA PASIEN ORIF ( OPEN
REDUCTION INTERNAL FIXATION ) DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN NYERI
DI RSUD DR DJASAMEN SARAGIH
Ruang lingkup
• Ruang lingkup penulisan pada laporan KIN
PBLK ini penulis akan melakukan studi kasus
pada satu pasien dengan melakukan
Penerapan Terapi Relaksasi Genggam jari dan
nafas dalam pada pasien ORIF ( Open
Reduction Internal Fixation )dengan masalah
keperwatan nyeri di RSUD Dr. Djasamen
Saragih Kota pematangsiantar
Latar belakang
• Teknik relaksasi nafas dalam merupakan
teknik pereda rasa nyeri untuk mencapai
kondisi rileks. Teknik relaksasi nafas dalam
juga dapat menghilangkan nyeri post operasi,
karena teknik ini merangsang aktivitas-aktivas
diserat besar sehingga gerbang untuk aktivitas
serat berdiameter kecil (nyeri) tertutup.
Latar belakang

Berdasarkan uraian di atas maka


penulis tertarik untuk mengambil
judul “Penerapan Terapi Relaksasi
Genggam Jari dan Nafas Dalam
pada Pasien ORIF ( Open
Reduction Internal Fixation )
dengan masalah keperawatan nyeri
di RSUD Dr. Djasamen Saragih
Kota Pematangsiantar”.
Tujuan umum
• Tujuan Umum
• Tujuan umum pada penulisan ini adalah
melakukan Penerapan Terapi Relaksasi
Genggam Jari dan Nafas Dalam Pada Pasien
ORIF ( Open Reduction Internal Fixation )
dengan masalah keperawatan nyeri di RSUD
Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar.
Tujuan khusus
• Mendeskripsikan pengkajian pada klien Tn.S Post Operasi
ORIF dengan masalah keperawatan Nyeri.
• Mendiskripsikan diagnosa keperawatan pada klien Tn.S Post
Operasi ORIF dengan masalah keperawatan Nyeri..
• Mendiskripsikan rencana keperawatan pada klien Tn.S Post
Operasi ORIF dengan masalah keperawatan Nyeri.
• Mendiskripsikan implementasi keperawatan pada pasien
Tn.S Post Operasi ORIF dengan masalah keperawatan Nyeri
dengan teknik penerapan tehnik relaksasi nafas dalam.dan
genggam jari
• Mendiskipsikan evaluasi pada pasien Tn.S Post Operasi ORIF
dengan masalah keperawatan Nyeri.

manfaat
• Bagi institusi pendidikan
• Menjadi tambahan wacana dan bahan rujukan
dalam proses belajar mengajar selanjutnya
terkait dengan pemberian asuhan
keperawatan pada Tn.A Post Operasi ORIF
dengan masalah keperawatan Nyeri di di
Ruang Anyelir RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar.
• Bagi institusi rumah sakit
• Dapat digunakan sebagai sarana atau alat
untuk memberikan referensi pengelolaan
serta menambah pengalaman dan
pengetahuan tentang Penerapan Teknik
Relaksasi Nafas Dalam Pada Pasien Post
Operasi ORIF Dengan Gangguan Pemenuhan
Kebutuhan Rasa Aman Nyaman (Nyeri) di
Ruang Anyelir RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar
• Bagi keluarga atau pasien
• Dapat digunakan sebagai tambahan informasi
bagi anak dan keluarga tentang
penatalaksanaan relaksasi nafas dalam dan
genggam jari pada pasien post operasi ORIF.
• Bagi masyarakat
• Dapat digunakan sebagai tambahan wawasan
informasi terkait bagaimana Penerapan Teknik
Relaksasi Genggam Jari dan Nafas Dalam Pada
Pasien Post Operasi ORIF Dengan Gangguan
Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman
• ORIF adalah tindakan medis dengan
pembedahan untuk mengembalikan posisi
tulang yang patah. Tujuan dari tindakan ORIF
adalah untuk mengembalikan fungsi
pergerakan tulang dan stabilisasi sehingga
pasien diharapkan untuk memobilisasi lebih
awal setelah operasi ( Sudrajat et al,2019
• Pengumpulan Data
• 1. Biodata
• a. Identitas Pasien
• Nama :Tn S
• Jenis Kelamin : Laki laki
• Umur : 86 tahun
• Agama : Islam
• Pendidikan : SD
• Pekerjaan : Petani
• Alamat : Bah Jambi
• Tanggal Masuk : 29 Juni 2021
• No Register : 303223
• Tanggal pengkajian : 2 Juli 2021
• Diagnosa Medis : Fraktur manus 4 distal
• b. Penanggung Jawab
• Nama : Bpk A
• Pekerjaan : Petani
• Alamat : Bah Jambi
• Hubungan : Anak

• Keluhan Utama
• Pasien mengatakan nyeri pada luka terbuka di jari manis
tangan kanan,kukunya lepas, jari manis tangan kanan
mengalami patah,diakibatkan tali pengencang sapi,nyeri
dirasakan seperti tertusuk tusuk, nyeri dirasakan dengan
skala 6,nyeri dirasakan saat menggerakan jari manis tangan
kanannya
• Keluhan Saat ini
• Pasien datang ke rumah sakit pada tanggal 29 Juni 2021
jam 15.00 WIB diantar oleh keluarganya. Pasien memiliki
luka pada jari manis tangan kanan,terdapat fraktur pada jari
manis tangan kanan pasien,pasien mengatakan nyeri pada
tengkuk dan pasien mengatakan pusing,TD 210/100 mmHg
• Data Subjektif
• Pasien Mengatakan nyeri pada luka operasi
• P : Luka operasi pada jari manis pada tangan
kanan
• Q : Tertusuk tusuk
• R : Jari manis tangan kanan
• S : Skala 6
• T : hilang timbul
• Pasien mengatakan pusing dan sakit di tengkuk
• Pasien mengeluhkan kaku kuduk dan tengkuk terasa
berat
• Data Objektif
• Pasien meringis menahan nyeri saat menggerakan jari manis tangan kanannya
• Terdapat luka post operasi pada pemasangan wire di jari manis tangan kanannya
• Luka tidak ada pus tampak didaerah sekitar luka operasi kemerahan
• Terpasang infus RL 20 tpm di tangan kiri
• Keadaan Umum : Lemah
• TD : 160/90 mmHg
• HR : 90 x/menit
• RR : 20 x/menit
• Temp : 36,8⁰C
• Penampilan : Kurang rapi
• Kesadaran : Composmentis
• Status Nutrisi : baik
• BB : 60 Kg
• TB : 155 cm
• Pasien tampak menghabiskan 1 porsi makan
• Hb : 12,5 gr/dl
• 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik ditandai
dengan pasien mengatakan nyeri pada luka operasi. P: luka operasi
pada jari manis tangan kanan,Q: tertusuk tusuk,R : Jari manis
tangan kanan,S : Skala 6,T; hilang timbul,pasien meringis kesakitan
saat menggerakkan jari manis tangan kanannya.terdapat luka
operasi pada jari manis tangan kanannya,luka tidak ada pus,kulit di
sekitar luka operasi tampak kemerahan
• 2. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
hipertensi ditandai dengan pasien mengatakan pusing,kaku kuduk
dan tengkuk terasa berat.TD 210/90 mmHg,HR 90x/menit
• 3.Resiko infeksi berhubungan dengan luka trauma jaringan ditandai
dengan pasien mengatakan nyeri pada luka operasi, terpasang infus
RL 20 tpm ditangan kiri,terdapat luka operasi pada pemasangan
wire di jari manis tangan kanan,luka tidak ada pus,kulit disekitar
luka tampak kemerahan
• Diagnosa Keperawatan pertama
• Pada permasalahan ini penulis merencanakan
manajemen nyeri dengan melakukan pengkajian nyeri
yang komprehensif yang meliputi lokasi
karakterstik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas atau
beratnya nyeri dan factor pencetus,gali bersama psien
factor factor yang dapat menurunkan /memperberat
nyeri,mengajarkan metode atau tehnik relaksasi nafas
dalam dan genggam jari dan kolaborasi dalam
pemberian obat Analgesic untuk menurunkan nyeri
dan evaluasi keluhan nyeri ( skala,petunjuk verbal dan
non verbal,perubahan tanda- tanda vital
• Perencanaan dirumuskan berdasarkan prioritas
masalah sekaligus memperhatikan kondisi pasien
serta kesanggupan keluarga dalam kerjasama
• 5. Dalam melakukan perawatan pada pasien Tn
S penulis telah berusha melaksanakan tindakan
keperwatan sesuai rencana keperawatan dan
ditujukan untuk mencegah masalah yang diderita
pasien
• 6. Evaluasi yang telah diterapkan pada kasus Tn S
selama 3 hari dapat diatasi.
• Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai