Disusun oleh:
42200416
Gusti Agung Sinta Shakuntala, S.Ked1, dr. Lie Adityo Hansen, Sp. Rad2
Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Indonesia
Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, Indonesia
Korespondensi: sinta.shakun@gmail.com
ABSTRAK
Latar belakang: Tumor ovarium merupakan salah satu neoplasma yang dijumpai
pada sistem genitalia wanita. Tumor ovarium dikategorikan menjadi tiga kelompok
yaitu tumor jinak, bordeline, dan tumor ganas. Tumor ovarium diperkirakan 30% dari
seluruh kanker pada sistem genitalia wanita.Sebanyak 80% tumor jinak lebih sering
dijumpai pada usia 20-45 tahun, tumor borderline dijumpai pada usia yang lebih tua,
dan tumor ganas umumnya antara usia 45 tahun dan 65 tahun. Menurut World
Health Organization (WHO), kanker ovarium merupakan kanker keempat yang paling
sering ditemukan pada wanita di seluruh dunia setelah kanker serviks, payudara,
kolorektal, dan korpus uteri.Di Indonesia kanker ovarium menduduki urutan ke
enam terbanyak dari keganasan pada wanita setelah karsinoma serviks, payudara,
kolorektal, kulit dan limfoma
Tujuan: Tujuan penulisan ini untuk melaporkan kasus “tumor ovarium ” seorang
pasien wanita usia 86 tahun di RS Bethesda Yogyakarta.
Deskripsi kasus: Seorang wanita usia 86 tahun datang dengan keluhan nyeri
perut,perut teraba keras dan terasa penuh ,sudah 2 bulan mengalami keluhan,perut
sering mules,saat BAB,tinja yang dikeluarkan sedikit berwarna hitam dan
lembek,apabila di isi makanan,nyeri di perut bertambah.Riwayat penyakit terdahulu
sakit perut dan sudah di berikan pengobatan namun tidak membaik,tidak ada
riwayat gejala serupa pada keluarga,dan tidak ada riwayat alergi.Tanda-tanda vital
tekanan darah 110/80 mmHg, denyut nadi 88 kali per menit dengan frekuensi 20 kali
per menit, serta suhu tubuh 37,2 oC. Pemeriksaan fisik abdomen tidak terdapat
distensi perut,dinding perut supel, nyeri, tekan tidak ada dan massa tumor tidak
teraba dengan jelas . Dilakukan pemeriksaan USG Abdomen terdapat masa tumor
berukuran kurang lebih 5 cm pada ovarium, terdapat asites yang masif dan pada
hepar terdapat multiple nodul yang mengarah pada metastase dari tumor
Kesimpulan: Tumor ovarium merupakan salah satu neoplasma yang dijumpai pada
sistem genitalia wanita. Untuk diagnosis pasti kanker ovarium ini dapat dilakukan
dengan pemeriksaan penanda tumor Cancer Antigen 125 (CA-125),pemeriksaan
penunjang untuk menegakkan kanker ovarium dapat dilakukan pemeriksaan darah
tepi, tes fungsi hati dan untuk pemeriksaan radiologik dapat dilakukan foto polos
abdomen,usg abdomen dapat juga dilakukan CT scan abdomen pelvis.
Penatalaksanaan tumor ovarium dapat dengan pembedahan, terapi radiasi dan
kemoterapi,dan setiap pelaksanaannya tergantung pada penyebaran kanker.
Gusti Agung Sinta Shakuntala , S.Ked , dr. Lie Adityo Hansen, Sp. rad
1 2
Background: Ovarian tumor is one of the neoplasms were found in the system
genitalia of women . Ovarian tumor categorized into three groups , there are tumor
benign , bordeline , and the tumor is malignant . Ovarian tumor estimated 30% of the
entire cancer in the genitalia system . 80% tumor benign more often encountered in
the age of 20-45 years, borderline tumor was found at the age of which is old , and the
tumor is malignant generally between the age of 45 years and 65 years . According to
the World Health Organization (WHO), ovary cancer is cancer the fourth most
commonly found in women in the whole world after cancer of the cervix , breast ,
colorectal , and corpus uteri. In Indonesia cancerous ovarian occupy sequence to the
six most of malignancy in women after carcinoma of the cervix, breast,colorectal , skin
and lymphoma
Purpose : The purpose of this paper is to report a case of "ovarian tumor" in a female
patient aged 86 years at Bethesda Hospital Yogyakarta
Description of the case : A woman aged 86 years came with complaints of pain
abdomen, stomach felt hard and feels full , already 2 months experiencing complaints,
the current BAB, feces were issued slightly colored black and mushy, when in the
content of food, pain in the stomach increases. History of the disease is abdominal
pain and are already in the given treatment but does not improve, there is no history
of symptoms similar from family, and no there is a history of allergies. Signs of vital
blood pressure is 110/80 mm Hg, pulse 88 times per minute with a frequency of 20
times per minute, and the temperature of the body of 37.2 C. Examination of physical
o
abdomen was not there distended stomach, the walls of the stomach sociable ,
palpation is not exist and the mass of tumor is not palpable to clear . Do examination
USG Abdomen there are tumors measuring less over 5 cm in the ovary , there ascites
are massive and in the liver there are multiple nodules that leads to the metastasis of
tumor
Conclusions : Ovarian Tumor is one of the neoplasms were found in the system
genitalia of women . For a definite diagnosis of ovarian cancer , this can be done by
examining the tumor marker Cancer Antigen 125 (CA-125), supporting examinations
to establish ovarian cancer can be performed peripheral blood examination , liver
function tests and for radiological examination can be done plain abdominal photos ,
abdominal ultrasound can also be done. An abdominal pelvic CT scan was performed .
Treatment of ovarian tumors can be with surgery , radiation therapy and
chemotherapy, and each implementation depends on the spread of cancer .
Deskripsi Kasus
Seorang wanita usia 86 tahun datang dengan keluhan nyeri perut,perut teraba
keras dan terasa penuh ,sudah 2 bulan mengalami keluhan,perut sering mules,saat
BAB,tinja yang dikeluarkan sedikit berwarna hitam dan lembek,apabila di isi
makanan,nyeri di perut bertambah.Riwayat penyakit terdahulu sakit perut dan sudah
di berikan pengobatan namun tidak membaik,tidak ada riwayat gejala serupa pada
keluarga,dan tidak ada riwayat alergi.Tanda-tanda vital tekanan darah 110/80
mmHg, denyut nadi 88 kali per menit dengan frekuensi 20 kali per menit, serta suhu
tubuh 37,2 oC. Pemeriksaan fisik abdomen tidak terdapat distensi perut,dinding perut
supel, nyeri, tekan tidak ada dan massa tumor tidak teraba dengan jelas . Dilakukan
pemeriksaan USG Abdomen terdapat masa tumor berukuran kurang lebih 5 cm pada
ovarium, terdapat asites yang masif dan pada hepar terdapat multiple nodul yang
mengarah pada metastase dari tumor
Pembahasan
5) Terjadi mutasi Gen BReast Cancer (BRCA) atau gen penyebab kanker
ovarium yaitu Gen BRCAI atau BRCA2.
Menurut Padila (2015) penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti,
akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium,
diantaranya adalah:
2) Hipotesis androgen
2) Merokok
3) Alkohol
7) Nulipara
8) Infertilitas
9) Menstruasi dini
Menurut Pradipta (2018) berdasarkan tipe selnya kanker ovarium dapat dibagi
menjadi:
1) Tipe epitel
Tipe yang paling sering pada neoplasma ovarium. Tumor epitel ovarium
dapat bersifat jinak, ganas atau borderline. Tumor epitel borderline mempunyai
gambaran sitologis dari keganasan akan tetapi tidak terjadi invasi ke stroma
ovarium. Sebanyak 75% dari tipe borderline muncul pada stadium awal dan
ditemukan pada decade 4 hingga 5. Terdapat lima subtype dari tumor epitel,
yaitu serosa, musin, endometroid, clear cell dan tumor brenner. Selain itu, tipe
epitel ovarium juga dapat disebabkan karena metastasis kanker lain, seperti
payudara, kolon, gaster, dan pankreas.
2) Tipe nonepitel
b) Tipe sex cord-stromal cell, misalnya tumor sel granulosa, tumor Sertoll-
Leyding dan sebagainya.
Tipe Tumor
Variasi Benigna (Jinak) Maligna (Ganas)
Komponen Kistik Massa jaringan lunak yang besar dengan
nekrosis
Ketebalan dinding Tipis (<3mm) Tebal
Struktur Melekat Proyeksi papiler
Asites Tidak ada Asites peritoneal, anterior hingga uterus
Lainnya Menempel pada peritoneal, invasive ke
dinding pelvis, adenopati
Menurut Padila (2015) gejala umum pada kanker ovarium bervariasi dan tidak
spesifik. Gejala pada kanker ovarium stadium awal terdiri dari :
1) Haid tidak teratur
3) Menoragia
5) Menopause dini
7) Dyspepsia
9) Sering berkemih
10) Flatulens
Diskusi Kasus
Kesimpulan
Tumor ovarium merupakan salah satu neoplasma yang dijumpai pada sistem
genitalia wanita. Tumor ovarium dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu
tumor jinak, bordeline, dan tumor ganas. Tumor ovarium diperkirakan 30%
dari seluruh kanker pada sistem genitalia wanita.Sebanyak 80% tumor jinak
lebih sering dijumpai pada usia 20-45 tahun, tumor borderline dijumpai pada
usia yang lebih tua, dan tumor ganas umumnya antara usia 45 tahun dan 65
tahun Diagnosis penderita kanker ovarium dilakukan dengan anamnesis
lengkap serta pemeriksaan fisik Dan juga untuk diagnosis pasti kanker
ovarium ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan penanda tumor Cancer
Antigen 125 (CA-125) untuk jenis kanker ovarium epitel, untuk jenis tumor sel
germinal dapat dilakukan pemeriksaan Lactate Dehydrogenase (LDH) dan
Alpha Fetoprotein (AFP) sedangkan, untuk jenis tumor stroma dapat dilakukan
pemeriksaan inhibin. Selain itu pemeriksaan penunjang untuk menegakkan
kanker ovarium dapat dilakukan pemeriksaan darah tepi, tes fungsi hati, tes
fungsi ginjal, serta biokimia darah lainnya, untuk pemeriksaan radiologik
dapat dilakukan foto paru-paru untuk mengevaluasi apakah kanker ovarium
telah mengalami metastasis ke paru-paru, dapat juga dilakukan CT scan
(Computed Tomography – Scanner) abdomen pelvis Penatalaksanaan kanker
ovarium dengan pembedahan, meliputi ororferektomi (eksisi ovarium),
histerosalpingo-ooforektomi, eksisi semua penyakit intra-abdomen, Untuk
terapi radiasi dan kemoterapi, setiap pelaksanaannya tergantung pada
penyebaran kanker.
Daftar Pustaka
1. American Cancer Society. (2014). Lung Cancer Prevention and Early Detection.
American Cancer Society. Di akses 16 Juni 2021 dari
http://cancer.org/content/dam/
4. Ester SC. (2005). The Breast. Dalam: Kumar V, Abbas AK, Fausto N, editor.
Robbins and cotran pathologic basis of disease. Edisi ke-7. Philadelphia:
Elsevier;
10.Rahmawati, H., ER, D., & Pakasi, R. D. (2012). Kanker Ovarium Disgerminoma.
Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, 19, 51–55.
12. Serov, S. F, Scully, Robert Edward, Sobin, Leslie H & World Health
Organization. (1973). Histological typing of ovarian tumours / S. F. Serov, R. E.
Scully, in collaboration with L. H. Sobin and pathologists in ten countries.
World Health Organization. https://apps.who.int/iris/handle/10665/41529