Anda di halaman 1dari 14

A.

Definisi Pasar
Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjualan lebih dari satu
baik yang disebut pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plaza, pusat
perdagangan maupun sebutan lainnya. Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan
dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, badan usaha milik negara dan
badan usaha milik daerah termasuk kerjasama dengan swasta serta tempat usaha berupa
toko dan kios yang dimiliki atau dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya
masyarakat atau koperasi dengan usaha sekala kecil, modal kecil dan dengan proses jual
beli barang dengan melalui tawar-menawar
Jika dikelompokkan menurut cara transaksinya, maka jenis pasar dibedakan
menjadi pasar tradisional dan pasar modern, yaitu:
a. Pasar Tradisional
Pasar tradisional dalah pasar yang bersifat tradisional, di mana para
penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung.
Barangbarang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang-
barang kebutuhan pokok.
Manusia telah mengenal dan melakukan kegiatan jual beli sejak mengenal
peradaban sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan. Dalam kegiatan jual beli,
keberadaan pasar merupakan salah satu hal yang paling penting karena
merupakan tempat untuk melakukan kegiatan tersebut selain menjadi salah
satu indikator paling nyata kegiatan ekonomi masyarakat di suatu wilayah.
Di Indonesia, keberadaan pasar tradisional bukan semata urusan ekonomi
tetapi lebih jauh kepada norma, ranah budaya, sekaligus peradaban yang
berlangsung sejak lama di berbagai wilayah di Indonesia. Bisnis ritel diartikan
sebagai usaha penjualan barang secara eceran, bertindak sebagai penyalur
barang-barang dari pihak produsen kepada konsumen akhir melalui berbagai
tipe gerai, seperti kios, pasar, departemen store, butik, termasuk sistem
pengiriman barang, dan lainlain. Di Indonesia sendiri, Asosiasi Pengusaha
Ritel Indonesia (Aprindo) membagi jenis bisnis ritel menjadi dua macam,
yaitu ritel modern dan ritel tradisional.
Aktivitas jual beli dilakukan oleh antar manusia karena mereka tidak dapat
mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri. Keberadaan pasar merupakan salah
satu hal yang paling penting dalam jual beli, karena pasar merupakan tempat
untuk melakukan kegiatan tersebut. Awal mula munculnya pasar di Indonesia
berbentuk pasar tradisional. Dinamakan pasar tradisional karena sistem yang
digunakan masih menggunakan cara-cara manual seperti proses jual beli yang
dilakukan harus menggunakan uang tunai, pembeli bertemu langsung dengan
penjual, dan berlaku sistem tawar menawar. Pasar tradisional dikelola oleh
pemerintah kabupaten atau kota dan tidak dikelola oleh pedagang.
Pengertian tradisional menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah
bersifat turun temurun. Jadi dapat disimpulkan bahwa Pasar tradisional
berkaitan dengan suatu tradisi, kata tradisi dalam percakapan sehari-hari
sering dikaitkan dengan pengertian kuno atau sesuatu yang bersifat luhur
sebagai warisan nenek moyang, tradisi pada intinya menunjukkan bahwa
hidupnya suatu masyarakat senantiasa didukung oleh tradisi, namun tradisi itu
bukanlah statis. Arti paling dasar dari kata tradisi adalah sesuatu yang
diberikan atau diteruskan dari masa lalu ke masa kini.
Pasar tradisional ternyata mempunyai kapasitas yang kuat untuk bertahan
pada situasti ekonomi makro yang tidak menentu, dan tidak terpuruk seperti
aktivitas ekonomi formal atau aktivitas ekonomi yang berskala besar, pasar
telah berfungsi sebagai jaring penyelamat dan penyedia lapangan kerja bagi
sebagian masyarakat. Pada sisi yang lain pasar menyediakan kebutuhan sehari
hari dalam jumlah, jenis dan harga yang beragam sehingga sesuai dengan
keadaan keuangan yang tidak menentu dari masyarakat pada saat krisis.
Beberapa pasar menyediakan komoditas dan layanan yang menjadi bagian
idengtitas kota atau wilayahnya. Dari sudut kepentingan pemerintah daerah,
pasar memberikan pemasukan yang menerus dan langsung kepada kas
pemerintah daerah.
Dari sisi sejarah pasar adalah penggerak utama, karena di pasar itulah
kemudian berkembang pola-pola landasan susunan ekonomi masyarakat.
Berbeda dengan pasar modern, pasar tradisional sejatinya memiliki
keunggulan bersaing alamiah yang tidak dimiliki secara langsung oleh pasar
modern. Lokasi yang strategis, area penjualan yang luas, keragaman barang
yang lengkap, harga yang rendah, sistem tawar menawar yang menunjukkan
keakraban antara penjual dan pembeli merupakan keunggulan yang dimiliki
oleh pasar tradisional. Namun, selain menyandang keunggulan alamiah, pasar
tradisional memiliki berbagai kelemahan yang telah menjadi karakter dasar
yang sangat sulit diubah. Faktor desain dan tampilan pasar, atmosfir, tata
ruang, tata letak, keragaman dan kualitas barang, promosi penjualan, jam
operasional pasar yang terbatas, serta optimalisasi pemanfaatan ruang jual
merupakan kelemahan terbesar pasar tradisional dalam menghadapi
persaingan dengan pasar modern.
Barang yang dijual dipasar tradisional umumnya barang-barang lokal dan
ditinjau dari segi kualitas dan kuantitas, barang yang dijual di pasar tradisional
dapat terjadi tanpa melalui penyortiran yang kurang ketat. Dari segi kuantitas,
jumlah barang yang disediakan tidak terlalu banyak sehingga apabila ada
barang yang dicari tidak ditemukan di satu kios tertentu, maka dapat dicari ke
kios lain. Rantai distribusi pada pasar tradisional terdiri dari produsen,
distributor, sub distributor, pengecer, konsumen. Kendala yang dihadapi pada
pasar tradisional antara lain system pembayaran ke distributor atau sub
distributor dilakukan dengan tunai, penjual tidak dapat melakukan promosi
atau memberikan diskon. Pedagang di pasar tradisional hanya bisa
menurunkan harga barang yang kurang diminati konsumen. Selain itu, dapat
mengalami kesulitan dalam memenuhi berkelanjutannya barang, lemah dalam
penguasaan teknologi dan menejemen sehingga melemahkan daya saing.
Gambar 1 Pasar Namdaemun, Korea Selatan merupakan contoh Pasar
Tradisional

Gambar 2 Pasar Mama-mama, Papua merupakan contoh Pasar


Tradisional yang ada di Indonesia
b. Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern, di mana barang-barang
yang diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Tempat
berlangsungnya pasar ini adalah mall, plaza, dan tempattempat modern
lainnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia terus
mengalami perkembangan, pasar tradisional sebagai tempat untuk memenuhi
kebutuhan manusia tidak lagi sepenuhnya bisa melayani masyarakat, manusia
menginginkan kemudahan dan fasilitas pelayanan yang lebih, keadaan ini
menyebabkan munculnya pasar modern. Pasar modern atau toko modern
adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang
secara eceran yang berbentuk Minimarket, Supermarket, dan grosir. Sistem
pelayanan mandiri ini merupakan sistem dimana pengelolaan kegiatan
penjualan dilakukan oleh pihak pengusaha sendiri dan pemerintah baik pusat
maupun daerah tidak ikut campur dalam pengelolaannya.
Pada dasarnya, ritel modern merupakan hasil perkembangan dari ritel
tradisional yang menyesuaikan dengan perubahan pola hidup masyarakat,
teknologi, serta kondisi perekonomian sehingga tampak lebih modern, baik
dalam hal pelayanan, bangunan, fasilitas, sistem penjualan, termasuk kuantitas
barang yang dijual. Salah satu ritel modern yang dimaksud adalah minimarket.
Sedangkan ritel tradisional yang dimaksud disini adalah pedagang tradisional
atau pedagang kecil.
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar
jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan
pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang, berada dalam
bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri swalayan atau dilayani
oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan
seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual
adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah
pasar swalayan dan minimarket.
Barang yang dijual di pasar modern memiliki variasi jenis yang beragam.
Selain menyediakan barang lokal, pasar modern juga menyediakan barang
impor. Barang yang dijual mempunyai kualitas yang relatif lebih terjamin
karena melalui penyeleksian yang ketat sehingga barang yang tidak memenuhi
persyaratan klasifikasi akan di tolak dari segi kuantitas, pasar modern
umumnya mempunyai persediaan barang di gudang yang terukur dari segi
harga, pasar modern memiliki label harga yang pasti, pasar modern juga
mmberikan pelayanan yang baik dengan adanya pendingin udara yang sejuk,
suasana nyaman dan bersih, barang perkategori mudah dicapai dan relatif
lengkap, informasi produk tersedia melalui mesin pembaca, adanya keranjang
belanja atau keranjang dorong serta ditunjang adanya kasir dan pramuniaga
yang bekerja secara profesional, rantai distribusi pada pasar ini adalah
produsen, distributor, pengecer atau konsumen.
Dalam pasar modern penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara
langsung. Pembeli melihat label harga yang tercantum dalam bar code, berada
dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri atau dilayani
oleh pramuniaga. Barang- barang yang dijual, selain bahan makanan seperti:
buah, sayuran, daging, sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah
barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah pasar
swalayan dan minimarket.

Gambar 3 Pasar Laboqueria, Spanyol merupakan contoh pasar modern

Gambar 4 Pasar Bumi Serpong Damai (BSD), Tanggerang merupakan contoh


pasar modern yang ada di Indonesia
B. Syarat-syarat pasar
Di dalam pasar terdapat penjual dan pembeli yang melakukan suatu transaksi,
yaitu suatu kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Suatu transaksi memiliki syarat yang
semuanya harus dipenuhi, yaitu:
1. Adanya penjual dan pembeli.
2. Adanya barang dan jasa yang diperjualbelikan.
3. Adanya interaksi antara penjual dan pembeli (transaksi jual beli).
4. Adanya media atau tempat untuk interaksi penjual dan pembeli.

C. Faktor-faktor yang menentukan struktur pasar,


1) Jumlah penjual atau produsen
Jumlah produsen akan menentukan jumlah penjual dalamsuatu industri atau pasar.
Semakin banyak produsen yang memproduksi barang yang sama maka akan semakin
keras persaingan dalam pasar. Hal ini akan mendorong produsen bekerja secara
efisien, atau kualitas produknya semakin unggul. Meskipun produk yang dihasilkan
sama tetapi orang dapat membedakan karena merek, kualitas atau hestanto.web.id
kemasan. Struktur pasar yang demikian ini tetap dalam persaingan yang sering disebut
persaingan monopolistik. Jika dalam pasar hanya ada satu penjual merupakan pasar
monopoli. Disamping itu jika dalam pasar untuk barang tertentu terdapat cukup
banyak produsen disebut struktur pasar oligopoli.

2) Jenis atau sifat barang yang dihasilkan perusahaan


Jenis atau sifat barang yang dihasilkan oleh perusahaan juga akan menentukan
struktur pasar. Misalkan barang yang dihasilkan sama dan homogen atau berbeda dan
tidak dapat diganti dengan produk yang dihasilkan oleh produsen lain.
Jenis-jenis Struktur Pasar :
Dalam perekonomian, bentuk-bentuk pasar dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu
pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar persaingan monopolistis, dan pasar
oligopoli (Sadono, 1994 dalam Dirlanudin, 2008).
- Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna di dalam teori ekonomi mikro pada umumnya
adalah suatu pasar yang ditandai oleh tidak adanya sama sekali persaingan yang
bersifat pribadi diantara perusahaan-perusahaan individu yang ada didalamnya.
Berikut adalah ciri-ciri pasar persaingan sempurna:
Jumlah penjual dan pembeli masing-masing banyak dan mereka masing-masing
bertindak sebagai penerimaharga. Jenis barang yang diperjualbelikan bersifat
homogen (sama).Adanya kebebasan bagi penjual dan pembeli untuk keluar masuk
pada bidang usaha atau pasar barang yang bersangkutan. Setiap pembeli dan
penjual memiliki pengetahuan yang sempurna tentang keadaan pasar.
Adanya mobilitas sumber daya yang ada secara sempurna, artinya pembeli mudah
untuk mendapatkan sumber daya produksi.
Pada pasar yang bersaing sempurna terdapat kebebasan keluar masuk
dalam pasar atau industri. Seorang produsen yang memandang bahwa dalam pasar
suatu produk menguntungkan, iya bebas memasuki pasar tanpa ada rintangan
apapun. Tantangan yang dihadapi adalah harus berani bersaing. Jika keuntungan
yang diperoleh merupakan keuntungan yang cukup baik menurut pandangan
mereka, maka mereka tetap dalam pasar.

Sebagai implikasi adanya kebebasan keluar masuk pasar atau industri,


adalah adanya kebebasan untuk mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang
dimiliki (modal, tenaga kerja, dan sebagainya). Dalam pasar persaingan sempurna
tidak diperlukan promosi, karena penjual dan pembeli relatif banyak.

- Pasar Monopoli
Pengertian monopoli murni adalah suatu pasar hanya ada satu penjual atau
produsen yang tidak ada substitusinya. Struktur pasar yang demikian ini di mana
hanya ada satu penjual atau produsen tidak dipengaruhi harga dan produk dari
produsen lain. Pasar monopoli adalah suatu pasar yang mempunyai ciri-ciri yaitu
hanya ada satu penjual, tidak ada penjual lain yang menjual output yang dapat
mengganti secara baik (close subtitute) output yang dijual monopolis, ada
halangan (baik alami maupun buatan) bagi perusahaan lain untuk memasuki
pasar.

- Pasar Persaingan Monopolistik


Model pasar persaingan monopolistis dibandingkan dengan model pasar
persaingan sempurna atau monopoli relatif masih baru. Ciri-cirinya adalah di
pasar terdapat cukup banyak penjual dan juga pembeli, produk yang dihasilkan
produsen heterogen, terdapat kebebasan bagi perusahaan untuk masuk dan keluar
dari pasar, dalam batas-batas tertentu produsen dapat mempengaruhi harga
(meskipun tidak sekuat monopoli), dan diperlukan promosi untuk memperluas
pasar .

- Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli yaitu pasar yang terdiri dari beberapa produsen saja,
namun ada kalanya pasar oligopoli terdiridari dua perusahaan saja, yang
dinamakan duopoli (Sukirno, 2000). Dalam pasar oligopoli tidak terdapat
keseragaman dalam sifat-sifat berbagai industri. Sebagian perusahaan
menghasilkan barang yang sangat bersamaan, tetapi ada pula perusahaan-
perusahaan yang menghasilkan barang berbeda corak. Biasanya struktur industri
dalam pasar oligopoli terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai
sebagian besar pasar oligopoli, antara 70% sampai 80% dari seluruh nilai
penjualan. Ciri-ciri pasar ologopoli yaitu jika dalam pasar hanya terdapat dua
penjual disebut duopoly, jika produk yang dijual homogen disebut pure
poligopoly, jika produk yang dijual hestanto.web.id adalah berbeda disebut
differentiated oligopoly, kemungkinan produsen baru dapat masuk dalam pasar
atau industri, dan kemudian masuknya produsen tersebut tidak sulit seperti
monopoli dan tindakan seorang produsen dalam pasar oligopoli akan
mempengaruhi produsen lain.

- Pasar Tradisional
Menurut Laksono yang dimaksud sebagai pasar tradisional adalah pasar
yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah. Pemerintah daerah, Swasta, Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) termasuk
kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los, dan tenda
yang dimiliki/dikelola pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat, atau
koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil, dan dengan proses jual beli
barang dagangan melalui tawar menawar

Secara umum, pasar mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai sarana distribusi,
pembentukan harga, dan sebagai tempat promosi.
1. Pasar Sebagai Sarana Distribusi
Pasar sebagai sarana distribusi, berfungsi memperlancar proses penyaluran barang
atau jasa dari produsen ke konsumen. Dengan adanya pasar, produsen dapat
berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menawarkan
hasil produksinya kepada konsumen. Pasar dikatakan berfungsi baik jika kegiatan
distribusi barang dan jasa dari produsen ke konsumen berjalan lancar. Sebaliknya,
pasar dikatakan tidak berfungsi baik jika kegiatan distribusi seringkali macet.

2. Pasar Sebagai Pembentuk Harga


Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Di pasar tersebut
penjual menawarkan barang atau jasa kepada pembeli. Pembeli yang
membutuhkan barang atau jasa akan berusaha menawar harga dari barang atau
jasa tersebut, sehingga terjadilah tawar - menawar antara kedua belah pihak.
Setelah terjadi kesepakatan, terbentuklah harga. Dengan demikian, pasar
berfungsi sebagai pembentuk harga.

Harga yang telah menjadi kesepakatan tersebut, tentunya telah diperhitungkan


oleh penjual dan pembeli. Penjual tentu telah memperhitungkan laba yang
diinginkannya, sedangkan pembeli telah memperhitungkan manfaat barang atau
jasa serta keadaan keuangannya
3. Pasar Sebagai Sarana Promosi
Pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat memperkenalkan dan
menginformasikan suatu barang atau jasa tentang manfaat dan keunggulan pada
konsumen. Promosi dilakukan untuk menarik minat pembeli terhadap barang atau
jasa yang diperkenalkan. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara
lain, memasang spanduk, menyebarkan brosur, pameran dan sebagainya.

Banyaknya cara promosi yang dilakukan oleh produsen, membuat konsumen


lebih selektif dalam memilih barang yang akan dibeli. Biasanya produsen yang
menawarkan barang dengan harga murah dan kualitasnya bagus akan menjadi
pilihan konsumen.

6 Perbedaan Pasar Tradisional dan Pasar Modern

1. Kondisi produk
Berbagai produk yang dijual di pasar tradisional dianggap masih fresh dan baru.
Berbeda dengan pasar modern yang produknya sudah tersimpan lama. Beberapa
produk yang dimaksud adalah sayuran, buah hingga daging. Namun, produk-
produk yang dijual di pasar modern sejatinya beraneka ragam dan lengkap.

2. Solidaritas antar penjual


Tidak ada monopoli dagang yang terjadi di pasar tradisional. Sedangkan, para
pedagang di pasar modern saling mengadakan promosi barang dan persaingan
yang sangat terlihat. Penjual di pasar tradisional pun berasal dari berbagai daerah.

3. Harga jual produk

Kamu tidak akan menemukan harga pasti di pasar tradisional. Setiap penjual akan
menawarkan harga jual masing-masing yang berbeda satu sama lain. Sedangkan,
pasar modern pasti menawarkan harga pasti yang tidak akan berubah.

4. Fasilitas dan kebersihan


Tentunya fasilitas di kedua jenis pasar ini cukup berbeda. Pasar modern berada di
tempat ber-AC dan memiliki petugas kebersihan yang selalu siaga. Sedangkan,
pasar tradisional cenderung berada di tempat terbuka dan identik dengan bau
ataupun kotor. Tetapi sebenarnya pasar tradisional juga mulai berbenah dan
makin baik.

5. Sistem jual beli


Sistem jual beli di kedua jenis pasar ini pun berbeda. Kemampuan tawar menawar
harus kamu keluarkan saat berbelanja di pasar tradisional. Sedangkan, pasar
modern memiliki harga pasti yang bikin kamu gak perlu tawar menawar lagi.

6. Jam buka pasar

Pasar tradisional umumnya dapat kamu temukan di berbagai tempat dan pada
waktu kapanpun. Bahkan jam 2 pagi pun kamu bisa berbelanja ke pasar
tradisional lho! Kalau pasar modern tertib dengan waktu buka dari siang hingga
malam hari. Sekitar jam 22.00, pasar modern sudah tutup.

DAFPUS
Binus. 2020. Faktor-faktor Yang Menentukan Struktur Pasar. Berasal dari,
https://bbs.binus.ac.id/business-creation/2020/10/faktor-faktor-yang-
menentukan-struktur-pasar/ . Diakses pada 22 Agustus 2021
Budiono Marihan, Minimarket vs Pasar Tradisional: Neoliberalisme di Era Ekonomi
Pancasila, Majalah Otonom, Edisi I/September 2013, Jakarta, hlm. 22.
Dewi Azimah, Kontribusi Pasar Tradisional dan Pasar Modern Terhadap Pendapatan
Asli Daerah Kota Semarang Tahun 2011, Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 2,
Nomor 2, Tahun 2013, Fisip Undip, Semarang, 2013, hlm. 1, diakses : 25 Juni
2018, 15.03 WIB.
Ifah Chasanah, Keberadaan Pasar Tradisional Wage Wadas Lintang Sebagai Pusat
Kegiatan Ekonomi, Sosial, Dan Budaya Masyarakat Wadaslintang Kabupaten
Wonosobo Tahun 1998-2005, Fakultas Ilmu Sosisl, semarang , Universitas
Negeri Semarang, 2007, hlm.3.
Kementrian Pekerjaan Umum, Kajian Modernisasi Pengelolaan Pasar Tradisional
Berbasis Modal Sosial, Puslitbang Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
Kementrian Pekerjaan Umum, Jakarta, 2011, hlm. 1.
Litbang Kab. Pati, Eksistensi Pasar Tradisional Ditengah Pesona Pasar Modern,
www.litbang.patikab.go.id , posting: Selasa, 14 Juni 2011, diakses: 1 Juli 2018,
14:16 WIB.
Pasal 1 butir 1 Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern.
Rahadi Wasi Bintoro, Aspek Hukum Zonasi Pasar Tradisional dan Pasar Modern,
Jurnal Dinamika Hukum, Vol. 10, No. 3 edisi September 2010.
Yoga Setiawan, Gambaran Umum Pasar Tradisional, www.yogas09.student.ipb.ac.id ,
posting: 22 Mei 2011, diakses: 20 Juni 2018, 12:22 WIB
Reni Yuliviona Ph.D.2018. Peran dan Fungsi serta perbadaan pasar tradisional dan pasar
modern. Diakses pada tanggal 22 agustus 2021. dari
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/en/article/700-peran-dan-fungsi-pasar-
dalam-perekonomian
Gambar pasar tradisional

Gambar pasar modern

Anda mungkin juga menyukai