Hubungan Asupan Gizi Tinggi Fundus Uteri 340baa21
Hubungan Asupan Gizi Tinggi Fundus Uteri 340baa21
BAYI LAHIR
HUBUNGAN ASUPAN GIZI, TINGGI FUNDUS UTERI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN
BERAT BAYI LAHIR
Faradina Aghadiati1
1
Program Studi S1 Gizi, Universitas Adiwangsa Jambi
e-mail: *1faradinaaghadiati@gmail.com
ABSTRAK
Berat bayi lahir (BBL) merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir yang sehat
dan cukup bulan. Salah satu faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir adalah asupan zat gizi dan
tinggi fundus uteri, tingkat pendidikan ibu dan, status ekonomi. Asupan gizi yang kurang akibat
kekurangan energi dan protein dapat mempengaruhi pertumbuhan linier bayi selama dalam
kandungan. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan asupan energi, protein, tinggi fundus
uteri, tingkat pendidikan ibu dan status ekonomi dengan berat bayi lahir. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional.
Sampel pada penelitian ini adalah 114 ibu hamil yang bertempat tinggal di Kota Yogyakarta. Hasil uji
statistik membuktikan ada hubungan yang signifikan antara asupan energi, protein dan tinggi fundus
uteri dengan berat bayi lahir (p < 0.05). Tidak ada hubungan yang signifikan tingkat pendidikan ibu
dan status ekonomi dengan bayi lahir (p > 0.05). Kesimpulan penelitian bahwa ibu hamil dengan
asupan energi, protein cukup dan tinggi fundus normal cenderung melahirkan bayi dengan berat lahir
normal. Tingkat pendidikan ibu dan status ekonomi belum tentu mempengaruhi berat bayi lahir.
Kata Kunci : Asupan gizi, berat bayi lahir, sosio ekonomi, tinggi fundus
Abstract
The birth weight (BW) are utilized as indicators of the healthy and term newborns. One factor
involved in influencing the weight of a newborn is nutrient intake, fundal height, education level and
economic status. Insufficient nutritional intake due to lack of energy and protein can affect the baby's
linear growth during pregnancy. This study aims to analyze the relationship between the energy,
protein intake, fundDO KHLJKW HGXFDWLRQ OHYHO RI PRWKHU¶V DQG HFRQRPLF VWDWXV with the birth weight.
The research method was an analytic observational study utilized a cross sectional approach. The
samples were 114 pregnant mother¶s living in the city of Yogyakarta. The statistical results of this
study proved a significant relationship between energy, protein intake, and fundal height with birth
weight (p < 0.05). There was no significant relationship between education level of the mother and
economic status with birth weight (p > 0.05). The concludes of this study pregnant mothers with
sufficient energy, protein intake and normal fundal height tended to give birth to newborns with normal
birth weight. Education level of pregnant PRWKHU¶V DQG HFRQRPLF VWDWXV ZRXOG QRW QHFHVVDrily affect
the weight of a newborns.
1
SCIENTIA JOURNAL
VOL 8 NO 1 MEI 2019
HUBUNGAN ASUPAN GIZI, TINGGI FUNDUS UTERI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN BERAT
BAYI LAHIR
339
SCIENTIA JOURNAL
VOL 8 NO 1 MEI 2019
HUBUNGAN ASUPAN GIZI, TINGGI FUNDUS UTERI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN BERAT
BAYI LAHIR
dalam vaginal toucher (vt) untuk sering diabaikan, yaitu tinggi fundus uteri
mengetahui penurunan bagian terendah ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini adalah
[8]. untuk mengetahui hubungan asupan gizi
Tinggi fundus uteri dan asupan gizi (energi dan protein), tinggi fundus uteri,
ibu hamil berpengaruh terhadap berat bayi pendidikan ibu dan status ekonomi
lahir dan erat hubungannya dengan keluarga dengan berat bayi lahir.
tingkat kesehatan bayi dan angka
kematian bayi. Angka kematian ibu dan METODE PENELITIAN
bayi, serta kejadian bayi dengan berat
badan lahir rendah (BBLR) yang tinggi Metode yang digunakan dalam
pada hakekatnya juga ditentukan oleh penelitian ini adalah observasional
status gizi ibu hamil. Ibu hamil dengan analitik dengan menggunakan
status gizi buruk atau mengalami KEK pendekatan cross sectional study.
(kurang energi kronis) cenderung Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan,
melahirkan bayi BBLR yang dihadapkan mulai Juli ± Agustus 2018 di RSKIA Kota
pada risiko kematian yang lebih besar Yogyakarta.
dibanding dengan bayi yang dilahirkan Populasi penelitian ialah Ibu hamil
oleh ibu dengan berat badan yang normal yang berusia antara 20 - 35 tahun
[9]. sebanyak 141 ibu hamil. Cara
Tingkat pendidikan sangat pengambilan sampel menggunakan teknik
mempengaruhi pola pikir salah satu Purposive sampling dengan memilih
masyarakat. Tingginya pendidikan subjek berdasarkan kriteria spesifik yang
masyarakat menjadi penunjang dalam dietapkan peneliti. Kriteria inklusi meliputi
mempermudah untuk mencerna informasi : Ibu hamil yang bersedia ikut dalam
yang diterima untuk dapat dimengarti penelitian, ibu hamil yang memasuki Hari
termasuk untuk menyebar luaskan Perkiraan Lahir (HPL) ±1 Minggu, usia Ibu
program penurunan angka kematian bayi 20 ± 35 tahun, tinggi Ibu > 150 cm. Kriteria
dengan menekan angka kejadian BBLR. Eksklusi meliputi : adanya kehamilan
Pekerjaan yang ditanggung oleh ibu hamil ganda, adanya penyakit penyerta
dapat memberikan peluang besar untuk kehamilan ( diabetes melitus, hipertensi,
terjadinya persalinan dengan BBLR. anemia).
Keadaan yang demikian terutama terjadi Data yang dikumpulkan meliputi :
pada sosial ekonomi yang rendah. Karakteristik sampel berupa usia
Sehingga diperlukan peran serta dari kehamilan, pendidikan ibu, pekerjaan ibu,
masyarakat terkait dalam upaya pendapatan keluarga denggan
meningkatkan pendidikan ibu hamil yaitu wawancara menggunakan kuesioner.
meningkatkan akses terhadap Asupan Gizi, dimana dalam penelitian ini
pemanfaatan pelayanan antenatal dan asupan yang diteliti adalah asupan energi
status gizi ibu selama kehamilan dengan dan protein dengan menggunakan food
memeriksakan kehamilannya di petugas recall, tinggi fundus uteri dan berat bayi
kesehatan [10]. serta panjang bayi lahir diukur oleh tenaga
Berdasarkan penelitian yang telah ahli. Asupan energi dan protein mengacu
ada sebagian besar hanya meneliti pada pada angka kecukupan gizi (AKG) ibu
faktor internal yang berfokus pada umur hamil trimester III. Tinggi fundus uteri
ibu, paritas, dan anemia pada ibu hamil, diklasifikasikan berdasarkan Acuan
masih ada faktor internal lain yang dapat Standar Internasional (Intergrowth, 2016)
mempengaruhi berat bayi lahir (BBL) yang dan berat bayi lahir dan panjang bayi lahir
340
SCIENTIA JOURNAL
VOL 8 NO 1 MEI 2019
HUBUNGAN ASUPAN GIZI, TINGGI FUNDUS UTERI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN BERAT
BAYI LAHIR
342
SCIENTIA JOURNAL
VOL 8 NO 1 MEI 2019
HUBUNGAN ASUPAN GIZI, TINGGI FUNDUS UTERI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN BERAT
BAYI LAHIR
343
SCIENTIA JOURNAL
VOL 8 NO 1 MEI 2019
HUBUNGAN ASUPAN GIZI, TINGGI FUNDUS UTERI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN BERAT
BAYI LAHIR
344
SCIENTIA JOURNAL
VOL 8 NO 1 MEI 2019
HUBUNGAN ASUPAN GIZI, TINGGI FUNDUS UTERI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN BERAT
BAYI LAHIR
dehidrasi, serta risiko kehamilan seperti Selain itu juga keluarga memberikan
berat bayi lahir rendah [32,33] motivasi ibu hamil untuk melakukan
Keadaan sosial ekonomi yang baik pemeriksaan kehamilan secara teratur
juga dapat menjamin kecukupan zat gizi minimal 4 kali selama kehamilannya ke
selama hamil untuk mendapatkan hasil tempat pelayanan terdekat dan
akhir janin yang optimal. Status ekonomi memotivasi agar mengkonsumsi makanan
yang rendah akan berdampak pada yang bergizi dan bervariasi sehingga
konsumsi bahan makanan dan asupan gizi dapat terpenuhi dengan baik.
pemanfaatan pelayanan kesehatan.
Selain itu, keadaan sosio-ekonomi yang
baik juga menjauhkan ibu hamil dalam DAFTAR PUSTAKA
keadaan stres yang dapat mengganggu 1. Depkes RI. 2010. Laporan
keseimbangan hormonal ibu [34]. Nasional Riset Kesehatan Dasar
Hasil penelitian yang tidak sesuai, (Riskesdas).Jakarta : Badan
dapat disebabkan karena indikator status
Penelitian dan Pengembangangan
ekonomi yang digunakan hanya satu Kesehatan Dasar
yakni pendapatan perbulan dengan acuan 2. Kosim, MS. 2008. Panduan
UMR. Sedangkan masih ada beberapa Manajemen Masalah Bayi Baru
hal yang turut mempengaruhi status Lahir. Jakarta: IDAI.
ekonomi seperti jumlah anggota keluarga 3. Anugraheni, HS. 2012. Faktor
yang tinggal satu rumah, jumlah Resiko Kejadian Stunting pada
pengeluaran per bulan yang tidak diamati Anak Usia 12-36 bulan di
oleh peneliti. Kecamatan Pati Kabupaten Pati.
Artikel Penelitian. Program Studi
KESIMPULAN DAN SARAN
Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Hasil uji statistik membuktikan ada Universitas Diponegoro.
hubungan yang signifikan antara asupan Semarang.
energi, protein dan tinggi fundus uteri 4. Arisman.2009. Gizi dalam Daur
dengan berat bayi lahir (p < 0.05). Tidak Kehidupan. Jakarta: EGC.
ada hubungan yang signifikan pendidikan 5. Supariasa, Bakri.B, Fajar, I. 2012.
ibu, dan status ekonomi dengan berat bayi Penilaian Status Gizi. Jakarta.
lahir (p > 0.05). Hal ini menyatakan bahwa EGC
ibu hamil dengan asupan energi, protein 6. Cesar G. V, Linda A, Caroline F,
cukup dan tinggi fundus normal Pedro C. H, Reynaldo M, Linda R,
cenderung melahirkan bayi dengan berat Harshpal S. S and for the Maternal
lahir normal, sedangkan tingkat and Child Undernutrition Study
pendidikan ibu dan status ekonomi Group. 2008. Maternal And Child
keluarga belum tentu mempengaruhi berat Undernutrition: Consequences For
bayi lahir. Adult Health And Human Capital.
Diharapkan kepada petugas Lancet. DOI: 10.1016/S0140-
kesehatan agar memberikan pelayanan 6736(07)61692-4.
kesehatan ibu hamil semenjak dini untuk 7. Cunningham FG. 2009. Fetal
mencegah kejadian berat bayi lahir growth and Development. William
rendah (BBLR) secara akurat dan Obstetrics, 23 ed. Mc Graw Hill
melakukan pengukuran antrpometri Companies Inc United States of
secara teliti untuk memantau status gizi. America.
345
SCIENTIA JOURNAL
VOL 8 NO 1 MEI 2019
HUBUNGAN ASUPAN GIZI, TINGGI FUNDUS UTERI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN BERAT
BAYI LAHIR
346
SCIENTIA JOURNAL
VOL 8 NO 1 MEI 2019
HUBUNGAN ASUPAN GIZI, TINGGI FUNDUS UTERI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN BERAT
BAYI LAHIR
347
SCIENTIA JOURNAL
VOL 8 NO 1 MEI 2019