Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dari waktu ke waktu
seiring dengan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Perkembangan
tersebut merupakan faktor penting yang dijadikan dasar dalam perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, karena pada akhirnya tujuan diciptakan
teknologi adalah untuk memenuhi atau mempermudah kebutuhan manusia
dalam melakukan aktivitas sehari-harinya. Hampir setiap kegiatan manusia
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, mulai dari kebutuhan sandang,
pangan maupun papan pasti menggunakan teknologi dalam proses
pembuatannya.
Sepeda motor merupakan teknologi yang memudahkan umat manusia
untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan lebih cepat tanpa
mengeluarkan banyak energi pemakainya. Sepeda motor yang dahulu dianggap
barang mewah yang hanya bisa dimiliki oleh kalangan bangsawan, kini seolah
menjadi kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Pendapat tersebut didasarkan
kepada masyarakat yang hampir selalu menggunakan sepeda motor di setiap
aktifitasnya. Bahkan beberapa pekerjaan tidak dapat berjalan tanpa adanya
sepeda motor.
Perkembangan jumlah kendaraan roda dua, diiringi dengan
berkembangnya teknologi yang disematkan pada kendaraan. Teknologi yang
disematkan tidak terlepas demi terciptanya kenyamanan dan keamanan dalam
berkendara. Penggunaan teknologi terkini pada sepeda motor tak sebatas pada
sektor engine semata, tapi juga di semua sektor lain seperti kelistrikan, dan
sasis sepeda motor. Contoh penerapan pada sektor engine adalah penggunaan
sistem injeksi yang diharapkan dapat dihasilkannya campuran udara-bahan
bakar yang ideal untuk proses pembakaran, sektor sasis salah satu
penerapannya adalah berupa penyematan teknologi Anti-Lock Braking System
(ABS) yang menghilangkan kemungkinan slip akibat menguncinya roda
kendaraan ketika pengemudi melakukan pengereman secara mendadak,

1
2

sedangkan untuk sektor kelistrikan yang mulai digunakan oleh produsen


sepeda motor adalah penggunaan teknologi pada starting system/sistem
penggerak mula yang dapat meminimalisasi atau bahkan menghilangkan suara
hentakan kasar yang biasa terjadi pada sistem penggerak mula konvensional,
salah satunya adalah teknologi Alternating Current Generator (ACG) Starter.
Sebuah kendaraan termasuk sepeda motor membutuhkan tenaga atau
energi dari luar untuk menghidupkan atau memutarkan engine dari keadaan
mati. Kebutuhan akan energi awal inilah yang menjadikan di setiap sepeda
motor dilengkapi dengan Sistem Penggerak Mula/Starting System untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Starting system terbagi menjadi dua cara, yaitu
dengan metode kick starter dan electric starter.
Kick Starter adalah cara mekanik dengan menggunakan tenaga dari
pengendara yang disalurkan melalui pedal kick starter. Tenaga dari pedal akan
diteruskan melalui poros dan roda gigi yang berkaitan dengan crankshaft
sehingga engine akan berputar untuk memulai kerja. Metode ini mempunyai
kelemahan yaitu dibutuhkannya tenaga yang besar ketika mengengkol pedal,
terlebih jika kendaraan mempunyai kapasitas engine besar.
Tenaga awal yang besar tersebut dapat diatasi dengan cara yang kedua,
yaitu dengan electric starter. Cara ini membutuhkan sebuah motor listrik yang
akan memberikan tenaga awal dengan cara merubah energi listrik dari baterai
menjadi energi gerak sehingga bisa memutarkan crankshaft untuk memulai
kerja engine. Electric Starter banyak digunakan pada sepeda motor karena
pengendara tidak perlu mengeluarkan tenaga yang besar saat menggunakannya,
cukup dengan menekan switch starter untuk memulai kerja engine. Pengendara
wanita pun yang biasanya kesulitan dalam menghidupkan kendaraan dengan
kick starter akan lebih mudah untuk menghidupkan kendaraan dengan
menggunakan electric starter ini.
Motor listrik yang digunakan di dalam electric starter pada umumnya
adalah motor listrik yang menggunakan arus Direct Current (DC)/searah,
karena listrik yang digunakannya bersumber dari baterai kendaraan. Prinsip
motor listrik merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan mengalirkan
arus listrik ke dalam kumparan/lilitan sehingga menimbulkan medan magnet
3

yang dengan sifat alaminya akan bergerak tolak menolak dengan kutub yang
senama. Pergerakan inilah yang akan menjadi tenaga awal dalam
menghidupkan engine. Putaran yang dihasilkan dari kutub magnet yang tolak
menolak akan diteruskan kepada poros armature yang di ujungnya terdapat
roda gigi yang berhubungan dengan roda gigi lain pada crankshaft sehingga
putaran diteruskan kepada crankshaft. Hubungan langsung antara dua roda gigi
banyak digunakan pada kendaraan, namun ada juga yang menggunakan rantai
untuk menghubungkan putaran dari motor listrik ke crankshaft.
Sekilas motor listrik yang digunakan pada banyak kendaraan saat ini
terasa sangat membantu dalam hal penggunaannya, namun jika dilihat lebih
dalam motor listrik ini memiliki kekurangan. Mulai dari suara kasar yang
timbul dari gesekan antara roda gigi starter dengan roda gigi pada crankshaft,
perawatan brush yang suatu saat habis akibat komutasi, adanya percikan ion
listrik pada armature dan juga kerugian gesekan antar roda gigi.
Alternating Current Generator (ACG) Starter adalah salah satu
perkembangan sistem penggerak mula yang tergolong electric starter yang
diterapkan pada kendaraan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada motor
listrik konvensional. Sistem ini tidak menghasilkan suara kasar yang
mengganggu karena tidak adanya gesekan yang terjadi antar komponen. ACG
Starter termasuk dalam jenis motor listrik yang tidak menggunakan brush/sikat
dalam kontruksinya sehingga sering disebut Brush Less Direct Current
(BLDC) Motor. Selain tidak menggunakan brush, motor listrik ini tidak
membutuhkan ruang pada sepeda motor untuk penempatannya karena sistem
ini menyatu dengan sistem pengisian. Sistem ini akan bekerja sebagai motor
listrik ketika kendaraan dalam kondisi mati dan akan berubah fungsi menjadi
generator saat kendaraan telah dihidupkan.
Baik sistem starter konvensional maupun ACG Starter memerlukan
energi listrik sebagai sumber tenaganya, oleh karena itu penulis tertarik untuk
menganalisis energi listrik pada sistem penggerak mula Alternating Current
Generator (ACG) Starter, baik arus listrik, tegangan, dan daya yang
dibutuhkan untuk menghasilkan tenaga atau torsi yang digunakan untuk
memulai kerja engine serta bagaimana hubungan antara faktor-faktor tersebut
4

dengan torsi yang dihasilkan dengan judul “Analisis Sistem Penggerak Mula
Tipe Alternating Current Generator (ACG) Starter Sepeda Motor
E1F02N11M2 A/T”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis
merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara pemeriksaan untuk sistem penggerak mula tipe
Alternating Current Generator (ACG) Starter?
2. Bagaimana hasil analisis perhitungan kebutuhan energi listrik kebutuhan
energi listrik untuk sistem penggerak mula tipe Alternating Current
Generator (ACG) Starter?
3. Bagaimana hubungan antara besaran-besaran yang bekerja pada sistem
terhadap torsi yang dihasilkan sistem penggerak mula tipe Alternating
Current Generator (ACG) Starter?

1.3 Batasan Masalah


Pembatasan masalah dilakukan untuk membatasi lingkup penelitian
sehingga lebih terarah kepada tujuan yang akan dicapai oleh peneliti.
Pembatasan masalah yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup:
1. Pemeriksaan sistem penggerak mula tipe Alternating Current Generator
(ACG) Starter dilakukan pada sepeda motor E1F02N11M2 A/T.
2. Pengukuran besarnya kebutuhan energi listrik dari sistem penggerak mula
tipe Alternating Current Generator (ACG) Starter dilakukan pada sepeda
motor E1F02N11M2 A/T.
3. Pengukuran hubungan antara besaran-besaran yang bekerja pada sistem
terhadap torsi yang dihasilkan berupa arus listrik, daya dan kecepatan motor
sistem penggerak mula tipe Alternating Current Generator (ACG) Starter
dilakukan pada sepeda motor E1F02N11M2 A/T.
5

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan yang diharapkan penulis dari penyusunan laporan tugas akhir ini
adalah:
1. Mendeskripsikan cara pemeriksaan sistem penggerak mula tipe
Alternating Current Generator (ACG) Starter pada sepeda motor
E1F02N11M2 A/T.
2. Menganalisis kebutuhan energi listrik kebutuhan energi listrik untuk
sistem penggerak mula tipe Alternating Current Generator (ACG) Starter
pada sepeda motor E1F02N11M2 A/T.
3. Menganalisis hubungan antara besaran-besaran yang bekerja pada sistem
terhadap torsi yang dihasilkan sistem penggerak mula tipe Alternating
Current Generator (ACG) Starter pada sepeda motor E1F02N11M2 A/T.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan bisa diambil setelah penelitian dan penyusunan
laporan tugas akhir ini diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis, diharapkan dapat menambah wawasan mengenai sistem
penggerak mula jenis Alternating Current Generator (ACG) Starter
khususnya mengenai besarnya kebutuhan energi listrik dan hubungan antara
daya, arus listrik dan kecepatan motor terhadap torsi yang dihasilkan pada
sepeda motor E1F02N11M2 A/T.
2. Bagi Lembaga Pendidikan, diharapkan dapat menjadi salah satu referensi
terbaru mengenai sistem penggerak mula jenis Alternating Current
Generator (ACG) Starter bagi Perpustakaan Departemen Pendidikan Teknik
Mesin Kelompok Bidang Keahlian Otomotif
3. Bagi Peneliti Selanjutnya, diharapkan laporan ini bisa menjadi salah satu
acuan dalam melakukan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya
tentang sistem penggerak mula/starting system pada sepeda motor.

1.6 Metode Penelitian


6

Penulis menggunakan beberapa metode yang dianggap mendukung dalam


melakukan penyusunan laporan tugas akhir ini, metode tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Metode pengumpulan data yang dibutuhkan dengan cara melakukan
analisis langsung terhadap sistem yang akan diteliti.
2. Metode Wawancara
Metode pengumpulan data melalui wawancara dengan narasumber yang
berkompeten pada bidangnya.
3. Metode Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan berbagai
informasi, baik yang bersumber dari buku manual kendaraan ataupun
dokumentasi pribadi.
4. Metode Studi Literatur
Pengumpulan data yang didasarkan pada literatur-literatur yang ada yang
dapat mendukung berlangsungnya penelitian.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini mencakup penjelasan mengenai latar belakang penelitian, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode
penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini mencakup berbagai konsep, teori, prinsip dasar dan rumus tentang
sistem penggerak mula/starting system yang digunakan untuk menganalisis
permasalahan.
BAB III : Pembahasan dan Analisis Masalah
Bab ini mencakup spesifikasi sepeda motor E1F02N11M2 A/T, analisis
perhitungan kebutuhan energi listrik dan hubungan antara arus listrik, daya serta
kecepatan motor terhadap torsi yang dihasilkan pada sistem penggerak mula
Alternating Current Generator (ACG) Starter .
7

Bab IV : Kesimpulan dan Saran


Bab ini mencakup jawaban atas permasalahan yang dijumpai pada
rumusan masalah dan saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai