Perencanaan Keperawatan Disusun Oleh Mah
Perencanaan Keperawatan Disusun Oleh Mah
5. Veronika R. S (P17120014035)
7. Yosmalinda (P17120014037)
JURUSAN KEPERAWATAN
TINJAUAN PUSTAKA
Banyak para ahli menulis pengertian perencanaan keperawatan, antara lain sebagai
berikut :
b. Tujuan keperawatan
Tujuan keperawatan digunakan sebagai petunjuk untuk memilih intervensi
keperawatan dsan kriteria dalam evaluasi intervensi keperawatan. Maksud
penulisan tujuan dan hasil yaitu 1.Memberikan arahan untuk intervensi
keperawatan yang individual, 2.Hasil dan tujuan digunakan untuk menentukan
keefektifan intervensi.
Tujuan memiliki batas waktu. Batasan ini bergantung pada sifat masalah,
etiologi, kondisi keseluruhan klien dan lingkungan.
1) Tujuan jangka panjang
Tujuan jangka panjang merupakan perilaku atau respon klien yang
diharapkan dalam waktu yang lebih lama, biasanya beberapa minggu atau
bulan. Tujuan jangka panjang ini mengarah pada klien yang mengalami
perubahan respon fisiologis dan psikologis, mencapai keterampilan
psikomotorik, meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kemampuan,
pernyataan tersebut menggambarkan hasil klien yang digunakan sebagai
dasar untuk mengevaluasi kemajuan klien.
Sifat tujuan jangka panjang bergantung pada diagnosa keperawatan
yang mencerminkan pemulihan, pemeliharaan atau peningkatan kesehatan.
Strategi Keperawatan
Bagian terpenting dari komponen perencanaan adalah pemilihan strategi.
Strategi adalah keseluruhan metode atau pendekatan yang memberikan panduan
untuk melaksanakan intrvensi individu. Ketika memilih strategi, perawat
mempertimbangkan kekuatan klien seperti kemampuan memecahkan masalah dan
berkomunikasi; keterbatasan klien, seperti masalah kesehatan; dan sumber internal
dsn eksternal seperti pola koping dan dukungan dari anggota keluarga. Strategi
yang dibahas seperti 1) belajar mengajar, 2) pemecahan masalah 3) penggunaan
diri secara terpeutik 4) kepedulian 5) manajemen stress 6 ) modifikasi perilaku 7)
membuat kontrak 8) proses kelompok dan 9) prinsip -prinsip praktik keperawatan
Intervensi keperawatan
Adalah tindakan yang dirancang untuk membantu klien dalam beralih dari
tingkat kesehatan saat ini ketingkat yang diinginkan sesuai hasil yang diharapkan
(Gordon, 1994). Intervensi keperawatan mewakili fungsi dependen perawat
professional dengan menguraikan perilaku perawat, klien dan orang terdekat
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Intervensi keperawatan berhubungan
langsung dengan kriteria hasil tertentu dan area isi yang berhubungan.
Perawat menggunakan keterampilan untuk mengambil keputusan terhadap
pertimbangan, penilaian dan pilihan untuk menentukan intervensi keperawatan
mana yang paling mungkin dapat mencapai hasil yang diinginkan.Baik sendiri
atau perawat lain dan anggota tim kesehatan lain, perawat mempertimbangkan
pilihan yang tersedia dengan menggunakan pengetahuan praktik keperawatan dan
disiplin lain.
Dalam bab ini kelompok akan membahas kasus dengan gangguan kebutuhan eliminasi
fekal :
Contoh kasus:
Seorang kakek bernama Evart yang berumur 65 tahun mengeluh nyeri pada
perut bagian bawah. Kakek mengatakan bahwa sudah seminggu belum BAB. Biasanya
kakek bisa BAB tiga hari sekali. Sejak saat itu kakek tidak pernah menghabiskan porsi
makan sehari-harinya karena kurang nafsu makan. Setelah dikaji inspeksi terdapat
pembesaran abdomen dan saat dipalpasi ada impaksi feses.
Analisa Data:
Data objektif :
TTV :
- TD:130/95
mmHg
- Nadi : 90x/mnt
- RR : 23x/mnt
- Suhu : 350C
-
Inspeksi : pembesaran
abdomen.
Palpasi : perut terasa
keras, ada impaksi
feses.
Perkusi : redup.
Auskultasi : bising usus
tidak terdengar
Tujuan
TG NO.
& Rencana Tindakan Rasional Paraf
L Dx
Kriteria Hasil
27- 1. Tujuan : 1. Tindakan Mandiri:
03-
Setelah dilakukan 1. Untuk
2015 1. Tentukan pola
tindakan asuhan mengembalika
defekasi bagi
keperawatan selama 3 x n keteraturan
klien dan latih
24 jam, diharapkan pola defekasi
klien untuk
gangguan konstipasi klien
menjalankannya
pada klien teratasi. 2. Untuk
2. Atur waktu yang
memfasilitasi
tepat untuk
Kriteria Hasil : refleks
defekasi klien
1. Pola defekasi defekasi
seperti sesudah
kembali normal
makan
( 3 hari sekali ) 3. Nutrisi serat
3. Berikan cakupan
2. Bising usus 5 – tinggi untuk
nutrisi berserat
12 kali / menit melancarkan
sesuai dengan
3. Tidak ada eliminasi fekal
indikasi
pembesaran pada 4. Untuk
4. Berikan cairan
abdomen melunakkan
jika tidak
eliminasi feses
kontraindikasi 2-
3 liter per hari
b.
c.
d
2. Tindakan Kolaborasi:
1. Pemberian 1. Untuk Kelompok
5A
laksatif atau melunakkan
enema sesuai feses
indikasi
DAFTAR PUSTAKA