1. SAMAN (ACEH)
Mari kita mulai dari daerah paling barat di Indonesia, Aceh. Salah satu tarian daerah paling
populer di Daerah Istimewa Aceh adalah tari saman. Tidak hanya populer di dalam negeri, tari
saman juga dikenal di mancanegara.
Tidak jarang, tarian yang biasanya dilakukan orang banyak penari sekaligus ini dipertunjukkan
dalam event kebudayaan di luar negeri.
Bahkan, UNESCO, organisasi kelimuan, pendidikan dan kebudayaan yang bernaung di bawah
PBB, memasukkan tari saman dalam daftar warisan budaya yang memerlukan perlindungan
mendesak dari Badan PBB Urusan Pendidikan, Sains dan Kebudayaan.
Gerakan tari saman cukup sulit dilakukan karena membutuhkan kecepatan, akurasi dan
kekompakan.
Untuk bisa menarikannya, suatu kelompok penari saman bisa berlatih selama berminggu-
minggu bahkan berbulan bulan, lho Toppers.
2. Tor Tor (Tapanuli Utara)
Di utara Pulau Sumatra, tepatnya di sekitar Danau Toba, terdapat suku Batak yang memiliki
tarian daerah bernama tor tor.
Tarian ini biasanya ditarikan oleh orang Batak dalam berbagai ritual penting seperti pesta
pernikahan, pesta kematian, syukuran panen hingga upacara penyembuhan orang sakit.
Saat menari Tor Tor, orang Batak biasanya diiringi permainan alat musik Mangondangi yang
terdiri dari 9 buah gondang (gendang batak), terompet khas Batak dan suling. Gerakan tari tor
tor tidak rumit dan relatif lebih mudah dipelajari karena gerakannya monoton.
Di era sekarang, penari tor tor biasanya memasukkan unsur-unsur tambahan dalam koreografi-
nya.
Beli voucher game permainan favoritmu dan naikkan levelmu ke tingkat yang lebih tinggi.
3. Tari Piring (Minangkabau)
Dari Barat Pulau Sumatra, tepatnya di Minangkabau, terdapat tari piring yang punya gerakan
indah dan kaya makna.
Tari piring merupakan simbolisasi dari pemberian persembahan kepada sang pencipta atas
keberhasilan panen.
Namun, di masa sekarang tari piring sudah dipertunjukkan secara bebas dalam berbagai
perayaan.
Tari piring biasanya ditampilkan oleh 3 hingga 5 penari yang memegang dua hingga tiga piring
dalam tangannya dan gelang lonceng kecil yang diikat pada kaki penari.
Tarian luwes dan indah ini biasanya diiringi oleh alunan alat musik tradisional Minangkabau
yakni bong dan saluang.
4. Tari Jaipong (Karawang)
Di antara tarian daerah yang ada di daftar ini, Jaipong merupakan tarian yang muncul di era
yang relatif lebih modern.
Tepatnya, Jaipong muncul pada tahun 1976. Tarian yang gerakannya menggabungkan unsur
silat, wayang golek dan ketuk tilu ini diciptakan oleh seniman Jawa Barat, H. Suanda dan
Gugum Gumbira.
Saat ditarikan, Jaipong biasanya diiringi oleh musik Jaipongan yang terdiri dari gong, kecapi,
gendang dan rebab.
5. Tari Topeng (Cirebon)
Tari topeng merupakan tarian daerah Cirebon yang sangat populer di semua kalangan, baik
kalangan kraton maupun masyarakat jelata.
Saking populernya, Sunan Gunung Jati menggunakan tarian ini sebagai media dakwah saat
menyebarkan agama Islam di Jawa Barat.
Para penari topeng biasanya mengenakan 5 jenis topeng yang berbeda-beda. Tiap topeng
memiliki nama dan wataknya masing masing.
Topeng panji, contohnya, menyimbolkan bayi yang masih bersih dari dosa, sedangkan topeng
pamindo merupakan kesatria, sementara topeng patih menggambarkan kedewasaan.
6. Tari Bedhaya (Yogyakarta)
Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan tarian daerah. Salah
satu tarian daerah yang populer adalah tari bedhaya.
Tarian yang biasanya ditampilkan oleh penari perempuan ini dulunya dipertunjukkan untuk
kalangan keraton saja.
Tarian ini bercerita tentang sosok spiritual yang diyakini sebagai penguasa dunia kebatinan di
pantai utara Jawa, Nyi Roro Kidul.
Dari Jawa tengah, tepatnya di Kota Solo, terdapat tarian daerah yang sudah dikenal sejak
zaman raja-raja Jawa kuno yakni tari gambyong. Pada perkembangannya, tarian ini terus
berkembang dengan koreografi yang bermacam-macam.
Tarian ini sebenarnya berakar dari tayub, sebuah tarian rakyat yang biasa dimainkan ketika
pesta panen.
Namun, pihak kraton membawa tarian ini dan mengembangkannya menjadi tarian yang luwes
dan penuh dengan gerakan indah yang sanggup membius mata.
8. Tari Reog (Ponorogo)
Tari reog adalah salah satu tarian daerah asli Ponorogo, Jawa Timur, yang telah mendunia.
Tarian tradisional ini dimainkan oleh sejumlah pria yang menggunakan topeng kepala singa
bermahkotakan bulu-bulu merak. Berat topeng besar ini bisa mencapai 50 kilogram, lho
Toppers.
Tari tradisional ini konon diciptakan oleh Ki Ageng Kutu, seorang abdi raja Majapahit terakhir,
Bra Kertabumi. Ki Ageng Kutu yang kemudian memberontak pada rajanya tersebut
menggunakan tarian ini sebagai sindiran bagi sang raja yang dianggapnya korup dan berada di
bawah pengaruh Cina.
Hal ini diperlihatkan lewat properti singa barong yang merepresentasikan sang raja dan bulu-
bulu merak di atas kepalanya yang melambangkan pengaruh Cina.
9. Tari Jaran Kepang (Ponorogo)
Tarian daerah ini merupakan bagian dari tari reog yang sudah kita bahas di atas. Tari jaran
kepang merupakan jenis tarian yang tersebar di sejumlah wilayah di pulau Jawa. Ada yang
menyebutnya tari kuda lumping atau tari jatilan.
Tarian yang menggunakan anyaman bambu dan kulit binatang yang berbentuk seperti kuda ini
menceritakan tentang para prajurit Majapahit yang gagah berani.
Salah satu keunikan dari tarian ini adalah para pemainnya yang bisa
mengalami trance (kesurupan) dan melakukan tindakan berbahaya seperti memakan potongan
kaca atau mengupas kelapa menggunakan gigi.
10. Tari Kecak (Bali)
Selain reog, tari kecak merupakan salah satu tarian daerah di Indonesia yang banyak dikenal
oleh orang asing. Maklum, tarian ini sangat sering dipertunjukkan baik di Bali maupun di luar
negeri.
Tari kecak sendiri diciptakan oleh penari Bali, Wayan Limbak dan pelukis asal Jerman, Walter
Spies.
Tarian yang biasanya dimainkan oleh belasan bahkan puluhan laki-laki ini diambil dari tarian
ritual penolak bala bernama tari sanghyang.
Tarian yang dimainkan tanpa alat musik ini bercerita tentang pasukan kera yang membantu
Rama melan raja jin yang jahat, Rahwana.