Laporan Bio Ini Serangga Dan Urine
Laporan Bio Ini Serangga Dan Urine
Laporan Bio Ini Serangga Dan Urine
Disusun Oleh:
Jl. Raya Prapen No.59, Panjang Jiwo, Kec. Tenggilis Mejoyo, Kota
SBY, Jawa Timur 60299
I. TUJUAN KEGIATAN
II. DASAR TEORI
ALAT :
Respirometer sederhana dengan pipa berskala
stopwatch
pipet tetes
BAHAN :
kapas
vaselin/ plastisin
eosin
jangkrik dan belalang
Kristal KOH/NaOH
BAB II
IV. CARA KERJA
Siapkan alat dan bahan dan susunlah instrumen seperti gambar diatas, caranya sebagai
berikut:
V. HASIL PENGAMATAN
Oksigen yang dibutuhkan (dalam menit)
Nama organisme 1' 2' 4' 6' 8'
VI. PERTANYAAN:
1. Apakah fungsi eosin pada percobaan ini?
2. Apakah fungsi dari Kristal KOH/NaOH ?
3. Pada percobaan ini faktor-faktor apa saja yang memperngaruhi respirasi pada
jangkrik?
BAB III
1. Fungsi cairan eosine adalah untuk mengetahui banyaknya oksigen yang diperlukan
serangga dengan melajunya eosin dalam respirometer yang udaranya tidak terlalu
banyak.
2. Fungsi dari KOH/NaOH adalah mengikat CO2, sehingga pergerakan dari eosin
benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen sehingga kapas membantu
untuk mengikat CO2 tersebut.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi serangga :
a. Jenis kelamin
b. Jangkrik jantan/betina memiliki keaktifan berbeda
c. Massa organisme
d. Jangkrik/belalang semakin besar ukurannya maka oksigen yang diperlukan
banyak dan tergantung pada aktifitas serangga karena walaupun belalang kecil
tetapi oksigen yang diperlukan juga banyak.
e. Oksigen yang ada
f. O2 yang ada pada tabung juga mempengaruhi karena jika oksigennya banyak
laju respirasi bisa cepat namun bisa lambat karena tergantung keaktifannya.
g. Aktifitas yang dilakukan
h. Semakin banyak kegiatan yang dilakukan maka oksigen yang diperlukan
banyak karena untuk membakar nutrisi kebutuhan tubuhnya untuk dihasilkan
energi yang banyak. Jika serangganya diam,O2 yang diperlukan sedikit karena
energi yang diperlukan sedikit.
VIII. KESIMPULAN
Bahwa banyak oksigen yang dihirup oleh tiap serangga berbeda- beda dan oksigen
yang dihirup sesuai dengan berat badan hewan tersebut. Semakin berat hewan tersebut
semakin banyak oksigen yang dihirupnya. Kemudian jenis kelamin, dan Kandungan
O2 yang ada. Tetapi mungkin dari semua faktor yang paling mempengaruhi adalah
aktifitas hewan tersebut karena jika hewannya besar tetapi hanya diam maka O2 yang
diperlukan sedikit karena pembakaran nutrisi menjadi energi tidak terlalu banyak
dibutuhkan walaupun pada percobaan jika hewan membelakangi walaupun aktif dan
besar kandungan eosin yang berfungsi untuk menunjukkan kandungan oksigen (ml)
yang dibutuhkan tidak terlalu bergerak. Terakhir, Fungsi KOH/NaOH adalah
mengikat CO2 agar eosin bergerak karena menghirup oksigen.
UJI URINE
BAB IV
A. Landasan Teori
Sistem ekskresi merupakan sistem yang berperan dalam proses pembuangan zat-zat yang
sudah tidak diperlukan (zat sisa) ataupun zat-zat yang membahayakan bagi tubuh dalam bentuk
larutan. Ekskresi terutama berkaitan dengan pengeluaran senyawa-senyawa nitrogen. Manusia
memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa
hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya karbondioksida (CO 2), air
(H2O), amoniak (NH3), urea dan zat warna empedu.
Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus
dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit. Organ atau alat-alat
ekskresi pada manusia terdiri dari paru-paru, hati, kulit, dan ginjal. Di dunia
kedokteran ginjal biasa disebut ‘ren’ (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang merah,
berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira 11 x 6 x 3 cm.
Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari kulit ginjal (korteks), sumsum
ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron
yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari badan Malpighi dan
saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman
(Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerulus. Fungsi ginjal diantaranya sebagai
berikut.
c. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal
e. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah
(SDM) di sumsum tulang.
B. Tujuan Praktikum
Mengetahui kondisi fisik dan kandungan zat kimia dalam urine
BAB V
4. Pembakar spiritus
5. Gelas ukur
6. Pipet tetes
7. Indikator universal
8. Larutan AgNO3 5%
10. Larutan biuret
11. Urine
D. Langkah Kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2. Isilah 3 tabung reaksi masing-masing dengan 1 Ml urine yang sama dari salah satu anggota
kelompok.
3. Untuk mengukur Ph urine, masukkan universal ke dalam urine pada tabung reaksi 1, cocokkan
warna yang terjadi dengan standar Ph. Catatlah hasil pengamatan.
4. Untuk mengenal adanya urea pada urine, panaskan tabung reaksi 2 yang berisi urine dengan
pembakar spiritus. Ciumlah baunya dan catatlah hasil pengamatan.
5. Untuk menguji kandungan klorin pada urine, masukkan 5 tetes AgNO 3 5% ke dalam tabung
reaksi 3 yang berisi urine. Amati perubahan yang terjadi. Catatlah hasilpengamatan kalian.
6. Untuk menguji adanya glukosa pada urine,teteskan 5 tetes Larutan Fehling A dan B ke dalam
tabung reaksi 4 yang berisi urine.Panaskan dengan pembakar spiritus. Amati perubahan warna yang
terjadi. Catatlah hasil pengamatan.
7. Untuk menguji adanya protein,tambahkan 5 tetes larutan biuret ke dalam tabung reaksi 5
yang berisi urine, biarkan selama 5 menit. Amati perubahan warna yang terjadi
BAB VI
Tabel Pengamatan Uji Urine
E. Permasalahan
F. Analisis Data
G. Jawaban Permasalahan
1) Urine yang sehat biasanya berwarna kuning jernih atau sedikit keruh akibat mukus, sperma,
cairan prostat, atau sel kulit.
2) Banyak mengandung amonia
3) Dari pemeriksaan warna:
Urine dengan sampel urine Argya Ardharatu, memiliki kadar pH yaitu 6, yang berarti bahwa urine
bersifat asam normal. Pada saat urine ini dipanaskan dengan pembakar spirtus, tercium bau pesing
yang menandakan bahwa urine tersebut mengandung amoniak. Sampel urine ini juga , mengandung
sedikit glukosa yang dibuktikan dengan hasil percobaaan antara 2 mL urine ini dengan 5 tetes larutan
benedict menghasilkan warna hijau dan terdapat endapan berwarna kuning busuk warna Hijau
tersebut berarti kandungan glukosa berada pada kadar 0.5 % – 1 % . Serta, sampel urine ini juga
mengandung protein. Hal itu dapat dibuktikan dengan hasil percobaan antara 2 mL urine ini dengan
5 tetes larutan biuret menghasilkan warna coklat samar dan terdapat endapan berwarna biru.
BAB VIII
RESPIRASI SERANGGA
UJI URINE
BAB XI
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/27946338/LAPORAN_BIOLOGI_UJI_URINE_XI_IPA
http://kurnakuru.blogspot.com/
https://jejaksma.blogspot.com/2019/01/laporan-uji-urine-lengkap.html
http://tutishare.blogspot.com/2016/07/laporan-praktikum-uji-urine.html
http://phunsukhwang.blogspot.com/2016/07/laporan-praktikum-respirasi-serangga.html