Laporan Akhir Infus - Nova Pagastiwi
Laporan Akhir Infus - Nova Pagastiwi
DISUSUN OLEH :
Nova Pagastiwi
11171063
4FA2
2020
I. TUJUAN
1. Memahami proses in vitro dan perkembangan kadar obat dalam darah
setelah pemberian obat secara infus.
2. Mampu memplot data kadar obat dalam fungsi waktu pada skala semilogaritmik.
3. Mampu menentukan berbagai parameter farmakokinetik yang berkaitan dengan
pemberian obat secara infus.
II. PRINSIP
Menentukan parameter farmakokinetik obat pada pemberian obat secara infus.
y = bx + a
x = (y - a) / b
x = (y – a) / b x = (y – a) / b
x = [0,4845 – (- 0,0115)] / 0,0603 x = [0,4309 – (- 0,0115)] / 0,0603
5 x = [0,4845 + 0,0115] / 0,0603 60 x = [0,4309 + 0,0115] / 0,0603
x = 0,496 / 0,0603 x = 0,4424 / 0,0603
x = 8,2255 ppm x = 7,3367 ppm
x = (y – a) / b x = (y – a) / b
x = [0,4640 – (- 0,0115)] / 0,0603 x = [0,3713 – (- 0,0115)] / 0,0603
15 x = [0,4640 + 0,0115] / 0,0603 75 x = [0,3713 + 0,0115] / 0,0603
x = 0,4755 / 0,0603 x = 0,3828 / 0,0603
x = 7,8856 ppm x = 6,3483 ppm
x = (y – a) / b x = (y – a) / b
x = [0,4383 – (- 0,0115)] / 0,0603 x = [0,3179 – (- 0,0115)] / 0,0603
30 x = [0,4383 + 0,0115] / 0,0603 90 x = [0,3179 + 0,0115] / 0,0603
x = 0,4498 / 0,0603 x = 0,3294 / 0,0603
x = 7,4594 ppm x = 5,4627 ppm
x = (y – a) / b x = (y – a) / b
x = [0,4351 – (- 0,0115)] / 0,0603 x = [0,2939 – (- 0,0115)] / 0,0603
45 x = [0,4351 + 0,0115] / 0,0603 105 x = [0,2939 + 0,0115] / 0,0603
x = 0,4466 / 0,0603 x = 0,3054 / 0,0603
x = 7,4063 ppm x = 5,0647 ppm
Nilai Css ( Konsentrasi Steady State)
Css = C2 + C3 + C4 + C5 / 4
Nilai K eliminasi
Parameter Farmakokinetik
Vd = LD / Css
Volume Distribusi (Vd) Vd = (2500 μg/mL x 1 mL) / 7,552 μg/mL
Vd = 332,3596 mL
Cl = Vd x K
Klirens (Cl) Cl = 332,3596 mL x 0,0075/menit
Cl = 2,4927 mL/menit
T ½ = 0,693 / K
Waktu Paruh (T ½) T ½ = 0,693 / 0,0075
T ½ = 92,4 menit
Grafik antara Waktu (t) terhadap Konsentrasi (C)
10,0
Konsentrasi (ppm)
y = 8,7359e-0,005x
R²= 0,8984
1,0
100
10 1000
Waktu (menit ke-)
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum daring kali ini dilakukan percobaan mengenai “Model In Vitro
Farmakokinetik Obat Setelah Pemberian Secara Infus”, yang bertujuan untuk memahami
proses farmakokinetik obat dalam tubuh setelah pemberian infus, mengetahui profil
farmakokinetik obat, dan memplot data kadar obat dalam fungsi waktu pada skala
semilogaritmik. Pada percobaan ini digunakan model in vitro farmakokinetik yang
digunakan untuk menggambarkan dan menginterpretasikan sekumpulan data. Metode ini
digambarkan sebagai kompertemen tubuh dimana obat mengalami profil farmakokinetik
dari distribusinya hingga eliminasi obat. Sampel untuk percobaan ini yaitu parasetamol
yang akan di uji aktifitas farmakokinetiknya dengan menggunakan metode model in vitro.
Pada percobaan ini obat diberikan secara infus yang artinya pemberian obat diberikan
secara perlahan dengan jangka waktu tertentu sehingga didapatkan
keseimbangan antara kecepatan obat masuk ke dalam sirkulasi sistemik dengan kecepatan
eliminasi obat. Konsentrasi obat dalam tubuh semakin berkurang seiring dengan
bertambahnya waktu, karena berdasarkan model farmakokinetika yang paling sederhana
suatu obat untuk pelarut dalam suatu volume tubuh digambarkan sebagai model
kompartemen satu terbuka dimana konsentrasi obat dari waktu nol (awal) akan semakin
berkurang secara konstan hingga waktu tertentu sampai konsentrasi obat di dalam tubuh
habis. Dalam kompartemen ini tidak ada proses distribusi dan absorbsi obat tapi langsung
pada fase eliminasi, jadi obat dapat terabsorbsi 100% di dalam tubuh. Bila infus diberikan
dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan eliminasinya maka keadaan tunak akan
tercapai dalam waktu 3,3 x T ½.
Pada praktikum ini, absorbansi yang didapat mengalami penurunan seiring
dengan berjalannya waktu, tetapi tidak konstan. Penurunan absorbansi ini bisa terjadi
karena beberapa faktor seperti obat tidak tercampur rata didalam cairan NaCl fisiologis,
pembacaan pada spektrofotometer tidak tepat, pengambilan cuplikan yang tidak benar.
Pada menit ke-60, cairan infus dengan obat parasetamol 10 bpj diganti dengan larutan
dapar phosfat pH 7,4 karena pada menit ke-15, 30, 45, dan 60 merupakan nilai dari Css
(kadar obat dalam darah dalam keadaan steady state) yaitu 7, 522 µg/mL.
Parameter farmakokinetik yang digunakan untuk mengukur kadar obat dalam
tubuh adalah Vd (volume distribusi) yaitu volume dalam tubuh dimana obat terlarut. Vd
merupakan suatu faktor yang harus diperhitungkan dalam memperkirakan jumlah obat
dalam tubuh dari konsentrasi obat yang ditemukan dalam kompartemen cuplikan. Tubuh
dapat dianggap sebagai suatu system dengan volume yang konstan. Oleh karena itu,
volume distribusi untuk suatu obat umumnya konstan. Jika konsentrasi obat dalamplasma
dan volume distribusi diketahui, maka jumlah keseluruhan obat dalam tubuh dapat
dihitung dimana berdasarkan hasil percobaan volume distribusinya adalah 332,3596 mL.
Selain itu parameter yang digunakan adalah kecepatan eliminasi dimana
berdasarkan hasil percobaan, kecepatan eliminasinya adalah 0,0075 / menit. Klirens juga
merupakan salah satu parameter dalam farmakokinetik dimana klirens mengukur
eliminasi obat dari tubuh tanpa mengidentifikasi mekanisme atau proses. Ditunjukan
untuk volume dari cairan plasma yang dibersihkan dari obat per unit waktu. Dapat juga
dihubungkan sebagai fraksi obat yang dirubah per unit waktu. Nilai klirens dari hasil
percobaan adalah 2,4927 mL / menit. Parameter lain yang digunakan dalam
farmakokinetika adalah T ½ merupakan waktu dimana konsentrasi obat berada
separuhnya didalam tubuh. Berdasarkan hasil percobaan nilai T ½ dari parasetamol
adalah 92,4 menit.
VIII. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan berdasarkan hasil percobaan yang
telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Parameter yang digunakan untuk mengukur kadar obat
dalam tubuh antara lain adalah Volume Distribusi (Vd),
Konstanta Kecepatan Eliminasi (Kel), Klirens (Cl), dan
Waktu Paruh (T ½).
2. Konstanta Kecepatan Eliminasi (K) parasetamol adalah 0,0075 / menit
3. Volume Distribusi (Vd) parasetamol adalah 332,3596 mL
4. Klirens (Cl) parasetamol adalah 2,4927 mL / menit
5. Waktu Paruh (T ½) parasetamol adalah 92,4 menit