Tuan B, laki-laki 32 tahun (Tinggi Badan 167 cm, Berat Badan 45
kg) datang ke Poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan
mencret-mencret dialami dalam satu bulan terakhir ini, dengan frekuensi 5-8x/hari, air > ampas, dijumpai lendir, darah (-), mulas dijumpai. Pasien juga mengalami sesak nafas sejak 1 bulan terahir. Sesak nafas tidak berhubungan dengan cuaca dan posisi berbaring. Batuk juga dialami os dalam 3 bulan terakhir ini, batuk berdahak warna kuning, batuk darah tidak dijumpai. Demam dialami os dalam 2 bulan terakhir ini, demam tidak terlalu tinggi, dan dapat turun mencapai normal, demam terutama pada malam hari, menggigil tidak dijumpai, keringat banyak pada malam hari dijumpai. Berat badan menurun berkisar 14 kg dalam 2 bulan terakhir ini. Tn B seorang karyawan swasta yang sering mengadakan perjalanan ke luar kota sehubungan dengan pekerjaan yang dimilikinya. Tn B memiliki dua orang putra berumur 4 dan 8 tahun. Status praesent: Sensorium: compos mentis, TD: 100/70 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 28x/menit, Temperatur 38°C. pancaran wajah lemah. Pemeriksaan fisik: Kepala, Mata: anemia (+), Leher: TVJ R-2 cmH2O, Thoraks: fusiform, simetris, ketinggalan bernapas (-), suara pernapasan bronkial, suara tambahan ronchi basah pada lapangan paru atas ke 2 paru. Abdomen: Hepar/Lien/Ren tidak teraba, turgor kulit kurang. Ekstremitas: pitting edema dijumpai Pemeriksaan laboratorium: – Darah rutin: Hb 8,4 gr/dl, leukosit 6400/mm³, LED 40 mm/jam, trombosit 245.000/mm³, Hitung jenis: 2/0/0/81/12/5 – Urine rutin dalam batas normal – Feces rutin lendir (+) – Malaria darah tepi (-), SGOT/SGPT: 48/54 IU/L – Foto toraks: TB paru aktif – Rapid Test HIV: (+) dilanjutkan dengan pemeriksaan ELISA 3 metode (+) pada ketiga pemeriksaan. CD4 count: 50 sel/μl