PENDAHULUAN
Bahan ajar adalah salah satu komponen terpenting dalam pembelajaran. Bahan
ajar yang disampaikan oleh guru hendaknya memiliki tujuan yang sesuai.
Agar bahan ajar yang disampaikan oleh guru dapat terlaksana dengan baik,
hendaknya bahan ajar disesuaikan dengan lingkungan setempat, karena guru
memiliki keleluasaan untuk mengembangkan bahan ajar sesuai dengan
keadaan lingkungan mengajar sejauh tidak menyimpang dari tujuan yang ada.
Bahan ajar merupakan sebuah persoalan pokok yang tidak bisa
dikesampingkan Dalam satu kesatuan pembahasan yang utuh tentang cara
pembuatan bahan ajar. Dapat kita pahami bahwa bahan ajar merupakan segala
bahan (baik informasi, alat maupun teks) yang disusun secara sistematis yang
menampilkan sosok utuh dari komptensi yang akan dikuasai oleh peserta didik
yang digunakan dalam proses pembelajaran. Misalnya, buku pelajaran, modul,
bahan ajar audio, bahan ajar interaktif dan bahan ajar sebagainya.
yang akan dilaksanakan oleh guru dan diberikan kepada siswa. Problematika
tersebut belum dapat dipecahkan secara utuh sehingga yang menimbulkan
permasalahan untuk calon pendidik.
Problematika bahan ajar bahasa Indonesia sudah banyak dialami oleh pendidik
ataupun calon pendidik yang telah melakukan praktik mengajar di sekolah-
sekolah. Salah satu problematika yang ada dalam penelitian oleh Gunawan
(2016) yang berjudul “Tanggapan Guru Bahasa Indonesia terhadap Problem
Pembelajaran Sastra dan Upaya Mengatasinya di Kabupaten Sukoharjo”.
Dalam penelitiannya terdapat salah satu problem dalam mengajar bahasa
Indonesia, terutama mengajar sastra yaitu kurangnya buku-buku materi untuk
menunjang pembelajaran sastra. Peneliti mengungkapkan bahwa
permasalahan seperti ini merupakan tanggungjawab dari pihak dinas
pendidikan maupun pihak sekolah. Pihak dinas maupun pihak sekolah
harusnya lebih peka terhadap permasalahan ini. Buku-buku yang disediakan
harusnya buku yang mampu menunjang pembelajaran, bukan hanya sebagai
bahan bacaan saja. Boleh saja jika buku-buku yang ada sebagai bahan bacaan,
namun alangkah lebih baik jika buku-buku yang ada juga digunakan sebagai
penunjang pembelajaran. Solusi yang ditawarkan oleh peneliti berdasarkan
tanggapan guru bahasa Indonesia adalah sebaiknya guru lebih aktif dan kreatif
mencari materi atau bahan ajar yang lain, dan menambah buku-buku sastra,
dan guru mengarahkan peserta didik dan menambahkan sendiri unsur-unsur
yang menunjang materi atau pembelajaran sastra.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan pengertian problematika bahan ajar.
2. Menseskripsikan contoh problematika bahan ajar SMP serta penyebab dan
solusinya.
3. Mendeskripsikan contoh problematika bahan ajar SMA serta penyebab
dan solusinya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Problematika
Istilah problema/problematika berasal dari bahasa Inggris yaitu "problematic"
yang artinya persoalan atau masalah. Sedangkan dalam kamus bahasa
Indonesia, problema berarti hal yang belum dapat dipecahkan; yang
menimbulkan permasalahan.
Adapun masalah itu sendiri “adalah suatu kendala atau persoalan yang harus
dipecahkan atau dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara
kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, agar tercapai hasil yang
maksimal”. Syukir mengemukakan problematika adalah suatu kesenjangan
yang mana antara harapan dan kenyataan yang diharapkan dapat
menyelesaikan atau dapat diperlukan. Menurut penulis problematika adalah
berbagai persoalan-persoalan sulit yang dihadapi dalam proses pemberdayaan,
baik yang datang dari faktor dalam ataupun faktor luar.
b. Menurut Pails Ache dalam Diknas, bahan ajar adalah gabungan dari dua
kata “teaching material“. Maknanya terdiri atas teaching yang berati
mengajar dan material yang berarti bahan. Jadi bahan ajar merupakan
seperangkat materi pembelajaran yang disusun secara sistematis
,menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran.
Dari beberapa pandangan mengenai pengertian bahan ajar tersebut dapat kita
pahami bahwa bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi,alat maupu
teks) yang disusun secar sistematis yang menampilkan sosok utuh dari
komptensi yang akan dikuasai oleh peserta didik yang digunakan dalam proses
pembelajar dengan tujuan perencanaan dan penelaan implementasi
pembelajaran. Misalnya ,buku pelajaran, modul, bahan ajar audio, bahan ajar
interaktif dan bahan ajar sebagainya.
6
c. Modul, adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta
didik dapat belajar secara mandiri tanapa atau dengan bimbingan guru,
sehingga paling tidak modul berisi komponen dasar bahan ajar.
d. Lembar kerja siswa, adalah lembaran yang berisikan tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa
petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
e. Foto/gambar, memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan
tulisan, Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja di perlukan satu
rancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau
serangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada
akhirnya satu atau lebih kompetensi dasar.
sebagai nara sumber, karena peran guru sebagai fasilisator dapat membantu
dan mengarahkan proses belajar mengajar (PBM).
Dalam pembuatan bahan ajar ,maka ada dua klasifikasi utama fungsi bahan
ajar sebagaimana diuraikan sebagai berikut:
sebagai bahan bacaan, namun alangkah lebih baik jika buku-buku yang
ada juga digunakan sebagai penunjang pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru di hadapkan dengan banyak
problematika, salah satunya adalah problematika bahan ajar. Solusi yang
dapat dilakukan untuk menyelesaikan problematika penggunaan bahan ajar
tersebut misalnya guru harus sepintar mungkin untuk memilih bahan ajar
yang tepat dan tidak memakan waktu yang lama serta mengajak siswa
menyimak dengan kondusif sehingga tidak memakan waktu lama dalam
pembelajaran. Selain itu, guru dapat lebih aktif dan kreatif dalam
penggunaan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum dan dapat
menunjang pembelajaran dengan sangat baik, bahkan guru sendiri boleh
membuat sendiri bahan ajar tersebut, seperti modul berisi materi
pembelajaran yang menyesuaikan kemampuan pemahaman siswa dan
dapat membantu siswa memahami materi yang belum dapat dipahami pada
bahan ajar buku teks yang telah disediakan.
3.2 Saran
Bagi mahasiswa yang sedang berkonsentrasi dalam bidang pendidikaan
diharapkan dapat memahami, menyiapkan, dan mempraktikan proses
pembelajaran dan juga penggunaan bahan ajar yang sesuai. Hal itu
bertujuan untuk menjadi guru yang baik bukan hanya sekedar mampu
berteori, tetapi juga mampu mempraktikan dengan baik tentunya dengan
bahan ajar yang sesuai. Mahasiswa calon pendidik harus bersikap bijak
dalam menghadapi problematika yang ada.
17
DAFTAR PUSTAKA