Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUA
N

1.1. Latar Belakang


Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Sampai saat ini janin yang terkecil,
yang dilaporkan dapat hidup diluar kandungan, mempunyai berat badan 297
gram waktu lahir. Akan tetapi, karena jarangnya janin yng dilahirkan
dengan berat
 badan dibawah 5 gram dapat hidup terus, maka abortus ditentukan
sebagai
 pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 5 gram atau
kurang dari 2 minggu. Abortus yang berlangsung tanpa tindakan
disebut abortus spontan. Abortus buatan ialah pengakhiran kehamilan
sebelum 2 minggu akibat tindakan. Abortus terapeutik ialah abortus buatan
yang dilakukan atas indikasi medik.
!rekuensi abortus sukar ditentukan karena abortus buatan banyak
tidak dilaporkan, keculi apabila terjadi komplikasi" juga karena sebagian
abortus spontan hanya disertai gejala dan tanda ringan, sehingga pertolongan
medik tidak diperlukan dan kejadian ini dianggap sebagai haid terlambat.
#iperkirakan
$rekuensi abortus spontan berkisar %&%5' ()iknjosastro, 2*+.
ebih dari *' abortus terjadi pada %2 minggu pertama, dan setelah
itu angka ini cepat menurun. -elainan kromosom merupakan penyebab
lainnya,
 paling sedikit separuh dari kasus abortus ini, dan insidenya setelah itu juga
menurun. esiko abortus spontan meningkat seiring dengan paritas serta
usia ibu dan ayah. !rekuensi abortus yang secara klinis terdeteksi
meningkat dari %2'
 pada wanita berusia kurang dari 2 tahun menjadi 2/' pada mereka yang
usianya lebih dari 0 tahun. 1ntuk usia ayah yang sama, peningkatan

1
adalah dari %2' sampai 2'. Akhirnya, isidensi abortus meningkat
apabila wanita yang
 bersagkutan hamil dalam  bulan setelah melahirkan bayi aterm
(3unningham, 2/+.
-urang lebih % sampai %5' kehamilan yang telah didiagnosis
secara klinis berakhir dengan keguguran. Alasan utama terjadinya keguguran
pada awal kehamilan ialah kelainan genetik, yang mencapai 75'
hingga 9' total

2
keguguran. Alasan lain terjadinya Abortus spontan adalah kadar progesteron
yang tidak normal, kelainan pada kelenjar tiroid, diabetes yang tidak
terkontrol, kelainan pada rahim, in$eksi, dan penyakit autonium lain (4arney,
27+.

1.2. Rumusan Masalah


%. #e$inisi abortus
2. #e$inisi abortus komplit
. Apa saja 6tiologi abortus komplit
0. Apa asuhan kebidanan yang diperlukan

1.3. Tujuan Penulsan


%. 1ntuk mengetahui de$inisi abortus
2. 1ntuk mengetahui de$inisi abortus komplitus
. 1ntuk mengetahui apa saja 6tiologi abortus komplitus
0. 1ntuk mengetahui asuhan kebidanan yang diperlukan

BAB II
PEMBAHA!AN

2.1. De"ns A#$rtus


Abortus adalah berakhirnya kehamilan melalui cara apapun sebelum
janin mampu bertahan hidup (3unningham, 2/+. Abortus adalah
berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat tertentu+ pada atau sebelum
kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum
mampu untuk hidup diluar kandungan (Sai$uddin+.
-eguguran atau abortus adalah terhentinya proses kehamilan yang
sedang
 berlangsung sebelum mencapai umur 2* minggu atau berat janin sekitar
5 gram (anuaba, 27+. Abortus adalah suatu usaha mengakhiri
kehamilan dengan mengeluarkan hasil pembuahan secara paksa sebelum
janin mampu bertahan hidup jika dilahirkan (4arney, 27+.

2.2. De"ns A#$rtus %$m&lt


8erdarahan pada kehamilan muda dimana seluruh hasil konsepsi telah
dikeluarkan dari kaum uteri (Sai$uddin, 2/+. Abortus komplitus
merupakan abortus spontan yang tidak dapat dihindari.
Abortus kompletus ( keguguran lengkap + adalah abortus yang hasil
konsepsi (desidua dan $etus+ keluar seluruhnya sebelum usia kehamilan 2
minggu.3iri terjadinya abortus kompitus adalah: perdarahan peraginam,
kontraksi uterus, ostium seriks sudah menutup, ada keluar jaringan, tidak
ada sisa dalam uterus, uterus telah mengecil. #iagnosis komplet ditegakkan
bila jaringan yang keluar juga diperiksa kelengkapannya.
1ntuk memastikan rahim sudah bersih atau belum bisa dilakukan
dengan
 pemeriksaan 1S; oleh dokter Spesialis <bstetri dan ;inekologi.
=idak memerlukan penanganan khusus apabila rahim sudah
bersih.>anya saja
 pendarahan yang banyak bisa menimbulkan anemia atau kehilangnan
haemoglobin dalam jumlah besar sehingga diperlukan tran$usi darah.-alau
hanya menderita anemia ringan saja, perlu diberikan tablet besi dan
dianjurkan supaya makan makanan yang mengandung banyak protein,
itamin dan mineral.
8enanganan spesi$ik Abortus -omplit:
• Apabila kondisi pasien baik, cukup diberi tablet ergometrin ?%
tablet@hari

untuk &5 hari.


• Apabila pasien mengalami anemia sedang, berikan tablet sul$as

$erosus / mg@hari selama 2 minggu disertai dengan anjuran

mengkonsumsi makanan

 bergii. 1ntuk anemia berat berikan trans$use darah.


• Apabila tidak terdapat tanda&tanda in$eksi tidak perlu diberi antibiotika, atau

apabila khawatir akan in$eksi dapat diberi antibiotik pro$ilaksis.


• Anjurkan pasien untuk diet tinggi protein,itamin dan mineral.
• Bila pasien anemia, berikan hematinik seperti sul$as $erosus atau
trans$usi

darah
• <bserasi untuk melihat adanya perdarahan banyak.
• 8astikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.
• -irimkan hasil konsepsi untuk pemeriksaan patologi (adanya
hasil

konsepsi,membuktikan bahwa bukan mola, kehamilan ektopik,


dan sebagainya+
• -uretase tidak diperlukan
• 6rogonoin atau metilergonoin maleat diberikan tiga kali sehari dengan
dosis

,2 mg per oral selama tiga hari, dapat membangtu kontraksi uterus

2.3. Et$l$g
!aktor yang memnyebabkan kematian $etus adalah $aktor oum
sendiri,
$aktor ibu dan $aktor bapak.

• -elainan oum

8ada oum abnormal /' diantaranya terdapat degenerasi hidatid


ilu. Abortus spontan yang disebabkan oleh karena kelainan dari oum
berkurang kemungkinan kalau kehamilan sudah lebih dari % bulan,
artinya makin muda kehamilan saat terjadinya abortus makin besar
kemungkinan disebabkan oleh kelainan oum. 8enemuan mor$ologis yang
paling sering terjadi dalam abortus dini spontan adalah abnormalitas
dalam perkembangan igot, embrio $ase awal
 janin, atau kadang&kadang plasenta.8erkembangan janin yang abnormal,
khususnya dalam trimester pertama kehamilan, dapat diklasi$ikasikan
menjadi
 perkembangan janin dengan kromosom yang jumlahnya abnormal
(aneuploidi+ atau perkembangan janin dengan komponen kromosom yang
normal (euploidi+.
Abnormalitas kromosom sering terjadi di antara embrio dan janin $ase
awal yang mengalami abortus spontan serta menjadi sejumlah besar atau
sebagian
 besar kehamilan awal yang sia&sia.8enelitian menyebutkan bahwa 5 C / ' dari
abortus dini spontan berhubungan dengan anomali kromosom pada saat
konsepsi.
enurut >ertig dkk pertumbuhan abnormal dari $etus sering
menyebabkan abortus spontan. enurut penyelidikan mereka, dari %
abortus spontan, maka 0*,9 ' disebabkan oleh oum yang patologis
(ochtar,%99*+.#ua keadaan yang mungkin menjadi penyebab terjadinya
abortus diatas : (%+ abnormalitas genetik (2+ sejumlah kasus maternal.

• 8engaruh endokrin

-enaikan insiden abortus bisa disebabkan oleh hipertiroidisme,


diabetes mellitus, dan de$isiensi progesteron. #e$isiensi progesteron karena
kurangnya sekresi hormon tersebut dari korpus luteum atau plasenta,
mempunyai kaitan dengan insiden abortus. -arena progesteron ber$ungsi
mempertahankan desidua, de$isiensi hormon tersebut secara teoritis akan
mengganggu nutrisi pada hasil konsepsi dan berperan dalam peristiwa
kematian janin.

• !aktor imunologi

Ada dua mekanisme utama pada abnormalitas imunologis yang


 berhubungan dengan abortus, yaitu : mekanisme alloimun dan mekanisme
autoimun. ekanisme autoimun adalah mekanisme timbulnya reaksi seluler
atau humoral yang ditujukan kepada suatu lokasi spesi$ik dalam tubuh hospes.
Alogenitas digunakan untuk menjelaskan ketidaksamaan genetik antar binatang
dari spesies yang sama. Danin manusia merupakan cangkokan alogenik yang
diterima dengan baik oleh tubuh ibu berdasarkan alasan yang tidak diketahui
secara lengkap. Beberapa mekanisme imunologi dilaporkan bekerja
untuk mencegah penolakan janin. ekanisme
tersebut mencakup $aktor histokompatibilitas,
$aktor penghambat sirkulasi, $aktor supressor lokal dan antibodi
antileukositotoksik maternal atau anti paternal. =idak adanya atau
tidak disintesisnya salah satu $aktor diatas oleh tubuh ibu menyebabkan
terjadinya reaksi imun maternal abnormal yang berbalik melawan antigen
dalam plasenta atau dalam jaringan janin lainnya dan mengakibatkan abortus.

• ;amet yang menua


Baik umur sperma atau oum dapat mempengaruhi angka insiden
abortus spontan. ;amet yang bertambah tua dalam traktus genitalis
wanita sebelum
$ertilisasi, dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya abortus.

• -elainan genetalia ibu


a. Anomali congenital (hipoplasia uteri, uterus bikornus, dll+
 b. -elainan letak dari uterus seperti retra$leksi uteri $iksata.
c. =idak sempurnanya persiapan uterus menanti nidasi yang telah dibuahi.
d. 1terus terlalu cepat teregang (ada, kehamilan ganda+.
e. #istorsio uterus
• ;angguan sirkulasi plasenta

#ijumpai pada ibu yang menderita penyakit re$atis, hipertensi,


hoksemia graidarum, anomaly plasenta, dan endarteritis oleh lues.

• 8enyakit&penyakit ibu

isalnya pada :
a. 8enyakit In$eksi yang memnyebabkan demam tinggi seperti pneumonia,
ti$oid, pielitis, rubeola, demam malta, dsb. -ematian $etus dapat disebabkan
karena
 b. toksin dari ibu@ inasi kuman@ irus pada $etus.
c. -eracunan nikotin, gas racun, alcohol, dll.
d. Ibu yang ar$iksia pada dekompensasi kordis, penyakit paru berat, anemi
grais.
e. alnutrisi, aitaminosis dan gangguan metabolisme, hipotiroid,
kekurangan
itamin A, 3, atau 6, diabetes melitus.
• Antagonis hesus

8ada antagonis rhesus, darah ibu yang melalui plasenta merusak darah
$esus, sehingga terjadi anemia pada $etus yang berakibat meninggalnya $etus.

• =erlalu cepatnya korpus luteum menjadi atra$is" @ $aktor seriks

yaitu inkompetensi seriks, serisitis.


• 8erangsangan pada ibu yang memnyebabkan uterus berkontraksi
umpamanya : sangat terkejut, obat&obatan uterotonika, ketakutan,
laparotomi, dll.
• 8enyakit Bapak : umur lanjut, penyakit kronis seperti : =B3, anemi,
dekompensasis kordis, malnutrisi, ne$ritis, si$ilis, keracunan (alcohol,
nikotin dll+ sinar roentgen, aitaminosis.
2.'. Asuhan %e#(anan )ang D&erlukan
%. penegakan diagnosis
• =erlambat haid atau amenore kurang dari 2 minggu.
• 8ada pemeriksaan $isik: keadaan umum tampak lemah atau kesadaran

menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau
cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat.
• 8erdarahan peraginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi
• asa mulas atau keram perut di daerah atas sim$isis, sering disertai
nyeri

 pinggang akibat kontraksi uterus


2. 8emeriksaan ginekologi :
• Inspeksi 4ula : perdarahan peraginam ada@ tidak jaringan
hasil

konsepsi, ter cium @tid ak bau busuk dari ula


• Inspekulo: perdarahan dari caum uteri, ostium uteri terbuka@ sudah

tertutup, ada@tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan

atau jaringan

 berbau busuk dari ostium.


• 3olok agina: porio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak 

 jaringan dalam caum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia
kehamilan, tidak nyeri saat porssio di goyang, tidak nyeri pada perabaan
adneksa, kaum douglashi, tidak menonjol dan tidak nyeri.
• =es kehamilan: positi$ bila janin masih hidup, bahkan 2& minggu
setelah

abortus.
• 8emeriksaan #oppler atau usg un t uk m e ne n t uk a na p a ka h

 j a n in masih hidup.
• 8emeriksaan kadar $ibrinogen darah pada missed abortion
. ani$estasi klinis
• Semua hasil konsepsi telah dikeluarkan
• <stium uteri telah menutup
• 1terus sudah mengecil sehingga perdarahan sedikit
• Besar uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan.
BAB III
PENUTU
P

3.1. %esm&ulan

Abortus komplitus merupakan abortus spontan yang tidak dapat


dihindari.Abortus kompletus (keguguran lengkap+ adalah abortus yang
hasil konsepsi(desidua dan $etus+ keluar seluruhnya sebelum usia
kehamilan 2 minggu.3iri terjadinya abortus kompitus adalah: perdarahan
peraginam, kontraksi uterus, ostium seriks sudah menutup, ada keluar
jaringan, tidak ada
sisa dalam uterus, uterus telah mengecil.#iagnosis komplet ditegakkan bila
 jaringan yang keluar juga diperiksa kelengkapannya.

3.2. !aran

Saran kami sebagai penyusun makalah ini, semoga makalah ini dapat
 berman$aat dan dapat menjadi inspiras bagi pembaca dan masih terdapat
banyak kesalahan&kesalahan. <leh karena itu, kami senantiasa menerima saran
dan kritik yang si$atnya membangun.

DA*TAR PU!TA
%A

%. ansjoer,Ari$,dkk. 2. -apita Selekta -edokteran 6disi ketiga, jilid


I,
!-1I. Dakarta: edia Aesculapius.
2. organ, geri E 3arole hamilton. 29. <bstetri E ;inekologi. Dakarta :
6;3.
. 8rawirohardjo, sarwono. 29. Ilmu -ebidanan. Dakarta : 8=. Bina 8ustaka.
0. 8rawirohardjo, sarwono. 2%. Buku Acuan Fasional 8elayanan
-esehatan
aternal dan Feonatal. Dakarta : 8=. Bina 8ustaka.
5. #orland. 22. -amus -edokteran 6disi 29. Dakarta : 6;3.
/. !aui, Ahmad. ucianawaty, ercy. >ani$ah, aily. Bernadette, Fur.
22.
Aborsi di Indonesia.
7.

(http:@@id.wikipedia.org@wiki@;ugurGkandunganH8engaturanGolehGpemerin
tahG Indonesia+

Anda mungkin juga menyukai