Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Setiap manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda- beda
di dalam hidupnya. Keinginan dan kebutuhan inilah yang memotivasi
seseorang untuk mengerjakan sesuatu.
Sigmund Freud adalah orang pertama yang mengakui pentingnya motivasi
di bawah sadar (Moekijat, 2001:14). Ia berpendapat bahwa orang- orang tidak
selalu menyadari sesuatu yang mereka perlukan, dan oleh karenanya banyak
perilaku mereka yang dipengaruhi motif- motif atau kebutuhan- kebutuhan di
bawah sadar. Oleh karena itu sering hanya sebagian kecil motivasi yang jelas
terlihat atau yang didasari oleh dirinya sendiri.
Pada umumnya karyawan mempunyai latar belakang, pengalaman,
harapan, keinginan dan ambisi yang berbeda- beda. Mereka melihat peristiwa-
peristiwa atau kejadian- kejadian dari berbagai sudut pandangan yang
berlainan, dan reaksi-reaksi mereka terhadap karyawan satu sama lain, dan
terhadap lingkungan mereka merupakan masalah dengan variasi yang banyak
sekali.
Pentingnya motivasi dalam bekerja membuat kita perlu memahami tentang
motivasi secara mendalam. Untuk memperjelas pemahaman kita tentang
motivasi kerja, maka berikut ini akan diuraikan secara teoritis ulasan
mengenai motivasi. Pembahasan berisi tentang pengertian motivasi, proses
motivasi, teori- teori motivasi, tujuan motivasi, manfaat motivasi dan
pandangan tentang motivasi dalam organisasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


2. Apa yang di maksud dengan motivasi ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ?
4. Apa saja pentingnya motivasi dalam pengembangan diri ?
5. Apa saja macam-macam motivasi ?

1
1.3 TUJUAN
 Menjelaskan mengenai pengertian motivasi.
 Menjelaskan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi.
 Menjelaskan pentingnya motivasi dalam pengembangan diri.
 Menjelaskan macam-macam motivasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi berasal dari kata move yang artinya “bergerak”. Definisi
motivasi masing sering diperdebatkan. Diantaranya berbunyi : “Motivasi
adalah sesuatu yang menggerakkan atau mendorong seseorang atau
kelompok orang, untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu”. Salah
satu unsur dari motivasi dalam motif (= motif, alas an, atau sesuatu yang
memotivasi).
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan
sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang
menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak
dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterprestasikan dalam
tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga
munculnya suatu tingkah laku tertentu” (Hamzah B. Uno, 2008: 3)
Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai
daya penggerak dari dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan
sebagai intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka
motivasi dapat menjadi aktif pada saat tertentu, terutama bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan” (Sardiman, 2007: 73)
Ichsan S.P & Ariyanti P (2005: 82) menjelaskan bahwa
pengertian motivasi merupakan keinginan atau kebutuhan dalam diri
seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu untuk
memenuhi keinginan tersebut. Motivasi bisa berasal dari luar dan juga dari
dalam diri seseorang. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan M. Ngalim
Purwanto (2006: 81) motivasi merupakan pendorong bagi perbuatan
seseorang. Ia menyangkut soal mengapa seseoarang berbuat demikian
dan apa tujuannya sehingga ia berbuat demikian. Untuk mencari
jawaban pertanyaan tersebut, mungkin kita harus mencari pada apa

3
yang mendorongnya (dari dalam) dan atau pada perangsang atau
stimulus (faktor luar) yang menariknya untuk melakukan perbuatan itu.
Mungkin ia didorong oleh nalurinya, atau oleh keinginannya
memperoleh kepuasan, atau mungkin juga karena kebutuhan hidupnya
yang sangat mendesak.
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa inti dari pengertian
motivasi mencakup dua hal yakni pertama bahwa motivasi adalah
suatu kekuatan atau tenaga yang berasal dari luar dan dari dalam individu
dan yang kedua suatu kondisi kompleks berupa kesiapsiagaan untuk
dapat bergerak melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan.
Terdapat tiga unsur penting dalam motivasi :
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan pada diri setiap
individu, perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan
energi di dalam sistem, neurophisiological yang ada pada organisasi
manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, efeksi seseorang.
Dalam hal motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi
dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan jadi motivasi dalam
hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi yakni tujuan
(Muhibbinsyah, 2002: 82).

2.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI


Motifasi seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a. Faktor Internal (faktor yang berasal dari dalam diri individu)
1. Persepsi individu mengenai diri sendiri, seseoran termotivasi atau tidak
untuk melakukan seseuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa
persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong
mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak.
2. Harga diri dan prestasi ; factor ini mendorong atau mengarahkan
individu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi peribadi yang mandiri,

4
kuat dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam
lingkungan masyarakat; serta dapat mendorong individu untuk berprestasi.
3. Harapan; adanya harapan harapan akanmasa depan. Harapan ini
merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap
dan perasaan subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku.
4. Kebutuhan; manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan
dirinya sendiri yang berfungsi secara penuh, shingga mampu meraih
potensinya secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan
seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan, mendorong
seseorang untuk mecari atau menghindari, mengarakan dan merespon
tindakan yang akan dialaminya.
5. Kepuasan kerja; lebih merupakan suatu dorongan efektif yang muncul
dalam diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari
suatu prilaku.

b. Faktor Eksternal (factor yang berasal dari luar diri individu)


1. Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat
pekerjaan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan
mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan
yang akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengaruhi oleh sejauh mana
nilai imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud.
2. Kelompok kerja dimana individu bergabung; Kelompok kerja atau
organisasi tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau
mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku
tertentu. Peranan kelompok atau atau organisasi ini dapat membantu
individu mendapatkan kebutuhan akan nilai nilai kebenaran, kejujuran,
kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu sehubungan dengan
kiprahnya dalam kehidupan social.
3. Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk
berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi scara
efektif dengan lingkungannya.

5
4. System imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau
kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat
mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu
objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar.
System pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku
dalam mencapai tujuan. Perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga
ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.
Beberapa faktor yang dapat mempngaruhi motivasi kelompok
(teamwork) dalam bekerja dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Tujuan
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam bekerja.
Namun hal tersebut belum cukup jika visi., misi dan tujuan yang ditetapkan
tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota.
2. Tantangan
Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut “fight atau
flight syndrome”. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri
manusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut
(fight) atau menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada
merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain
tantangan tersebut justru merupakan motivator.
Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan.
Sebuah team tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan.
Pertanyaannya adalah bagaimana caranya memberikan suatu tugas atau
pekerjaan yang menantang dalam interval. Salah satu criteria yang dapat
dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas memiliki tantangan adalah tingkat
kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu sulit, mungkin dapat dianggap
sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team bisa saja menyerah
sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka team
juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan
menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.

6
3. Keakraban
Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain,
setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling
menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara
hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting
karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi
langsung serta dukungan antara sesama anggota team.
4. Tanggung jawab
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu
tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas
untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Team yang diberi
tanggungjawab dan otoritas yang proporsional cenderung akan memiliki
motivasi kerja yag tinggi.
5. Kesempatan untuk maju
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan
diri, mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju
kehidupan yang lebih baik. Jika dalam sebuah team setiap anggota merasa
bahwa team tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk
melakukan hal-hal tersebut di atas maka akan tercipta motivasi dan komitment
yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa perkembangan pribadi
memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga diri.
6. Kepemimpinan
Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan
penting dalam mendapatkan komitment dari anggota team. Leader berperan
dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi team untuk bekerja dengan
tenang dan harmonis. Seorang leader yang baik juga dapat memahami 6 faktor
yang dapat menimbulkan motivasi seperti yang disebutkan diatas
Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang
membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling
penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit

7
untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh
kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi.
Kebutuhan maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling penting
dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalu penting. Untuk dapat
merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan
yang berada pada tingkat di bawahnya.
Lima (5) kebutuhan dasar Maslow – disusun berdasarkan kebutuhan yang
paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :
1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah,
dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas,
dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari
rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta
dari lawan jenis, dan lain-lain.
4. Kebutuhan Penghargaan
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai
dengan bakat dan minatnya.

2.3 PENTINGNYA MOTIVASI DALAM PENGEMBANGAN DIRI

Dengan adanya motivasi pengembangan diri yang besar, seseorang


akan memiliki visi jelas dari sesuatu yang diinginkannya. Ia juga akan
memiliki gambaran mental yang jelas dari keadaan yang diinginkannya
tersebut serta keinginan kuat dalam mencapainya. Motivasi akan membuat
seseorang dapat melangkah maju serta mengambil tindakan selanjutnya
dalam merealisasikan apa yang jadi cita-citanya. Penting untuk memiliki

8
motivasi dalam melakukan hal apapun, mulai dari karir, hubungan,
pekerjaan, membeli sesuatu, spiritual, mengajar anak atau hal-hal lainnya.
Motivasi akan muncul apabila kita telah memiliki visi jelas dari apa yang
akan dilakukan, mengetahui hal apa yang hendak dilakukan serta percaya
pada kekuatan diri sendiri. Semua ini adalah kunci sukses terhadap apapun
yang dilakukan nantinya.

Pengembangan diri dan motiviasi. Berkembang yakni kondisi dimana


seseorang selalu bertambah baik dari kondisi sebelumnya sedangkan
motivasi merupakan salah satu penggerak atau dorongan untuk seseorang
melakukan sesuatu. Untuk membuat hidup kita selalu berkembang
tentunya kita membutuhkan motivasi yang selalu dipupuk setiap waktu.
Salah satu hal yang mendasari kita untuk mempelajari segala ilmu terkait
pengembangan diri dan motivasi yakni dengan mengetahui rangkaian
manfaat dan tujuan didalamnya. Baik dalam mengekspresikan diri
berdasarkan minat dan bakat maupun untuk melatih keahlian diri menjadi
lebih baik. Berikut ini penjabaran mengenai manfaat mempelajari
pengembangan diri dan motivasi :
1. Melatih Kemandirian
Sebuah pendekatan humanis yang terdapat dalam strategi
pengembangan diri tentunya akan memicu setip orang untuk mengenali
kepribadiannya lebih dalam, lalu berusaha mengoptimalkan segala
kemampuan diri. Selanjutnya kemampuan tersebut akan terwujud kedalam
aktualisasi kemandirian yang bisa ia dan orang lain rasakan.
2. Mengenal Kekuatan dan Kelemahan Diri Anda Sendiri

Seseorang yang mempelajari manfaat dari pengembangan diri dan


motivasi tentunya mempunyai kemampuan untuk membaca kekuatan dan
kelemahan yang ada didalam dirinya. Lebih fokuslah pada kekuatan diri
dan berusaha semaksimal mungkin mengatasi kelemahan diri tersebut
dengan kebiasaan positif.

9
3. Mengetahui Batasan yang Ada Buat

Pada dasarnya sebuah batasan adalah garis henti yang dibuat oleh kita
sendiri. Tidak peduli seberapa besar masalah menurut versinya masing –
masing, namun apabila kita faham konsep pengembangan diri maka
dengan penuh kemantapan kita telah siap memecahkan masalah tersebut
dengan motivasi yang tinggi. Jadi jangan terburu – buru membatasi
kemampuan diri anda sendiri.

4. Anda Akan Faham Makna dari Sebuah Motivasi


Motivasi pada dasarnya datang dan tumbuh dalam diri setiap manusia,
hanya saja beragam peristiwa kadang membuat kadar seseorang
kehilangan motivasi dalam dirinya. Salah satu alasan dari hilangnya
motivasi tersebut yakni karena kurangnya potensi untuk terus bisa
mengembangkan diri. Padahal jika dilihat dari segi ilmu psikologi
menyebutkan bahwa kesuksesan setiap individu itu ditentukan dari 99 %
usaha dan hanya 1 % berasal dari kemampuan. Hal ini membuktikan
bahwa motivasi diri untuk terus bergerak merupakan alasan terbesar bagi
seseorang untuk meraih kesuksesan.
5. Belajar Mengatasi Rasa Takut
Selain tidak stabilnya motivasi dalam diri, ada permasalahan lain yang
umum dirasakan oleh setiap orang. Rasa takut ini merupakan batasan yang
bisa menghalangi diri kita untuk menjadi berkembang.
6. Mengendalikan Rasa Stress
Banyaknya tuntutan dari dalam diri maupun lingkungan sekitar tentunya
dapat memicu timbulnya stress. Namun apabila kita faham makna dari
pengembangan diri maka rasa stress dapat dikendalikan.

2.4 MACAM-MACAM MOTIVASI


a. Motivasi Intrinsik
Motivasi yang berasal dari dalam diri yaitu yang didorong oleh faktor
kepuasan dan ingin tahu .Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu

10
sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan
sendiri.yang kemudian disebut juga dengan motivasi intrinsik.
Menurut Syaiful Bahri (2002:115) motivasi intrinsik yaitu motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari
luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti
Sumarni (2005) menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi
yang muncul dari dalam diri seseorang. Sedangkan Sobry Sutikno (2007)
mengartikan motivasi intrinsik sebagai motivasi yang timbul dari dalam
diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas
dasar kemauan sendiri. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat
disimpulkan, motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam
diri seseorang tanpa memerlukan rangsangan dari luar.
Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari rangsangan di
dalam diri setiap individu. Ia terdiri daripada dorongan dan minat individu
untuk melakukan suatu aktivitas tanpa mengharap ataupun meminta
ganjaran.
Harter (1981) mengenal pasti lima dimensi kecenderungan motivasi
intrinsik dalam bidang pembelajaran. Dimensi-dimensi ini adalah insentif
bekerja untuk memuaskan minat dan sifat ingin tahu, percobaan untuk
mencapai penguasaan yang bebas, penilaian yang bebas berkenaan dengan
apa yang hendak dilakukan di dalam kelas dan semangat untuk dapat
meraih keberhasilan.
Pelajar yang lebih cenderung ke arah motivasi intrinsik menyukai
pekerjaan yang menantang. Mereka mempunyai insentif yang lebih untuk
belajar memanfaatkan kepuasan diri sendiri daripada mengambil hati guru
untuk mendapatkan nilai yang baik. Mereka lebih suka mencoba
mengatasi masalah dengan sendirinya daripada bergantung pada bantuan
ataupun bimbingan guru. Mereka juga menerapkan suatu sistem
penguasaan target dan taraf pencapaian yang memperbolehkan mereka
membuat penilaian yang bebas berkenaan dengan keberhasilan ataupun

11
kegagalan mereka di dalam kelas tanpa bergantung pada guru untuk
mendapatkan hasil ataupun penilaian.
Sebagai contoh konkrit, seorang siswa itu melakukan belajar, karena
betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar
dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang
lain-lain. “intrinsik motivations are inherent in the learning situations and
meet pupil-needs and purposes”. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat
juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar
dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan
secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya. Seperti tadi dicontohkan
bahwa seorang belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala
sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.

b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik diwujudkan dalam bentuk rangsangan dari luar
yang bertujuan menggerakkan individu untuk melakukan suatu aktivitas.
Motivasi yang berasal dari luar yaitu perangsang ataupun stimulus dari
luar (sebagai contohnya ialah nilai, hadiah serta bentuk-bentuk
penghargaan lainnya) Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh
dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan
dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan
sesuatu atau belajar.
Menurut A.M. Sardiman (2005:90) motivasi ekstrinsik adalah motif-
motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
Sedangkan Rosjidan, et al (2001:51) menganggap motivasi ekstrinsik
adalah motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar pengetahuan, yakni
tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat
bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh
dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang
lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan
sesuatu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan, motivasi

12
ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya
pengaruh dari luar.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu
belajar,karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan
mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya,atau
temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui
sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat
hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya,
tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn itu.
Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk
motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan
aktivitas belajar.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pengertian motivasi mencakup dua hal yakni pertama bahwa
motivasi adalah suatu kekuatan atau tenaga yang berasal dari luar dan
dari dalam individu dan yang kedua suatu kondisi kompleks berupa
kesiapsiagaan untuk dapat bergerak melakukan sesuatu dalam
mencapai tujuan.
Terdapat tiga unsur penting dalam motivasi :
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan pada diri
setiap individu, perkembangan motivasi akan membawa beberapa
perubahan energi di dalam sistem, neurophisiological yang ada
pada organisasi manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, efeksi
seseorang. Dalam hal motivasi relevan dengan persoalan-persoalan
kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku
manusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan jadi motivasi
dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi yakni
tujuan (Muhibbinsyah, 2002: 82).

3.2 SARAN
Makalah ini hanyalah sebagian cara untuk mendapat pengetahuan
tentang Motivasi dalam Pengembangan Kepribadian masih banyak ilmu
tentang motivasi pengembangan diri yang perlu diketahui, oleh karena itu
penulis menyarankan pembaca untuk lebih giat mencari sumber ilmu dari
yang lain.
3.3

14
DAFTAR PUSTAKA

Nurus. Syarifatul ‘Aini. 2016. Manfaat Pengembangan Diri dalam Motivasi.


http://www.psikoma.com/manfaat-mempelajari-pengembangan-diri-dan-
motivasi/. Diakses pada tanggal 01 September 2018

__.2015. Pengertian Motivasi. http://www.duniapsikologi.com/pengertian-


motivasi/ di akses 24 Agustus 2018

Irianto, Anton. 2005. Born To Win Kunci Sukses yang Tak Pernah Gagal. Jakarta.
PT Gramedia Pustaka.

__.2008. Motivasi Pengemangan Kepribadian.


http://eprints.uny.ac.id/8654/3/BAB%202%20-%2008416241010.pdf. Di akses
pada tanggal 29 Agustus 2018

15

Anda mungkin juga menyukai

  • Transfusi Darah Aman
    Transfusi Darah Aman
    Dokumen3 halaman
    Transfusi Darah Aman
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus PKC TJ Priok
    Laporan Kasus PKC TJ Priok
    Dokumen46 halaman
    Laporan Kasus PKC TJ Priok
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • BIOSTATISTIKppt
    BIOSTATISTIKppt
    Dokumen59 halaman
    BIOSTATISTIKppt
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 5 FIX BGT
    Kelompok 5 FIX BGT
    Dokumen12 halaman
    Kelompok 5 FIX BGT
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Metlit
    Bab 2 Metlit
    Dokumen19 halaman
    Bab 2 Metlit
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • KajianPustaka
    KajianPustaka
    Dokumen13 halaman
    KajianPustaka
    difa
    Belum ada peringkat
  • Metlit
    Metlit
    Dokumen47 halaman
    Metlit
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • BIOSTATISTIKppt
    BIOSTATISTIKppt
    Dokumen59 halaman
    BIOSTATISTIKppt
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • KajianPustaka
    KajianPustaka
    Dokumen13 halaman
    KajianPustaka
    difa
    Belum ada peringkat
  • BIOSTATISTIK Word
    BIOSTATISTIK Word
    Dokumen29 halaman
    BIOSTATISTIK Word
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • Metlit
    Metlit
    Dokumen47 halaman
    Metlit
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • Isi PDF
    Isi PDF
    Dokumen176 halaman
    Isi PDF
    Zaharo Putri
    Belum ada peringkat
  • BIOSTATISTIK Word
    BIOSTATISTIK Word
    Dokumen29 halaman
    BIOSTATISTIK Word
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Pbak
    Kata Pengantar Pbak
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Pbak
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • KATA PENGANTAR + Daftar Isi METLIT 2
    KATA PENGANTAR + Daftar Isi METLIT 2
    Dokumen2 halaman
    KATA PENGANTAR + Daftar Isi METLIT 2
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • Reformasi Birokrasi dan Anti Korupsi
    Reformasi Birokrasi dan Anti Korupsi
    Dokumen21 halaman
    Reformasi Birokrasi dan Anti Korupsi
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • Wirausaha Merintis Memulai Usaha
    Wirausaha Merintis Memulai Usaha
    Dokumen33 halaman
    Wirausaha Merintis Memulai Usaha
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • PBAK
    PBAK
    Dokumen49 halaman
    PBAK
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • PPK DBD
    PPK DBD
    Dokumen3 halaman
    PPK DBD
    Purgana Yoea
    Belum ada peringkat
  • TANDA BACA OPTIMAL
    TANDA BACA OPTIMAL
    Dokumen21 halaman
    TANDA BACA OPTIMAL
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • Kepribadian
    Kepribadian
    Dokumen15 halaman
    Kepribadian
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • SIK
    SIK
    Dokumen32 halaman
    SIK
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • Metlit
    Metlit
    Dokumen47 halaman
    Metlit
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • Kesehatan Ibu
    Kesehatan Ibu
    Dokumen4 halaman
    Kesehatan Ibu
    Neswa Sukses
    Belum ada peringkat
  • PUEBI
    PUEBI
    Dokumen92 halaman
    PUEBI
    Putri Sari
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH Korupsi
    MAKALAH Korupsi
    Dokumen51 halaman
    MAKALAH Korupsi
    fathanffan
    100% (1)
  • PUEBI
    PUEBI
    Dokumen92 halaman
    PUEBI
    Putri Sari
    Belum ada peringkat
  • PUEBI
    PUEBI
    Dokumen92 halaman
    PUEBI
    Putri Sari
    Belum ada peringkat
  • PERAWATAN BBL
    PERAWATAN BBL
    Dokumen19 halaman
    PERAWATAN BBL
    nessa
    Belum ada peringkat