Asuhan Keperawatan CVA - Agina Amalia Putri - 175070201111025 - Reg 1 - Kel 1
Asuhan Keperawatan CVA - Agina Amalia Putri - 175070201111025 - Reg 1 - Kel 1
Disusun Oleh:
A. Identitas Klien
Nama : Tn. S No. RM : 114567xx
Usia : 72 tahun Tgl. Masuk : 29 September 2019
Jenis kelamin : Laki-laki Tgl. Pengkajian : 30 September 2019
Alamat : Lawang Sumber informasi: Keluarga Klien (anak dan istri) No.
telepon : Tidak ada Nama klg. yg bisa dihubungi: Tn. P Status
pernikahan : Kawin
Agama : Islam Status : Anak
Suku : Jawa Alamat : Klojen,
Malang
Pendidikan : SMU No. telepon : 082142971xxx
Pekerjaan : Tidak bekerja Pendidikan : Magister (S2)
Lama bekerja : 25 tahun dulunya Pekerjaan : Dosen
sebagai wiraswasta
An.
N
An. P An. S An. S
(37t
(33th) (19th) (19th)
h)
B. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
● Kebersihan Bersih, rumah disapu 2 x/hari Tidak ada
● Bahaya kecelakaan Minimal, jauh dari bahaya kecelakaan Tidak ada
● Polusi Tidak ada, rumah jauh dari pabrik Tidak ada
● Ventilasi Baik , jendela banyak dan dibuka setiap hari Tidak ada
● Pencahayaan Baik, cahaya cukup dari matahari dan lampu Tidak ada
C. Pola Aktivitas-Latihan
Rumah Rumah Sakit
● Makan/minum 2 (dibantu istri) 1 (via NGT)
● Mandi 2 (dibantu istri) 2 (dibantu oleh perawat)
● Berpakaian/berdandan 2 (dibantu istri) 2 (dibantu oleh perawat)
● Toileting 2 (dibantu istri) 1(BAK via kateter, BAB spontan)
● Mobilitas di tempat tidur 0 2 (dibantu perawat mikamiki)
● Berpindah 2 (dibantu istri) 2 (dibantu oleh perawat)
● Berjalan 2 (dibantu istri) 4 (Pasien bedrest)
● Naik tangga 4 4 (Pasien bedrest)
● Total 16 (partial care) 18 (intermediate care)
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain, 4 = tidak mampu
Total skor : 0-8: Mandiri, 9-16: Partial care, 17-24: Intermediate care, 25-32: Total care, >32: Intensive care
D. Pola Nutrisi Metabolik
Rumah Rumah Sakit
● Jenis diit/makanan tidak ada Diet cair
● Frekuensi/pola 3x/hari 3x1
● Porsi yg dihabiskan 1 piring 1 gelas
● Komposisi menu Nasi,ikan,telur,daging, ayam Susu DM
● Pantangan Tidak ada Tidak ada
● Napsu makan Baik Tidak terkaji (penurunan kesadaran)
● Fluktuasi BB 6 bln. terakhir Tidak ada Tidak terkaji
● Jenis minuman air putih susu, air putih
● Frekuensi/pola minum 2 x 400 cc 3 x 300 cc
● Gelas yg dihabiskan 2 gelas (800cc) 900 cc
● Sukar menelan (padat/cair) Tidak ada Menggunakan NGT
● Pemakaian gigi palsu (area) Tidak ada tidak ada
● Riw. masalah penyembuhan luka Tidak ada tidak ada
E. Pola Eliminasi
Rumah Rumah
● BAB: Sakit
F. Pola Tidur-Istirahat
Rumah Rumah Sakit
● Tidur siang:Lamanya 1 jam Tidak terkaji
- Jam …s/d… 12.00 - 13.00 Tidak terkaji
- Kenyamanan stlh. tidur Nyaman Tidak terkaji
● Tidur malam: Lamanya 7 jam Tidak terkaji
- Jam …s/d… 21.00-04.00 Tidak terkaji
- Kenyamanan stlh. tidur Nyaman Tidak terkaji
- Kebiasaan sblm. tidur Tidak ada Tidak terkaji
- Kesulitan Tidak ada Tidak terkaji
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak terkaji
I. Konsep Diri
1. Gambaran diri: tidak terkaji
2. Ideal diri: tidak terkaji
3. Harga diri: tidak terkaji
4. Peran: tidak terkaji
5. Identitas diri : tidak terkaji
J. Pola Peran & Hubungan
1. Peran dalam keluarga : Ayah dan Suami
2. Sistem pendukung:suami/istri/anak/tetangga/teman/saudara/tidak ada/lain-lain,
3. Kesulitan dalam keluarga: ( ) Hub. dengan orang tua ( ) Hub.dengan pasangan
( ) Hub. dengan sanak saudara ( ) Hub.dengan anak
(v) Lain-lain sebutkan,tidak ada
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS: tidak ada
5. Upaya yg dilakukan untuk mengatasi: Tidak ada
K. Pola Komunikasi
1. Bicara: ( ) Normal ( )Bahasa utama: Indonesia ( )
Tidak jelas ( ) Bahasa daerah: Jawa
( ) Bicara berputar-putar ( )Rentang perhatian: Tidak terkaji ( )
Mampu mengerti pembicaraan orang lain( ) Afek:
(v) Lain-lain: Pasien tidak sadar
2. Tempat tinggal: ( ) Sendiri
( ) Kos/asrama
(V) Bersama orang lain, yaitu: Istri
3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut: Jawa
b. Pantangan & agama yg dianut: tidak ada
c. Penghasilan keluarga: ( ) < Rp. 250.000 ( ) Rp. 1 juta – 1.5 juta
( ) Rp. 250.000 – 500.000 ( ) Rp. 1.5 juta – 2 juta
( ) Rp. 500.000 – 1 juta (V) > 2 juta
L. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: (V) tidak ada ( ) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
(V) perhatian (V) sentuhan ( ) lain-lain, seperti, .....................................................
N. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum: Pasien bedrest (+) dengan terpasang infus pada tangan kiri memakai masker
NRBM 10lpm, Terpasang NGT (+) dan dower cateter (+)
● Kesadaran: Coma, GCS: E1 VX M1
● Tanda-tanda vital: - TD : 140/61 mmHg - Suhu : 37 0C
- Nadi : 82 x/menit - RR : 24 x/menit
- SaO2 : 100%
● Tinggi badan: tidak terkaji Berat Badan: tidak terkaji LLA: 26,5 cm (normal)
2. Kepala & Leher
a. Kepala:
Rambut tersebar tidak merata, berwarna putih, tampak bersih
b. Mata:
Reflek pupil 4mm/4mm, respon cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
c. Hidung:
Bentuk hidung simetris, lubang hidung tidak kotor, tidak ada perdarahan dan luka, mukosa
hidung lembab, hidung tidak terdapat lesi, terpasang O2 masker NRBM 10 lpm.
d. Mulut & tenggorokan:
Mukosa bibir lembab. Tidak ada pembesaran tonsil, adanya gurgling, snoring dan
pemasangan mayo pada mulut.
e. Telinga:
Telinga tampak bersih, tidak ada sumbatan darah atau benda asing.
f. Leher:
Tidak ada deviasi trakea, tidak ditemukan pembesaran kalenjar tiroid, tidak
ditemukan.distensi vena jugularis.
3. Thorax & Dada:
● Jantung
- Inspeksi: bentuk simetris, tidak ada lesi
- Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS 5 Midclavicula Sinistra
- Perkusi: Dullness
- Auskultasi: S1 S2 tunggal, irama reguler, murmur (-), gallop (-).
● Paru
- Inspeksi: Pengembangan dada simetris, tidak terdapat retraksi intercostal, tidak ada jejas
maupun lesi.
- Palpasi: Taktil fremitus normal
- Perkusi: Sonor
- Auskultasi: Wheezing (-), ronchi (-)
4. Payudara & Ketiak
Normal dan tidak ada massa
5. Punggung & Tulang Belakang Normal
dan tidak ada massa
6. Abdomen
● Inspeksi: simetris, rounded
● Palpasi: supel, tidak teraba adanya massa, hepar tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
● Perkusi: Timpani
● Auskultasi: Bising usus 10 x/menit
7. Genetalia & Anus
● Inspeksi: Tidak ada kelainan, terpasang dower kateter.
● Palpasi: Tidak terkaji
8. Ekstremitas
● Atas: tidak ada edema, ekstremitas teraba hangat, terdapat hematoma pada lengan kiri bagian
atas (bekas pengambilan sampel darah BGA), tangan kiri terpasang IVFD NS 0,9% 20 tpm dan
drip nicardipin 5-15 cc/jam (melalui syringe pump jika TD > 150-220, saat ini dihentikan).
● Bawah: tidak ada edema, ekstremitas teraba hangat.
Kekuatan otot : tidak terkaji
9. Sistem Neurologi
GCS: E1 VX M1
Reflek fisiologis
N I (olfaktorius/penciuman) Tidak dapat dikaji
N II (Optikus/penglihatan) + I + pupil 4mm I 4mm, klien
dapat bereaksi
terhadap
cahaya senter
N III, IV, VI (Okulamotoris/ angkat kelopak mata, Gaze Conjugate (-)
toklearis, abdusen)
N V (Trigeminus) Tidak dapat dikaji
- Reflek Babinski : - / -
- Reflek Hoffman : - / -
- Reflek Chaddock : - / -
- Reflek Oppenheim : - / -
- Reflek Gordon : - / -
Pemeriksaan Reflek Fisiologis
- Reflek bisep : - / -
- Reflek trisep : - / -
- Reflek patella : - / -
- Reflek ankle : - / -
ELEKTROLIT
Na 139 mmol/L 136-145 Normal
K 4,14 mmol/L 3,5-5,0 Normal
Cl 109 mmol/L 98-106 Tinggi
P. Terapi
S. Perencanaan Pulang
● Tujuan pulang: Rumah (Lawang)
● Transportasi pulang:ambulans
● Dukungan keluarga:anak, istri
● Antisipasi bantuan biaya setelah pulang: menggunakan umum (dana pribadi)
● Antisipasi masalah perawatan diri setelah pulang: Edukasi cara perawatan pasien dengan tepat
seperti latihan ROM pasif, motivasi keluarga pasien untuk selalu memberikan dukungan untuk
kesembuhan pasien
● Pengobatan: Sesuai saran dan resep dokter
● Rawat jalan ke: Puskesmas
● Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah: Menjaga pola makan pasien yaitu rendah gula dan
garam agar mengontrol penyakit DM dan HT pasien, pasien juga dapat melakukan aktivitas
sesuai kemampuan pasien jangan dipaksakan yang berlebihan.
● Keterangan lain: Pasien belum dapat pulang dikarenakan masih mengalami penurunan
kesadaran dan kondisi bedrest total
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PRIORITAS DIAGNOSA
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. SDKI: D.0017
Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif d.d stroke, hipertensi stad, 2
2. SDKI: D.0001
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.d benda asing dalam jalan napas d.d adanya
gurgling
3. SDKI:D.0109
Defisit Perawatan Diri b.d gangguan neuromuskuler d.d tidak mampu mandi, makan, ke
toilet
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif Setelah dilakukan intervensi SLKI: L.02014 SIKI: 1.06197
keperawatan selama 2x24 jam, Perfusi Serebral Pemantauan Neurologis
diharapkan perfusi serebral klien Kriteria hasil: Observasi
meningkat 1. Tingkat kesadaran 1. Monitor tanda-tanda vital
meningkat 2. Monitor tingkat kesadaran
2. Sakit kepala cukup 3. Monitor ukuran, bentuk,
menurun kesimetrisan, dan reaktivitas
3. Nilai rata-rata tekanan pupil
darah cukup membaik Terapeutik
1. Dokumentasi hasil
pemantauan
Edukasi
1. Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
SIKI: 1.06194
Manajemen Peningkatan Tekanan
Intra Kranial
Observasi
1. Monitor intake dan output
cairan (pemberian cairan
IVFD NS 0,9% 16 tpm, Inj.
Citicolin 2x250mg (IV) jika
TD> 100 mmHg, Inj. Antrain
3x1 gr (IV), Inj. Omeprazole
1x40mg (IV), Inj.
Metoclopramide 3x10mg (IV))
Kolaborasi
1. Berikan Manitol 6x100 (IV)
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Setelah dilakukan intervensi SLKI: L.01001 SIKI: 1.01011
keperawatan selama 2x24 jam, Bersihan Jalan Napas Manajemen Jalan Napas
diharapkan bersihan jalan napas Kriteria hasil: Observasi
klien meningkat 1. Frekuensi nafas membaik 1. Monitor pola nafas
2. Sulit bicara cukup menurun (frekuensi, kedalaman, usaha
3. Suara nafas tambahan napas)
menurun Terapeutik
1. Posisikan pasien semi fowler
30 derajat untuk
memaksimalkan ventilasi
2. Lakukan auskultasi suara
nafas dan adanya suara nafas
tambahan
3. Lakukan fisioterapi dada
untuk membantu
pengeluaran secret
4. Lakukan suctioning pada
pasien sesuai kebutuhan
5. Berikan pasien terapi oksigen
melalui NRBM 10 lpm dan
monitoring aliran liter oksigen
agar tidak mengalami kering
pada hidung dan mulut
3. Defisit Perawatan Diri Setelah dilakukan intervensi SLKI: L.11103 SIKI: 1.11348
keperawatan selama 2x24 jam, Perawatan Diri Dukungan Perawatan Diri
diharapkan perawatan diri klien Kriteria hasil: Observasi
meningkat 1. Kemampuan mandi cukup 1. Monitor tingkat kemandirian
meningkat 2. Identifikasi kebutuhan alat
2. Kemampuan mengenakan bantu kebersihan diri,
pakaian cukup meningkat berpakaian, berhias, dan
3. Kemampuan makan cukup makan
meningkat Terapeutik
4. Kemampuan ke toilet 1. Dampingi dalam melakukan
cukup meningkat perawatan diri sampai
5. Mempertahankan mandiri
kebersihan mulut 2. Fasilitasi untuk menerima
keadaan ketergantungan
3. Fasilitasi kemandirian, bantu
jika tidak mampu melakukan
perawatan diri
4. Jadwalkan rutinitas
perawatan diri
5. Lakukan oral hygiene untuk
membersihkan mulut pasien
dan membantu pasien
berpakaian
6. Lakukan perineal hygiene
Edukasi
1. Anjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan
IMPLEMENTASI HARI 1
Nama klien : Tn.S Tanggal pengkajian : 30/09/2019
Diagnosa medis : CVA SAH
No. TTD &
Tgl Dx. Jam Tindakan Keperawatan Evaluas Nama
i
Kep Terang
30 3 07.30 1. Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, S
Septemb berpakaian, berhias, dan makan :
er 2019 -
2. Melakukan perineal hygiene
O
3. Melakukan oral hygiene untuk membersihkan :
mulut pasien dan membantu pasien berpakaian - Pasien sudah bersih dengan terpasang
pakaian bersih, popok bersih
4. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
5. Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai
mandiri
S
:
1. Memonitoring TTV (TD, suhu tubuh, nadi, RR)
-
2. Kolaborasi pemberian cairan IVFD NS 0,9% 20 tpm
O
3. Memberikan Inj. Citicolin 2x250mg (IV) jika TD> :
100 mmHg, Inj. Antrain 3x1 gr (IV), Inj. - GCS: 1X1
Omeprazole 1x40mg (IV), Inj. Metoclopramide - TD: 135/64 (MAP: 87,6 mmHg)
1,2,3 12.00
3x10mg (IV) - Nadi : 53x/m
- Suhu : 34,30 C
4. Memberikan diet cair melalui NGT
- RR: 19 x/m
- Pupil : 4/4, Sa O2: 99%
- Pasien diberikan Inj. Citicolin 2x250mg
(IV) jika TD> 100 mmHg, Inj. Antrain 3x 1
gr (IV), Inj. Omeprazole 1x40mg (IV), Inj.
Metoclopramide 3x10mg (IV)
- Diet masuk
- Pasien terlihat sianosis, akral dingin
IMPLEMENTASI HARI 2
Nama klien : Tn.S Tanggal pengkajian : 30/09/2019
Diagnosa medis : CVA SAH
No. TTD &
Tgl Dx. Jam Tindakan Keperawatan Evaluas Nama
i
Kep Terang
1 3 07.30 1. Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, S
Oktober :
berpakaian, berhias, dan makan
2019 -
2. Melakukan perineal hygiene O
3. Melakukan oral hygiene untuk membersihkan :
mulut pasien dan membantu pasien berpakaian - Pasien sudah bersih dengan terpasang
pakaian bersih, popok bersih
4. Jadwalkan rutinitas perawatan diri
5. Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai
mandiri
2 08.00 1. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha S
napas) :
-
2. Memposisikan pasien semi fowler 300 untuk O
memaksimalkan ventilasi :
3. Melakukan auskultasi suara nafas dan adanya - Pasien dalam keadaan head elevasi 300
- Rhonki (-), wheezing (-) snoring (+)
suara tambahan
gurgling (+)
4. Lakukan fisioterapi dada untuk membantu - Pasien sudah disuction melalui mayo
pengeluaran secret yang terpasang
- Pasien terpasang NRBM 10lpm
5. Melakukan suctioning pada pasien sesuai
kebutuhan
6. Memberikan pasien terapi oksigen melalui NRBM
10 lpm dan memonitoring aliran liter oksigen agar
tidak mengalami kering pada hidung dan mulut
EVALUASI
1 S: -
O:
- GCS: 1X1
- TD: 117/49 (MAP: 71,6 mmHg)
- Nadi : 59x/m
- Suhu : 37,30 C
- RR: 19 x/m
- Pupil : 4/4
- Pasien terpasang IVFD NS 0,9% 16 tpm dan manitol 6x100 (IV), antrain 3x1
gram
A:
Sakit kepala sakit kepala (+) sakit kepala (-) tidak bisa dikaji
(coma)
P: Melanjutkan intervensi:
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Monitor tingkat kesadaran
3. Dokumentasi hasil pemantauan
4. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
5. Monitor intake dan output cairan (pemberian cairan IVFD NS 0,9% 16 tpm, Inj.
Citicolin 2x250mg (IV) jika TD> 100 mmHg, Inj. Antrain 3x1 gr (IV), Inj.
Omeprazole 1x40mg (IV), Inj. Metoclopramide 3x10mg (IV))
6. Berikan Manitol 6x100 (IV)
2 S: -
O:
- Pasien sudah bersih dengan terpasang pakaian bersih, popok bersih
- Pasien dalam keadaan head elevasi 300
- Rhonki (-), wheezing (-) snoring (+) gurgling (+)
- Pasien sudah disuction melalui mayo yang terpasang
- Pasien terpasang NRBM 10lpm
- RR 19 x/mnt
- GCS 1X1
- SaO2 : 98%
A:
Kriteria hasil Awal Target Akhir
P: Melanjutkan intervensi:
1. Posisikan pasien semi fowler 30 derajat untuk memaksimalkan ventilasi
2. Lakukan auskultasi suara nafas dan adanya suara nafas tambahan
3. Lakukan fisioterapi dada untuk membantu pengeluaran secret
4. Lakukan suctioning pada pasien sesuai kebutuhan
5. Berikan pasien terapi oksigen melalui NRBM 10 lpm dan monitoring aliran liter
oksigen agar tidak mengalami kering pada hidung dan mulut
3 S: -
O:
- Pasien sudah bersih dengan terpasang pakaian bersih, popok bersih
- GCS 1X1
A:
Kriteria hasil Awal Target Akhir