Anda di halaman 1dari 6

PERAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI DALAM DUNIA MAYA DAN KEHIDUPAN

NYATA

Pemanfaatan Cyber-Counselling sebagai Strategi Psikologi Komunikasi Guru BK pada Sekolah


Daring

DISUSUN OLEH:

WAHYU ADE PRAMANA

NIM: 20419141013

PSIKOLOGI KOMUNIKASI A

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


DESKRIPSI

Ada beberapa pendapat mengenai definisi psikologi komunikasi. Yang pertama, menurut
George A. Miller, psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan,
dan mengendalikan peristiwa mental dan perilaku komunikasi individu. Peristiwa mental adalah
proses yang mengantarai stimuli dan respons (internal mediation of stimuli) yang berlangsung
sebagai akibat belangsungnya komunikasi. Sedangkan menurut Prof. Nina W. Syam, pada Buku
Psikologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi, memaparkan bahawa dalam psikologi komunikasi yang
terpenting yaitu gejala kejiwaan yang ada pada aliran psikologi, yang sangat bermanfaat untuk
menganalisis proses komunikasi interpersonal, ketika orang sedang melakukan proses interpretasi
dari suatu stimulus, mulai dari sensasi, asosiasi, persepsi, memori, sampai dengan berfikir, baik
untuk pekerjaan mengirim maupun menerima pesan.

Kesimpulan dari kedua pendapat tersebut, psikologi komunikasi adalah ilmu yang
mempelajari psikologis manusia yang ditimbulkan dari adanya proses komunikasi. Hal ini
dilakukan dengan cara menekankan perhatian terhadap perilaku (behavioural) seseorang saat
berkomunikasi.

Adapun bimbingan konseling merupakan usaha untuk melakukan pembinaan, pengawasan,


serta pendampingan terhadap perilaku siswa di sekolah. Tidak hanya itu, konseling juga
merupakan media pengawasan kondisi psikologis siswa serta proses komunikasi yang berjalan
antara siswa dan guru, serta siswa dengan orang tua.

Dengan begitu, maka peran bimbingan konseling sebagai ujung tombak psikologi siswa
akan menjadi pembahasan pada tulisan ini. Tujuan dari pembahasan tersebut adalah untuk
mengetahui strategi efektif yang dapat ditempuh guru BK untuk memaksimalkan perannya.
Mengingat adanya fenomena pandemi COVID-19 mengakibatkan adanya Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) yang memnbuat pemerintah menetapkan kebijakan sekolah dalam
jaringan. Hal ini ditujukan untuk mengurangi resiko penyebaran virus Corona, serta memutus
rantai penyebaran virus tersebut.

Terdapat 2 hal yang akan menjadi pokok pembahasan dalam tulisan ini yaitu:

a. Mengapa cyber-counselling dapat menjadi media komunikasi efektif bagi guru BK?
b. Bagaimana tantangan dan hambatan yang ada dalam menjalankan metode ini?
ANALISIS

a. Mengapa cyber-counselling dapat menjadi media komunikasi efektif bagi guru BK?

Secara umum, peran psikologi komunikasi tentu sangat besar bagi proses bimbingan konseling
siswa di dunia pendidikan formal. Hal ini terjadi karena dalam menjalani aktivitas
pembelajarannya, seorang siswa tidak hanya dituntut untuk dapat memenuhi target kurikulum
pendidikan secara umum. Akan tetapi, tugas siswa juga berkaitan dengan pengembangan diri
berdasarkan minat dan bakat setiap individu. Dalam menjalani kegiatan belajar mengajar di
sekolah, terdaoat berbagai hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh siswa. Disinilah tugas
utama seorang guru bimbingan konseling yang utama adalah mengawasi perilaku dan menjaga
kondisi psikologis siswa agar tetap prima untuk menjaga performa belajarnya. Meskipun, guru BK
juga memiliki tugas lain yaitu mengembangkan minat dan bakat siswa, memberikan saran dan
motivasi belajar siswa, serta memberikan rekomendasi lanjutan studi siswa. Oleh karena peran
penting tersebut, perlu dijalin komunikasi serta interaksi yang baik antara guru BK dengan siswa.

Dengan adanya pandemi COVID-19 di Indonesia, pemerintah menetapkan kebijakan sekolah


daring. Tentu hal ini akan menjadi sebuah pembatas bagi guru bimbingan konseling dalam
menjalankan tugasnya. Hal tersebut disebabkan oleh pengawasan terhadap perilaku siswa serta
pendampingan psikologis tidak dapat dilaksanakan secara tatap muka. Untuk itu, diperlukan
mekanisme alternatif supaya guru BK tetap dapat melaksanakan tugasnya. Yatu dengan cyber-
counselling tersebut. Dimana pada metode tersebut, diharapkan guru BK dapat tetap menjaga
komunikasi dengan siswanya meskipun melalui interaksi tidak langsung atau perantara daring.

Permasalahan yang dihadapi oleh siswa selama sekolah daring tentu lebih kompleks.
Berdasarkan wawancara saya dengan Ibu Yuni Asih, S.Pd selaku guru BK di SMA N 1 Wates,
kebanyakan dari siswa mengalami rasa kebosanan dalam belajar, serta kesulitan untuk memotivasi
diri (self motivating) supaya dapat konsisten dalam menjalani aktivitas sekolah daring. Tentu,
peran guru BK adalah mendampingi serta memberikan motivasi kepada siswa tersebut. Meskipun
terdapat banyak hambatan dan tantangan, seorang guru BK tetap memiliki tanggung jawab untuk
mendampingi siswa-siswanya dalam hal psikologis sehingga mereka menggunakan metode cyber
counselling.
Cyber counselling, sebagai salah satu peran psikologi komunikasi di dunia maya adalah
serangkaian adaptasi yang dilakukan dalam proses konseling yaitu dengan menggunakan media
digital sebagai pengganti media interaksi, metode ini biasanya diterapkan jika interaksi tatap muka
tidak memungkinkan untuk dilakukan. Misalnya karena adanya jarak, kesulitan jangkauan
geografis antara konseli dan konselor, dan sebagainya. Secara khusus, metode ini diterapkan oleh
beberapa sekolah di Indonesia untuk menaati skema kebijakan sekolah daring selama pandemi.
Tentu, hal ini dipertimbangkan dengan berbagai alasan.

Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi komunikasi berkembang pesat sehingga


dimungkinkan untuk dilakukan proses komunikasi jarak jauh. Begitu pula dengan cyber
counselling yang dapat dilakukan melalui berbagai platform komunikasi. Misalnya adalah Zoom,
WhatsApp video call, Chatting, dan sebagainya. Contoh penerapannya adalah kegiatan konseling
berupa diskusi melalui platform online tersebut. Meskipun teknologi saat ini dapat dijangkau oleh
banyak orang, tetapi masih banyak hambatan dan tantangan dalam melaksanakan metode ini.

b. Bagaimana tantangan dan hambatan yang ada dalam menjalankan metode ini?

Sayangnya, metode cyber conselling ini tidak eksklusif. Ada beberapa kasus psikologi intensif
yang tidak dapat dilakukan melalui prosedur ini. Misalnya adalah ketika terjadi korban trauma
bullying pada siswa, maka trauma-healing yang dilakukan akan jauh lebih efektif melalui proses
komunikasi dan pendampingan langsung. Disitulah eksklusivitas peran psikologi komunikasi
dalam kehidupan nyata yang tidak dapat tergantikan oleh konseling melalui perantara digital.
Menurut Ibu Yuni Asih, S.Pd selaku guru BK di SMA N 1 Wates, langkah yang bisa dilakukan
adalah tetap menjalankan proses konseling tatap muka, tetapi harus dengan standar protokol
kesehatan yang ketat.

Hambatan yang lain adalah kendala teknis. Meskipun teknologi komunikasi saat ini dapat
dijangkau oleh banyak orang, tetapi kendala teknis seperti gangguan sinyal dan gangguan
perangkat masih sering terjadi. Hal ini tentu menghambat kelancaran proses konseling. Hambatan
tersebut tentu akan berdampak pada hasil bimbingan konseling yang menjadi tidak optimal. Secara
praktis, dampak yang terjadi dapat berupa hal yang berkaitan dengan teknis. Misalnya, pemahaman
pesan dari guru BK tidak dapat diterimna dengan baik. Artinya, kendala teknis ini juga merupakan
bentuk noise dalam proses komunikasi jika dikaitkan dengan unsur-unsur dalam suatu proses
komunikasi.
Hal itulah yang kemudian menjadi tantangan dalam melaksanakan cyber counselling.
Diantaranya adalah kendala sinyal, dan ketersediaan sarana prasarana lainnya yang memadai demi
kelancaran proses konseling. Selain itu, terdapat keterbatasan peran BK khususnya dalam
menyesuaikan dengan kebijakan sekolah daring selama pandemi. Yaitu adalah mekanisme
pengawasan kondisi psikologis siswa tidak dapat dilaksanakan secara langsung oleh guru BK.
Oleh karena itu, BK melibatkan peran orang tua di rumah untuk mengawasi kondisi psikologis
siswa. Kualitas pengawasan dan pendampingan orang tua yang bersinergi dengan orang tua akan
sangat menentukan pola pengembangan diri siswa selama belajar melalui sekolah daring. Lebih
lanjutnya, hal ini akan mempengaruhi performa belajar siswa. Artinya, peran orang tua sangat
penting dalam mengawasi keadaan diri siswa.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari pembahasan ini adalah cyber counselling dapat menjadi alternatif bagi
guru BK untuk dapat menjalankan tugasnya. Meskipun masih terdapat banyak hambatan maupun
gangguan, hendaknya pihak sekolah dapat berusaha mencari solusi supaya guru BK dapat menjaga
peran pentingnya di sekolah secara optimal. Hal ini dilakukan untuk menciptakan kelancaran
kegiatan belajar mengajar di sekolah secara holistik.

Saran yang dapat diberikan yaitu sekolah hendaknya mempersiapkan sarana teknis cyber-
conselling dengan baik karena menjadi media perantara utama guru BK dalam menjalankan tugas.
Selain itu, harus ada sosialisasi yang baik agar tercipta kesadaran dari siswa untuk memanfaatkan
fasilitas cyber counselling ini dengan baik dan bijak. Guru BK juga memiliki tanggung jawab
untuk melakukan sosialisasi kepada orang tua siswa serta secara intensif menjalin komunikasi
yang baik dengan orang tua siswa. Hal ini ditujukan untuk dapat memantau perkembangan setiap
siswa dan mencegah maupun menangani berbagai permasalahan yang terjadi. Apalagi jika
mengetahui bahwa orang tua memiliki peran penting untuk senantiasa memantau perkembangan
sang anak dalam proses pembelajaran daring. Maka, guru BK perlu membuat program
pendampingan orang tua atau parenting class dari setiap jenjang pendidikan formal. Diharapkan
dengan adanya parenting class, akan ada kesadaran dari orang tua siswa untuk mendampingi
anaknya secara intensif selama pembelajaran daring, sehingga proses pembelajaran daring dapat
berjalan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi pengembangan diri siswa.
DAFTAR REFERENSI
1. Prasmawati, Hermi. (2016) CYBER COUNSELING SEBAGAI METODE
PENGEMBANGAN LAYANAN KONSELING DI ERA GLOBAL. Syi’ar. 16(1). 43-54.
2. Luthfia Kirana, Dyah. (2019) CYBER COUNSELING SEBAGAI SALAH SATU
MODEL PERKEMBANGAN KONSELING BAGI GENERASI MILENIAL. al-
Tazkiah. 8(1). 51-63
3. Hayati, Fitri (2016) PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM
MENGATASI KECENDERUNGAN PERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK DI MA.
Manajer Pendidikan. 10(6). 603-607
4. Anugrahana, Andri (2020) HAMBATAN, SOLUSI DAN HARAPAN:
PEMBELAJARAN DARING SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 OLEH GURU
SEKOLAH DASAR. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 10(3). 282-289
5. Videlia P, Dipna. (2020) PANDUAN KURIKULUM DARURAT COVID-19 BUAT
GURU UNTUK BELAJAR DARING. Retrieved from: https://tirto.id/panduan-
kurikulum-darurat-covid-19-buat-guru-untuk-belajar-daring-f1Vw
6. Naufal Hafizh, M. (2020) PERAN DAN TANTANGAN YANG DIEMBAN GURU BK
SAAT PANDEMI. Retrieved from:
https://ayobandung.com/read/2020/07/17/107673/peran-dan-tantangan-yang-diemban-
guru-bk-saat-pandemi

Anda mungkin juga menyukai