Enzim Revisi
Enzim Revisi
2/1/2-30
Apa itu
Metabolisme sel ?
1. IDENTITAS UKBM
4.2 Menyusun laporan hasil 4.2.1 Melakukan dan menyusun laporan hasil
percobaantentang mekanisme kerja percobaan tentang mekanisme kerja
enzim, fotosintesis, dan respirasi anaerob enzim
3. PROSES BELAJAR
2. PROSES BELAJAR
b. Pendahuluan
Sebelum masuk pada materi, silahkan kalian mengamati gambar di bawah ini dengan baik
Dari gambar diatas :
1. Mengapa bahan makanan tersebut berubah menjadi manis saat dikunyah?
2. Apa yang terjadi saat perubahan bahan makanan menjadi manis?
3. Zat apakah yang diubah dan hasilnya menjadi apa?
4. Zat apakah yang mengubahnya?
c. Kegiatan Inti
Kegiatan Belajar 1
Pada kegiatan belajar 1 ini, kalian akan mempelajari tentang sifat dan cara kerja enzim.
Kalian akan dibagi mejnadi 6 kelompok.
Sifat-sifat Enzim
Enzim mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
Sebagai biokatalisator
Sifatnya sama dengan protein
Bekerja secara spesifik
Bekerja cepat
Bersifat termolabil
Bekerja pada suhu 30 oC – 37 oC tetapi jika suhunya lebih dari 60oC, enzim mengalami denaturasi
atau rusak.
Bekerja mengkatalisis reaksi tidak bolak balik atau hanya satu arah
Dibutuhkan dalam jumlah sedikit
A. Pengertian Metabolisme
Metabolisme adalah metabolisme (bahasa Yunani, metabole = berubah) adalah reaksi-reaksi
kimiawi untuk mengubah zat-zat yang menghasilkan energy maupun memerlukan energi
maupun memerlukan energi yang terjadi di dalam sel-sel tubuh.
Metabolisme ada 2 yaitu :
1. Katabolisme, yaitu reaksi penguraian senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa-
senyawa yang lebih sederhana dan menghasilkan energi (reaksi eksergonik)
2. Anabolisme, yaitu kebalikannya, reaksi penyusunan dari senyawa-senyawa sederhana
menjadi senyawa yang lebih kompleks dan memerlukan energi (reaksi endergonik)
B. Enzim
Enzim dapat mempercepat reaksi katabolisme dan anabolisme
1. Struktur Enzim
Terdiri atas 2, yaitu :
a. Bagian yang berupa protein di sebut Apoenzim . ciri khas labil (mudah berubah) dan
dipengaruhi oleh suhu, pH. Dan tidak tahan panas. Apoenzim ini enzim nya belum aktif
b. Bagian non protein di sebut Kofaktor. ciri khas Kofaktor adalah berperan sebagai katalis
membantu mengaktifkan enzim
Holoenzim adalah enzim kompleks yang dibentuk oleh bagian protein (apoenzim) yang
dikombinasikan dengan molekul non-protein (kofaktor).
Koenzim adalah molekul organik kecil dari enzim (yang merupakan protein)bagian dari
Kofaktor, koenzim terutama molekul organik dan banyak yang berasal dari vitamin.
Koenzim berikatan non-kovalen dengan enzim.
Bentuk sisi aktif enzim sangat spesifik sehingga substrat harus memiliki bentuk molekul tertentu
yang sesuai. Enzim akan bergabung dengan substrat membentuk ikatan kompleks bagaikan
gembok dengan anak kuncinya. Namun, juika bentuk sisi aktif enzim dengan substrat tidak cocok,
tidak akan terjadi ikatan kompleks. Dalam ikatan kompleks, substrat akan bereaksi dengan energi
aktivasi (EA) yang rendah. Setelah terjadi reaksi dan produk, enzim akan terbebaskan.
b. Induksi Pas ( Induced Fit)
a. Suhu, Semakin tinggi suhu, maka energi kinetik substrat dan enzim meningkat, sehingga
mempermudah keduanya saling berikatan.
b. pH (derajat keasaman) Perubahan pH mengakibatkan sisi aktif enzim berubah
keefektifannya dalam membentuk kompleks enzim – substrat, sehingga dapat menghalangi
terikatnya substrat pada sisi aktif enzim.
c. Konsentrasi enzim dan substrat, Semakin besar konsentrasi enzim akan meningkatkan
kecepatan reaksi. Peningkatan kecepatan reaksi akan terus bertambah hingga tercapai
kecepatan konstan. Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
d. Zat – zat Penggiat (Aktivator), Aktivator merupakan zat atau molekul yang berfungsi untuk
memacu atau mempercepat reaksi enzim. Inhibitor merupakan sutau molekul yang dapat
menghambat aktivitas enzim. Terdapat dua macam inhibitor enzim, yaitu inhibitor
kompetitif dan inhibitor nonkompetitif
e. Zat – zat Penghambat (Inhibitor), Inhibitor merupakan sutau molekul yang dapat
menghambat aktivitas enzim.
Ada 2 jenis Inhibitor, yaitu:
1. Inhibitor kompetitif
Kunci jawaban :
A. Pengertian metabolisme adalah seluruh proses fisilogi yang terjadi di dalam tubuh.
Terdiri atas katabolisme dan anabolisme
B. Struktur enzim
Apabila kalian merasa sudah dapat memahami pembelajaran ini, jika sudah silahkan kalian boleh
melanjutkan ke kegiatan belajar 2
Kegiatan Belajar 2
Pada kegiatan belajar 2 ini, kalian akan mempelajari tentang praktikum tentang faktor yang mempengaruhi
kerja enzim .
Untuk lebih memahami materi ini silahkan buka buku BTP : Sri Pujiyanti, 2017.”menjelajah dunia
biologi “, solo.tiga serangkai pustaka mandiri hal 48 s/d 49. Bekerjalah dalam 5 kelompok. Sebelum
menjawab pertanyaan di bawah ini, coba simak gambar grafik pengaruh suhu terhadap kerja enzim berikut
ini!
Grafik tersebut merupakan grafik perbandingan pH optimal pepsin dengan tripsin. Faktor yang
mempengaruhi kerja enzim berdasarkan grafik diatas adalah pH. Setiap enzim bekerja optimal pada pH
tertentu, jadi derajat keasaman juga mempengaruhi aktivitas enzim. Setiap enzim dapat bekerja baik pada
pH optimum, masing-masing enzim memiliki pH optimum yang berbeda. Enzim pencernaan yang ada dalam
lambung yaitu pepsin hanya dapat bekerja pada lingkungan asam (pH 2). Adapun Tripsin dalam usus bekerja
pada lingkungan basa dengan pH maksimal 2.. Sebagai contoh : enzim amilase bekerja baik pada pH 7,5
(agak basa), sedangkan pepsin bekerja baik pada pH 2 (asam kuat/sangat asam)
“ jelaskan bagaimana pengaruh pH terhadap kerja enzim?”
Laju reaksi kimia dan aktivitas enzim sangat dipengaruhi oleh struktur enzim. Atau dengan kata lain,
perubahan dalam struktur enzim akan mempengaruhi laju reaksi. Ketika pH medium tertentu berubah, hal ini
akan mengarah ke perubahan bentuk enzim. Tidak hanya pada enzim, tingkat pH juga dapat mempengaruhi
sifat muatan dan bentuk substrat. Jika hanya terjadi sedikit perubahan pH, perubahan bentuk struktural
enzim dan substrat mungkin reversibel (bisa diperbaiki). Tapi perubahan tingkat pH yang signifikan akan
membuat enzim dan substrat mengalami denaturasi (kerusakan). Dalam kasus tersebut, sifat enzim akan
berubah sehingga tidak bisa menjalankan fungsinya secara normal.
Percobaan :
I. Tujuan :
VI. Kesimpulan: