Pengelolaan LB3 PP 101-2014 - UTAMA
Pengelolaan LB3 PP 101-2014 - UTAMA
GELOLAAN LIMBAH B3
PP 101 / 2014
Disampaikan Oleh:
Iyan Suwargana
Widyaiswara Madya - KLH
1
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2015
OUTLINE PRESENTASI
Regulasi ttg Pengelolaan Uji karakteristik limbah B3
Limbah B3
Penetapan Limbah B3 dan
Review UU 32/2009 Pengecualian Limbah B3
Outline PP tentang
Kegiatan Pengelolaan Limbah B3
Pengelolaan Limbah B3
(Pengurangan, penyimpanan,
Butir-butir Perubahan PP pengumpulan, pengangkutan,
PLB3 dan Perbandingan dgn pemanfaatan, pengolahan,
PP lama
penimbunan, dumping limbah B3)
Kategori Limbah B3
Perizinan pengelolaan limbah B3
2
2
REGULASI PENGELOLAAN LIMBAH B3
dang-undang RI No. 32 / 2009 ttg “Perlindungan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
dup”.
RI No. 101 Tahun 2014 ttg “Pengelolaan
Pengelolaan Limbah B3”
RI No. 27 /2012 ttg “Izin Lingkungan”.
38 Tahun 2007 ttg “Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
merintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
rmen LH No. 18/2009 ttg Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3
rmen LH No. 30/2009 ttg Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan
mbah B3 serta Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah B3 oleh
merintah Daerah
rmen LH No. 05/2009 tentang “Pengelolaan Limbah di Pelabuhan”.
rmen LH No. 02/2008 ttg Pemanfaatan Limbah B3
pdal 01/BAPEDAL/09/1995 ttg “ Tata Cara & Persyaratan Teknik Penyimpanan &
ngumpulan Limbah B3”
pdal 02/BAPEDAL/09/1995 ttg “Dokumen
Dokumen Limbah B3”.
pdal 03/BAPEDAL/09/1995 ttg “Persyaratan
Persyaratan teknis pengolahan LB3”
pdal 04/BAPEDAL/09/1995 ttg Tata Cara Penimbunan Hasil Pengolahan Limbah3
rmen LH No. 14 Tahun 2013 ttg “Simbol
Simbol dan Label Limbah B3”.
rmen LH No 05/2012 ttg “Jenis
Jenis Kegiatan/usaha yg wajib AMDAL”.
AMDAL
Undang-Undang
Undang No.32/2009
Tentang
Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan
Hidup yang terkait dengan Pengelolaan
Limbah B3
4
Pengelolaan Limbah B3
Definisi .......
Pengurangan
Peyimpanan
Kegiatan Pengangkutan
yang
meliputi :
Pengumpulan
Pemanfaatan
Pengolahan
5
Penimbunan
KETENTUAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
7
PP 101 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Limbah B3
8
TATA CARA MEMBACA PP
101/2014
UU 32/2009 CARA BACA PP 101/2014
• Pasal 59
(1) Setiap orang yang menghasilkan
limbah B3 wajib melakukan
SETIAP ORANG [PENGHASIL
pengelolaan limbah B3 yang
LIMBAH B3]
dihasilkannya.
(3) Dalam hal setiap orang tidak
mampu melakukan sendiri JASA [PENGUMPUL, PEMANFAAT,
pengelolaan limbah B3, PENGOLAH, PENIMBUN LIMBAH B3]
pengelolaannya diserahkan
kepada pihak lain.
9
OUTLINE PP – 20 Bab, 259
25 Pasal (1)
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 – 2 BAB VIII PENGOLAHAN LIMBAH B3
Bagian Kesatu
BAB II PENETAPAN LIMBAH B3 Pasal 3 – 9 Umum Pasal 99
BAB III PENGURANGAN LIMBAH B3 Pasal 10 – 11
Bagian Kedua
BAB IV PENYIMPANAN LIMBAH B3 Pasal 12 – 30
Pengolahan Limbah B3 oleh Setiap Orang yang Pasal 100 – 124
BAB V PENGUMPULAN LIMBAH B3 Pasal 31 – 46
Menghasilkan Limbah B3
BAB VI PENGANGKUTAN LIMBAH B3 Pasal 47 – 52
BAB VII PEMANFAATAN LIMBAH B3 Bagian Ketiga
Bagian Kesatu Pengolahan Limbah B3 oleh Pengolah Limbah B3 Pasal 125 – 144
Umum Pasal 53 BAB IX PENIMBUNAN LIMBAH B3
Bagian Kedua Bagian Kesatu
Pemanfaatan Limbah B3 oleh Setiap Orang Pasal 54 – 75 Umum Pasal 145
yang Menghasilkan Limbah B3
Bagian Kedua
Bagian Ketiga
Penimbunan Limbah B3 oleh Setiap Orang yang Pasal 146 – 162
Pemanfaatan Limbah B3 oleh Pemanfaat Pasal 76 – 94 Menghasilkan Limbah B3
Limbah B3
Bagian Ketiga
Bagian Keempat
Pengecualian dari Kewajiban Memiliki Izin Pasal 95 – 98 Penimbunan Limbah B3 oleh Penimbun Limbah B3 Pasal 163 – 174
Pengelolaan Limbah B3 untuk Pemanfaatan BAB X DUMPING LIMBAH B3 Pasal 175 – 190
Limbah B3 sebagai produk samping BAB XI PENGECUALIAN LIMBAH B3 Pasal 10
191 – 195
OUTLINE PP – 20 Bab, 259
25 Pasal (2)
BAB XII PERPINDAHAN LINTAS BATAS Limbah B3 Pasal 196 – 197 Bagian Kedua
BAB XIII PENANGGULANGAN PENCEMARAN Penyusunan Program Kedaruratan Pengelolaan Pasal 220 – 223
DAN/ATAU KERUSAKAN LINGKUNGAN Limbah B3
HIDUP DAN PEMULIHAN FUNGSI
LINGKUNGAN HIDUP Bagian Ketiga
Bagian Kesatu Pelatihan dan Geladi Kedaruratan Pasal 224 – 231
Umum Pasal 198 – 199 Bagian Keempat
Bagian Kedua
Penanggulangan Kedaruratan dalam Pengelolaan Pasal 232 – 236
Penanggulangan Pencemaran dan/atau Pasal 200 – 202 Limbah B3
Kerusakan Lingkungan Hidup
Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup Pasal 203 – 216 BAB XVI PENGAWASAN Pasal 238 – 240
BAB XIV SISTEM TANGGAP DARURAT DALAM BAB XVII PEMBIAYAAN Pasal 241 – 242
PENGELOLAAN LIMBAH B3 BAB SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 243 – 253
XVIII
Bagian Kesatu BAB XIX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 254 – 256
Umum Pasal 217 – 219
BAB XX KETENTUAN PENUTUP Pasal 257 – 259
11
Butir-
Butir -butir Perubahan ...[1]
• PP 101/2014
Kategori limbah B3 : Kategori
Kategori 1 dan Kategori 2
Tata cara penetapan limbah B3 berdasarkan Daftar dan Uji karakteristik
( TCLP, LD50 & sub
sub--kronis)
Pengaturan limbah B3 kategori bahaya 2 dari sumber spesifik khusus
(slag, kapur, dll)
Penyimpanan limbah B3 : 90 hari,
hari, 180 hari dan 365 hari
Uji coba (pemanfaatan & pengolahan limbah B3)
12
12
Butir-
Butir -butir Perubahan ...[2
...[2]
• PP 101/2014
Pengecualian Limbah B3 (berguna untuk delisting)
B3(berguna
Kodefikasi karakteristik limbah B3
Perizinan Pengelolaan Limbah B3
Pengaturan produk samping (by by--product)
Ketentuan mengenai dana jaminan lingkungan
13
Butir-
Butir -butir Perubahan ...[3
...[3]
• PP 101/2014
Perpindahan lintas batas Limbah B3
Pengaturan dumping Limbah B3
Penanggulangan Pencemaran dan/atau Kerusakan LH
dan Pemulihan Fungsi LH
Pengaturan tanggap darurat
Sanksi Administrasi
14
15
PERBANDINGAN...[1]
NO. PP LAMA (PP 18 JO. PP 85/1999) PP BARU (PP 101/2014)
1 Tidak ada pembagian LB3 Ada limbah B3 dengan kategori 1,
berdasarkan tingkat bahaya kategori 2
2 Tata cara penetapan limbah B3 Tata cara penetapan limbah B3
(Daftar, Uji karakteristik, TCLP, LD50, (Daftar, Uji karakteristik, TCLP,
kronis (491 senyawa, 11 kriteria) LD50, sub
sub--kronis
kronis))
3 Tidak ada limbah B3 dari sumber Ada pengaturan limbah B3
spesifik khusus kategori bahaya B dari sumber
spesifik khusus (slag
(slag,, kapur, dll)
dll)
4 Penyimpanan limbah B3 <50 kg/hari Penyimpanan limbah B3 kategori-
kategori-
90 hari dan 180 hari 2 <50 kg/hari 90, 180, 365 hari
5 Tidak ada uji coba Ada uji coba (pemanfaatan &
pengolahan limbah B3)
6 Tidak ada kode karakteristik LB3 Ada kode karakteristik LB3 15
16
PERBANDINGAN...[2]
NO. PP LAMA (PP
P 18 JO. PP 85/1999) PP BARU (PP 101/2014)
7 Tidak ada kodifikasi limbah B3 Ada kodifikasi dan nama setiap
limbah B3
8 Tidak ada pengaturan produk Ada pengaturan produk samping
samping (by-product) (by-
by-product
product))
9 Tidak ada ketentuan dana jaminan Ada ketentuan mengenai dana
lingkungan jaminan lingkungan
10 Belum ada rincian perpindahan Ada rincian perpindahan lintas
lintas batas batas
11 Tidak ada pengaturan dumping Ada pengaturan dumping
12 Tidak ada rincian pemulihan Ada rincian & kriteria pemulihan
13 Belum ada rincian pengaturan Ada rincian pengaturan tanggap
tanggap darurat darurat 16
Penetapan Limbah B3
Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Pengelolaan Limbah B3
yang dihasilkannya.
KATEGORI 1 KATEGORI 2
PENGANGKUTAN PENGANGKUT
ANGKUTAN
PEMANFAATAN PEMANFAATAN
PENGOLAHAN PENGOLAHAN
PENIMBUNAN PENIMBUN
BUNAN 18
Limbah B3 berdasarkan kategori bahayanya (2)
BERBEDA-BEDA
BERBEDA-
PENGELOLAAN
KATEGORI 1 • Dapat dipastikan akan • PCBs,dll
TATA CARA
berdampak negatif thd
lingkungan
19
Limbah B3 berdasarkan sumbernya :
1) Limbah B3 dari sumber tidak spesifik (Lampiran I Tabel 1)
2) Limbah B3 dari B3 kadaluwarsa, tumpahan B3, B3 yg tidak
memenuhi spesifikasi produk yang akan dibuang, dan bekas
kemasan B3 (Lampiran I Tabel 2)
3) Limbah B3 dari sumber spesifik:
a. Sumber spesifik umum (Lampiran
( I Tabel 3)
b. Sumber spesifik khusus (Lampiran
( I Tabel 4)
KODE LIMBAH
A101a
KATEGORI
BAHAYA 1
TABEL 1
URUTAN
LIMBAH B3
PELARUT
TERHALOGENASI
22
23
KODE LIMBAH
B101d
KATEGORI
BAHAYA 2
TABEL 1
URUTAN
LIMBAH B3
YANG TIDAK
SPESIFIK LAIN
23
24
24
25
KODE LIMBAH
B301-1
ATEGORI
AHAYA 2
TABEL 3
KODE INDUSTRI/
KEGIATAN
URUTAN 25
LIMBAH B3
26
26
Limbah B3 berdasarkan Karakteristiknya
Mudah Meledak 3 Reaktif
5 Korosif Kriteria merujuk Lampiran I
PP 101/2014
Mudah Menyala 4 Infeksius
● MUDAH MENYALA
(IGNITABLE – I)
● REAKTIF
(REACTIVE – R)
● INFEKSIUS
(INFECTIOUS – X)
● KOROSIF
(CORROSIVE – C)
● BERACUN
(TOXIC – T) 28
29
29
30
TATA CARA PENETAPAN LIMBAH B3
Apakah limbah B3 YA LIMBAH B3
memiliki kategori
KATEGORI 1
YA bahaya 1 ?
Apakah ada
dalam Tabel TIDAK LIMBAH B3
LIMBAH 1, 2, 3, 4,
KATEGORI 2
Lampiran I ?
TIDAK LIMBAH
NONB3
30
Tata Cara Penetapan Limbah B3 Di Luar Daftar Lampiran I
Tidak (2)
LIMBAH B3
KATEGORI 1 NOTE: - Untuk limbah diluar daftar Limbah B3
Lampiran I
YA TIDAK TIDAK YA - Uji Karakteristik dilakukan oleh Pemerintah
untuk limbah diluar Lampiran I
Mencocokkan Mencocokkan
Apakah limbah Apakah limbah
dgn kategori 1 dgn kategori 2
menunjukkan menunjukkan
daftar Limbah B3 daftar Limbah Limbah Non B3
karakteristik karakteristik
Lampiran I B3 Lampiran I LB3 kategori1
kategori ? LB3 kategori 2 ?
TIDAK TIDAK
NOTE: Untuk limbah B3 yang ada
YA LIMBAH B3 YA
dalam daftar Limbah B3 Lampiran I
KATEGORI 2
Identifikasi Kategori Limbah B3 untuk
Limbah diluar Daftar Limbah B3 Lampiran I
UJI KARAKTERISTIK LIMBAH B3
Tidak
Mudah Mudah
Mudah Mudah Beracun :
Meledak Terbaka
Meledak Menyala Uji
r TCLP dan Beracu
Reaktif InfeksiusUji Toksikologi n
Ya
Infeksius Korosif Reakti Korosi
f f
LIMBAH Ya Tidak
33
ata Cara Penetapan Kategori Limbah B3 dan BM-nya Pasal 3
i LB3 :
ksikologi;
an NOTE: - Untuk limbah diluar daftar Limbah B
Evaluasi hasil Tim ahli Lampiran I, Uji Karakteristik
a; proses Rapat
uji karakteristik menyampaikan dilakukan oleh Pemerintah
; kimia;
oleh Tim Ahli rekomendasi hasil Koordinasi
dan pakar
ditentukan Limbah B3 evaluasi ke Menteri
nteri
puti identifikasi dan analisis thd : Memuat : Rekomendasi tim ahli memuat pernyataan
asil uji karakteristik Limbah; a. identitas Limbah; bahwa Limbah merupakan :
roses produksi pada usaha b. dasar pertimbangan
36
37
Pengecualian Limbah B3
Limbah B3 Sumber Spesifik Umum dan NOTE :
• Uji karakteristik Dilakukan oleh
Spesifik Khusus (Terdapat dalam daftar Penghasil Limbah B3
Limbah B3 Lampiran I Tabel 3 dan 4 • Dilakukan kasus per kasus
Tidak
Mudah Mudah
Pembuktian :
Terbaka
1. Uji Karakteristik Limbah B3 (tidakMeledak
menunjukkan karakteristik Beracu
LB3)
r
Infeksius
2. Hasil studi ygYa
menyimpulkan bhw limbah yg dihasilkan tdk n
menimbulkan pencemaran dan gangguan
Reakti kesehatan
Korosithdp manusia
dan mahluk hidup lainnya f f
LIMBAH B3 Tidak
Uji KARAKTERISTIK LIMBAH B3
Mudah Mudah
yg tercantum dlm daftar
Terbaka Tidak
Meledak
Mudah Mudah
Sumber Spesifik r Beracu
Meledak
Infeksius Menyala
Lampiran I Tabel 3 dan
Ya 4 n
Reaktif Beracun
Reakti Korosi
Infeksius Korosif
f f Lampiran II
LIMBAH
Non B3 Uji TCLP
> TCLP-B Lampiran III
< BMTCLP
LD 50
LD50 > 5000 mg/kg BB
Beracun sub-k
Tidak memenuhi kriteria
> 50 mg/kg BB
Pengecualian Lampiran II
39
Pengelolaan sbg
Limbah B3 Hasil studi yg menyimpulkan bhw limbah yg dihasilka
39
menimbulkan pencemaran dan gangguan kesehatan t
manusia dan mahluk hidup lainnya
Dokumen Permohonan Pengecualian Limbah B3
meliputi :
a. identitas pemohon;
b. identitas Limbah B3 dari sumber spesifik yang dihasilkan; dan
c. bahan baku dan/ atau bahan penolong yang digunakan dalam
proses produksi yang menghasilkan Limbah B3 dari sumber
spesifik; dan
d. proses produksi yang menghasilkan Limbah B3 dari sumber
spesifik.
40
Tahapan Pengecualian Limbah B3
43
Pengurangan Limbah B3
Pengurangan Limbah B3 adalah kegiatan Penghasil Limbah B3 untuk mengurangi jumlah
dan/atau mengurangi sifat bahaya dan/atau racun dari Limbah B3 sebelum dihasilkan dari suatu
usaha dan/atau kegiatan
a. Wajib dilakukan oleh penghasil limbah B3
b. Dilakukan melalui :
Substitusi bahan Pemilihan bahan baku dan/atau bahan penolong yang semula mengandung B3
digantikan dengan yang tidak mengandung B3
Modifikasi proses; dan/atau Pemilihan dan penerapan proses produksi yang lebih efisien
TUJUAN
Menyimpan sementara limbah sampai dengan tercapai
kuantitas limbah yang memadai sehingga efisien secara
ekonomi untuk pengelolaan lebih lanjut
46
Penyimpanan Limbah B3
• Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan
Penyimpanan Limbah B3
• Dilarang melakukan pencampuran Limbah B3 yang disimpannya
• Wajib memiliki izin pengelolaan limbah B3 untuk penyimpanan limbah B3
• Persyaratan : izin lingkungan, lokasi, fasilitan penyimpanan, pengemasan
• Izin oleh Bupati/walikota, berlaku 5 tahun dan dapat diperpanjang.
• Fasilitas penyimpanan : bangunan, tangki, waste pile, waste
impoundment, dan teknologi lain sesuai perkembangan IPTEK.
IPTEK.
• Perubahan izin dan penghentian izin
• Kewajiban pemegang izin
47 47
Mekanisme Pengelolaan Limbah B3
CRADLE TO GRAVE
PENGHASIL LIMBAH B3 PENGELOLAAN LANJUTAN
(Generator)
DIMANFAATKAN/DIOLAH
Identifikasi LB3 yg dihasilkan / DITIMBUN SENDIRI
DIDALAM PABRIK (izin)
PENYIMPANAN SEMENTARA LB3
1) Izin TPS-LB3 PENGUMPUL LIMBAH B3
2) Persetujuan Penyimpanan > 90 hari yg telah memiliki izin
3) Pencatatan LB3 dan Pelaporan
Kegiatan penyimpanan serta
pengelolaan LB3 lebih lanjut
PEMANFAAT/PENGOLAH/
PENIMBUN LIMBAH B3 yg
telah memiliki izin
48
Jumlah LB3 yg
Jumlah LB3 yang dimanfaatkan/
dihasilkan Sistem Manifest diolah/ditimbun
Waktu Penyimpanan Limbah B3
Kategori Jumlah Maksimal Waktu Penyimpanan
Limbah B3 Limbah B3
dihasilkan 90 hari 180 hari 365 hari
Kategori 1 dan 2 ≥ 50 kg/hari √
Kategori 1 < 50 kg/hari √
Kategori 2 dari sumber < 50 kg/hari √
tidak spesifik
FASILITAS
JENIS LIMBAH B3 WAKTU MAKSIMUM PENYIMPANAN
PENYIMPANAN
LIMBAH B3 KATEGORI-1 & 2 • 90 hari jika dihasilkan ≥ 50 kg/hari, tidak
dapat diperpanjang
LIMBAH B3 KATEGORI-1 1,2,3,6 • 180 hari jika dihasilkan < 50 kg/hari
52
FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH B3 ……(2)
FASILITAS WAKTU MAKSIMUM
JENIS LIMBAH B3
PENYIMPANAN PENYIMPANAN
LIMBAH B3 KATEGORI-2 1,2,3,6 • 365 hari jika dihasilkan < 50 kg/hari
dari sumber tidak spesifik
LIMBAH B3 KATEGORI-2 1,2,3,6 • 365 hari Jika dihasilkan < 50 kg/hari
dari sumber spesifik umum
LIMBAH B3 KATEGORI-2 1,3,4,5,66 • 365 hari
dari sumber spesifik khusus
53
Fasilitas Penyimpanan vs Jenis Limbah B3
Fasilitas Jenis LB3 yang disimpan
Penyimpanan
LB3 Kategori LB3 LB3 LB3
1 Kategori 2 dari Kategori 2 Kategori 2
sumber tidak dari sumber dari sumber
spesifik spesifik umum spesifik khusus
Bangunan √ √ √ √
Tangki √ √ √
Silo √ √ √ √
tempat tumpukan
limbah (waste pile) √
waste impoundment;
dan/atau √
bentuk lainnya sesuai
dengan perkembangan √ √ √ √
ilmu pengetahuan dan 54
teknologi
TANGKI
CATATAN:
Volume dalam
tanggul minimum
harus 110% dari
volume tangki
Tanah dasar
Pondasi beton
yang diperkuat
55
55
Standar waste pile
Penampang Melintang
Fasilitas Penumpukan Limbah (waste pile)
Standar waste impoundment
Sistem
Tanggul atau
Sumur pantau pengumpulan dan
Liner ganda penghalang
air tanah pengambilan lindi
(leachate)
Penampang Melintang
Impoundment di Permukaan
Persyaratan Minimum Fasilitas Penyimpanan
Limbah B3 yang berupa bangunan
58
Persyaratan Fasilitas Penyimpanan
Limbah B3 berupa Bangunan (berlaku juga
untuk permohonan izin penyimpanan LB3)
Persyaratan Jenis LB3 yang disimpan
1. Penghasil LB3
65
Ketentuan Pengumpulan Limbah B3
69
Pengangkutan Limbah B3
Pasal 47
1. Penghasil LB3
70
PENGANGKUTAN
71
71
Ketentuan Pengangkutan Limbah B3 :
73
Format Penyampaian Data Pengangkutan Limbah B3
74
PENGUMPULAN
PEMANFAATAN
PENGOLAHAN
Pengumpulan limbah B3 hanya untuk limbah B3
yang dapat dimanfaatkan dan diolah
Pengumpul limbah B3 dilarang menyerahkan
limbah B3 yang dikumpulkannya ke pengumpul lain
Limbah B3 didorong untuk dilakukan pemanfaatan
Pemanfaatan limbah B3 harus memenuhi standar
radioaktivitas (TENORM)
Pengolahan dengan solidifikasi harus memenuhi
standar TCLP
Pengolahan secara termal harus memenuhi
persyaratan TBT (trial
(trial burning test
test)) 75
75
Mekanisme Pengelolaan Limbah B3
Recovery
Yang wajib Asuransi dan dlm
akte notaris tertera bid atau
sub bidang pengelolaan LB3 Pemanfaat SNI/SAE/dll
(2), (3), (4), (5), (6) (3) Recycle
1. Penghasil LB3
80
Cakupan Pemanfaatan
Pemanfaatan Limbah B3 meliputi:
meliputi
• Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi bahan baku;
• Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi sumber energi;
• Pemanfaatan Limbah B3 sebagai bahan baku ; dan
• Pemanfaatan Limbah B3 sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
81
Larangan Pemanfaatan
• terhadap Limbah B3 dari sumber tidak spesifik dan
sumber spesifik yang memiliki tingkat kontaminasi
radioaktif lebih besar dari atau sama dengan 1 Bq/
cm2 (satu Becquerel per sentimeter persegi) dan/atau
konsentrasi aktivitas sebesar:
sebesar
• 1 Bq/ gr (satu Becquerel per gram) untuk tiap
radionuklida anggota deret uranium dan thorium;
atau
• 10 Bq/ gr (sepuluh Becquerel per gram) untuk
kalium. 82
Persyaratan Memiliki Izin Pemanfaatan
83
Uji Coba Pemanfaatan
Persetujuan pelaksanaan uji coba pemanfaatan
Limbah B3 diwajibkan untuk pemanfaatan limbah B3:
• Sebagai substitusi bahan baku yang tidak memiliki Standar
Nasional Indonesia; dan
• sebagai substitusi sumber energi
84
Kewajban Setelah Memperoleh Persetujuan
Pelaksanaan Uji Coba
wajib:
. memulai pelaksanaan uji coba peralatan, metode,
teknologi, dan fasilitas Pemanfaatan Limbah B3
b. memenuhi standar pelaksanaan Pemanfaatan Limbah B3;
. menaati baku mutu air Limbah
d. menaati baku mutu emisi udara
. menghentikan pelaksanaan uji coba Pemanfaatan Limbah B3 jika hasil uji coba
menyebabkan dilampauinya standar lingkungan hidup;
. menyampaikan laporan hasil pelaksanaan
85
. mengajukan permohonan izin Pemanfaatan Limbah B3 jika hasil uji coba memenuhi
persyaratan Pemanfaatan Limbah B3.
Penghentian Uji Coba
Jika:
a. uji coba gagal;
b. bermaksud menghentikan usaha dan/atau
kegiatan; atau
c. bermaksud mengubah penggunaan atau
memindahkan lokasi dan/atau
atau fasilitas uji coba.
86
Pemanfaatan Sbg Produk Sesuai SNI
87
PRODUK SAMPING (BY PRODUCT)
● Setiap orang yang menghasilkan ● Permohonan penetapan limbah B3 dari sumber spesifik sebagai produk samping
diajukan secara tertulis kepada Menteri dan dilengkapi dengan persyaratan yang
limbah B3 dari sumber spesifik meliputi:
sebagai produk samping dapat identitas pemohon;
mengajukan permohonan penetapan profil usaha dan/atau kegiatan;
limbah B3 dari sumber spesifik nama limbah B3;
sebagai produk samping kepada bahan baku dan/atau bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi
yang menghasilkan limbah B3;
Menteri.
proses produksi yang menghasilkan limbah B3 yang diajukan untuk ditetapkan
● Limbah B3 dari sumber spesifik yang sebagai produk samping;
nama produk samping serta sertifikat standar produk yang dipenuhi yang
dapat diajukan permohonan ditetapkan oleh menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian yang
penetapan sebagai produk samping membidangi usaha dan/atau kegiatan; dan
berasal dari satu siklus tertutup nomor registrasi produk samping sebagai produk yang ditetapkan oleh
menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian yang membidangi usaha
produksi yang terintegrasi. dan/atau kegiatan.
88
88
KRITERIA PRODUK SAMPING (BY
(BY PRODUCT)
PRODUCT)
Apakah limbah atau produk samping?
(*)SESUAI DENGAN
PUU:
Tidak a. memenuhi standar
Apakah penggunaan sisa bersifat pasti? sebagai produk dan
Ya ditetapkan sebagai
produk samping oleh
Apakah sisa dapat digunakan secara langsung Tidak instansi yang
tanpa proses lebih lanjut? membidangi usaha
dan/atau kegiatan;
Ya b. memiliki nomor
Apakah sisa dihasilkan dari suatu proses yang Tidak registrasi sebagai
produk yang ditetapkan
terintegrasi dengan proses produksi?
oleh instansi yang
Ya berwenang; dan
c. pemanfaatannya tidak
Apakah penggunaan sisa sesuai dengan Tidak akan menimbulkan
Peraturan Per-UU-an(*)? dampak terhadap
kesehatan manusia dan
Ya
lingkungan hidup. 89
Produk samping (by-product) Limbah
Pengolahan Limbah B3
Pasal 99
(1) Pengolahan Limbah B3 wajib dilaksanakan oleh setiap orang yang
menghasilkan Limbah B3.
(2) Dalam hal Setiap Orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
mampu melakukan sendiri, pengolahan Limbah B3 diserahkan
kepada Pengolah Limbah B3
1. Penghasil LB3
a. emisi udara;
b. efisiensi pembakaran dengan nilai paling sedikit mencapai 99,99%
(tidak berlaku untuk Pengolahan Limbah B3 dengan menggunakan
kiln pada industri semen );
c. efisiensi penghancuran dan penghilangan senyawa principle organic
hazardous constituents (POHCs) dengan nilai paling sedikit mencapai
99,99% (tidak berlaku untuk Pengolahan Limbah B3 dengan
karakteristik infeksius ).
95
Standar pelaksanaan Pengolahan Limbah B3 untuk
Pengolahan Limbah B3 yang dilakukan dengan cara
stabilisasi dan solidifikasi :
96
ALTERNATIF TEKNOLOGI pengolahan limbah B3
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH B3
KARAKTERISTIK LIMBAH B3
Fisika-kimia Stabilisasi/solidifikasi Termal Biologi
Mudah meledak
Mudah terbakar
Bersifat reaktif
Beracun (uji TCLP & LD50)
Menyebabkan infeksi
Bersifat korosif
Limbah organik beracun
Limbah anorganik beracun
Sesuai
Tidak sesuai 97
Pengolahan Limbah B3 dengan Insinerator
Post-combustion
combustion Chamber
1200 oC for 2 seconds Fuel Burner
Double-Chamber
Pyrolytic Incinerator
Limbah B3
Heat Recovery
System Pyrolytic Chamber
800 - 900 oC
98
Penimbunan Limbah B3
Pasal 145
(1) Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melaksanakan
Penimbunan Limbah B3.
(2) Dalam hal Setiap Orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
mampu melakukan sendiri, Penimbunan Limbah B3 diserahkan
kepada Penimbun Limbah B3
1. Penghasil LB3
100
Ketentuan umum Penimbunan Limbah B3
• Wajib memiliki izin pengelolaan limbah B3 untuk penimbunan limbah B3
• Izin oleh Menteri
• Fasilitas Penimbunan : penimbusan akhir, sumur injeksi, penempatan
kembali di area bekas tambang (back
back filling),
filling dump tailing dan/atau
fasilitas penimbunan limbah B3 lain sesuai perkembangan IPTEK,
• Dilakukan oleh penghasil atau jasa penimbun
pe
• Penimbusan
an akhir (landfill ) terbagi dalam kategori I, II dan III.
• Kewajiban pelaporan
• Perubahan dan penghentian izin
• Kewajiban pemegang izin
101
101
Fasilitas Penimbunan Limbah B3
a. Penimbusan akhir;
b. Sumur injeksi;
c. Penempatan kembali di area bekas tambang;
d. dam tailing; dan/ atau
e. Fasilitas Penimbunan Limbah B3 lain sesuai perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
teknologi
102
Fasilitas Penimbunan Limbah B3 berupa
penimbusan akhir terdiri atas fasilitas
penimbusan akhir :
a. kelas I;
b. kelas II; dan
c. kelas III.
103
Tailing
104
Syarat Lokasi Penimbunan Limbah B3
a. bebas banjir;
b. permeabilitas tanah;
c. merupakan daerah yang secara geologis aman, stabil,
tidak rawan bencana, dan di luar kawasan lindung; dan
d. tidak merupakan daerah resapan air tanah, terutama
yang digunakan untuk air minum.
minum
105
Persyaratan Permeabilitas Tanah
Tidak berlaku untuk Penimbunan Limbah B3 yang
menggunakan fasilitas berupa:
berupa
a. sumur injeksi;
b. penempatan kembali di area bekas tambang;
c. dam tailing; dan/ atau
d. fasilitas Penimbunan Limbah B3 lain sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
106
Persyaratan Permeabilitas Tanah
107
Fasilitas Penimbunan Limbah B3
Harus memenuhi persyaratan yang meliputi:
meliputi
a. desain fasilitas;
b. memiliki sistem pelapis yg dilengkapi dengan :
1. saluran untuk pengaturan aliran air permukaan;
2. pengumpulan air lindi dan pengolahannya;
pengolahannya
3. sumur pantau; dan
4. lapisan penutup akhir;
c. memiliki peralatan pendukung Penimbunan Limbah B3
d. memiliki rencana Penimbunan Limbah B3, penutupan, dan pasca
penutupan fasilitas Penimbunan Limbah B3.
108
Sistem Pelapis Fasilitas Penimbunan Limbah B3
sistem pelapis dilengkapi dengan:
1. saluran untuk pengaturan aliran air permukaan;
2. pengumpulan air lindi dan pengolahannya;
pengolahannya
3. sumur pantau; dan
4. lapisan penutup akhir;
109
Sistem Pelapis
• "sistem pelapis" adalah adanya lapisan pelindung yang dibangun untuk
mencegah terpaparnya Limbah B3 atau air lindi dari Limbah B3 ke
lingkungan hidup.
• Lapisan pelindung dapat berupa synthetic liner atau compacted clay atau lapisan
lain yang setara yang memiliki permeabilitas yang sama.
• Lapisan pelindung dapat diberikan dengan double liner dan/ atau single liner atau
hanya dengan compacted clay.
110
Persyaratan Memiliki Sistem Pelapis
111
• Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 yang akan melakukan
Penimbunan Limbah B3 pada fasilitas penimbusan akhir wajib melakukan
uji total konsentrasi zat pencemar sebelum mengajukan permohonan izin
Pengelolaan Limbah B3 untuk Penimbunan Limbah B3.
• Uji total konsentrasi zat pencemar sebagaimana dimaksud dilakukan
pada laboratorium uji
• Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3 sebagaimana dimaksud di
atas :
a. wajib mengajukan permohonan izin Pengelolaan Limbah B3 untuk
Penimbunan Limbah B3 paling lama 30 (tiga
( puluh) hari sejak uji total
konsentrasi zat pencemar Limbah B3 selesai dilakukan; atau
b. dapat menyerahkan kepada Penimbun Limbah B3.
112
113
UMPING...
Pengertian Dumping
Pasal 1 Butir 24 UU 32/2009 dan Pasal 1 Butir 12 PP 101/2014
pembuangan) adalah kegiatan membuang,
Dumping (pembuangan
(pembuangan) membuang, menempatkan,
menempatkan, dan/
dan/atau
memasukkan limbah dan/
dan/atau bahan dalam jumlah,
jumlah, konsentrasi,
konsentrasi, waktu dan
lokasi tertentu dengan persyaratan tertentu ke media lingkungan hidup tertent
114
Pasal 60 UU 32/2009
Setiap orang dilarang melakukan dumping
limbah dan/atau bahan ke media lingkungan
hidup tanpa izin.
117
PERSYARATAN LOKASI DUMPING
a. terletak di dasar laut pada laut yang memiliki
lapisan termoklin permanen;
permanen dan
b. tidak berada di lokasi tertentu atau di daerah
sensitif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
119
120
KEDALAMAN TITIK
PEMBUANGAN (DUMPING)
PEPRIPAAN
TAILING
PERMUKAAN
TAILING
LAUT
PABRIK PENGOLAHAN
BIJIH
> 100 m
120
PERSYARATAN LOKASI DUMPING
Jika tidak ada lapisan termoklin permanen,
permanen maka dumping
berupa serbuk bor dari kegiatan pertambangan harus memenuhi
persyaratan lokasi yang meliputi:
a. terletak di laut dengan kedalaman lebih dari atau sama dengan
50 m (lima puluh meter); dan
b. dampaknya berada di dalam radius lebih kecil dari atau sama
dengan 500 m (lima ratus meter) dari lokasi pemboran di laut
123
PERPINDAHAN LINTAS BATAS LIMBAH B3
Dalam hal Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 tidak mampu
melakukan sendiri Pemanfaatan dan/atau
atau Pengolahan Limbah B3 yang
dihasilkannya:
a. Pengolahan Limbah B3 diserahkan kepada Pengolah Limbah B3; atau
b. dapat melakukan ekspor Limbah B3 yang dihasilkannya
Setiap Orang untuk dapat melakukan ekspor Limbah B3 yang dihasilkannya wajib:
a. mengajukan permohonan notifikasi secara tertulis kepada Menteri;
b. menyampaikan rute perjalanan ekspor Limbah B3 yang akan dilalui;
c. mengisi formulir notifikasi dari Menteri; dan
124
d. memiliki izin ekspor Limbah B3.
Pembinaan PLB3
125
125
Pengawasan PLB3
126
Pembiayaan
127
Sanksi Administratif
• Teguran tertulis
• Paksaan pemerintah
• Pembekuan izin
• Pencabutan izin
128
128
PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
129
Tujuan Perizinan PLB
LB3
• Sebagai alat kontrol dalam penaatan PLB3
• Memastikan pengelolaan limbah B3 memenuhi
persyaratan administratif dan teknis sehingga
meminimisasi potensi bahaya ke lingkungan;
lingkungan;
• Memudahkan pengawasan.
pengawasan.
130
131
TATA CARA PERIZINAN PLB3
PERIZINAN KE DEPAN
PENYIMPANAN PENIMBUNAN
DIUBAH MENJADI 1
IZIN YANG
TERINTEGRASI
PENGUMPULAN PENGOLAHAN
IZIN PENGELOLAAN
LIMBAH B3
Contoh:
PENGANGKUTAN PEMANFAATAN
O Izin pengelolaan limbah B3 untuk
kegiatan penyimpanan limbah B3
oleh PT. ABCDEFGH
O Izin pengelolaan limbah B3 untuk
PERIZINAN SAAT INI kegiatan pengumpulan dan
penimbunan limbah B3 oleh PT. 131
IJKLMNOP
Pengelolaan Limbah B3
(UU No. 32/2009 dan PP 101/2014 :
134
Kewenangan dalam Perizinan dan Pengawasan PLB3
Penyimpanan
v v
Pengumpulan
v v v v v v
Pengangkutan
v v
Pemanfaatan
v v
Pengolahan
v v
Penimbunan
v v
Dumping 135
v v
Mekanisme Perizinan Pengelolaan Limbah B3
7 Hari (setelah
2 Hari sejak hasil verifikasi
permohonan memenuhi
diterima 45 hari persyaratan)
Izin Terbit (berlaku
Permohonan tahun dan 10 tahun
Izin Masuk untuk penimbunan)
Hasil verifikasi
Status lengkap Tdk memenuhi persyaratan
Permintaan
kelengkapan
Penolakan izin 136
dgn disertai
alasan penolakan
Jangka Waktu Proses Perizinan Pengelolaan LB3
iatan/Waktu Proses Perizinan Penyimpanan Pengumpulan Pemanfaatan Penimb
&
Pengolahan
yataan Kelengkapan adm sejak permohonan 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari
uasi kelengkapan data sebelum verifikasi 45 hari 45 hari 45 hari 45 hari
it Izin setelah verifikasi 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari
umuman di Media cetak sejak izin terbit 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari
anjangan izin sebelum berakhir izinnya 60 hari 60 hari 60 hari 60 hari
uasi setelah dok lengkap 10 hari 10 hari 10 hari 10 hari
it izin Setelah Evaluasi 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari
gajukan permohonan setelah Terjadi Perubahan 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari
uasi bila terjadi perubahan dok pada identitas dan akta 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari
irian
uasi bila terjadi Perubahan pada nama, karakteristik, 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari
n, teknologi dll
137
it Izin setelah evaluasi 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari
uasi Penghentian sejak permohonan 30 hari 30 hari 30 hari 30 hari
Masa Berlaku Izin
No Pengelolaan Masa Berlaku
1 Penyimpanan 5 thn
2 Pengumpulan 5 thn
3 Pengangkutan 5 thn
5 Pemanfaatan 5 thn
6 Pengolahan 5 thn
7 Penimbunan 10 thn
138
Persyaratan Mengajukan Permohonan izin
Penyimpanan Pengumpulan Pengangkutan Pemanfaatan Pengolahan Penimb
tas pemohon; V V V V V V
pendirian badan usaha V V V V V V
, sumber, karakteristik, V V V V V V
umlah Limbah B3
men ttg tempat V V V V V V
mpanan Limbah B3
men ttg pengemasan LB3 V V V V V V
dur Pengumpulan V V V V V
ah B3
kepemilikan atas dana V V V V V
nggulangan Pencemaran
ungan Hidup
umen lain V V V V V
139
Dokumen Persyaratan Uji coba dan
Izin Pemanfaatan & pengolahan Limbah B3
Dokumen Uji Coba Penghentian Pemanfaatan Perpanjang
Uji Coba / pengolahan
Izin Lingkungan V V V
identitas pemohon; V V V V
akta pendirian badan usaha V V V
Asuransi Penanggulangan Pencemaran V V V
Hidup
Lanjutan Persyaratan……..
Persyaratan
Dokumen Uji Coba Penghentian Uji Pemanfaatan Perpanjangan
Coba /pengolahan
10 pengemasan limbah B3 V V
11 desain teknologi, metode, proses, dan V V
kapasitas Pemanfaatan/pengolahaan
Limbah B3
12 nama dan jumlah bahan baku dan/ atau V V
bahan penolong berupa Limbah B3
untuk campuran Pemanfaatan Limbah
B3
13 prosedur Pemanfaatan/pengolahan V V
Limbah B3
14 laporan pelaksanaan Pemanfaatan V
/pengolahan Limbah B3
141
Perizinan Penyimpanan Limbah B3
Penghasil limbah B3 wajib
ajib memiliki izin pengelolaan limbah B3
untuk penyimpanan limbah B3
Persyaratan : izin lingkungan, lokasi, fasilitan penyimpanan,
pengemasan
Izin oleh Bupati/walikota, berlaku 5 tahun dan dapat diperpanjang.
Perubahan izin dan penghentian izin
Kewajiban pemegang izin
142
Perizinan Penyimpanan Limbah B3
Persyaratan dan tata cara permohonan dan
Wajib memiliki izin lingkungan (Persyaratan
penerbitan Izin Lingkungan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan )
Mengajukan permohonan secara tertulis kepada bupati/wali kota dan melampirkan
persyaratan izin :
a. Identitas pemohon;
b. Akta pendirian badan usaha;
c. Nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang akan disimpan;
d. Dokumen yang menjelaskan tentang tempat Penyimpanan Limbah B3;
e. Dokumen yang menjelaskan tentang pengemasan Limbah B3 (dikecualikan bagi
kegiatan Penyimpanan Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus), dan
f. Dokumen lain sesuai peraturan perundang-undangan.
perundang 143
Persyaratan Izin Penyimpanan
Pengajuan Perpanjangan Izin Perubahan Izin
Awal
identitas pemohon izin; V V V
akta pendirian badan usaha V V V
nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 V V V
Dokumen lain V
Lokasi Penyimpanan V 144
Desain/Kapasitas Fasilitas V
Kewajiban Pemegang izin Penyimpanan Limbah B3
Kewajiban
- Identifikasi Limbah B3 yang dihasilkan
- Pencatatan nama dan jumlah Limbah B3
- Menyimpan Limbah B3
- Pengelolaan lanjutan
- Menyusun dan menyampaikan laporan Penyimpanan Limbah B3
145
Perubahan izin penyimpanan
Pemegang izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Penyimpanan Limbah B3
wajib mengajukan perubahan izin jika terjadi perubahan terhadap persyaratan
yang meliputi:
a. identitas pemegang izin;
b. akta pendirian badan usaha;
c. nama Limbah B3 yang disimpan;
d. lokasi tempat Penyimpanan Limbah B3; dan/atau
e. desain dan kapasitas fasilitas Penyimpanan Limbah B3.
146
Persyaratan Izin Pengumpulan
Pengajuan Perpanjangan Perubahan
Awal Izin Izin
identitas pemohon; V V V
akta pendirian badan usaha V V V
nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 V V V
148
Izin Pengumpulan Limbah B3
Pengumpul Limbah B3 wajib memiliki penetapan penghentian kegiatan jika
bermaksud:
• menghentikan usaha dan/atau kegiatan;
• mengubah penggunaan lokasi dan/atau fasilitas Pengumpulan Limbah B3; atau
• memindahkan lokasi dan/atau fasilitas Pengumpulan Limbah B3.
149
Izin Pengumpulan Limbah B3
• Untuk memperoleh penetapan penghentian kegiatan, Pengumpul Limbah B3 wajib
melaksanakan Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup dan harus mengajukan
permohonan secara tertulis kepada Menteri.
• Permohonan dilengkapi dengan:
a. identitas pemohon;
b. laporan pelaksanaan Pengumpulan Limbah B3; dan
c. laporan pelaksanaan Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup.
• Menteri setelah menerima permohonan melakukan evaluasi terhadap permohonan
dan menerbitkan penetapan penghentian kegiatan paling lama 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak permohonan diterima. 150
Kewajiban Pengumpul Limbah B3
Kewajiban pemegang 1zin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengumpulan
Limbah B3 meliputi:
a. melakukan identifikasi Limbah B3 yang dikumpulkan;
b. melakukan Penyimpanan Limbah B3 sesuai dengan ketentuan
c. melakukan segregasi Limbah B3 sesua1 dengan ketentuan
d. melakukan pencatatan nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang dikumpulkan;
dan
e. menyusun dan menyampaikan laporan Pengumpulan Limbah B3.
151
laporan Pengumpulan Limbah B3
Laporan Pengumpulan Limbah B3 paling sedikit memuat:
a. nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3;
b. salinan bukti penyerahan Limbah B3;
c. identitas Pengangkut Limbah B3;
d. pelaksanaan Pengumpulan Limbah B3; dan
e. penyerahan Limbah B3 kepada Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Lim bah B3, dan/ atau
Penimbun Limbah B3.
152
Berakhirnya Izin
Penyebab Berakhirnya Penympanan Pengumpulan
masa berlaku izin habis dan tidak dilakukan V V
perpanjangan izin
dicabut oleh bupati/wali kota V V
badan usaha pemegang izin bubar atau V V
dibubarkan
Izin Lingkungan dicabut V V
153
Pemanfaatan Limbah Kategori 2 Spesifik Khusus
154
Pengecualian Dari Kewajiban Memiliki Izin
Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 dari sumber spesifik
sebagaimana tercantum dalam Tabel 3 dan Tabel 4 Lampiran I
yang akan melakukan Pemanfaatan Limbah B3 dari sumber
spesifik sebagai produk samping,, dikecualikan dari kewajiban
memiliki izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pemanfaatan
Limbah B3
156
Evaluasi Penetapan Produk Samping
a. bahan baku dan/atau bahan penolong yang digunakan dalam proses
produksi yang menghasilkan Limbah B3 dari sumber spesifik;
b. proses produksi yang menghasilkan Limbah B3 dari sumber spesifik yang
diajukan untuk ditetapkan sebagai produk samping; dan
c. nama produk samping serta sertifikat standar produk yang dipenuhi, yang
ditetapkan oleh menteri atau kepala lembaga pemerintah non kementerian
yang membidangi usaha dan/ atau kegiatan.
kegiatan
157
Penetapan Produk Samping
90 hr
• Evaluasi
14 hr
• Rekomendasi kepada Menteri
14 hr
• Penetapan sbg Produk Samping
158
Syarat Rekomendasi Menjadi Produk Samping
162
lanjutan
Dokumen Baru perpanjangan Penghentian
desain, teknologi, metode, proses Penimbunan Limbah B3; V V
prosedur Penimbunan Limbah B3 V V
bukti kepemilikan atas dana Penanggulangan Pencemaran Lingkungan V V
Hidup
Laporan pelaksanaan penimbunan V V
Laporan Pelaksanaan Pemulihan Lingkungan V
Dok lain sesuai perundangan
165
Penghentian Pengelolaan Limbah B3
Pengelola Limbah B3 wajib memiliki penetapan penghentian kegiatan
jika bermaksud:
• menghentikan usaha dan/atau kegiatan;
• mengubah penggunaan lokasi dan/atau
atau fasilitas Pengelolaan
Limbah B3; atau
• memindahkan lokasi dan/atau fasilitas Pengelolaan Limbah B3.
166
Perioda Pelaporan
No Kegiatan Waktu
1 Penyimpanan 3 bln
2 Menyampaikan Manifest 7 hari
3 Pengumpul 3 bln
4. Pengangkutan 3 bln
5 Pemanfaatan 3 bln
6. Pengolahan 3 bln
7 Penimbunan 3 bln
167
Pemantauan
• Penimbun Limbah B3 yang telah memperoleh penetapan penghentian
kegiatan wajib melaksanakan pemantauan lingkungan hidup pada bekas
lokasi dan/ atau fasilitas Penimbunan Limbah B3 yang telah memperoleh
penetapan penghentian kegiatan.
• Pemantauan lingkungan hidup dilakukan paling singkat 30 (tiga puluh)
tahun sejak penetapan penghentian kegiatan diterbitkan.
• Pemantauan terhadap potensi kebocoran, pelindian, dan/ atau kegagalan fasilitas
Penimbunan Limbah B3;
• Pemantauan kualitas lingkungan hidup di sekitar lokasi fasilitas Penimbunan Limbah B3;
dan
• Pelaporan hasil pemantauan secara berkala
168
Penyebab Penghentian Penimbunan
169
170
STANDAR PEMULIHAN
TANAH TERKONTAMINASI
JIKA:
170
171