Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan Visi


Departemen Kesehatan “Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat” dengan
Misinya “Membuat Rakyat Sehat” diperlukan indikator. Indikator yang tercantum
dalam pedoman ini merupakan penggabungan indikator Indonesia Sehat 2010
dan indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal yang meliputi : (1) Indikator
Derajat Kesehatan yang terdiri atas indikator-indikator untuk Mortalitas,
Morbiditas, dan Status Gizi; (2) Indikator -indikator untuk Keadaan Lingkungan,
Perilaku Hidup, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan; serta (3) Indikator-
indikator untuk Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, Manajemen
Kesehatan, dan Kontribusi Sektor Terkait.
Penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Rawat Jalan Antibar ini membahas
tentang cara pengumpulan, pengolahan dan analisis serta penyajian,
mekanisme, penjadwalan, format data serta cara pengisiannya selain memuat
keterkaitan indikator antar file juga, sehingga diharapkan isi dan bentuk Profil
Kesehatan Puskesmas Rawat Jalan Antibar menjadi selaras dengan Profil
Kesehatan Kabupaten dan Profil Kesehatan Propinsi serta Profil Kesehatan
Indonesia, sehingga mudah dikompilasi dan dikomparasikan. Untuk penyusunan
profi Kesehatan Puskesmas Rawat Jalan Antibar ini kami sajikan dengan narasi
dan lampiran (finalisasi).

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Sebagai indikator keberhasilan kegiatan program kesehatan yang
dilaksanakan oleh Puskesmas Rawat Jalan Antibar Tahun 2019.

b. Tujuan khusus

20
1) Menggambarkan keadaan umum wilayah kerja Puskesmas Rawat Jalan
Antibar.
2) Menyajikan data yang valid dan informative atas hasil kegiatan program
kesehatan di Puskesmas Rawat Jalan Antibar
3) Mengidentifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat serta
pemecahan masalah.
4) Sebagai bahan evaluasi terhadapmasalah-masalah kesehatan yang
ditemukan di Puskesmas Rawat Jalan Antibar
5) Sebagai acuan untuk perencanaan tahun berikutnya untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

BAB II

20
Visi, Misi, Strategi, Motto, Janji Pelayanan
1. Visi

Visi merupakan cita-cita dan pernyataan arah atau tujuan dari Puskesmas
Rawat Jalan Antibar adalah “Menjadikan masyarakat yang sehat dan berkualitas
diwilayah kerja Puskesmas rawat jalan Antibar”

2. MISI
Misi merupakan pernyataan dari upaya Puskesmas Rawat Jalan Antibar
untuk tercapainya visi yang telah dibuat dan disepakati :
 Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat secara optimal
 Mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang propesional dan
kompeten
 Meningkatkan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu,
terjangkau, adil, dan merata
 Mengembangkan pelayanan kesehatan dengan mengoptimalkan UKBM
(Usaha Kesehatan Berbasis masyarakat)

3. STRATEGI
 Pendekatan kepada para pelaku pembangunan agar dalam melaksanakan
pembangunan selalu mempertimbangkan aspek kesehatan
 Berupaya menyelenggarakan pelayanan rawat jalan yang bermutu merata
dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat
 Optimalisasi sumber daya tenaga kesehatan dengan meningkatkan
kemampuan, kualitas dan profesionalisme tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
 Optimalisasi standar operasional prosedur (SOP) menuju pelayanan
bermutu.
 Meningkatkan infrastruktur dan manajemen Puskesmas
 Menggerakan/ meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
kesehatan
 Optimalisasi pertemuan lintas sektoral melalui rapat koordinasi tingkat
kecamatan-desa.

20
4. MOTTO
Kesehatan Anda adalah Kebahagian Kami

5. JANJI PELAYANAN
 Memberikan pelayanan yang terbaik sepenuh hati. Kepada seluruh
masyarakat yang meminta pelayanan kepada puskesmas kami.
 Mengutamakan pelayanan pada masyarakat / pasien yang kurang
mampu, luar dan dalam gedung
 Menyelesaikan pelayanan sesuai dengan jadwal waktu yang telah
ditetapkan
 Ramah dan murah senyum dengan memberikan pelayanan kepada
masyarakat atau pasien
 Memberikan kemudahan dalam pengurusan pelayanan kesehatan

BAB III

GAMBARAN UMUM

20
A. GEOGRAFIS
Puskesmas Rawat Jalan Antibar terletak di Desa Antibar sebagai ibukota
Kecamatan Mempawah Timur Kabupaten Mempawah dengan luas wilayah kerja
87,70 km2, yang terdiri dari 4 (empat) desa dan 1 (satu) kelurahan, dengan
batas-batas sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Mempawah
Hilir.
2. Sebelah Selatan : berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Bakau
Kecil.
3. Sebelah Barat : berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Mempawah
4. Hilir Sebelah Timur : berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Anjongan.

B. Data penduduk
Wilayah kerja Puskesmas Antibar mencakup 5 ( lima) wilayah kerja yaitu:
1. Desa Antibar terdiri dari 9 Dusun, 9 RW, 32 RT
2. Desa Pasi palembang terdiri dari 3 Dusun, 7 RW,
dan 14 RT
3. Desa pasir panjang terdiri dari 4 Dusun , 7 RW dan
14 RT
4. Desa sejegi terdiri dari 3 Dusun, 6 RW dan 15 RT
5. Kelurahan pulau pedalaman terdiri dari 1 Dusun, 2
RW, dan 4 RT
Luas wilayah kerja Puskesmas Rawat Jalan Antibar seluruhnya 87,7 km2,
dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua atau 4 dan motor air.
Jumlah penduduk 15.424 jiwa dan kepala keluarga (KK) 6.512 jiwa yang terdiri
dari laki-laki 7.667 jiwa dan perempuan 7.757 jiwa,Jumlah bayi 287 jiwa yang
terdiri dari laki-laki 141 jiwa dan perempuan 146 jiwa, batita (0-2 tahun) yang
berjumlah 875 jiwa yang terdiri dari laki-laki 434 jiwa dan perempuan 441 jiwa,
balita (1 – 5 tahun) yang berjumlah 1.489 jiwa yang terdiri dari laki-laki 741 jiwa
dan perempuan 748 jiwa, Apras yang berjumlah 1.198 jiwa,

20
PUS yang berjumlah 2.262 jiwa, WUS yang berjumlah 3.999 jiwa, Buteki yang
berjumlah 310 jiwa, Bulin yang berjumlah 321 jiwa, Bumil yang berjumlah 336
jiwa. Serta jumlah rumah sebanyak 3.647 unit dengan kepadatan penduduk
(jiwa)/km adalah 111 jiwa/km2 dan rata-rat jiwa per KK atau kepadatan hunian
per rumah adalah 5 (lima) jiwa.

C. LINGKUNGAN DAN IKLIM


Kondisi alam wilayah kerja Puskesmas Rawat Jalan Antibar secara umum
adalah dataran rendah. Hubungan antar desa dapat dijangkau dengan melalui
jalan darat kecuali daerah Telayar yang harus ditempuh dengan motor air
dengan waktu + 4 jam atau satu hari pulang-pergi.
Cuaca di wilayah kerja Puskesmas Antibar pada umumnya tidak stabil
karena kadang musim penghujan dan kadang musim kemarau.

D. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG TERHADAP KESEHATAN


1. Peran Serta Masyarakat (PSM)
Peran serta masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Antibar,
dapat dirangkum seperti ; posyandu terdiri dari 16 unit, kader aktif 54 org,
dukun terlatih 11 org, posyandu Usila 5 unit, UKS SD/MI 11 unit, SMP/MTs 3
unit, SMK/MAN 2 unit, Guru UKS 15 org.
2. Ekonomi
Secara umum dapat dikatakan, bahwa sebagian besar penduduk
bermata pencarian sebagai petani yang tergantung dari hasil kebunnya,
sebagian Pegawai Negeri dan sebagian Pedagang. Indikator untuk
mengetahui beban tanggungan dengan cara jumlah penduduk.
3. Pendidikan
Tingkat Pendidikan masyarakat berhubungan dengan kemampuan
masyarakat untuk menyerap informasi kesehatan, diwilayah kerja Puskesmas
Rawat Jalan Antibar. Berdasarkan hasil pendataan tahun 2019 bahwa tingkat

pendidikan dapat dirincikan sebagai berikut :

20
a. Tidak/belum pernah sekolah : 2.960 jiwa
b. Tidak/belum tamat SD : 2.277jiwa
c. Tamat SD : 2.867 jiwa
d. Tamat SLTP : 3.238 jiwa
e. Tamat SLTA/MA : 2.758 jiwa
f. Tamat D1 dan D2 : 936 jiwa
g. Tamat D3 : 228 jiwa
h. Tamat S1 : 135 jiwa
i. Tamat S2 : 23 jiwa
j. Tamat S3 : 2 jiwa

E. SUMBER DAYA PUSKESMAS


1. Sarana
Jenis sarana dan fasilitas yang dapat mendukung Pelayanan Kesehatan
di Puskesmas Rawat Jalan Antibar yang adalah :
a. Puskesmas Induk : 1 buah
b. Puskesmas Pembantu : 2 buah
c. Desa Siaga/Poskesdes : 5 desa
d. Posyandu : 16 buah
e. Kendaraan roda 2 : 2 unit
f. Kendaraan roda 4 : 1 unit
g. Rumah Dinas :-
Ketenagaan
Keadaan ketenagaan di Puskesmas Antibar adalah sebagai berikut:
b. Kepala Puskesmas : 1 orang
c. Dokter Umum : 1 orang
d. Dokter gigi :-
e. SKM : 2 orang
f. Bidan : 10 orang

g. Perawat gigi : 2 orang


h. Sanitasi : 1 orang

20
i. Kefarmasian : 1 orang
j. Analis : 1 orang
k. Pelaksanaa gizi : 1 orang
l. Pekarya Kesehatan : 1 orang
Jumlah : 28 orang :

BAB IV
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

20
Dalam bab ini yang dapat diuraikan adalah angka kelahiran maupun angka
kematian pada bayi. Angka kesakitan berdasarkan kunjungan rawat jalan dan angka
status gizi pada balita.

A. ANGKA KELAHIRAN BAYI


Jumlah angka kelahiran bayi dapat diuraikan berdasarkan Desa/Kelurahan
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Antibar, yaitu Desa Antibar sebanyak 126
yang terdiri dari laki-laki 61 dan perempuan 65 jiwa, Desa Pasir Palembang
sebanyak 63 yang terdiri dari laki-laki 30 dan perempuan 33 jiwa, Desa Pasir
Panjang sebanyak 53 yang teridiri dari laki-laki 24 dan perempuan 29 jiwa, Desa
Sejegi sebanyak 36 yang terdiri dari laki-laki 16 dan perempuan 20 jiwa dan
Kelurahan Pulau Pedalaman sebanyak 13 yang terdiri dari laki-laki 6 dan
perempuan 7 jiwa. Jadi jumlah total angka kelahiran bayi pada tahun 2019
adalah sebanyak 291 jiwa
.
B. ANGKA KEMATIAN BAYI
Jumlah angka kematian pada bayi lahir pada tahun 2019 di Puskesmas
Rawat Jalan Antibar sebanyak 3 Kasus kematian. Puskesmas Antibar yaitu
Desa Antibar sebanyak 1 jiwa dan Desa Pasir Palembang sebanyak.1 jiwa,
Desa Pasir Panjang sebanyak..0.Orang, Desa Sejegi sebanyak 1 jiwa Sehingga
jumlah total angka kematian bayi lahir pada tahun 2019 adalah sebanyak 3
jiwa.

C. ANGKA KESAKITAN
Angka Kesakitan dapat diuraikan berdasarkan jumlah kunjungan rawat
jalan pada sarana pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Antibar, yang
meliputi : Puskesmas Induk, Pustu Moton Asam, Pustu Palembang, Polindes
Antibar, Polindes Pasir Palembang, Polindes Pasir Panjang, Polindes Sejegi dan
Polindes Pulau Pedalaman.
Jumlah kunjungan rawat jalan untuk kunjungan Pasien Umum Sebanyak
2.588 jiwa dan untuk kunjungan pasien BPJS sebanyak 4.707 jiwa. Sehingga
total keseluruhan kunjungan rawat jalan pada tahun 2019 adalah sebanyak
7.295 Jiwa. Sedangkan jumlah pra-usila dan usila yang ada berjumlah 2802 jiwa

20
yang mendapatkan pelayanan kesehatan pada tahun 2019 sebanyak 894 jiwa
(32,6%). Jumlah kejadian kecelakaan umum korban luka ringan tahun 2019
sebanyak 28 orang. Jumlah TB Paru yang klinis 37 orang, yang BTA(+).10
orang, dan diobati lalu dinyatakan sembuh 13 orang. Jumlah kasus diare pada
tahun 2019 sebanyak 240 orang sedangkan jumlah penderita pneomonia di
tahun 2019 adalah sebanyak 0 orang dengan penderita balita yang ditangani
sebanyak 17 orang.

D. ANGKA STATUS GIZI PADA BALITA


Untuk gambaran angka status gizi pada balita dapat diuraikan
berdasarkan Balita yang ditimbang pada saat Posyandu (sumber : KMS ),
kunjungan ke sarana pelayanan yang ada di wilayah Puskesmas Antibar serta
hasil dari surveilens ke tiap-tiap desa. Adapun jumlah balita gizi buruk di wilayah
Puskesmas Antibar adalah Desa Antibar 23 orang, Desa Pasir Palembang 9
orang, Desa Pasir Panjang 4 orang, Desa Sejegi 4 orang dan Kelurahan Pulau
Pedalaman 2 orang. Sehingga jumlah total balita gizi buruk sebanyak 42 orang.

BAB V
SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN DASAR

20
Untuk Pelayanan Kesehatan Dasar yang dilaksanakan di Puskesmas
Rawat Jalan Antibar ada 2 (dua) bagian kegiatan yaitu : 1. Dalam Gedung
berupa pelayanan terdiri dari : poli umum, poli KIA/KB,MTBS, poli Lansia, poli
gigi dan mulut, laboratorium, konseling Gizi/HS dan Ketatausahaan. 2. Luar
Gedung berupa pelayanan : Pusling,Posyandu, Promkes, UKS/UKGS, Kesling,
Imunisasi, Kunjungan rumah dll.

B. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG


Selain Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas Antibar juga
melaksanakan pelayanan kesehatan rujukan baik ke RSUD dr. Rubini, RSUD
Soedarso dan RS Swasta. Jumlah rujukan pada tahun 2019 dapat kami rincikan
seperti berikut ini : rujukan BPJS sebanyak 2064 orang.

C. UPAYA PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR


Kegiatan P2M yang dilaksanakan oleh Puskesmas Antibar adalah
imunisasi, P2 DBD, P2 Malaria, P2 Kusta, P2 TB, P2 ISPA, P2 Diare dan HIV/
AIDS. Untuk mengetahui gambarannya dapat dilihat pada lampiran tabel.

D. UPAYA PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR


Penyelenggaraan pelayanan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar
belum tergarap secara maksimal karena keterbatasan sumber daya. Kegiatan
yang sudah terlaksana adalah pembinaan terhadap institusi yang ada di wilayah
kerja dan pengendalian vektor terhadap rumah/bangunan bebas jentik nyamuk
aedes.

E. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


Penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat yang menjadi sasaran pokok
adalah pembantauan pertumbuhan balita dengan kegiatan penimbangan balita
yang naik Berat Badan (BB), Balita Garis Merah, pemberian vitamin A 2 kali

20
pertahun (setiap bulan Februari dan Agustus), pemberian tablet Fe 90 tab bagi
ibu hamil dan balita gizi buruk yang mendapat perawatan.

F. UPAYA PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN


Untuk pengadaan obat dan alat kesehatan pada tahun 2019 masih belum
optimal karena antara kebutuhan dengan kesediaan obat yang ada baru
mencapai 82 %. Sedangkan pengadaan alat kesehatan pada tahun 2019 ada
sebagian yang dapat dipergunakan ada juga yang tidak dapat dipakai karena
tidak ada kasus maupun teknisinya.
Untuk pengadaan alat kesehatan masih banyak kekurangan dan alat
kesehatan yang rusak tidak ada tenaga teknis untuk memperbaikinya seperti alat
kesehatan gigi.

G. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANA


Dalam pelayanan kesehatan pada situasi bencana jika terjadi diwilayah
kerja puskesmas Rawat Jalan Antibar “siap-sedia” untuk melaksanakan upaya
pelayanan kesehatan dasar. Situasi bencana yang pernah terjadi di wilayah kerja
puskesmas Antibar adalah bencana banjir karena meluapnya sungai mempawah
dan air pasang laut.

H. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN BERDASARKAN KINERJA STANDAR


PELAYANAN MINIMAL ( SPM )
Berdasarkan SPM tahun 2019, maka dapat kami gambarkan hasil
pencapaian yang dilaksanakan :
1. Pelayanan Kesehatan Dasar

20
Pencapaian Target
No. Indikator Kinerja
(dalam %) (dalam %)
a. % Cakupan kunjungan Bumil K4 84,5 100
b. % Cakupan komplikasi kebidanan
57 80
yang ditangani
c. % Cakupan pertolongan
84,1 90
persalinan oleh Nakes
d. % Cakupan pelayanan nifas 84,1 90
e. %Cakupan Neonatus dengan
100 80
koKomplikasi yang ditangani
f. % Cakupan kunjungan bayi 95,8 90
g. % Cakupan kunjungan anak balita 90 90
h. %Cakupan Penjaringan kesehatan
100 100
siswa SD dan setingkatnya
i. % Cakupan Pelayanan kesehatan
68,53 80
remaja
j. % Cakupan Peserta KB aktif 54,2 70
k. % Cakupan keluarga/Desa UCI 100 100
l. % Cakupan rawat jalan 70,7 15
m. % Cakupan pelayanan kesehatan
69,2 70
Usila

2. Perbaikan Gizi Masyarakat

Pencapaia
No Target
Indikator Kinerja n
. (dalam %)
(dalam %)
a. % Cakupan balita naik BB (N/D) 63,8 80
b. % Cakupan BGM 2,08 <15
c. % Cakupan Bayi dapat vit. A 2 kali 84,3 90
per tahun
d. % Cakupan Bumil dapat tablet Fe 79,3 90 20

90 Tab
3. P2M

No Indikator Kinerja Pencapaia Target


. n (dalam %)
(dalam %)
a. % Kesembuhan penderita TBC BTA + 68,5 >65

4. b. % IMS 100 100

c. % Penderita DBD yang ditangani 15 org 80

d. % Balita diare yang ditangani 84,2 100

Sanitasi Dasar

Pencapaia
Target
No. Indikator Kinerja n
(dalam %)
(dalam %)
a. % Institusi yang dibina 89 70

% Rumah/Bangunan bebas jentik


b. 82 >95
nyamuk aedes

5. Promosi Kesehatan

Pencapaian Target
No. Indikator Kinerja
(dalam %) (dalam %)
a. % Rumah tangga sehat 100 65
b. % Bayi mendapat ASI Eksklusif 38,7 80
c. % Posyandu purnama 0 40
d. % Upaya penyuluhan P3 Napza oleh 25 13
Nakes

20
6. Penyediaan Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan

Target
Pencapaian
No. Indikator Kinerja (dalam
(dalam %)
%)
% Cakupan Jaminan Kesehatan
a. Pemeliharaan Kesehatan pra bayar 82 80
( BPJS )

7. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang

No. Indikator Kinerja Pencapaia Target


n (dalam %)
(dalam %)
a. % Akses terhadap ketersediaan
darah dan komponen yang aman 0 80
untuk menangani rujukan ibu hamil
dan neonatus
b. % Bumil Risti/ Komplikasi yang 57 80
ditangani
c. % Neonatus Risti/ Komplikasi yang 81 80
ditangani

8. Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian (Obat)

No Indikator Kinerja Pencapaia Target


. n (dalam %)
(dalam %)
a. % Ketersediaan Obat sesuai
92 90
Kebutuhan
b. % Pengadaan Obat Esensial 70 100
c. % Pengadaan Obat Generik 100 100
d. % Penulisan Resep Obat Generik 99 90

I. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN LAINNYA

20
Upaya Pelayanan Kesehatan lain yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Rawat Jalan Antibar adalah pelayanan kesehatan praktek individu di rumah
masing-masing yang dikelola tenaga paramedis yaitu perawat dan bidan.
Dalam praktek individu belum ada yang melaporkan jumlah kunjungan maupun
retribusi yang dilayani setiap bulan ke Puskesmas Rawat Jalan Antibar, sehingga
perlu ditindak lanjuti agar praktek individu mempunyai tanggung jawab dan
kewajiban dalam peningkatan retribusi Puskesmas yang bertujuan menambah
Pendapatan Asli Daerah ( PAD).

BAB VI
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SITUASI SARANA KESEHATAN


Situasi sarana kesehatan yang ada di Puskesmas Antibar terdiri dari
Puskesmas induk, Pustu ada 2 buah dan Polindes ada 5 buah. Sarana
Kesehatan Penunjang lainnya adalah mobil Ambulance 1 buah dan
kendaraan roda dua sebanyak 2 buah

B. SUMBER DAYA PUSKESMAS


a.Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan yang ada di Puskesmas Antibar dapat dilihat dalam
tabel dibawah ini :
Tabel.2....................

20
b.Ketenagaan
Keadaan ketenagaan di Puskesmas Rawat Jalan Antibar dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini :
Tabel.3...................
c. Sumber Dana
i. Sumber dana Puskesmas Rawat Jalan Antibar pada tahun 2018 untuk
menunjang program kesehatan berasal dari :
1). APBD, Yaitu : Operasional Puskesmas : Rp 86.720.000
2). APBN, Yaitu : a) BOK : Rp 695.000.000
b) BPJS : Rp 504.000.000
Total : Rp 1.267.720.000
ii. Penerimaan
Sumber penerimaan Puskesmas Rawat Jalan Antibar pada tahun 2019
adalah :
1). Retribusi Rawat Jalan Umum : Rp 37.506.000
2). Kapitasi BPJS : Rp 352.800.000,-
Total : Rp 352.175.000

C. SITUASI TENAGA KESEHATAN


Sumber daya kesehatan lainnya yang ada di Puskesmas Rawat Jalan
Antibar adalah Upaya kesehatan bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yaitu :
Desa siaga, Poskesdes, Posyandu, Pos usila ( Tabel 46 & 62). Jumlah kader
posyandu sebanyak 56 0rang dan dukun terlatih sebanyak 20 orang

20
BAB VII
KESIMPULAN

Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2019, bahwa


pencapaian hasil ( Target ) setiap program yang dilaksanakan ada yang sudah
mencapai bahkan melebihi target dan juga masih ada yang belum mencapai target.
Program yang telah mencapai target perlu dipertahankan dan program yang belum
mencapai target perlu dioptimalkan, sehingga pada masa yang akan datang hasil
pencapaian dapat tercapai dengan baik sesuai Dengan terget yang ada dalam SPM.

B. KEBERHASILAN
Adapun kegiatan program yang mencapai keberhasilan berdasarkan
SPM adalah sebagai berikut :
1. Cakupan Kunjungan anak balita (PAUD + TK) adalah 90% dari target 90%

20
2. Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkatnya adalah 100%
dari target 100%.
3. Cakupan Kb Aktif adalah 77,4% dari target 70 %
4. Presentase cakupan Desa UCI 100% dari target 100%
5. Presentasi cakupan rawat jalan 55,85% dari target 15%

C. PERLU DITINDAK LANJUTI


1. Cakupan Ibu Hamil K4 adalah 81,3% dari target 95 %
2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
adalah 30% dari target 80 %
3. Kunjungan Pelayanan Kesehatan Usila adalah 32,6
% dari target 70 %
4. Cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan
adalah 72% dari 90%.
5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang
ditangani adalah 13,8% dari target 80 %
6. Cakupan Pelayanan Nifas adalah 76% dari target
90%.
7. Cakupan kunjungan Bayi adalah 69% dari target
90%
8. Cakupan pelayanan kesehatan Remaja adalah
45,5% dari target 80%

D. FAKTOR PENGHAMBAT/PENYEBAB
1. Kinerja dan tanggung jawab Pengelola Program dan seluruh staf masih belum
maksimal.
2. Koordinasi atau kerja sama antar pengelola program belum maksimal.
3. Keterbatasan Tenaga dan peralatan yang ada.
4. Koordinasi lintas sektoral masih kurang.
5. Kompetensi tenaga pengelola program yang masih kurang .

20
20

Anda mungkin juga menyukai