Anda di halaman 1dari 15

VISI KELUARGA MUSLIM:

Menjadi Pemimpin, Bersama Hingga Surga

"Kalau Orang Hebat Hari Ini Berpikir 250 Tahun Ke Depan.


Kita Dibiasakan Oleh Islam Berpikir Sangat Sangat Jauh;
Sesudah Kematian!"
VISI KELUARGA MUSLIM

PASANGAN

KETURUNAN

Menyejukkan Pandangan Mata


Pemimpin Bagi Masyarakat Bertaqwa
Terjaga Dari Api Neraka
Bersama Hingga Ke Surga
3 Visi Besar Keluarga Muslim
Dalam Al Quran
01 QS. Al Furqon ayat 74
Click here to enter your text.Click here to enter your text.

02 QS. At Tahrim ayat 6


Click here to enter your text.Click here to enter your text.

QS Ath Thur ayat 21


03 Click here to enter your text.Click here to enter your text.
Al-Furqon ayat 74
01
‫ﻦ‬‫ﻴ‬ُ ‫ﻋ‬
ْ َ
‫ة‬ ‫ﺮ‬‫ﻗ‬ُ ‫ﻮن َرﺑﻨَﺎ َﻫ ْﺐ ﻟَﻨَﺎ ِﻣ ْﻦ ْز ٰ َو ِﺟﻨَﺎ َو ُذر ٰﻳ ِﺘﻨَﺎ‬
َ ُ ‫ﻳﻦ َﻳ ُﻘ‬
‫ﻮﻟ‬ َ ‫َوٱﻟ ِﺬ‬
ٍ
‫ﺎﻣﺎ‬ َ ‫ٱﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ِﻟ ْﻠ ُﻤﺘ ِﻘ‬
ً ‫ﻴﻦ ا َﻣ‬ ْ ‫َو‬

Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah


kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang
hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang
bertakwa.”
Ada dua tadabbur dalam doa ini:

0 Ayat mendahulukan kata pasangan, baru


1
kemudian menyebutkan keturunan

0 Ayat mendahulukan doa:penyenang hati


2 (kami) , baru kemudian bunyi doa:dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang
yang bertakwa
Pertama, mendahulukan pasangan baru kemudian
keturunan mengisyaratkan dua hikmah yang agung:

Seseorang secara wajar, belum mendapatkan keturunan


01
sebelum mempunyai pasangan yang sah secara syariat.

Keturunan; anak dan cucu, baru akan hadir sebagai


02
keturunan yang menyejukkan pandangan mata saat

pasangan telah hadir. Dan harapan melahirkan keturunan

yang menyejukkan pandangan mata akan sejalan dengan

adanya pasangan yang menyejukkan pandangan mata

pula. Karena, akan sangat sulit melahirkab keturunan

istimewa saat carut marut rajutan antar pasangan terjadi.


Kedua, mendahulukan doa:penyenang hati (kami) , baru kemudian
bunyi doa:dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa

Rumah adalah tempat pertama dan utama untuk lahirnya para

pemimpin istimewa yang adil. Mereka yang telah mampu

menyejukkan pandangan mata di rumahnya, maka

diharapkan kelak saat amanah besar itu datang, dia menjadi

pemimpin istimewa, yaitu pemimpin bagi orang yang

bertaqwa.

Dan Rasulullah pemimpin bagi seluruh anak cucu Adam itu

adalah gmmbaran semurna sebuah keluarga yang melahirkan

para pemimpin hebat nan dahsyat.


At Tahrim Ayat 6
02
‫ٱﻟﻨﺎس‬
ُ ُ ‫ُﻮا ُﻗ ٓﻮ ۟ا‬
‫ﻧﻔ َﺴﻜُ ْﻢ َو ْﻫ ِﻠﻴﻜُ ْﻢ َﻧﺎ ًرا َو ُﻗﻮدُ َﻫﺎ‬ ۟ ‫اﻣﻨ‬ َ ‫ٰ َٓﻳ ﻳﻬَ ﺎ ٱﻟ ِﺬ‬
َ ‫ﻳﻦ َء‬
ٓ ٰ
ُ َ
‫ﻮن ٱ َﻣﺂ َﻣ َﺮﻫ ْﻢ‬ َ ‫َو ْٱﻟ ِﺤ َﺠﺎ َر ُة َﻋﻠَ ْﻴﻬَ ﺎ َﻣﻠ ِﺌﻜﺔ ِﻏﻼظ ِﺷﺪَ ادٌ ﻻ َﻳ ْﻌ ُﺼ‬
ٌ َ ٌ َ َ
َ ‫َو َﻳ ْﻔ َﻌ ُﻠ‬
َ ‫ﻮن َﻣﺎ ُﻳ ْﺆ َﻣ ُﺮ‬
‫ون‬
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia
dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras,
yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia
perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.
Dari sekian banyak aktivitas yang kita lakukan dalam
kehidupan ini, adakah menghindarkan diri dan
keluarga kita dari api neraka itu sebagai sebuah misi
utama?

Kenyataan hari ini memperlihatkan bahwa banyak orang

tua lebih khawatir ketika melihat anaknya memperoleh

nilai matematika yang jelek dibanding dengan anaknya

belum bisa membaca quran dengan baik


Tugas besar kita sebagai orangtua:

Melakukan pengamatan Melakukan tindakan yang sesuii Hati-hati dengan kalimat legitimasi. Menjaga keluarga agar tidak

rutin terhadap anak- untuk mempertahankan kebaikan "Ah, itu wajar. Kayak gak pernah muda melakukan kesalahan yang

anaknya. Baikkah atau atau memperbaiki yang salah aja..." menjerumuskan ke dalam neraka.

burukkah? jalan. Karena tidaklah api itu membesar Walaupun kesalahan itu diakukan

kecuali dari pantikan pertama. anak kecil bahkan balita.


Lihatlah hadits berikut ini,

‫ﺎد َﻋ ْﻦ ِﺑﻲ ُﻫ َﺮ ْﻳ َﺮ َة‬ ٍ ‫ﺎر َﺣﺪ َﺛﻨَﺎ ُﻏﻨْﺪَ ٌر َﺣﺪ َﺛﻨَﺎ ُﺷ ْﻌ َﺒ ُﺔ َﻋ ْﻦ ُﻣ َﺤﻤ ِﺪ ْﺑﻦ ِ ِز َﻳ‬
ٍ ‫َﺣﺪ َﺛﻨَﺎ ُﻣ َﺤﻤﺪُ ْﺑ ُﻦ َﺑﺸ‬
َ ‫ﻴﻪ َﻓ َﻘ‬
‫ﺎل‬ ِ ‫َر ِﺿ َﻲ ا ُ َﻋﻨ ُْﻪ ن ْاﻟ َﺤ َﺴ َﻦ ْﺑ َﻦ َﻋ ِﻠﻲ َﺧ َﺬ َﺗ ْﻤ َﺮ ًة ِﻣ ْﻦ َﺗ ْﻤ ِﺮ اﻟﺼﺪَ َﻗ ِﺔ َﻓ َﺠ َﻌﻠَﻬَ ﺎ ِﻓﻲ ِﻓ‬
‫ﺎر ِﺳﻴ ِﺔ ِﻛ ْﺦ ِﻛ ْﺦ َﻣﺎ َﺗ ْﻌ ِﺮ ُف ﻧﺎ َﻻ َﻧ ﻛُ ُﻞ اﻟﺼﺪَ َﻗ َﺔ‬
ِ ‫اﻟﻨﺒﻲ َﺻﻠﻰ ا ُ َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠ َﻢ ِﺑ ْﺎﻟ َﻔ‬
ِ
Telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah bercerita kepada kami [Ghundar]
telah bercerita kepada kami [Syu'bah] dari [Muhammad bin Ziyad] dari [Abu Hurairah radliallahu
'anhu], bahwa Al Hasan bin 'Ali mengambil sebutir kurma dari kurma-kurma (zakat) shadaqah,
(lalu ia masukkan) ke dalam mulutnya, maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Hei, hei.
Tidak tahukah kamu bahwa kita dilarang memakan shadaqah (zakat) "....
(HR. Bukhari: 2843)
Ath Thur Ayat 21
03
‫ﻳﻤﻦ ٍ ْﻟ َﺤ ْﻘﻨَﺎ ِﺑ ِﻬ ْﻢ ُذرﻳ َﺘ ُﻬ ْﻢ‬ ۟ ‫اﻣﻨ‬
َ ٰ ‫ُﻮا َوٱﺗ َﺒ َﻌﺘْ ُﻬ ْﻢ ُذرﻳﺘُ ُﻬﻢ ِﺑﺎ‬ َ ‫ﻳﻦ َء‬ َ ‫َوٱﻟ ِﺬ‬
‫ﻴﻦ‬
ٌ ‫ﺐ َر ِﻫ‬ َ ‫ﺴ‬َ َ ‫ﻛ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ‬َ ‫ﺑ‬ ‫ئ‬ ‫ﺮ‬
ِ ٍۭ ِ ‫ٱﻣ‬
ْ ‫ﻞ‬ ُ ‫ﻛ‬ ‫ء‬
ٍ ۚ ‫ﻰ‬ ‫ﺷ‬َ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ِ ‫ﻠ‬ِ ‫ﻤ‬
َ ‫ﻋ‬
َ ‫ﻦ‬ْ ‫ﻣ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ُ ‫ﻨ‬
َ ٰ ْ‫ﺘ‬َ ‫َو َﻣﺂ ﻟ‬
ْ
‫ﻟﻠﺤﺼﻮل ﻋﻠﻰ ﺗﻄﺒﻴﻖ اﻟﻘﺮآن‬

Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang


mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka
dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak
mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap
orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.
Pernahkah terlintas dalam A
benak kita indahnya
kebersamaan saat berkumpul

A
kembali bersama keluarga di Pernahkah terlintas untuk
dalam surga? mendiskusikannya dengan
anggota keluarga kita?

Dialog ini penting, sehingga setiap anggota keluarga paham untuk memelihara niat dalam menjalankan semua

aktivitasnya. Mereka menjadi gemar menjalankan ibadah dan berusaha menjaaankannya dengan sebaik mungkin

agar diterima Allah SWT. Semua amal ibadah dilakukan agar menjadi bekal perjalanan ke sebuah tempat abadi, yaitu

surga.
Ciptakan dialog yang hangat antara orangtua dan anak dengan tema surga dan neraka.
1 Kemudian, kaitkan segala sesuatu yang tampak disekeliling anak dengan tujuan akhirat, yaitu
surga dan neraka.

Perhatikan keseimbangan kisah surga dan neraka. Saat mereka perlu ditegur, maka neraka
2 adalah teguran yang pas. Tapi saat mereka berperilaku baik, berikan kabar gembira akan surga
yang kenikmatannya tiada terbayangkan.

Dialogkan juga tentang sejarah kebesaran Islam yang akan terulang. Dan sampaikan bahwa
3 mereka adalah orang-orang hebat yang akan hadir itu.

Sampaikanlah berulang-ulang pada banyak pertemuan, kalimat ini, "Nak, ayah ibu ingin kita
4 kelak bertemu kembali di Surga Allah SWT.
Jika orangtua berurai air mata saat menyampaikan tentang harapan dan tentang surga-neraka,
sungguh itu adalah air mata hidayah yang menyirami setiap jengkal hati anak -anak.
thanks
report:XXX

Anda mungkin juga menyukai