Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPERAWATAN PERIOPERATIF

“TUGAS PERAWAT FASE INTRA OPERATIF (PERAWAT ASISTEN


AHLI BEDAH )”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

Girda Fiona Amaria ( 191440112 )

Henny Nopiyanti ( 191440114 )

Nurul Fuadah ( 191440126 )

Riska Indria Ariyanti ( 191440132 )

DOSEN PENGAMPU :

Ns. H . Abdul Kadir , SST , M.Kes

PRODI DIII KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG

TAHUN AKADEMIK 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana telah melimpahkan rahmat
dan hisayahnya-nya shingga penulis dapat menyelesaikan makalah
“Tugas perawat fase intra operatif (perawat asisten ahli bedah)” ini dalam
waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam selalu kita curahkan
kepada Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan
menuju alam yang terang-benderang. Dengan adanya penulisan makalah
ini semoga dapat membantu dalam pembelajaran kita dan bisa
menyelesaikan masalah-masalah, yang khususnya dalam ruangan ilmu
keperawatan. Penulis menyadari bahwa susunan pembuatan makalah ini
belum mencapai hasil yang sempurna. Oleh karena itu, kritikan dan saran
sangat diharapkan yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan
semoga makalah ini dapat membantu pembaca dalam mengupas imajinasi
mengenai hal-hal yang masih belum diungkapkan dalam membahas Tugas
perawat fase intra operatif (perawat asisten ahli bedah).

Pangkalpinang, 24 agustus 2021

Tim penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1

A. Latar Belakang .......................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3

A. Definisi Keperawatan Intra Operatif.......................................................................4


B. Klasifikasi Intra Operatif.........................................................................................7
C. Syarat-syarat dan tugas-tugas Perawat....................................................................8
D. Tanggung Jawab Perawat........................................................................................9

BAB III PENUTUP.....................................................................................................10

A. Kesimpulan .............................................................................................................10
B. Saran .......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan perioperatif meliputi asuhan keperawatan yang
diberikan sebelum (preoperative), selama (intraoperatif), dan setelah
pembedahan (pascaoperatif). Perawatan preoperatif merupakan tahap pertama
dari perawatan perioperatif yang dimulai sejak pasien diterima masuk di ruang
terima pasien dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja operasi untuk
dilakukan tindakan pembedahan. Perawatan intraoperatif dimulai sejak pasien
ditransfer ke meja bedah dan berakhir bila pasien di transfer ke wilayah ruang
pemulihan. Perawatan post operasi merupakan tahap lanjutan dari perawatan
pre dan intraoperatif yang dimulai saat klien diterima di ruang pemulihan /
pascaanaestesi dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya.
Perawatan tersebut dapat dilakukan di rumah sakit, pusat bedah
mandiri, pusat bedah yang bekerja dengan rumah sakit, atau di ruang praktek
dokter.
Karakteristik penting dari keperawatan perioperatif antara lain
kerjasama tim yang berkualitas tinggi, komunikasi yang efektif dan terapeutik
dengan klien, dan tim bedah, pengkajian klien yang efektif dan efisien pada
semua fase, advokasi untuk klien dan keluarga klien, dan pemahaman tentang
biaya rawat inap. Perawat harus melakukan tindakan aseptik bedah yang baik,
membuat dokumentasi yang lengkap dan menyeluruh, dan mengutamakan
keselamatan pasien pada seluruh fase.
Keperawatan perioperatif dilakukan berdasarkan proses keperawatan
dan perawat perlu menetapkan strategi yang sesuai dengan kebutuhan individu
selama periode perioperatif sehingga klien memperoleh kemudahan sejak

4
datang sampai klien sehaat kembali. Pada model ini sangat ditekankan
kesinambungan asuhan keperawatan.
Saat mengalami pembedahan klien akan mengalami berbagai stressor.
Pembedahan yang ditunggu pelaksanaanya akan menyebabkan rasa takut dan
ansietas pada klien yang menghubungkan pembedahan dengan rasa nyeri,
kemungkinan cacat, menjadi bergantung pada orang lain, dan mungkin
kematian. Anggota keluarga sering merasa takut gaya hidupnya terganggu dan
merasa tidak berdaya menghadapi waktu pembedahan yang semakin dekat.
Kemampuan meningkatkan hubungan yang efektif dengan klien dan
mendengarkan keluhan mereka secara aktif sehingga seluruh kekhawatiran
mereka dapat diatasi merupakan hal yang penting untuk mencapai hasil akhir
dari pembedahan. Klien akan lebih mampu bekerja sama dan berpartisipasi
dalam perawatan jika perawat memberi informasi tentang peristiwa yang
terjadi sebelum dan sesudah pembedahan. Penyuluhan perioperatif in akan
membantu mengurangi rasa takut akibat ketidaktahuan klien dan keluarga dan
akan mengurangi masa rawat di rumah sakit, mengurangi penggunaan
analgesic pascaoperatif dan klien dapat mematuhi aturan pascaoperataif
{Dalayon,1994).
Klien akan bertemu dengan beberapa anggota tim kesehatan, antara
lain dokter bedah, perawat anastesi atau ahli anastesi, petugas fisioterapi dan
perawat. Semuanya berperan dalam asuhan keperawatan dan pemulihan klien.
Anggota keluarga dapat memberi dukungan melalui kehadiran mereka di sana,
tetapi mereka akan menghadapi stressor yang sama seperti yang dihadapi
klien. Perawat harus berkomunikasi secara efektif dengan klien dan keluarga;
hubungan perawat dengan klien menjadi dasar asuhan keperawatan yang
diberikan. Perawat mengkaji kesehatan fisik dan emosional klien, mengetahui
tingkat resiko pembedahan mengordinasi berbagai pemeriksaan diagnostik,
mnegidentifikasi diagnosa keperawatan yang menggambarkan kebutuhan
klien dan keluarga, mempersiapkan kondisi fisik dan mental klien untuk
menghadapi pembedahan, serta mengomunikasikan informasi yang berkaitan
dengan pembedahan kepada tim bedah.

5
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Intra Operatif?
2. Apa saja klasifikasi Keperawatan Intra operatif?
3. Apa saja syarat-syarat perawat intra operatif ?
4. Apa saja tugas- tugas perawat Intra Operatif?
5. Apa saja tanggung jawab perawat Intra Operatif?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi keperawatan intraoperatif.
2. Mengetahui klasifikasi intra operatif .
3. Mengetahui syarat –syarat perawat.
4. Mengetahui tugas-tugas perawat
5. Mengetahui tanggung jawab perawat

D. Manfaat
1. Agar dapat mengetahui definisi keperawatan intraoperatif
2. Agar dapat Mengetahui klasifikasi intraoperatif
3. Agar dapat Mengetahui syarat- syarat perawat
4. Agar dapat Mengetahui tugas-tugas perawat
5. Agar dapat Mengetahui tanggung jawab perawat

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Keperawatan Intraoperatif


Keperawatan Intraoperatif dimulai ketika pasien masuk ke bagian bedah dan
berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan. Lingkup aktifitas
keperawatan, memasang infus, memberikan medikasi intravena, melakukan
pemantauan fisiologis menyeluruh sepanjang prosedur pembedahan dan
menjaga keselamatan pasien.
B. Klasifikasi intra operatif
1. Menurut potter & Perry (2006)
a. Bedah mayor : melibatkan rekonstruksi atau perubahan yang luas pada
bagian tubuh : dan menimbulkan resiko tinggi bagi kesehatan.
Contohnya bypass arteri koroner, reseksi kolon, pengangkatan laring,
reseksi lobus paru.
b. Bedah minor : melibatkan perubahan yang kecil pada bagian tubuh ;
sering dilakukan untuk memperbaiki deformitas; mengandung resiko
yang lebih rendah bila dibandingkan dengan prosedur mayor.
Contohnya ekstraksi katarak, operasi plastik wajah, graff kulit, ekstraksi
gigi.
2. Menurut brunner & suddarth (2001)
a. Bedah mayor : operasi yang bersifat selektif, urgen dan emergensi.
Tujuan dari operasi ini adalah untuk menyelamatkan nyawa,
mengangkat atau memperbaiki bagian tubuh, memperbaiki fungsi tubuh
dan meningkatkan kesehatan, contohnya kolesistektomi, nefrektomi,
amputasi dan operasi akibat trauma.
b. Bedah minor : operasi yang secara umum bersifat selektif, bertujuan
untuk memperbaiki fungsi tubuh, menangkat lesi pada kulit dan
memperbaiki deformitas, contohnya pencabutan gigi, pengangkatan
kutil.
3. Menurut parker et al (2010)

7
a. Bedah minor : operasi pada sebagian kecil dari tubuh yang mempunyai
resiko komplikasi lebih kecil dibandingkan operasi mayor, dan biasanya
pasien yang menjalani operasi minor dapat pulang pada hari yang sama.
b. Bedah mayor : operasi yang melibatkan organ tubuh secara luas dan
mempunyai tingkat resiko yang tinggi terhadap kelangsungan hidup
klien.
C. Syarat-syarat perawat
1. Menguasi betul atau fasih teknik aseptik antiseptik
2. Mengenal dengan baik teknik operasi yang dilakukan dan kemungkinan
kegawatan
3. Mampu mengelola pasien gawat
4. Mengenal dengan baik instrumentasi yang diperlukan
5. Mengenal karakteristik operator
6. Mempunyai kecepatan kerja yang tinggi dan baik
7. Teliti dan cekatan
D. Tugas perawat
1) Sebelum Pembedahan
a. Berkomunikasi dengan operator mengenai rencana tindakan operasi dan
kemungkinan komplikasi
b. Memastikan area opperasi siap pakai
c. Membantu instrument menyiapkan kelengkapan operasi ( instrument
steril, bahan habis pakai operasi )
d. Memastikan kesiapan kegawatan
e. Memastikan kesiapan fasilitas ruangan operasi
f. Membantu mempersiapkan posisi pasien
g. Membantu operator melakukan desinfektan
h. Membantu operator drapping
i. Berkoordinasi dengan tim anesthesi tentang kesiapan tindakan operasi
dan kondisi pasien
2) Saat pembedahan

8
a. Membantu operator dalam membuka lapang pandang operator saat
dilakukan tindakan pembedahan
b. Membantu operator dalam setiap tindakan
c. Memantau dan meminimalkan perdarahan
d. Mengawasi kondisi pasien dan berkomunikasi dengan operator
e. Mengawasi kinerja instrument
f. Mengantisipasi kebutuhan operator baik kebutuhan personal maupun
kebutuhan tindakan operasi selangkah di depan operator
3) Setelah pembedahan
a. Menutup luka dengan teknik steril
b. Membersihkan bagian tubuh pasien yang dioperasi
c. Melengkapi keperluan PA
d. Memberi edukasi kepada pasien dan keluarga
e. Membantu transfer pasien dari ruang operasi ke ruang pulih sadar
f. Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan
g. Memeriksa dan menghitung semua instrument sesuai inventaris
sebelum diserahkan ke kamar steril
E. Tanggung jawab perawat
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembedahan
2. Bertanggung jawab terhadap bahan PA yang akan dikirim untuk
pemeriksaan dan memberitahukan kepada keluarga
3. Bertanggungjawab terhadap penyerahan specimen kepada keluarga
4. Bertanggung jawab terhadap jumlah instrument dan alat lainnya dalam
pelaksanaan pembedahan
5. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan berkas-berkas pasien yang
dilakukan operasi ( operasi lokal anesthesi )

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan Intraoperatif dimulai ketika pasien masuk ke bagian bedah
dan berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan. Lingkup aktifitas
keperawatan, memasang infus, memberikan medikasi intravena, melakukan
pemantauan fisiologis menyeluruh sepanjang prosedur pembedahan dan
menjaga keselamatan pasien.
Bedah minor : operasi pada sebagian kecil dari tubuh yang mempunyai
resiko komplikasi lebih kecil dibandingkan operasi mayor, dan biasanya
pasien yang menjalani operasi minor dapat pulang pada hari yang sama.
Bedah mayor : operasi yang melibatkan organ tubuh secara luas dan
mempunyai tingkat resiko yang tinggi terhadap kelangsungan hidup klien.
Pada tahap intraoperatif bertanggung jawab terhadappelaksanaan
pembedahan, Bertanggung jawab terhadap bahan PA yang akan dikirim untuk
pemeriksaan dan memberitahukan kepada keluarga, Bertanggungjawab
terhadap penyerahan specimen kepada keluarga, Bertanggung jawab terhadap
jumlah instrument dan alat lainnya dalam pelaksanaan pembedahan, dan
Bertanggung jawab terhadap kelengkapan berkas-berkas pasien yang
dilakukan operasi ( operasi lokal anesthesi )
B. Saran
Keperawatan perioperatif adalah merupakan istilah yang digunakan
untuk menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan dengan
tindakan pembedahan pada pasien. Pada asuhan keperawatan perioperatif
banyak pasien yang mengatakan takut akan di lakukan tindakan operasi,
terutama pada pasien yang belum pernah sama sekali di lakukan operasi.
Maka dari itu dukungan dan doa dari keluarga maupun perawat sangat di
perlukan, supaya pasien tidak mengalami kecemasan yang berat sehingga
proses operasi dapat berjalan dengan lancar.

10
DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, Arif dan Kumala Sari. 2009. Asuhan Keperawatan Perioperatif,


Konsep, Proses, Dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika.

Brunner dan Suddarth. 2005. Keperawatan Medikal Bedah ed 8. Jakarta : EGC

Oswari, E. 2000. Bedah Dan Perawatannya. Edisi 3. Jakarta : balai penerbit


FKUI.

Sjamsuhidajat, R dan Wim De Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Revisi.
Jakarta : EGC .

11

Anda mungkin juga menyukai