Konsep Dasar Infeksi Nifas Kelompok 4
Konsep Dasar Infeksi Nifas Kelompok 4
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
PRODI KEPERAWATAN
TAHUN 2021
1. Pengertian infeksi masa nifas
Infeksi nifas adalah semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya
kuman-kuman ke dalam alat-alat genital pada waktu persalinan dan nifas (Retna
Ambarwati & Wulandari, 2010).
Infeksi nifas adalah infeksi pada dan melalui traktus genetalis setelah
persalinan. Suhu 38 derajat C ,atau lebih yang terjadi antara hari ke 2-10
postpartum dan diukur peroral sedikitempat kali sehari ( mochtar,Rustam, 1998:
115
2. Etiologi infeksi nifas
Masuknya secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat yang ditularkan dari penderita
lain, alat-alat yang tidak suci hama, dan tangan penolong
1) Staphylococcus Aureus
Sering berasal dari kandung kemih dan rectum, menyebabkan infeksi terbatas
3) Clostridium Welchii
Kuman aerobic yang sangat berbahaya, sering ditemukan pada abortus kriminalis
dan partus yang ditolong dukun dari luar rumah sakit.
3. Patofisiologi infeksi masa nifas
Sering berasal dari kandung kemih dan rectum, menyebabkan infeksi terbatas
7) Clostridium Welchii
Kuman aerobic yang sangat berbahaya, sering ditemukan pada abortus kriminalis
dan partus yang ditolong dukun dari luar rumah sakit.
7. Patofisiologi infeksi masa nifas
Tampak sakit dan lemah, temperature meningkat, tekanan darah menurun dan nadi
meningkat, pernafasan dapat meningkat dan terasa sesak, kesadaran gelisah
sampai menurun dan koma, terjadi gangguan involusi uterus, lochea berbau dan
bernanah serta kotor.
9. Pencegahan infeksi masa nifas
Pemeriksaan diagnostik
A. Asuhan keperawatan
1) Pengkajian
a. Identitas klien
Data diri klien meliputi : nama , umur, pekerjaan, alamat, medical record, dan
lain - lain
b. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan yang dirasakan ibu saat ini
a. Pengeluaran lochia yang tetap berwarna merah dalam bentuk rubra
dalam beberapa hari postpartum tau lebih dari 2 minggu postpartum
b. Adanya leukore dan lochia berbau menyengat
2. Riwayat kesehatan dahulu
a. Riwayat penyakit jantung , hipertensi, penyakit ginjal kronik,
hemofilia, mioma uteri, riwayat preplasenta retensi sisa plasenta
3. Riwayat kesehatan keluarga
Ada riwayat keluarga yang pernah / sedang menderita hipertensi, penyakit
jantung dan pre eklampsia, penyakit keturunan hemopilia dan penyakit
menular.
4. Riwayat obsetric
Riwayat menstruasi meliputi : manarche, lamanya siklus, banyaknya,
baunya , keluhanwaktu haid
Riwayat perkawinan meliputi : usia kawin, nikah yang keberapa, usia mulai
hamil
5. Riwayat hamil dan nifas yang lalu
Riwayat hamil meliputi : waktu hamil muda, hamil tua, apakah ada abortus
Riwayat persalinan meliputi : tuanya kehamilan, cara persalinan, penolong ,
tempat persalianan, anak lahir hidup atau mati, BB dan panjang anak waktu
lahir.
6. Riwayat kehamilan sekarang
Hamil muda : keluhan selama hamil muda
Hamil tua : keluhan selama hamil tua, peningkatan BB, suhu nadi,
pernafasan , peningkatan tekanan darah , keadaan gizi KIBt mul , keluhan
lain
2) Pemeriksaan fisik
a. pemeriksaan umum
1. aktivitas istirahat
2. sirkulasi
Tanda : takikardi
3. penggunaan obat-obatan
4. status psikologi
5. neurosensori
1. Palpasi
b. Palpasi apakah ada nyeri tekan, hangat, benjolan dan nyeri pada kaki
c. Palpasi payudara untuk memeriksa bengkak, benjolan dan nyeri tekan
2. Uji laboratorium dan pemeriksaan diagnostik
a. Biakan dan uji sensitivitas (pada luka, drainase atau urine) digunakan untuk
mendiagnosis infeksi
b. Venografi adalah metode yang paling akurat untuk mendiagnosis thrombosis
vena profunda
c. Ultrasonografi Doppler real-team dan ultrasonografi Doppler berwarna adalah
metode diagnostik yang tidak infasif untuk mendiagnosis tromboflebitis dan
thrombosis
3. Diagnosa
4.Intervensi Keperawatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan masalah nyeri dapat
teratasi dengan kriteria hasil berdasarkan Nursing Outcome Classification (NOC):
a. Mampu mengontrol nyeri
d. Tanda-tanda vital dalam batas normal Tekanan darah 110/70 – 120/80 mmHg,
nadi 60-100 kali permenit, pernapasan 16-2- kali permenit, suhu 36,5-37,5oC
Intervensi NIC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan masalah nyeri dapat
teratasi dengan kriteria hasil berdasarkan Nursing Outcome Classification (NOC) yaitu:
1. Kandung kemih kosong
1. Pantau eliminasi urine meliputi frekuensi, konsistensi, bau, volume dan warna
urine.
2. Palpasi kandung kemih
3. Bantu pasien untuk berkemih secara berkala 6-8 jam post partum
4. Ajarkan pasien untuk mengetahui tanda dan gejala infeksi saluran kemih
5. Anjurkan klien minum 6-8 gelas perhari
3. Berikan informasi diet yang tepat tentang peningkatan makan dan cairan, uoaya
untuk membuat pola pengosongan normal
4. Anjurkan klien untuk meningkatkan aktivitas dan ambulansi
Intervensi NIC:
Implementasi keperawatan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan
yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan
ditunjukkan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan (Nursalam, 2008).
Menurut Jitowiyono dan Kristiyanasari (2010), komponen tahap implementasi terdiri
dari:
Tindakan keperawatan mandiri yang dilakukan tanpa instruksi dari dokter.
Tindakan keperawatan mandiri ini ditetapkan dengan standar praktik American nurses
association: undang-undang praktik keperawatan Negara bagian dan kebijakan institusi
perawatan kesehatan.
Frekuensi dokumentasi tergantung pada kondisi klien dan terapu yang diberikan.
Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah tahapan akhir dari proses keperawatan yang menyediakan
nilai informasi mengenai pengaruh intervensi yang telah direncanakan dan merupakan
perbandingan hasil yang diamati dengan kriteria hasil yang telah dibuat pada tahap
perencanaan (Hidayat, 2008).
DAFTAR PUSTAKA