Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
F. Komplikasi
Kompikasi dalam pengeluaran plasenta secara manual selain infeksi /
komplikasi yang berhubungan dengan transfusi darah yang dilakukan,
multiple organ failure yang berhubungan dengan kolaps sirkulasi dan
penurunan perfusi organ dan sepsis, ialah apabila ditemukan plasenta akreta.
Dalam hal ini villi korialis menembus desidua dan memasuki miometrium
dan tergantung dari dalamnya tembusan itu dibedakan antara plasenta
inakreta dan plasenta perkreta. Plasenta dalam hal ini tidak mudah untuk
dilepaskan melainkan sepotong demi sepotong dan disertai dengan
perdarahan. Jika disadari adanya plasenta akreta sebaiknya usaha untuk
mengeluarkan plasenta dengan tangan dihentikan dan segera dilakukan
histerektomi dan mengangkat pula sisa-sisa dalam uterus.
1. Biodata
IDENTITAS KLIEN PENANGGUNG JAWAB
Nama Ny. S Nama Tn. M
Umur 21 Thn Status Suami
hubungan dgn
klien
Agama Islam Umur 23 Thn
Pendidikan Tamat SMA Agama Islam
Pekerjaan IRT Pendidikan Tamat SMA
Alamat skrg Jl, Rajawali no. 10 Pekerjaan Karyawan Swasta
No. HP 0821986942xx Alamat Jl. Rajawali no.10
Gol. darah “B” (KTP) No. HP 08121160xxxx
2. Alasan kunjungan
Mengeluh banyak keluar darah dari jalan lahir setelah bayi lahir
3. Keluhan utama dan riwayat keluhan utama
Merakan banyak keluar darah dari jalan lahir sekitar jam 19.45 wita (setelah bayi
lahir), merasa pusing dan lelah, pandangan berkunang-kunang
4. Keluhan lain yang berhubungan dengan kesehatan saat ini
Tidak ada
5. Riwayat menstruasi
HPHT 02 – 11 – 2009
Siklus 28 – 30 hari
Masalah yang pernah
dialami Tidak ada
6. Riwayat perkawinan
Pernikahan ke- Pertama
Umur saat kawin 19 Thn
pertama
Lama pernikahan 2 Tahun
B. DATA OBJECTIVE
1. Pemeriksaan umum
TD 100/80 mmHg
N 84 x/menit
TTV
P 20 x/menit
S 360C
BB sebelum hamil 68 kg
BB sekarang 67 kg
TB 159 cm
<18,5 (underweight)
TP 02 – 08 – 2010
Kepala dan Rambut hitam, lurus, tidak ada ketombe, dan tidak mudah
wajah rontok, Tidak teraba massa dan nyeri tekan, Tidak ada
oedema pada wajah, konjungtiva agak pucat dan sklera putih
/ tidak ikterus.
Leher Tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid dan limfe, Tidak
ada pembesaran vena jugularis
Abdomen Tidak ada bekas luka operasi, TFU 2 jrbpx (30 cm), teraba
bokong pada fundus, PU-KA, pres-kep, BDP
Ekstremitas Atas Tidak ada edema, kuku bersih dan tidak pucat
Anogenetalia -
a. Hb : 7 gr % (Normal: 12-14 gr %)
b. Leokosit : 12.300 (Normal: 5000-10000)
c. Eritrosit : 4,3 juta (Normal: 4,5-5,5 juta/ mm3)
d. Hemotokrit : 37,0 % (Normal: 37-52 %)
e. Trombosit : 318.000 rb/mm3(Normal: 150.000-350.000 rb/mm3)
f. Cloting Time (CT) : 8.00 menit (Normal: 7-14 menit)
g. Blooding Time (BT) : 1.30 menit (Normal: 1- 6 menit)
C. ASSESSMENT
- G1A0P0
- Usia kehamilan 36 minggu berdasarkan HPHT
- Retensio Plasenta
- Anemia Sedang
- Syok Hipovolemik
- TTV dalam batas normal
- TT lengkap (Dasar dan catin)
D. PLAN
2. Sikap khusus bidan pada kejadian retensio plasenta atau plasenta tidak keluar
dalam waktu 30 menit bidan dapat melakukan tindakan manual plasenta yaitu
tindakan untuk mengeluarkan atau melepas plasenta secara manual
(menggunakan tangan) dari tempat implantasinya dan kemudian
melahirkannya keluar dari kavum uteri (Depkes, 2008).
Catatan :
1. Bila tepi plasenta tidak teraba atau plasenta berada pada dataran yang sama
tinggi dengan dinding uterus maka hentikan upaya plasenta manual karena
hal itu menunjukkan plasenta inkreta (tertanam dalam miometrium).
2. Bila hanya sebagian dari implantasi plasenta dapat dilepaskan dan bagian
lainnya melekat erat maka hentikan pula plasenta manual karena hal tersebut
adalah plasenta akreta. Untuk keadaan ini sebaiknya ibu diberi uterotonika
tambahan (misoprostol 600 mcg per rektal) sebelum dirujuk ke fasilitas
kesehatan rujukan.
3. Indikasi melakukan plasenta manual
a. Perdarahan mendadak sekitar 400-500 cc
b. Riwayat HPP habitualis
c. Post operasi
d. Transvaginal
e. Transabdominal
f. Penderita dalam keadaan narkosa atau anesthesi umum.
4. Komplikasi plasenta manual
Komplikasi plasenta manual diantaranya :
a. Perforasi karena tipisnya tempat implantasi palsenta
b. Meningkatnya kejadian infeksi asenden
c. Tidak berhasil karena perlekatan plasenta, dapat menimbulkan
perdarahan yang sulit dihentikan
d. Dapat dikatakan plasenta manual pada retensio yang tidak
menimbulkan perdarahan harus berhati-hati karena kemungkinan
perlekatan sangat erat, sehingga menimbulkan perdarahan.
SUMBER
https://www.depkominfo.go.id
https://repository.unimus.ac.id
https://www.acedemia.edu/13142359/RETENSIO_PLASENTA
https://www.scribd.com/document/356229429/SOP-PENANGANAN-RETENSIO-
PLASENTA