SP Kehilangan Berduka

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

Strategi Pelaksaan (SP) pada pasien Berduka dan Kehilangan

2.7.1 Sp 1 pasien : Perluas kesadaran diri melalui identifikasi pengalaman berduka

(mengidentifikasi kehilangan yang dialami, mengidentifikasi hubungan dengan

obyek yang hilang, mengkaji reaksi awal terhadap kehilangan dan mengkaji

strategi koping yang digunakan oleh klien saat kehilangan terjadi), eksplorasi

perasaan diri terkait kehilangan dan berduka yang dialami, dorong penetapan

rencana yang realistic, dorong klien untuk melakukan pendekatan budaya untuk

menyelesaikan fase berduka, buat jadwal kegiatan bersama klien.

1. Tahap Orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi dek?”

“perkenalkan nama saya Ida Budiarti biasa dipanggil Ida. saya mahasiswa

dari Stikes Karya Husada Kediri. Saya kesini untuk menemani adek. Nama

adek siapa? Senang dipanggil apa?

b. Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaan adek? Saya lihat adek termenung sendirian? Ada

apa dek?”

c. Kontrak

1) Topic

“baiklahlah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kematian

orang tua adek?”

2) Waktu

“adek maunya berapa lama berbincang-bincang ? baiklah kalau begitu

20 menit.”

8
9

3) Tempat

“adek mau berbincang-bincang dimana ? diruang tamu? Mari dek kita

duduk disana.”

2. Tahap Kerja

“ayah meninggal kapan ? sebelumnya, ayah adek sakit apa? Sudah di bawa

berobat kemana saja? Sakitnya sudah berapa lama? Apa yang membuat adek

merasa kehilangan? bagaimana perasaan adek saat-saat pertama kali ditinggal

ayah? Apa yang adek lakukan setelah ayah meninggal?”

“Bagaimana perasaan adek setelah ditinggal ayah meninggal? Yang

mengantikan ayah siapa? Terus adek kumpul dengan siapa? Bagaimana

tindakan adek selanjutnya setelah ayah meninggal? Apakah ada acara

khusus ?”

“ Itu sudah menjadi kehendak Tuhan dek, adek harus sabar menerima

kenyataan ini. Hidup matinya seseorang semua sudah diatur oleh Tuhan,

meninggalnya ayah adek juga merupakan kehendaknya sebagai Maha

Pemilik Hidup. Tidak ada satu orangpun yang dapat mencegahnya, termasuk

saya ataupun adek sendiri. Semua orang pasti akan meninggal termasuk saya,

hanya saja ayah adek lebih dahulu”

“adek sudah bisa memahaminya?”

“adek kelihatannya haus apa mau minum? Coba sedikit ya dek, agar adek

tidak lemas.”

“kegiatan apa saja yang adek lakukan setiap hari? Mulai dari bangun tidur?

terus apa lagi dek? (klien menjelaskan kegiatan mulai pagi sampai malam
10

beserta jamnya). Wah banyak sekali ya dek. Saya tulis di daftar jadwal

kegiatan adek ya.”

“Adek, saya bacakan urutan kegiatan adek ya mulai pagi sampai malam. Oh

iya dek sekarang kan pukul 15.00 waktunya adek bermain sepak bola. Ayo

dek bermain sepak bola dulu.”

3. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

Subyektif

“bagaimana perasaan adek setelah kita bercakap-cakap?”

Obyektif

“kalau begitu adek sebutkan lagi kegiatan adek selama sati hari. Bagus adek

dapat menyebutkan kembali kegiatan adek selama satu hari.”

b. Tindak lanjut

“adek, saya harap adek melakukan kegiatan itu sesuai jadwal ya. Jangan

lupa dek, nanti jam 4 sore waktunya adek mengaji”

c. Kontrak yang akan datang

1) Topic

“Sesuai dengan kontrak kita tadi berbincang-bincang selama 20 menit, dan

sekarang sudah 20 menit dek. Besok saya datang kesini lagi ya dek jam 2

sore da sesuai jadwal adek jam 2 sore waktunya adek bermain bulu

tangkis.”

2) Waktu

“Besok adek maunya berbincang-bincang berapa lama? Baiklah kita

berbincang-bincang selama 20 menit.”


11

3) Tempat

“Besok adek maunya berbincang-bincang dimana? Baiklah di kursi depan.

Kalau begitu saya pamit dulu ya. Sampai jumpa.”

2.7.2 Sp 2 pasien : Evaluasi kemampuan pertemuan pertama, dorong klien untuk

melakukan pendekatan agama untuk menyelesaikan fase berduka, buat jadwal

kegiatan bersama klien

1. Tahap orientasi

a. Salam terapeutik

“selamat sore dek, masih ingat dengan saya? Saya perawat ida yang kemarin

kesini dek.”

b. Evaluasi validasi

Bagaimana dek apa sudah melakukan sesuai dengan jadwal? Bagus kalau

sudah dilakukan, apa masih ingat kegiatan adek waktu ini (pukul 2 sore) apa

dek? Bagus kalau adek masih ingat.”

c. Kontrak

1) Topic

“baiklah, kalau begitu ayo kita bermain bulu tangkis dek”

2) Waktu

“adek maunya berapa lama bermain bulu tangkisnya? Baik kalau 10

menit.”

3) Tempat

“adek mau dimana tempatnya? Baiklah kalau begitu bermainnya di

halaman depan.”
12

2. Tahap Kerja

“sebelumnya adek mau bermain sama siapa? Saya atau teman adek? Baikla

kalau adek minta sama teman adek. sebelum bermain bulu tangkis adek

persiapkan raket dan koknya. kalau sudah siap silakan adek bermain bulu

tangkis bersama teman adek, saya dampingi ya. (klien sedang bermain). Wahh

bagus sekali adek bisa bermain dengan bagus. Mari duduk sini dulu dek,

kelihatannya adek lelah dan haus. Mau minum dulu? Oh iya dek kalau boleh

tau apa adek sudah ikhlas dengan kematian ayah? Syukurlah adek sudah mulai

ikhlas. Dengan adek sudah mengikhlaskan ayah adek, ayah adek bisa tenang

disana.

3. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

Subyektif

“bagaimana perasaan adek setelah kita bercakap-cakap bermain bulu

tangkisnya ?”

Obyektif

“kalau begitu adek sebutkan lagi kegiatan adek selama satu hari. Bagus adek

dapat menyebutkan kembali kegiatan adek yang sudah adek lakukan tadi.

Bagus adek dapat menyebutkan kembali kegiatan yang sudah dilakukan.”

b. Tindak lanjut

“adek, saya harap adek melakukan kegiatan itu sesuai jadwal ya. Jangan lupa

dek, nanti jam 4 sore waktunya adek mengaji. Adek juga dapat mengaji untuk

mendoakan atah adek.”


13

c. Kontrak yang akan datang

1) Topic

“Sesuai dengan kontrak kita tadi berbincang-bincang selama 20 menit, dan

sekarang sudah 20 menit dek. Besok saya datang kesini lagi ya dek jam 9

pagi dan sesuai jadwal adek jam 9 pagi waktunya adek membaca novel

2) Waktu

“Besok adek maunya berbincang-bincang berapa lama? Baiklah kita

berbincang-bincang selama 20 menit.”

3) Tempat

“Besok adek maunya berbincang-bincang dimana? Baiklah di kursi depan.

Kalau begitu saya pamit dulu ya. Sampai jumpa.”

2.7.3 Sp 3 pasien : Evaluasi kemampuan pertemuan pertama dan kedua, dorong

klien untuk melakukan pendekatan social untuk menyelesaikan fase berduka, buat

jadwal kegiatan bersama klien.

1. Tahap Orientasi

a. Salam terapeutik

“selamat pagi dek, masih ingat dengan saya? Saya perawat ida yang

kemarin kesini dek.”

b. Evaluasi validasi

Bagaimana dek apa sudah melakukan sesuai dengan jadwal? Bagus kalau

sudah dilakukan, apa masih ingat kegiatan adek waktu ini (pukul 9 sore) apa

dek? Bagus kalau adek masih ingat.”


14

c. Kontrak

1) Topic

“baiklah, kalau begitu ayo kita membaca novel”

2) Waktu

“adek maunya berapa lama membaca novelnya? Baik kalau 10 menit.”

3) Tempat

“adek mau dimana tempatnya? Baiklah kalau begitu membaca novelnya di

ruang tamu.”

2. Tahap Kerja

“sekarang silakan adek membaca novelnya, saya dampingi ya dek? Bagus

sekali adek, adek dapat membaca dengan lancer dan benar. Sekarang adek

bisa menggunakan kesempatan yang ada dengan bercakap-cakap dengan

anggota keluarga adek seperti ibu dan kakak adek. Adek dapat pula berbicara

dengan tetangga adek yang punya penggalaman sama seperti adek. Adek juga

bisa berziarah kemakan ayah adek.”

3. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

Subyektif

“bagaimana perasaan adek setelah kita bercakap-cakap dan membaca

novel tadi?”

Obyektif

“kalau begitu adek sebutkan lagi kegiatan adek yang sudah adek lakukan

tadi.. Bagus adek dapat menyebutkan kembali kegiatan yang sudah adek

lakukan tadi..”
15

b. Tindak lanjut

“adek, saya harap adek melakukan kegiatan itu sesuai jadwal ya. Jangan

lupa dek, nanti jam 11 waktunya adek lihat tv.”

c. Kontrak yang akan datang

“Sesuai dengan kontrak kita tadi berbincang-bincang selama 20 menit, dan

sekarang sudah 20 menit dek. Sesuai dengan kontrak kita yang awal, saya

sudah menemani adek selama 3 hari. Dan kita sudah berbincang-bincang

banyak ya dek selama 3 hari. Adek juga harus rutin melakukan kegiatan

adek sesuai dengan jadwal. Baiklah kalau begitu saya pamit dulu ya dek.

Sampai jumpa..”

Anda mungkin juga menyukai